Hallo semua!
Ini FanFic One Pieceku yang pertama..
Mohon bantuannya.. ^^
Disclaimer : Kalau One Piece punyaku, Ace ga bakal mati..
Mors nobis subjecta
- The Trailer -
Genangan cairan berwarna merah pekat tergenang di bawah kakinya. Sambil memegang perutnya yang terluka, ia memandang pelaku yang menyerangnya.
"Bunuh saja aku, tapi tak akan kuberitahu dimana hal itu!"
Dan genangan berwarna merah pekat itu semakin banyak..
-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Derap langkah kaki yang memecah keheningan malam, rambutnya yang berkibar acak acakan dan kotor terkena cipratan darah serta tanah. Sambil menggenggam sebuah bungkusan kecil ia berlari. Nafasnya sudah terengah engah dan tak beraturan.
Sesekali ia menoleh kebelakang untuk memastikan bahwa yang mengikutinya itu masih jauh atau bahkan sudah tak mengikutinya lagi, namun hal itu malah membuatnya tambah takut, sosok bayangan itu tetap ada dan semakin mendekat.
Ia pun berusaha berteriak memanggil teman temannya, berharap salah satu dari mereka ada yang selamat, suaranya serak dan tak bisa terlalu keras karena nafasnya sudah hampir habis.
Namun itu percuma, jauh di lubuk hatinya, ia sudah menduga bahwa ialah yang terakhir berdiri, seluruh temannya sekarang entah bagaimana nasibnya..
Bayangan itu semakin mendekat, sementara ia masih berusaha untuk terus berlari mengabaikan paru parunya yang memprotes keras.
Tiba-tiba ia terjatuh, wajahnya yang sudah lusuh dan kotor sekarang bertambah kotor. Ia menoleh kebelakang, ke arah kakinya, dan mendapati kakinya tersangkut sesuatu.
Ia berusaha melepaskan kakinya itu, namun ketika ia melihat lebih jauh benda yang membuatnya terjatuh itu adalah tanaman, tanaman yang sama yang telah menjebak ia dan teman temannya pertama kali. Ia menjerit dan berusaha melepaskan tanaman itu dari kakinya, namun tanaman itu malah menjeratnya lebih keras.
Bayangan itu semakin mendekat, tampaknya bayangan itulah yang mengendalikan tanaman aneh itu. "Katakanlah.." Bisik bayangan itu.
"Tak akan pernah.. Walaupun aku harus mati, aku akan tetap melindunginya.."
Dan sebuah teriakan memilukan kembali memecah keheningan. Serta genangan merah pekat kembali menghiasi tanah.
-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Someone's POV
Gelap… Itulah pikiranku pertama kali… Kubiarkan mataku beradaptasi dengan tempat ini, yang ternyata tak segelap yang kuduga.
….
"Urgh!" Tanganku sakit sekali, maka aku pun menoleh ke arah tanganku.
Tanganku.. berdarah…
Dimana teman temanku? Semoga bayangan sialan itu tak menangkap mereka sehingga mereka bisa melakukannya..
…
Ah benar, aku harus melakukannya, aku tak bisa terus terusan mengandalkan mereka bukan.
Aku berusaha berdiri, namun akhirnya terjatuh lagi, Cih ternyata kakiku juga terluka, tak apa, hanya luka kecil, aku pasti bisa..
End of Someone's POV
Laki laki itu berjalan pelan, menggunakan tembok sebagai pembantunya untuk berjalan, beberapa kali ia terjatuh keras. Tangannya yang tak terluka terus memegangi bungkusan kecil.
Ia terlalu fokus pada perjalanannya serta bungkusan kecil itu. Ia tak menyadari bahwa Bayangan sedang mengawasinya dari kejauhan.
"Afferte illum ad me" Bisik bayangan itu pada tanaman, "Sed non occidatur, nondum. At eum laedit, sic discitur eum.."
Sementara itu, laki laku itu terus maju, berharap ia bisa melakukan sesuatu untuk membantu teman temannya atau misi mereka. Ia tak menyadari tanaman tanaman yang mulai mendekatinya.
Dan ketika ia menyadari hal itu dan menoleh, semuanya sudah terlambat..
Dan cairan berwarna kerah pekat menghiasi tembok tempat itu, seakan akan ada yang melukisnya.
~;~;~;~;~:~;~;~;~;~;~:~;~;~;~;~;~:~;~;~;~;~;~:~;~;~;~;~;~:~;~;~;~;~;~:~;~;~;~;~;~:~;
Trailernya aneh ga?
Minta reviewnya ya~
