" THE 17TH SPRING OF KIM MINGYU "

You're preciously invited to Mingyu's Birthday Party

Date : April 6th, 2016

Place : Mingyu's house

Time : 19:00 - end KST

Dresscode : Not formal, Casual, Spring theme

*p.s. WE WILL HAVE SOJU PARTY!

Please come on time. Don't forget to come and bring your perfect outfit there. We hope you can attend and jazz up Mingyu's party, cause you are all Mingyu's need!

RSVP +010 7689 005,

Kim Seolhyun

.

.

"Tadi ibu lihat undangan ulang tahun dimeja belajarmu.. Kau tidak mau datang, hm?" Ibu Wonwoo berbicara seraya mengusap lembut dahi anaknya. Wonwoo hanya melenguh sebagai jawaban, tanda tak peduli dengan undangan ulang tahun itu. Tubuh Wonwoo bergerak menyamping, sehingga ia menghadap tembok dan memunggungi ibunya.

Ibu Wonwoo terkekeh. "Arraseo anak umma yang tampan. Tidurlah yang nyenyak."

.

ㅡㅡㅡ쪽쪽ㅡㅡㅡ

.

bagian pertama: undangan

Jeon Wonwoo adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ibunya adalah seorang janda yang pernah menikah dua kali. Ia adalah anak pertama yang dilahirkan ketika ibunya masih bersama suami yang pertama. Adiknya yang masih satu ayah biologisnya bernama Jeon Jungkook. Sedangkan adik tirinya dari ayah yang kedua bernama Jeon Bohyuk. Dan sekarang, ibu Wonwoo memilih untuk menjadi seorang single parents. Ia berprofesi sebagai guru tk dan barista disebuah cafe.

Meskipun silsilah keluarga Wonwoo cukup rumit, tapi kehidupan Wonwoo yang sebenarnya begitu sederhana (atau mungkin membosankan). Disekolah, Wonwoo dikenal sebagai careless person dan brutal, tapi tidak selevel dengan berandal.

Kemarin, 6 April 2016, seorang yang dikenal sebagai pangeran sekolah datang menemuinya secara langsung ketika bel pulang sekolah dibunyikan. Pangeran sekolah itu bernama Kim Mingyu. Mingyu, begitu panggilan akrabnya, adalah seseorang yang berbeda 180 derajat dengan Wonwoo. Mulai dari gayanya, cara belajar, status ekonomi dalam keluarga. Tapi ada satu sifat yang sejenis, yaitu:

seseorang yang brutal. Dan Mingyu sudah selevel dengan berandal sekolah- yah, meskipun nilainya terbilang bagus.

Kembali ke mengapa si pangeran sekolah itu menghampiri Wonwoo. Dengan memperlihatkan seringai beserta gigi-gigi taringnya, Mingyu mengulurkan kertas kecil berdesain elegan tepat didepan wajah Wonwoo. "Kutunggu kado darimu."

Selepas Mingyu meletakkan lipatan kertas kecil tersebut disaku Wonwoo, Mingyu dengan jantan juga secara tiba-tiba mengecup pucuk hidung bangir Wonwoo. Hal itu sukses membuat jantung Wonwoo berdetak tak karuan dan pipinya memanas. Untungnya, Mingyu langsung pergi dari tempat itu, juga kepintarannya dalam menjaga ekspresi.

Wonwoo mengambil lipatan kertas lumayan tebal itu dari kantungnya dan membukanya. Wajahnya berubah malas melihat judul yang tertulis diatas. Tangannya bergerak untuk meremat kertas itu dan memasukannya ke dalam pinggiran tasnya.

Seraya berjalan keluar pagar sekolah, Wonwoo mendengus. "Peduli setan padanya. Lebih baik aku tidur dirumah!"

Pertanyaannya adalah. Apakah mereka adalah sepasang musuh bebuyutan?

.

ㅡㅡㅡ쪽쪽ㅡㅡㅡ

.

bagian kedua: kado

Selepas ibunya keluar dari kamarnya, Wonwoo lompat dari kasur dan menarik kotak kardus berisi barang-barang yang tak terlalu penting dari bawah kasurnya. Debu-debu yang beterbangan sangat mengganggu kelancaran nafasnya. Dengan terbatuk-batuk sedikit, akhirnya Wonwoo berhasil menemukan barang-barang yang ia perlukan.

Karton bekas potongan mading yang berwarna kuning, biru, dan hijau, juga karton yang masih besar berwarna putih. Ia juga mengambil pensil, spidol, dan penggaris. Oh- juga gunting dan lem.

Dengan cekatan, ia membuat pola persegi panjang diatas kertas putih dengan ukura cm. setelah itu, Wonwoo menggunting secara asal karton yang berwarna kuning kemudian ia tempelkan keatas karton putih. begitu seterusnya hingga ada 6 persegi panjang berwarna diatas kertas putih ini. Wonwoo mengambil spidol, dan menuliskan kata-kata diatas kertas karton berwarna itu. Setelahnya, ia menggunting karton putih yang masih kosong dan menyimpannya kembali di kotak, kemudian melipat yang sudah ia kerjakan.

Wonwoo merobek tengahan bukunya dan menulis besar-besar dan tak niat disana.

Selamat Ulang Tahun. Semoga cepat taubat.

- wonwoo -

Dengan itu, Wonwoo siap memberikan kadonya untuk Mingyu.

Pertanyaannya adalah. Benarkah Wonwoo membuat sebuah mading untuk dijadikan kado pada ulang tahun Mingyu?

.

ㅡㅡㅡ쪽쪽ㅡㅡㅡ

.

bagian ketiga: bukan mading, belikan aku makan!

"What the fuck."

Mingyu mengumpat ketika merasakan ada seseorang memukul wajahnya keras saat ia tertidur. Mingyu melek dan menatap tajam sang dalang pemukulan wajah tampan Mingyu di Kamis pagi ini.

"Oops. Sorry." Itu suara Wonwoo. Dengan wajah stoicnya, Wonwoo menghentakkan lipatan kertas diatas meja Mingyu. "Ini kadonya." Dan melakukannya lagi dengan lebih keras pada kertas buku tulis. "Dan ini suratnya."

Wonwoo tersenyum miring sebelum kembali ketempat duduknya. Mingyu ingin sekali melempar Wonwoo dengan gitarnya, kalau saja ia tak sayang pada gitarnya dan- kalau saja ia tak penasaran dengan kertas-kertas lecek itu.

Pertama, ia membuka kertas buku tulis. Mingyu mendelik. "Che, dasar tidak modal."

Kedua, ia membuka lipatan yang lebih besar, dan juga lebih tebal. "Mading?" Gumamnya.

Mingyu sudah menerawang akan buruknya scrapbook low budget buatan Wonwoo itu. Mingyu tersenyum konyol. Ia terlampau siap meluncurkan tawaan meledeknya, kalau saja ia tak melihat judul diatasnya.

SEMUANYA BERLAKU SAMPAI 9 APRIL 2016

Itu bukan mading. Tapi sederet kupon.

"Damn, Wonwoo, kau tau ini tahun 2016 bukan 1997!" Geram Mingyu kesal.

Mingyu membaca deretan kupon warna warni itu dengan kesal dan tak minat. Ia mencabut karton hijau dengan asal, sedangkan sisa kupon-kupon low budget itu ia masukkan kedalam tasnya.

"WONWOO!"

"Ya?" gumam Wonwoo kecil setelah mendengar bentakkan keras dari Mingyu.

"Kenapa kau tidak hadir pada pestaku semalam?"

"Aku malas."

"Fuck you. Kau tidak datang semalam hanya karena malas, dan seenak jidat memberikanku hadiah low budget seperti itu? Dimana otakmu!"

"Di kepala, tentu saja." Wonwoo melepas kedua earphonenya kemudian menatap Mingyu dingin.

Mingyu tersenyum sinis. "Kalau begitu," ia mengeluarkan karton hijau dari sakunya dan menyodorkan dimeja Wonwoo. "Lakukan."

"hm."

"Apanya cuma Hm?! Lakukan perintah pada kupon ini!" Mingyu membentak seraya melirik karton hijau itu. Tentu saja, ia kan belum membacanya dengan benar. Apalagi dengan tulisan Wonwoo yang keriting dan sulit dibaca.

Wonwoo mengangguk. Tangan kurus Wonwoo malah menyodorkan kembali kuponnya kearah Mingyu. "Iya. Akan kulakukan nanti setelah kau selesai melaksanakan hukuman Yoon Seonsaengnim."

DEG.

Dengan pelan, Mingyu memutar kepalanya kearah belakang. Dan apa yang dilihatnya sekarang begitu creepy- bahkan teramat menakutkan.

Yoon seonsaengnim tersenyum manis dengan mata melotot, dan tak lupa penggaris 50 cmnya yang ia belai seperti ia membelai pisau belati.

"Setelah pelajaranku, kau harus membantu Pak Jeong membersihkan kandang ayam di halaman belakang. Kau mengerti,

KIM MIN GYU?!"

ㅡㅡㅡ쪽쪽ㅡㅡㅡ

happy belated 1 day 15 minutes birthday, kim mingyu. yang ini benaran dari saya untuk kalian dalam rangka memperingati hari ulang tahun mingyu. kalau yang rate m kemarin itu saya post karena ff saya sendiri belum jadi. dan- itu punya minyunghei. huehehe. hope you like it.

p.s. kadonya terinspirasi dari drama Reply 1997. hehehe