HUEKK HUEKK
Seorang wanita paruh baya terus terusan memuntahkan isi perutnya pada closet Toilet berkali kali , Wajahnya tampak sangat pucat sekali layak nya mayat hidup .
Beberapa menit kemudian setelah dia rasa membaik dia pun membasuh bibirnya dan wajahnya untuk membersihkan bekas muntahan itu .
Namun tiba - tiba dia terduduk di ubin toilet karena dia tak bisa menyangga berat badannya sendiri saking lemasnya .
Perlahan lahan air matanya mengalir pada pipi tirus wanita itu , saat dia hampir saja terisak menangis tiba tiba pintu kamar mandi terbuka dari luar .
KRIEETTT
" YA TUHAN EOMMA "
" EOMMA KAU BAIK BAIK SAJA EOMMA HIKSS " ucap seorang Pria berkulit pucat tampak sangat panik sambil memeluk tubuh wanita itu
Tanpa pikir panjang Akhirnya pria itu menggendong tubuh sang wanita itu menuju tempat tidur
Dia tidurkannya tubuh wanita itu di tempat tidur yg tampak sederhana .
" Eomma Kita ke rumah sakit hmm aku akan memanggil ambulan " Ucap pria itu berbalik menghadap pintu keluar namun tiba tiba tangan sang pria itu di genggam oleh wanita itu
" Jangan ke rumah sakit Nak ! Uang kita tidak cukup untuk membayar dokter lebih baik simpan uang itu untuk makan besok ibu sudah tidak apa - apa " Ujar wanita itu memohon
" Tapi eomma , penyakitmu semakin parah aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus kau harus mendapat perawatan "
Tiba - tiba sang ibu merangkul pria itu lalu memegang kedua pipi pria itu ..
" Sehun-na Lihat Eomma Sayang ! Eomma baik- baik saja hmm percaya pada eomma lebih baik uang itu kau gunakan untuk keperluan lain eoma
baik - baik saja Arra "
" Maafkan aku eomma aku belum bisa membahagiakanmu seperti anak - anak lain kepada orang Tuanya hiks" Gumam pria bernama Sehun itu memeluk tubuh sang ibu
" Tidak apa - apa cukup melihat kau bahagia eomma sangat bahagia sayang " Ujar sang ibu tersenyum di tengah pelukannya
Dan Malam Itu terasa sangat kuat oleh aura kepedihan di rumah itu .
OooO
Pukul 08:00 Am
Pagi tiba Sehun sudah siap akan berangkat bekerja dia tampak terburu-buru karena biasanya dia akan berangkat pukul 6:30 pagi .
tapi hari ini dia kesiangan jadi dia berangkat jam 8 pagi .
" Ibu aku berangkat dulu kau harus minum obat herbal yg aku buat tadi Arra !" Kata Sehun Sambil memakai sepatunya dan pergi meninggalkan rumah itu
" NAKK ! KAU TIDAK SARAPAN DULU " Teriak ibu Sehun
" AKU AKAN MAKAN DI KEDAI
TEMAN KU " Jawab Sehun dari kejauhan
" HATI - HATI NAK "
Sampai akhirnya Siluet Sehun tidak terlihat lagi sang ibu pun kembali ke dalam rumah nya dan menutup pintu rumah itu .
OooO
Beberapa menit kemudian Sehun pun tiba di perusahaan " Taxi " tempat perusahaan itu dengan Rumahnya Sangat dekat sekali hanya jalan kaki selama 5 menit sampai .
Di usia nya yg masih menginjak 22 tahun Sehun harus menjadi supir taksi karena dia sekolah hanya sampai tamat Senior high school , itu pun dengan beasiswa yg dia miliki.
Di Seoul saat ini jika ingin bekerja di sebuah perusahaan besar , atau pabrik selain keahlian gelar pun setiap orang harus punya .
Sementara di dunia ini sistem perekonomian setiap orang berbeda beda tidak semua orang di dunia ini Seorang Konglomerat , terkadang sehun merasakan ke tidak adilan dalam hidupnya tapi dia masih bersyukur dan menikmatinya .
Dia hanya tinggal ber dua dengan ibunya sejak kecil sementara ayahnya sudah lama meninggal karena overdosis obat obatan . Sementara yg menjadi tulang punggung keluarga adalah dia karena ibunya sakit sakitan entah penyakit apa yg menyerang ibunya karena semenjak sakit ibunya tidak pernah mau ke rumah sakit karena masalah keuangan yg tidak memadai .
Dan Kini hanya di obati oleh herbal .
Lalu Sehun memasuki perusahaan itu dan bertemu dengan seorang pria berumur 50 tahun an yg menyapanya langsung .
" Oh Sehun-na kau sudah datang ?"
" Ne Ahjushi maaf aku terlambat hari ini aku kesiangan "
" Tidak apa apa ini kuncinya "
" Terimakasih ahjushi " Berbalik meninggalkan pria tua itu
" Tunggu .. " Sehun pun berbalik sesaat
" Ada apa Ahjushi ? " Pria itu pun sedikit berlari ke arah sehun
" Apa kau sudah mempunyai kekasih Sehun-ah ? Aku ingin mengenalkan mu pada wanita cantik dia keponakanku dia baru datang dari jerman bagaimana ? " Ujar pria tua itu tersenyum menggoda sehun
Namun tiba - tiba wajah Sehun berubah datar ..
" Aku tidak punya waktu untuk berpacaran Ahjushi " Langsung berlalu pergi meninggalkan pria tua itu memasuki mobil taksi nya
" YA ! YA ! KAU BELUM MELIHATNYA YA ! OH SEHUNN TUNGGU DULU YAAA " Teriak Pria tua itu mengejar mobil taksi Sehun tapi Sehun tak peduli dan terus berjalan meninggalkan perusahaan itu .
" AISHHHHH ! Kenapa sulit sekali membahas hal itu pada anak itu apa dia mengidap phobia pada hal itu " Keluh pria tua itu terduduk dilantai yg kotor
OooO
Drettttttt Dretttttttt
Sebuah benda persegi panjang bergetar di meja samping tempat tidur seorang pria yg masih tertidur , rambut coklat pria itu tampak berantakan .
Tiba - tiba tangan pria itu merayap mengambil benda yg sedang bergetar dan lalu mengangkat nya tanpa melihat siapa yg menghubunginya .
" Yeobseo ?"
" Dr. Lu Bisakah kau datang ke ugd rumah sakit di sini ada pasien darurat dok " Mata Luhan yg tadinya masih tertutup kini terbuka tiba tiba dan dia pun bangkit dan terduduk di ranjangnya.
" YA ! Ini adalah hari cutiku yg pertama kenapa kalian menyuruhku ke tempat kerja ? "
" Kami mohon Maaf Dr. Lu tapi ini darurat"
" YA ! KAU PIKIR DOKTER DI RUMAH SAKIT ITU HANYA AKU SAJA ? PANGGIL DOKTER KIM DAN DOKTER SONG SUDAH AKU TUTUP TELPON NYA "
Tapi saat dia akan memencet tombol penutup si penelphone berteriak ...
" DOKTER SONG DAN DOKTER KIM TIDAK ADA "
" Apa kau bilang? kemana mereka ?"
" Dokter song dan kim tidak ada mereka sedang rapat di rumah sakit di gwangju di sini hanya ada dokter magang saja "
Luhan nama pria itu sudah memegang kepala nya karena tiba - tiba terasa sakit .
" Aishhhh ! Bedebah sialan ! " desisnya
" Baiklah aku akan pergi kalian tunggu "
Pipppp
" Songkim Sialan aku akan Menendang Kalian jika aku bertemu dengan kalian " Gumam Luhan kesal sambil berjalan ke kamar mandi
Hanya menggosok gigi dan mencuci muka Luhan langsung membawa tas yg sering dia bawa ke rumah sakit .
Dia berangkat tanpa mengganti baju dan masih memakai piyama tidurnya yg di lapis oleh cardigan warna biru cerah dengan sepatu yg mengiasi kakinya.
PERSETAN dengan penampilannya yg jauh dari kata normal dia sedang di tunggu oleh pasiennya .
Luhan pun berlari keluar apartemennya dengan terburu - buru para penghuni apartemen pun terlihat melihatnya dengan wajah yg sulit di jelaskan bahkan sebagian orang yg melihat Luhan tertawa melihat penampilan pria itu .
Sampai depan jalan raya Luhan pun menghentikan taksi , Akhirnya salah satu taksi berhenti di depannya lalu dia pun masuk .
" Selamat pagi tuan , kemana tujuan anda ? " Ucap yg supir taksi
" Hospital seoul international tapi bisakah kau sedikit mengebut "
" Baik tuan " Sang supir pun langsung mengemudi dengan kecepatan di atas rata - rata karena permintaan Luhan
" Apakah dia mantan pembalap ? " Ucap Luhan dalam hati memperhartikan sang supir taksi yg sedang mengemudi
Tak selang 5 menit berlalu akhirnya mereka pun sampai .
" Sudah sampai tuan "
" Ah ya sebentar " Luhan pun mengodok pada tasnya untuk mengambil uang dan ternyata dia lupa membawa dompetnya
" Ya Tuhan Aku lupa membawa dompet bagaimana ini astaga " Gusar Luhan dalam hati
Sang supir mengernyit aneh melihat sang penumpang terlihat seperti khawatir .
" Hmm Permisi bisakah kau menunggu ku dan mengantar kan aku pulang nanti ? Aku lupa membawa dompet ku sementara aku tak mungkin kembali ke rumahku karena aku harus buru - buru ke dalam aku benar benar minta maaf aku janji akan membayarmu lebih bagaimana ? ... "
Sang supir pun terlihat kasian melihat Luhan yang memelas dan pada akhirnya dia pun mengalah .
" Baiklah saya akan menunggu anda apakah lama ? "
" Aku usahakan tidak "
" Baiklah sekarang kita kemana ? " Luhan pun tersenyum senang memandang sang supir
" Kita kedalam rumah sakit jalan masuk lewat kiri supaya kita masuk tanpa membayar parkir "
" Baiklah "
Supir itu pun mengemudikan mobil taksinya kedalam rumah sakit , saat sampai pintu masuk Luhan mengeluarkan kartu khusus pagawai rumah sakitnya untuk di perlihatkan pada mesin supaya terbuka dan tak lama mesin itu pun terbuka .
" Oh ya aku minta no telphone mu aku takut kau pergi nanti " ujar Luhan mengeluarkan hp nya
" Maaf Tuan saya tidak punya handphone"
" Ah begitu yasudah kau ikut ke dalam saja ya " Luhan pun memasukan kembali handphonenya
Pria itu pun mengangguk ..
Mobil itu pun terparkir depan ruangan instalasi gawat darurat , lalu Luhan pun keluar .
" Kau bisa masuk ayo "
Luhan pun keluar dari taksi itu dan di ikuti oleh sang supir taksi itu alasan Luhan membawa nya supaya Luhan tidak susah mencari nya nanti , terlebih si supir tidak punya alat komunikasi
Setelah masuk kedalam Luhan di sambut oleh beberapa perawat di IGD .
" Dr.Lu kau akhirnya datang " Ucap salah satu perawat
Luhan pun menyimpan tasnya di meja yg tersedia khusus dokter di ruangan itu sementara sang supir menunggu di tempat duduk para wali di ruangan itu sambil memperhatikan Luhan
" Namanya Kim hyun jung wanita berumur 45 tahun dia terus terusan merasa sakit di bagian perutnya kami belum melakukan apa pun padanya "
" Baiklah . Ambil sempel darah nya dan periksa di lab jika sudah berikan padaku " Ujar Luhan Memberikan cek lab pada perawat itu
" Baik dok "
Sementara sang supir yg memperhatikan Luhan terkejut dari kejauhan .
" Jadi dia seorang dokter " Gumamnya pelan
Luhan pun memakai jas dokternya sebelum berjalan pada pasien Luhan Berjalan pada sang supir taksi .
" Hmm .. kau bisa menunggu di mejaku saja " ujarnya ramah
Sang supir pun menurut dan duduk dikursi yg ada di meja kerja Luhan .
" Oh ya siapa namamu ? "
" Oh Sehun . kau bisa panggil aku Sehun "
" Baiklah Sehun-ssi kau tunggu di sini aku akan memeriksa pasien ku dulu"
Sehun pun tersenyum mengangguk
Luhan langsung berlari pada Pasien nya .
" Apa yg anda keluhkan Ahjuma ? "
" Perutku sakit sudah 2 hari dan tak kunjung sembuh "
Luhan memakai stestoskop nya untuk mendengarkan denyut jantung dan paru pasien nya dan memegang perut pasien nya sebelah kiri dan kanan dengan tangannya
" Awwww sakitttt "
" Usus Buntu . . " gumamnya pelan
Saat dia sedang memeriksa tiba - tiba sang perawat datang.
" Dokter ini hasil lab nya .."
Luhan pun melihat hasil lab nya ..
" Apa anda sebelumnya pernah ke dokter ?"
" Tidak baru sekarang "
Luhan pun mengangguk mengerti
" Ahjuma kemungkinan anda terkena usus buntu untuk hasil lebih lanjut apa anda harus oprasi apa tidak saya akan meng usg perut anda bagaimana ?"
Perempuan itu tampak terkejut begitu pun dengan wali yg menemaninya .
" Baiklah apapun itu yg penting rasa sakit ini bisa pergi dok "
" Baiklah " Luhan langsung menyuruh para perawat menyiapkan alat nya
Sehun memperhatikan wajah Luhan dengan serius , Tiba - tiba wajahnya mengeluarkan senyum kecil di bibirnya .
Dia merasa ada yg berbeda pada dirinya saat memperhatikan wajah Luhan .
OooO
1 jam berlalu Luhan melepas jas dokter nya dan berganti memakai cardigan nya tugasnya sudah selesai dan dia pun sudah bertemu dengan ke dua teman nya yg menyebabkan hari libur nya menjadi libur yg berantakan hingga berakhir dia benar benar menendang pantat ke 2 temannya itu .
Namun Saat dia mendatangi tempat Sehun berada dia melihat orang itu sedang tertidur di mejanya dengan tangannya sebagai bantalan pada meja tempat kerja nya , Luhan tiba tiba terdiam di tempat nya sambil memperhatikan pria itu .
" Dia indah sekali " Gumamnya dalam hati
Tapi tiba - tiba dia menggeleng gelengkan kepalanya dan menampar pipinya .
" Sadarlah Luhan dia Laki - Laki sama Sepertimu " gerutunya pelan
Tiba - tiba Sehun terbangun dan memergoki Luhan sedang menampar nampar wajahnya sendri sambil menggurutu
" Hmmm Tuan Kau Baik Baik saja ? " Tanya Sehun khawatir
" O-Oh kau sudah bangun " dia tampak malu
" Aku baik baik saja ayo kita pulang " ucap Luhan langsung mengajak Sehun pergi
Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan Rumah sakit itu kali ini Luhan duduk di bangku depan entah apa yg ada di pikirannya tapi tiba - tiba saja dia ingin dekat dengan si supir taksi itu .
" Kita akan kemana Tuan ?"
" O-ouh A-aku lupa gangnam Apartement" Ucapnya Gugup
" Baik " Jawab Sehun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang
Suasana dalam mobil tampak canggung tapi tiba - tiba saja sang supir mengajukan pertanyaan .
" Jadi Anda Seorang dokter tuan ?"
" Ne Aku sudah 5 tahun menjadi dokter " Sehun mengangguk anggukan kepalanya
" Jika boleh saya tau anda dokter apa ? "
" Aku dokter specialis penyakit dalam "
" Woahh , anda hebat masih muda dan sudah sukses saya iri hihi "
" Haha muda ? Umurku 29 tahun apakah masih muda ? Haha " Mata Sehun tiba tiba membulat dan menatap Luhan di sebelah nya
" A-apa ? 2-29 tahun ? Apa anda bercanda ? " Luhan pun memperlihatkan tanda pengenalnya dan di sana Sehun melihat tahun 1990
WHAT THE HELL ! Umur dan wajah berbeda sekali .
" Maaf saya mengira anda
seumuran saya"
" Tidak Apa apa " Jawab Luhan tersenyum menatap sehun
" Bagaimana dengan -Mu umurmu berapa ? "
" Aku baru menginjak 22 tahun ini "
" Oh kau masih muda oh ya jangan panggil aku tuan kau mungkin bisa memanggilku Hyung mungkin " ujar nya tersenyum
" A-ah baiklah H-Hyung " Kini Sehun yg tiba tiba merasa gugup saat melihat senyuman Luhan
" Sehun-ssi kau tinggal dimana ? "
" Aku tinggal di belakang apartemen gangnam "
" Huwa kau tinggal dekat dengan ku"
" Aku tinggal di rumah kecil hyung bukan apartement karena aku bukan orang kaya"
" Hey hey ! tidak apa apa jangan di sesali kita harus mengahargai pemberian Tuhan"
" Kau benar" Jawab Sehun tersenyum
Tak terasa mobil taksi itu pun sudah sampai di kawasan apartemen Luhan .
" Masuklah kedalam Dan parkirkan di tempat parkir di sebelah kanan "
" Tidak Usah hyung aku menunggu di sini saja "
" Hey hey aku sudah merepotkanmu kau harus masuk atau aku tidak akan membayarmu !" Sehun tampak menghela nafas
" Baiklah "
Luhan pun turun dan menunggu di pintu masuk , tak lama Sehun pria jangkung itu berlari kearahnya
Mereka pun berjalan memasuki kawasan apartemen hingga sampai lah mereka di depan lift , tangan Luhan menekan tombol angka 20 lift pun berjalan .
" Kau tinggal dengan siapa hyung ? "
" Aku tinggal sendiri "
" Bagaimana dengan orang tua mu ?"
" Aku dari panti asuhan aku tidak tau siapa orang Tua ku dan dimana mereka " Tiba - tiba saja Sehun merasa kesal pada dirinya karena mengajukan pertanyaan yg tidak pas
" A-ah maaf aku tidak tau "
" YA ! Santai saja aku tidak akan menendang mu hihi "
" Bagaimana denganmu Sehun-ssi ? "
" Aku tinggal berdua dengan ibuku ayahku sudah meninggal sejak aku berumur 5 tahun "
" Aku turut berduka cita " Ucap Luhan wajahnya tampak sedih menatap Sehun
" Hmm Terimakasih " Sehun tersenyum wajah mereka tanpa sadar bertatapan sangat lama mereka seperti terhipnotis akan wajah lawannya masing masing hingga
TINGG
Akhirnya suara lift terbuka membuat mereka tersadar dan kembali seperti semula .
Luhan yg pertama kali melangkah diikuti oleh Sehun , Hingga akhirnya mereka sampai di depan pintu lalu Luhan menekan beberapa angka kode rumah pada pintunya .
TRINGGG
Pintu terbuka Luhan mempersilahkan Sehun untuk masuk .
Pertama yg Sehun lihat di dalam apartement itu adalah foto anak kecil usia 10 tahun , dengan seorang wanita tua Sadar dengan sang tamu yg terus menerus melihat pada bingkai fotonya Luhan pun bersuara .
" Apakah foto itu terlihat misterius ?"
" Tidak Hyung , aku hanya penasaran saja siapa anak kecil itu dia terlihat Lucu "
" Apakah dia Terlihat tampan ? "
" Sebenarnya dia terlihat cantik dan tampan "
BLUSHHH
Tiba - tiba wajah Luhan memerah saat Sehun menyebut kata " tampan dan Cantik " pada foto itu tapi Luhan tidak menyebutkan jika itu adalah dirinya karena dia terlalu malu
" K-Kau ingin minum sesuatu ? "
" Ah Tidak Usah aku akan sebentar disini karena aku harus pulang melihat ibuku " Mendengar Sehun akan cepat cepat pulang hati luhan merasa kecewa
" Baiklah Kau tunggu di sini aku akan membawa dompetku " Sehun tersenyum dan mengangguk
Beberapa menit kemudian Luhan kembali keruangan tamu dengan menggunakan baju kaus tangan pendek berwarna putih dan celana jeans selutut dan sambil membawa Uang di tangannya , dia duduk di sofa ruangan itu lalu memberikan uang itu kepada Sehun .
" Ini , Terimakasih sudah Membambantu ku hari ini Sehun-ssi" ucap Luhan tersenyum tulus
" Sama - sama Hyung aku pamit pergi dulu " balas Sehun tersenyum pada Luhan
" Aku akan mengantarmu sampai bawah AKU TIDAK MENERIMA PENOLAKAN ! " Ucap Luhan serius
Sehun pun menghela nafas dan membiarkan penumpanya itu mengantarnya sampai bawah
Mereka pun kembali menaiki lift , sampai pintu lift tertutup dan kembali berjalan .
" Kenapa kau ingin cepat pergi padahal hari ini aku membuat mu repot aku merasa masih mempunyai hutang padamu " kata Luhan menatap wajah Sehun kecewa
" Sebenarnya ibuku sedang sakit Hyung jadi aku tidak bisa berlama - lama aku akan pulang ke rumah beberapa jam sekali " Tiba - tiba mata Luhan membulat dan manatap serius pada Sehun
" Sakit Apa Ibu mu ? Kenapa kau tidak bilang dari tadi ! "
" Entahlah wajah nya sangat pucat dan dia sering sekali muntah , dan dari hidung sering mengeluarkan darah aku rasa itu bukan hal penting untuk ku ceritakan pada orang lain "
" Apa Kau sudah membawa nya ke rumah sakit ?"
" Tidak ! Dia tidak mau ke rumah sakit karena dia yakin uang kami tidak cukup untuk membayar dokter , sehari aku hanya bisa mengumpulkan uang dari menyetir taksi untuk makan saja berdua meskipun aku ingin sekali membawanya ke rumah sakit " Jelas Sehun wajah nya tampak sedih sekali
Luhan mendengar cerita Sehun merasa iba dia ingin sekali membantu Sehun
dan Luhan mencurigai penyakit ibunya ini bukan penyakit biasa .
" Hmm Sehun-ssi jika boleh kau mengijinkan A-apakah aku bisa melihat ibumu ? K-kau tak perlu khawatir tentang masalah uang aku tidak akan memintamu membayarku aku hanya ingin membantumu a-apakah boleh ? "
" Kau yakin ingin hyung ? "
Luhan pun mengangguk serius ..
" Baiklah Aku mengijinkanmu melihat ibuku "
" HUWAAA TERIMAKASIH " Tiba tiba meloncat memeluk tubuh Sehun hingga membuat Sehun terkejut
" Hmm Hyung K-kau M-meluk-ku " gumam Sehun gugup
" YA Tuhan Maaf " balas Luhan melepaskan pelukannya
Tanpa Mereka sadari wajah mereka memerah .
OooO
Akhirnya mereka keluar dari gedung apartement Luhan , mereka langsung memasuki mobil taksi dan kendaraan beroda empat itu pun kembali berjalan .
Hanya butuh waktu 3 menit mereka sudah sampai di Rumah Sehun karena kawasan tepat di belakang gedung apartemen Luhan tinggal
Sehun memarkirkan Mobil taksi nya di depan gang rumahnya dan mereka langsung masuk kedalam gang dengan berjalan kaki .
" Ayo hyung " ucap Sehun
" Ah ya "
Setelah masuk ke dalam Gang tersebut entah mengapa Luhan merasakan dejavu dalam dirinya tempat ini terasa Familiar tapi entah mengapa Luhan bisa merasakan hal itu , Tanpa Luhan sadari dia sudah sampai di depan rumah Sehun .
" Ini rumahku hyung masuklah "
Luhan langsung memasuki rumah Sehun rumah yg sangat kecil dan Luhan bisa menebak jika rumah ini hanya mempunyai 1 kamar tidur dan 1 kamar mandi tidak ada kemewahan seperti di rumahnya disini pun dia semakin merasa rasa dejavu semakin kental .
"Ada apa ini mengapa aku merasa tempat ini terasa aneh " Lirik Luhan dalam hati
Tok Tok Tok
Sehun mengetuk pintu Rumahnya tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita pucat yg Luhan liat sangat pucat sekali .
" Ya Tuhan ! dia benar - benar pucat
sekali " Gumam Luhan dalam hati
Luhan yg berada di belakang Sehun saat melihat dan menatap wanita itu tiba - tiba perasaan nya sangat sedih dan dia merasa ingin menangis melihatnya .
" Sehun-na kau sudah pulang ? "
" Ne ! Aku pulang dulu untuk melihat ibu " sang ibu mengangguk dan mengernyit melihat kearah belakang Sehun
" Kau membawa seseorang ? "
" Ah aku lupa kenalkan bu dia Temanku " ibu Sehun tersenyum memandang sosok Luhan saat Sehun mengenalkannya
" O- oh silahkan masuk nak "
" Ayo hyung masuklah "
" Ah ne "
Luhan masuk kedalam rumah Sehun dan duduk di lantai tak lama ibu sehun keluar dengan membawa 2 gelas berisi air putih di nampannya dan memberikannya kepada Luhan .
" Minumlah nak "
" Tidak usah repot repot ahjumma "
" Maaf hyung kami tidak punya apa apa "
" Hey memangnya aku kesini untuk meminta makanan " Ujar Luhan mengerucutkan bibirnya
Semua orang di situ tersenyum mendengar perkataan Luhan .
" Ibu ! Temanku kesini ingin melihat ibu dan kebetulan dia adalah seorang dokter di rumah sakit international di seoul " wajah pucat ibu Sehun terkejut mendengar perkataan anak nya
" Apakah benar ? anda seorang dokter ?"
" Benar . Saya seorang dokter specialis penyakit Dalam dan Saya kesini suka rela untuk melihat ahjumma Saya tidak akan meminta pada kalian untuk membayar saya , saya hanya ingin membantu sekalian menengok anda " Jelas Luhan terseyum tulus
" YA Tuhan Terimakasih nak " Ucap ibu Sehun langsung memeluk tubuh Luhan
Sehun tersenyum sambil menatap wajah Luhan dia berpikir ternyata masih ada di dunia ini orang yg baik pada keluarganya.
Sementara Air mata Luhan hampir menetes sejak tadi dia merasakan kesedihan yg luar bisa dalam hidupnya saat menginjakkan ketempat ini kesedihan nya semakin menjadi saat melihat wajah ibu Sehun
Ibu Sehun melepaskan pelukannya .
" ahjuma bisa tidur sebentar "
" Kita Ke tempat tidur saja hyung "
" Ah itu lebih bagus "
Sehun memapah tubuh sang ibu ke tempat tidur dan langsung menidurkannya sementara Luhan di belakangnya
Luhan langsung mendekat dan segera memeriksa tubuh ibu Sehun .
" Ahjumma apa anda sering terkena demam ? "
" Dia tiap malam terkena demam hyung " jawab Sehun menjawab pertanyaan Luhan
" Dia sering mimisan dan muntah juga "
" Apa kau melihat warna cairan muntahnya ? "
" Hmm Seperti Hijau "
Tubuh Luhan menegang dan tiba -tiba berkeringat dia 1 tahun yg lalu pun mendapati pasien dengan tanda tanda seperti ini
Dia takut akan sesuatu yg menyerang tubuh sang ibu Sehun .
" Tidak mungkin kanker darah ? Tidak ! tidak ini tidak mungkin ! " Gusar Luhan dalam hati
TBC !
Hallo semua aku balik bawa Cerita baru dan kemungkinan ini cerita pendek mungkin hanya sampai 3 Chap jika tidak ada perubahan .
Apakah ada yg minat baca lagi ?
10 orang atau lebih yg bilang next aku akan next tapi kalau gx ada mau aku hapus
Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita
Di tunggu responnya :)
- Terimakasih -
