Evil Vanquisher

.

Disclaimer:

Naruto © Masashi Kishimoto

Highschool DxD © Ichie Ishibumi

.

Author hanya meminjam karakter dan beberapa hal. Tidak ada maksud untuk menjipak atau mengambil karakter.


Presented By

Ayato Amagiri a.k.a Nerdboys

.

Warning

AR, AU, Canon, Typo, OOC, Bahasa Amburadul, Typo, Bahasa Kotor, Bahasa Burik, etc.

Rate: M

.

Genre: Adventure, Friendship, Mystery, Humor, Horror, Slight!Romance, etc.

Pair: [...] x [...]

.

Summary:

Menjadi seorang Senshi bukan hal yang mudah. Mereka harus memiliki tekad dan mental yang kuat. Senshi siap untuk mengorbankan segalanya. Dari harta, keluarga, sampai nyawa. Namun, bukankah menjadi seorang Senshi itu menyenangkan? Memang menyenangkan. Yang paling menyenangkan adalah ketika para Iblis itu kehilangan kepalanya karena tak sengaja terpotong oleh pedangku. [Bad Summary]

.

.

Evil Vanquisher

Opening Theme:

.

Arc I - Serdin Kingdom

Chapter 1 - Be Serdin's Military


3300 tahun silam, tiga Dewi turun dari langit, membawa seberkah sinar dan harapan bagi daratan yang selanjutnya kita kenal dengan nama Archmeda. Mereka mendirikan sebuah kerajaan suci yang menjadi pusat dari dari daratan tersebut. Kerajaan itu dikenal dengan nama Kerajaan Kounat. Itu merupakan Tahun Suci Pertama yang menandakan adanya peradaban baru di dunia. Selama ribuan tahun, Kerajaan Kounat berkembang menjadi peradaban yang ajaib dan maju dari bidang apapun.

Tahun Suci 1313, perang besar terjadi antara Kerajaan Kounat melawan para Iblis yang dipimpin oleh Lucifer. Perang besar itu sampai sekarang dikenal dengan nama Great War. Saking besar dan masifnya skala perang tersebut, menyebabkan ketiga Dewi harus turun tangan langsung untuk membasmi para Iblis. Kehancuran pun tidak dapat dihindarkan lagi.

Perang itu dimenangkan oleh Kerajaan Kounat ketika Lucifer yang melemah disegel oleh tiga Dewi di tempat yang jauh. Kemenangan pun menjadi milik Kerajaan Kounat walaupun mereka kehilangan banyak hal. Teknologi, pasukan yang tak terhitung jumlahnya, dan tiga Dewi pun ikut melemah sebagai akibat dari perang tersebut. Akibatnya, tiga Dewi harus kembali ke langit dan meninggalkan Kerajaan Kounat pada panglima pasukan mereka saat itu yakni Baldinar.

Raja Baldinar berhasil membangun kembali peradaban Kerajaan Kounat seperti sedia kala. Namun, ia adalah seorang Raja yang sangat haus akan kekuasaan dan kekuatan. Raja Baldinar mencoba untuk menyerap kekuatan suci dari Palu Aernas yang ditinggalkan oleh tiga Dewi. Percobaannya gagal dan akhirnya terjadi ledakan dengan skala besar. Menghancurkan kembali Kerajaan Kounat tanpa tersisa. Kejayaannya pun sirna. Menghilang ke dalam sejarah.

Daratan Archmeda juga mengalami kehancuran sebagai akibat dari bencana alam sehingga terpecah menjadi beberapa daratan yang dipisahkan oleh lautan biru. Daratan tersebut juga terpecah menjadi beberapa wilayah yang beberapa di antaranya tumbuh menjadi sebuah kerajaan. Ada yang disebut Kerajaan Kanavan yang menduduki wilayah Kanavan dan Kerajaan Sedin yang menduduki wilayah Serdin.

Wilayah Ellia yang merupakan wilayah transaksi dari para pedagang dari seluruh penjuru dunia. Silver Land yang merupakan wilayah berupa pulau kecil tersembunyi di antara arus ganas lautan dimana konon para monster hidup di sana. Moonlit Isle yang merupakan pulau kecil tersendiri yang dipimpin oleh Four Lords. Alcubra yang merupakan wilayah gurun, Arcangrove yang terletak di utara dari Alcubra. Trivia yang merupakan wilayah yang belum diketahui isinya. Dan Xenia yang dikatakan merupakan Pulau Melayang. Tidak ada catatan pasti mengenai Xenia, tetapi orang-orang meyakini hal tersebut.

SFX: BUK

"Kenapa pula aku harus belajar sejarah?"

Seorang pria yang diperkirakan adalah seorang remaja menutup buku sejarah yang memiliki tebal sekitar 8 cm. Ia kemudian menguap menandakan dirinya sedang dalam kondisi yang mengantuk. Iris matanya yang berwarna biru, sebiru laut, membuat kita tenggelam akan mimpi yang tidak terbatas. Ia kemudian mengacak-acak rambut kuning jabriknya dan membuatnya semakin berantakan.

"Cih, aku lupa harus mendaftar karena buku laknat ini."gumamnya sambil membuka laci dan memasukkan buku itu ke sana.

Ia kemudian melangkah menuju tempat tidurnya yang di atasnya sudah terdapat sebuah tas besar. Di sebelahnya terdapat sebuah peta dengan tulisan "Serdin Kingdom" di pojok kanan atas peta tersebut. Ia kemudian menggendong tas tersebut dan mengambil peta itu lalu menuju pintu keluar ruangan yang ditempatinya.

.

.

.


Saat ini benua atau daratan Archmeda dipenuhi oleh elemen misterius yang terdapat di seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Elemen misterius itu dinamakan sebagai Mana. Belum diketahui secara pasti asal dari Mana tersebut. Namun, yang pasti adalah Mana-lah yang membuat para manusia di Archmeda memiliki kemampuan bertarung yang mumpuni.

Pada dasarnya, jumlah Mana tiap-tiap manusia tersebut berbeda-beda dan bisa dibilang itu mempengaruhi Job apa yang ia peroleh ketika menjadi seorang pejuang militer dalam Kerajaan. Job terdiri dari Knight dan Mage. Kebanyakan mereka yang memiliki kelebihan dalam jumlah Mana memilih Job Mage walaupun ada beberapa yang lebih memilih Knight. Begitupun sebaliknya, mereka yang memiliki kelebihan dalam penggunaan fisik, mahir dalam persenjataan, disarankan agar memilih Job Knight.

"Hmm..."seseorang bergumam tepat di depan sebuah papan petunjuk yang menjelaskan asal muasal Mana di Archmeda.

"Ini berarti aku harus memilih Job Knight?"gumam orang itu lagi entah kepada siapa. Ia adalah seorang pria remaja berusia sekitar 19 tahun dengan surai rambut kuning jabrik berantakan. Iris biru lautnya menghiasi wajah datar bagaikan triplek miliknya tersebut.

Papan petunjuk itu berada tepat di depan sebuah bangunan yang terlihat dari luar cukup ramai. Sebuah kata terlihat di papan nama bangunan tersebut dimana tertulis kata "GUILD". Pria bersurai kuning jabrik itu melangkah masuk ke dalam bangunan tersebut. Satu kata terangkai dalam benaknya dan itu ditunjukkan melalui wajahnya.

"Ramai..."

Dari luar mungkin terlihat bahwa bangunan ini kecil dan tidak cukup ramai, tetapi ketika masuk, tempat itu berubah 180 derajat. Ruangan yang sangat besar dan penuh akan meja-meja bundar yang diisi banyak orang dengan segelas bir yang mereka teguk. Mungkin ada yang membawa dua gelas sekaligus. Bangunan itu bertingkat dimana pada lantai atas terdapat banyak kamar-kamar bagi yang menginap di sana.

"Hmm... apa lantai dua merupakan tempat prostitusi?"gumam pria kuning jabrik tersebut.

Namun dalam keramaian tempat itu, pria kuning jabrik itu melangkah menuju sebuah tempat di sana yang bertuliskan "REGISTER". Tempat itu tidak terlalu ramai oleh orang.

"Selamat datang di Guild! Ada yang bisa saya bantu?"tanya seorang wanita dengan pakaian ala-ala maid. Ia memakai tanda nama dengan tulisan "Guild Staff".

"Ahh, ya. Saya ingin mendaftar dalam Senshi Kerajaan Serdin."jawab si pria jabrik kuning.

"Kalau begitu, bolehkah saya tahu job apa yang akan anda pilih, Tuan? Jika anda ingin memilih Job Mage, maka kami harus melakukan check Mana terhadap anda."

"Tidak. Saya tidak memilih Job Mage. Saya memilih Knight."

"Baiklah. Boleh saya tahu tentang diri anda, Tuan?"tanya wanita yang merupakan staff tersebut sembari mengambil sebuah catatan lengkap dengan pulpen yang sudah tersangkut di tangan kanannya.

"Nama saya Naruto. Namikaze Naruto. Berasal dari Desa Aisha di pinggir Serdin. Apalagi yang perlu saya jelaskan?"

"Apakah tuan pengguna senjata atau tidak? Lalu apakah punya pengalaman menjadi seorang Senshi sebelumnya?"

"Saya pengguna pedang. Dan pengalaman itu, tidak pernah."

"Baiklah. Silahkan tanda tangan di sini."ucap wanita tersebut sambil menyerahkan sebuah kertas pendaftaran lengkap dengan pulpen. Setelah ditanda-tangani oleh pria remaja atau yang diketahui bernama Naruto tersebut, ia menyerahkannya kembali. Wanita itu menerima kertas tersebut dan balik menyerahkan sebuah kalung dengan inti kalung berwarna coklat.

"Kau telah terdaftar resmi. Saya akan menjelaskan sedikit tentang Senshi. Dalam Kerajaan Serdin, peringkat dalam Senshi dibagi menjadi sembilan. Hal tersebut didasarkan atas jumlah medal yang dimiliki masing-masing Senshi kerajaan dimana hal itu dapat diperoleh melalui penyelesaian misi di sini. Anda bisa mengambil misi di sini lalu melakukan klaim penyelesaian misi tersebut lengkap dengan laporannya. Setiap Senshi yang ada di sini memiliki kalung yang menunjukkan peringkat mereka. Peringkat Bronze berwarna coklat, Silver berwarna abu-abu, Gold berwarna emas, Platinum berwarna biru muda, Diamond berwarna biru tua, Crystal berwarna hitam, Challenger berwarna merah. Master memiliki warna kalung ungu sedangkan Conqueror berwarna putih."

"Ketika menyelesaikan misi tersebut, para Senshi dapat melakukannya secara perorangan ataupun membuat party dengan anggota maksimal adalah empat orang. Setiap misi yang diberikan disesuaikan dengan peringkat para pejuang militer. Untuk peringkat tersebut dapat tuan lihat di papan seberang sana. Tuan bisa mengambil misi mulai besok dan untuk tempat tinggal, kami sudah menyiapkan asrama. Pergi ke pintu di ujung sana kemudian belok ke kanan, anda akan menemukan asrama pria."

"Jika anda ingin berlatih, gunakan Training Ground yang sudah tersedia di berbagai tempat di sekitar sini. Selamat berjuang, Naruto!."ucap si wanita itu dengan panjang lebar lengkap dengan gerakan tangan tunjuk sana dan tunjuk sini. Hanya dibalas anggukan tanda paham oleh Naruto. Ia tidak melangkah langsung menuju pintu melainkan melihat papan peringkat.

Bronze : 0 - 800 Medals

Silver : 801 - 1500 Medals

Gold : 1501 - 2000 Medals

Platinum : 2001 - 2400 Medals

Diamond : 2401 - 3000 Medals

Crystal : 3001 - 3600 Medals

Challenger : 3601 - 4000 Medals

Master : 4001 - 4999 Medals

Conqueror : 4999 + Medals

Dengan catatan, medal dapat dikumpulkan melalui misi yang diambil di guild atau melakukan tugas kerajaan secara langsung! Selamat mencari medal para Knights dan Mage.

"Conqueror tanpa batasan huh?"gumam Naruto.

"Yap, mereka tidak ada batasan medals lagi."ucap seorang pria yang entah sejak kapan berada di sebelah Naruto dan menatap hal yang sama seperti Naruto.

"Saat ini, di Kerajaan Serdin hanya terdapat tujuh orang yang berhasil mencapai tingkat Conqueror yang merupakan Senshi Elite kerajaan dan biasa dikenal dengan nama Seven Conquerors. Masing-masing dari mereka memiliki julukan atau lebih tepatnya nama gelar yang menyembunyikan identitas asli mereka, yaitu Rudy, Kris, Dellons, Reigns, Rachel, Spike, dan Jave."jelas pria itu dan dibalas cengo oleh Naruto.

"Cukup menarik bukan? Ah ya, kita belum berkenalan. Namaku Cao Cao, aku dari Moonlit Isle. Tidak usah begitu formal denganku dan salam kenal bung!"ucap pria bernama Cao Cao tersebut sembari menjabat tangan Naruto.

Ia adalah pria remaja yang kira-kira berumur sama dengan Naruto. Menggunakan pakaian standar pria dengan surai biru tua yang membuat kesan gelap dan senada dengan warna iris matanya.

"Namaku, Namikaze Naruto. Kau bisa memanggilku Naruto. Sama, tidak perlu formal juga denganku. Jadi, kau baru saja mendaftar?"tanya Naruto.

"Yap. Beberapa jam yang lalu. Tempat yang menarik bukan? Kau bisa melakukan penyelesaian misi di sini, mendapatkan hasilnya yang berupa uang dan medal. Menggunakannya untuk menempa senjata dan,-"

"Tunggu, kau juga seorang Knight eh, Cao Cao?"

"Tentu. Kau juga? Ini benar-benar kebetulan. Jika begitu, bagaimana kalau kau menempati tempat kosong di kamar milikku? Ada satu tempat tidur kosong di sebelahku, dua orang dalam satu kamar. Tenang saja, aku masih menyukai wanita."ujar Cao Cao sambil terkekeh kecil.

"Baiklah. Kebetulan juga kau adalah teman pertamaku jadi tak masalah."

.

.

.


Pagi yang cerah menghiasi Kerajaan Serdin. Sang Surya tersenyum kepada dunia. Ketika malam yang gelap dan kelam untuk menggantung harapan, pagi datang membawa harapan baru bagi para manusia untuk memulai aktivitas. Saat mentari menampakkan sinarnya yang agung, menerangi pagi yang sayu dan membimbing kita menuju lebih baik.

Seorang pria bersurai kuning jabrik bangkit dari tidurnya. Rambutnya yang berantakan serta sepasang kantung mata menghiasi wajah paginya. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi dan matahari masih bersinar sayu. Ia bangun dari tempat tidurnya dan melihat teman sekamarnya masih terbawa dalam mimpi. Kemudian pria jabrik itu tersenyum kecil dan berjalan menuju kamar mandi.

Sementara teman pria jabrik yang masih terlelap itu menggeliat kecil. Suara dengkurnya yang halus bahkan hampir tak terdengar menjadi saksi betapa buruknya posisi tidur yang ia gunakan. Namun, suara igauan darinya menganggu suasana tenang tersebut.

"Ah, ya. Begitulah. Terus Nee-chan. Di bagian sana benar-benar nikmat uhh.."igauan sekaligus desahan yang diiringi wajah mesum dari sang pangeran tidur. Tetapi...

SFX: BYURRR

"BANGUNLAH BRENGSEK! KITA AKAN TERLAMBAT KALAU BEGINI!"

... Yah, begitulah. Hal yang benar-benar mengacaukan suasana.

.

.

.


Guild. Sebuah tempat yang tidak mungkin pernah sepi. Selalu saja ada orang yang waras ataupun tak waras yang masuk ke sana. Tujuannya pun berbeda-beda. Entah itu hanya untuk duduk dan berbicara dengan sesama rakyat yang ada di Kerajaan Serdin, mengambil dan melaporkan misi bagi para Senshi, entah itu hanya untuk meminum segelas bir dan mabuk-mabukkan, yang pasti tempat itu pasti ramai tiap harinya.

Dan di antara ratusan orang di tempat yang cukup besar itu, terdapat dua orang yang masing-masing bersurai kuning dan biru tua berada di sebuah meja bar yang berisi papan tanda dengan tulisan "MISSION".

"Permisi nona. Kami ingin mengambil misi. Saat ini, misi apa saja yang tersedia?"tanya pria yang memiliki surai biru tua. Di sebelahnya, ada makhluk sejenis namun dengan surai berwarna kuning serta iris biru laut yang mempesona.

"Boleh aku lihat kalung kalian?"tanya wanita di depan mereka yang berada di balik meja yang diatasnya terdapat tulisan "MISSION". Kedua pria itu melepas kalung yang mereka gunakan dan menyerahkannya pada si wanita.

"Namikaze Naruto dan Cao Cao, kalian berada di peringkat Bronze dengan total Medals sejumlah 0 untuk kalian berdua. Aku lihat sebentar. Ah ya, misi kalian adalah membersihkan rumput di pekarangan warga. Hadiahnya +30 Medals dan 150 Emas."

"Huh?!"

"Misi jenis apa itu?!"

Naruto menjerit kecil. Ia berpikir bahwa seorang Knight akan mengalami petualangan besar dalam hidupnya. Menangkap Goblin yang merampok warga, Ogre yang merusak kebun warga, Dark Elf yang selalu mengganggu malam tenang warga, atau mungkin bertarung dengan Iblis kuat yang sudah pasti akan menghancurkan satu desa. Bayangan itu membuat Naruto semangat semalam, tetapi kenyataannya.

"Ini misi yang tepat untuk peringkat kalian, Naruto-san dan Cao Cao-san."ucap si wanita guild sambil tersenyum.

"Apa tidak ada misi lain yang lebih pantas?"tanya Naruto sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Maaf Naruto-san, misi lain sudah banyak di ambil oleh orang lain sebelum kalian."

"Dan misi apakah itu?"

"Membajak sawah di pertanian warga, menangkap kucing kesayangan warga, membantu membangun rumah warga, dan berbagai misi lainnya."

'Itu sebuah misi atau perintah tidak jelas?'batin mereka bersamaan serta sweatdrop sebesar biji jagung di pelipis mereka.

"Err... Apa tidak ada misi seperti membunuh Goblin yang berkeliaran atau menangkap Ogre dan semacamnya?"kali ini Cao Cao yang bertanya dan diiringi anggukan oleh Naruto.

"Maaf Cao Cao-san, misi itu khusus untuk Senshi yang berada di peringkat Silver."

"Jadi, kami tidak bisa mengambil misi itu?!"

"Maaf, tuan. Kalian tidak bisa mengambil misi itu. Kalian masih berada di peringkat Bronze dengan total Medals masing-masing dari kalian adalah 0."

"Tapi kenapa bisa begitu? Apa semua Senshi harus memulai misi seperti ini ketika mereka berada pada peringkat Bronze?"tanya Naruto.

"Benar. Memang terkesan tidak adil, tapi peraturan dari Kerajaan memang seperti itu. Ini dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan kepada Senshi baru."ucap wanita guild itu sambil tersenyum maklum. Tentu hal itu membuat Naruto dan Cao Cao menghela napas bersamaan.

"Berikan mereka misi itu, Shizune."

Seorang pria paruh baya muncul di belakang Naruto dan Cao Cao dan tentu membuat mereka berdua ditambah si wanita guild terkejut. Sontak si wanita guild menunduk hormat pada pria tersebut.

"Maafkan saya Reigns-sama, tetapi mereka masih berada di peringkat Bronze. Peraturan mengatakan,-"

"Ayolah, Shizune. Kalau kita terus mengikuti peraturan, Senshi baru tidak akan berkembang dan Kerajaan Serdin bisa saja melemah. Lagipula mereka terlihat kuat."ucap salah satu Seven Senshi Elite milik Kerajaan Serdin yaitu Reigns sang Petir sambil tersenyum kepada Naruto dan Cao Cao.

"Reigns-sama! Tapi,-"

"Sudahlah. Aku yang menjamin mereka akan baik-baik saja. Jadi, berikan mereka misi peringkat Silver."

"B-Baiklah. Aku akan mengambil dokumennya terlebih dahulu."

"Oke kalian berdua. Aku harus kembali ke Istana, semoga beruntung di misi pertama kalian."ucap Reigns sambil memberikan jempol kepada mereka.

"Kami benar-benar berterima kasih kepada anda, Reigns-sama."ucap Naruto dan Cao Cao serentak.

"Tidak usah dipikirkan. Panggil saja aku Jiraiya, gelar itu terkadang membuatku merinding. Anggap saja aku sedang berbaik hati, bocah. Sampai jumpa."ujar Reigns a.k.a Jiraiya yang kemudian pergi dari sana dan hilang dalam kerumunan orang-orang.

"Baiklah ini dokumen misi kalian. Sedikit informasi, misi pertama kalian berlangsung di Willow Creek. Desa itu cukup jauh dari Ibukota Kerajaan Serdin. Dari laporan warga, ada sebuah gua yang menjadi tempat bersembunyi kawanan Goblin. Para Goblin itu cukup sering merampok warga dan bahkan menculik wanita yang ada di desa itu. Hadiahnya +80 Medals dan 450 Emas. Ada yang ingin kalian tanyakan lagi?"

"Tidak. Kami akan menyelesaikannya."ucap Naruto sembari membaca dokumen itu.

"Aku harap kalian hati-hati. Kembalilah dengan selamat dan semoga beruntung."

"Tenang saja, aku akan menjaga Durian ini agar tetap matang."

"Hn."

.

.

.


Willow Creek. Desa yang berada sekitar 50 km dari Ibukota Serdin. Desa ini merupakan pusatnya pertanian terutama ladang padi dan gandum yang tumbuh subur di sini. Desa ini juga menjadi pusat produksi pakaian terutama dari bahan wol. Selain itu, Willow Creek juga memiliki segudang tempat pemandian air panas yang alami sehingga desa ini cukup ramai oleh warga.

Namun, belakangan ini Goblin menghantui warga di sana. Sudah berbagai macam barang dan wanita juga yang menjadi hal yang dirampok oleh mereka. Biasanya Goblin melakukan aktivitas mereka ketika senja atau langit sudah gelap. Menurut para warga, kawanan Goblin itu bersembunyi di dalam gua yang terletak tidak cukup jauh dari pemukiman warga.

"Naruto, menurutmu kita langsung selesaikan atau menginap selama sehari terlebih dahulu?"

"Kita selesaikan saja sekarang."

"Ayolah, Naruto! Tasku benar-benar berat, kita menginap saja lebih dahulu."

"Tidak. Lagipula, siapa suruh bawa tas?"

"Duren sialan! Kau sendiri tidak membawa apa selain pedang usang itu."

"Setidaknya ini lebih baik daripada dua tombak yang kau perban itu. Apa tombakmu sedang sakit heh?"

"Brengsek, lihat saja kemampuan Dual Spear milikku!"

"Mungkin maksudmu, Dual Dildo?"

"Awas kau Naruto!"

Yah, begitulah. Sepanjang perjalanan dari Ibukota Serdin sampai dengan Willow Creek, mulut mereka rasanya tak pernah diam sejenak. Ada saja yang mereka perdebatkan sekalipun itu masalah sepele. Salah satunya adalah memutuskan untuk menginap terlebih dahulu atau selesaikan sekarang. Setelah jutaan kata, ratusan ribu kalimat, dan ribuan umpatan kasar, mereka memutuskan untuk menyelesaikannya langsung.

.

o0o

.

"Jadi, ini guanya?"

"Menurut warga dan dokumen, inilah guanya."

Cao Cao menurunkan tasnya yang terlihat mengembung karena saking banyaknya barang yang ia bawa. Ia menatap gua yang sangat besar dan menjadi sarang perkembangbiakan Goblin. Terlihat sangat gelap dan agak menyeramkan.

"Kau ada rencana, Naruto?"

"Aku sedang malas berpikir. Kau ingin barbar?"tanya Naruto sambil menyeringai kecil.

"Kau ingin mati, huh?! Setidaknya buatlah satu rencana antisipasi."ucap Cao Cao sambil mendelik ke arah Naruto.

"Barbar adalah rencana yang paling baik. Tapi tenanglah, aku punya rencana cadangan. Jadi, ayo masuk!"

Mereka melangkah masuk menuju gua itu. Tekstur tanah yang agak lembab menyebabkan suara sepatu terdengar dan menjadi gema di sekitaran gua. Mereka akhirnya sampai pada pertigaan gua. Ada dua jalan di sana, kiri dan kanan.

"Bau mayat ada di sebelah kiri."bisik Cao Cao dan dibalas anggukan oleh Naruto.

Mereka berjalan menuju jalan kiri yang terlihat lebih gelap dibanding jalan kanan. Langkah demi langkah mereka ambil. Jalan yang basah, bebatuan stalaktit tajam yang dapat menusuk mereka kapan saja, serta bau anyir darah dan amis menghiasi suasana mencekam gua tersebut. Naruto kemudian berhenti sebentar dan mengeluarkan pedang usang miliknya.

"Siapkan tombakmu, Cao Cao. Mereka di dekat sini."

Cao Cao mengangguk dan melepas perban yang melilit kedua tombak miliknya. Terlihatlah sepasang tombak kembar tapi tak sama. Keduanya memang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, tetapi yang membedakannya adalah warnanya dan aura samar yang dipancarkannya. Tombak yang dipegang tangan kanan Cao Cao berwarna keemasan bercampur putih serta memancarkan aura yang suci, sedangkan yang dipegang tangan kirinya berwarna merah bercampur hitam dan memancarkan aura yang gelap nan kelam.

"Aku siap."ucap Cao Cao.

"GRRSAAAA!"

Suara teriakan Goblin menjadi awal dari sebuah serbuan dari sekitar 26 Goblin yang membawa batu-batuan kecil. Mereka menyerbu Cao Cao dan Naruto yang sebelumnya sudah siap mengantisipasi penyerangan itu.

"Mari kita berdansa..."gumam Naruto dan seketika raut mukanya dari yang semula datar berubah menjadi menyeringai ala psikopat.

"Naruto kau urus yang sebelah kanan, aku akan mengurus yang kiri!"teriak Cao Cao sambil sesekali melakukan tusukan ke arah Goblin yang mencoba menyergapnya.

Cao Cao kemudian menutup matanya, mengambil satu langkah kaki kiri mundur, dan mencondongkan badannya sedikit lalu membuka matanya dan iris matanya dari yang semula biru tua senada dengan rambutnya berubah menjadi kuning emas.

[Holy Spear: Holy Thrust]

Cao Cao mendorong tubuhnya ke depan, meluruskan tangannya ke depan sehingga kedua tombak tersebut menusuk sekitar lima Goblin secara bersamaan dan menusuknya ke arah dinding gua.

"GWRRAASS..."

"Tujuh Goblin lagi..."

Cao Cao menerjang tujuh Goblin yang tersisa dan melakukan tarian kecil dengan kedua tombak miliknya. Suara tusukan dan jeritan Goblin menjadi penghias hari terakhir bagi Goblin tersebut.

Sementara Naruto sedang asik-asiknya tertawa sembari menebaskan pedang usangnya ke arah Goblin-goblin yang mencoba menusuknya dengan batu yang mereka bawa. Darah bercipratan ke seluruh tubuhnya dari kepala sampai kaki. Bau anyir juga menghiasi tubuhnya. Ia kemudian mengambil kuda-kuda dan dengan lantangnya tertawa.

"MATI KALIAN SEMUA!"

[Secret Technique: Corvus Eclipse Slash]

Entah itu merupakan ilusi atau tidak, tubuh Naruto seketika berubah menjadi gagak hitam yang berterbangan dan dengan sangat cepat menebas sekitar enam Goblin. Pergerakannya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, yang dapat kita lihat dan dengar hanyalah gagak hitam yang berterbangan, suara tebasan yang terdengar nyaring di telinga, dan suara jeritan kesakitan sesaat dari para Goblin yang sudah terbagi dua oleh Naruto.

"Huft..."

.

o0o

.

"Cukup melelahkan."gumam Cao Cao sambil mengelap kedua tombaknya dengan kain bersih yang ia simpan di kantung celananya.

"Tidak sama sekali. Mereka tidak bisa menari dengan benar."ucap Naruto sambil menghela napas kembali.

"Terserah kau saja. Jadi, kita apakan mayat makhluk menjijikan ini?"

"Bakar guanya. Aku sudah menuangkan minyak tanah di seluruh tempat ini?"ucap Naruto sambil mengambil sesuatu dari kantung celananya dan ternyata adalah korek api.

"Bersiaplah untuk berlari, Cao Cao."

"Oi..oi! Tunggu sebentar! Aku belum,- UWAHHH! PANAS!"

Naruto langsung melempar korek api tersebut dan segera berlari ke belakang. Api menjalar dengan cepat, membakar tempat tersebut serta membakar celana milik Cao Cao yang juga terkena cipratan minyak tanah. Cao Cao pun berlari dengan celana yang terbakar sambil mengumpat Naruto yang berada cukup jauh di depannya yang sedang tertawa nista.

"BRENGSEK KAU DUREN SIALAN!"

.

.

.

TBC!

.


Dictionary!

Senshi : Bahasa Jepang dari pejuang.

Mana : Suatu partikel atau elemen yang tersebar di seluruh makhluk hidup.

Senshi Elite of Serdin : Tujuh orang Senshi yang memiliki Medals tertinggi sekaligus terkuat di Kerajaan Serdin.

Four Lords : Empat orang atau komandan yang memimpin Moonlit Isle


Temennya Alika : Alika!

Alika : Iyaa?

Temennya Alika : Ada yang baru nih!

Alika : Apa?

Temennya Alika : Fanfic tidak jelas baru

Alika : ...


Yoo, ada fanfic baru dari saya. Jadi, gimana? Jelek? Boleh dilanjutin? Muehehe... Ini pertama kalinya saya ketik fic tentang tema Kingdom begitu. Btw, ini terinspirasi dari berbagai jenis game yang saya mainkan. Monggo ditebak apa saja gamenya ^.^

Jadi, gimana pendapat kalian mengenai fic baru saya ini? Menarik atau jelek? Sampaikan di kolom review. Keluarkan semua keripik pedas kalian. Sekedar pembahasan di sini,

Untuk Peta Dunia-nya bisa search aja Map GC di google. Pasti ngerti kok hehehe... Seperti biasa setiap fic saya pasti ada unsur humornya dan tentunya rasanya benar-benar garing. Mengenai senjata Naruto, itu cuma pedang biasa kok. Gaada yang istimewa dari pedang itu. Sementara temennya, Cao Cao, ia pakai Dual Spear.

Kenapa Cao Cao? Sejujurnya, saya seneng aja sama karakternya Cao Cao dengan True Longinus-nya. Simpel banget alasannya. Lalu apakah di sini ada sejenis Sacred Gear begitu? Jawabannya ada, tapi konsepnya mungkin agak lain sedikit. Mengenai Seven Conquerors, salah satunya sudah ketahuan yaitu, Jiraiya a.k.a Reigns.

Lalu yang terakhir yaitu Four Lords. Jadi, khusus Four Lords ini hanya bertempat di Moonlit Isle. Dan mereka tentunya belum ada perannya di Arc I. Mereka akan muncul kira-kira di Arc II. Siapa saja mereka? Tanya saja sama Nurhadi. Dia tahu kok.

Apalagi yah? Segitu aja kayanya...

Intinya, kalau kalian merasa ada yang aneh dengan fic ini, atau ada kesalahan kata, penulisan, kesalahan jalan cerita, pengertian, bisa disampaikan di review. Jika kalian tidak suka, monggo diberikan kritik dan flame. Kalau kalian merasa fic ini sampah tinggal di klik tombol back, tombol backnya gratis kok. Sampaikan kritik dan saran dengan bahasa yang sopan dan santun :)) Terima kasih ^.^

Ayato Amagiri a.k.a Nerdboys Out

.

#tronjaltronjol

#McQueenYaQueen