Chapter 1
Destiny
.
.
.
Kim Seok Jin
Jung Ho Seok
Kim Nam Joon
Min YoonGi
Park Ji Min
Kim Tae Hyung
Jeon Jungkook
.
.
.
2Seok/Namjin
.
.
.
Warning: Boy x Boy, Typo , cerita ngaur,bahasa tidak sesuai EYD,judul tidak sesuai dengan cerita,
Cerita amburadul dan dapat menyebabkan anda pusing setelah membacanya.
Usia cast tidak sesuai urutan aslinya.
.
.
.
Rate : T
Happy Reading...
Seoul Internasional Airport
Seorang namja berpawakan tinggi dan manis yang sudah bisa dikatakan cantik itu turun dari pesawat dan berjalan menuju ruang dimana dia bisa menggambil kopernya
"Ghamsahamnida" ucapnya dengan tersenyum ramah pada orang yang memberikan kopernya kepadanya. Setelah menjemput koper dia segera berjalan menuju pintu keluar dimana disitu diramaikan oleh orang-orang yang tengah menunggu keluarga ataupun teman mereka. Namja itu tersenyum melihat kerumunan orang di depannya lalu dia melanjutkan mendorong troli barang-barangnya dengan santai dan senyum yang taklepas dari wajahnya.
'Drrtt.. Drrrttt...'
Ponsel Namja itu berdering menandakan adanya panggilan masuk dan dia berhenti sejenak untuk melihat siapa yang menelphonnya, senyum semakin terkembang lebar di wajahnya saat mambaca nama sipenelpon dan tanpa babibu lagi dia langsung menerima panggilan tersebut
"Yebboseo?"
.
.
.
.
.
Tepat dimana para penjemput berkumpul tampaklah dua orang Namja dengan balutan Jas hitam dengan kaca mata hitam pula terlihat sedang memperhatikan sekitar
"Perhatikan baik-baik sekitar! Tuan muda mungkin sudah mengalami perubahan tampilan dan mungkin dia berusaha mengerjai kita lagi" ucap salah satu dari dua orang itu
"Baik!" jawab temannya
"Hei! Boleh aku minta kertas itu?" teriak orang yang pertama bicara tadi kepada salah satu pegawai di badara tersebut.
"Tentu, ini tuan" ucap pegawai itu dan memberkan kertas berukuran Sedang itu kepada orang tersebut dan juga sebuah spidol
"Untuk apa itu,Kim?" tanya Temannya
"Kau lihat saja! Kertas ini akan sangat membantu kita, Jeon!" ucapnya sambil menuliskan sesuatu pada kertas tersebut dengan huruf yang besar-besar
"Jja selesai. Ghamsahamnida " ucap yang dipanggil Kim tadi sambil memberikan spidol tadi kepada pegawai itu dan mengangkat tinggi-tinggi kertas tersebut.
.
.
.
.
Namja tinggi yang masih asik dengan telponnya itu tiba-tiba berjongkok karena tali sepatunya lepas, dia menahan smartphonenya dibahunya mengapit henphone itu dengan bahu dan kepalanya sedang tangannya sibuk dengan tali sepatunya. Pada saat selesai membenarkan tali sepatunya, ia akan berdiri jika saja tidak terjadi
'Bruuk'
Tabrakan yang berhasil membuatnya hampir tersungkur mencium lantai jika sang tersangka penabrakan tidak sigap menangkap tanggannya dan membantu dia berdiri tegak kembali
"Kyaaa... Henphoneku!" teriak namja tinggi tersebut sambil mengambil Henphonenya dan melihat keadaannya sebelum menghela nafas lega setelahnya, lalu dia melihat orang didepannya
"Ya! Kalau jalan itu pakai mata! Jika perlu gunakan juga mata kakimu itu" ucap namja itu marah
Namja sang tersangka penabrakan yang nyatanya lebih tinggi dari namja yang ditabraknya itu membuka kaca matanya dan melihat kearah namja manis didepannya
"I'm sorry" ucapnya santai seolah tak terjadi apa-apa, sontak namja manis itu memandang bingung bercampur kesal kearah namja itu
"What? Sorry? Santai sekali kau mengatakan kata maaf, dasar Namja tidak bermo..." ucapan Namja itu berhenti saat dia merasakan Hendphonenya berdering kembali
"Selamatkau kali ini! Semoga kita tidak pernah bertemu lagi, kalu sampai itu terjadi habis kau!" emosi Namja itu lalu berlalu sambil menerima telponnya kembali
"Yeobboseo? Ah maaf ahjusi tadi terjadi kecelakaan kecil" ucapnya sambil tersenyum kembali lau memasang wajah kesalnya saat melihat kearah namja yang sedang memperhatikannya sedari tadi semenjak namja itu marah-marah.
"Menarik" gumamnaya lalu ikut pergi setelah namja itu mulai menjauh.
.
.
"..."
"Ah, tidak ahjusi, aku baik-baik saja. Ne, aku akan segera sampai 1 jam lagi aku tiba dirumah, ingat ahjusi! Jangan memberi tahu paman Ne, anyeong" ucapnya lalu menutup panggilan tersebut dan mulai mempercepat langkah kakinya menuju pintu keluar bandara dan menuju parkiran.
.
.
.
.
"Tuan muda Kim!" teriak namja Kim yang menggunakan setelan resmi tersebut saat melihat seseorang mendekat kearah mereka berdua
"Hmm, ini apa-apaan? Kalian sudah tidak mengingat wajahku?" tanyanya saat melihat spsnduk yang dibuat oleh kedua orang 'pengawal setia'nya itu setidaknya itu yang dia katakan tentang kedua orang ini
"Cheongsohamnida, Tuan muda Kim" ucapnya lagi
"Aiisss... disini tidak ada appa untuk apa kau memanggilku seformal itu, panggil seperti biasa saja" ucap orang yang di panggil Tuan muda Kim tersebut
"Ne! Namjoon hyung" ucap keduanya serempak
"itu terdengar lebih baik, Jja kaja"
.
.
.
.
Namja manis ini melajukan mobil pemberian 'appanya' lima tahun lalu saat dia pindah ke Amerika untuk sekolah dengan neneknya dengan kecepan cukup tinggi, dia sunguh sudah tidak sabar lagi untuk memberi kejutan untuk 'paman atau appanya' itu
1 jam kemudian
Sebuah mobil sport bewarna biru tiba masuk kedalam perkarangan keluarga 'Min' yang Luas tersebut. Seorang namja tinggi dengan rambut berwarna Pink keluar dari mobil itu saat mobil tepat berhenti didepan pintu utama kediaman 'Min' tersebut. Ia menyerahkan kunci mobilnya kepada seorang ahjusi dan miminta untuk barang bawaannya dibawakan kedalam, lau dia berlari kearah pintu utama kediaman 'Min' tersebut dan membuka pintunya
"Paman! Bibik ! Aku pulang!" teriaknya saat pintu terbuka lebar
.
.
.
'kreakk'
Suara pitu besar kediaman 'Min' terbuka membuat dua orang namja didalamnya bingung siapa yang membuka pintu besar tersebut
"Paman! Bibik! Aku pulang!" teriak seseorang dari arah pintu utama tersebut
"Seokjin?" gumam salah satunya lalu ia berlari kearah pintu diikuti oleh seorang namja yang memasang senyum dengan wajah coolnya
"Seok Jin!" teriak namja berambut keabuan tersebut dan langsung berlari memeluk sang anak. Berbeda dengan namja itu, namja yang mengikuti dibelakang hanya berjalan mendekat sambil bertanya
"Kapan kau pulang? Kenapa tidak memberi tahu?"ucapnya
"benar kenapa tidak memberi tahu kami?" tanya namja itu sambil melepas pelukannya dan namja yang ditanyai hanya tersenyum lebaar
"Yak! Kim SeokJin aku bertanya padamu" ucap namja yang berambut keabuan itu yang mulai kesal
"Jiminie, bersabarlah kenapa kau malah memarahi anakku?" ucap namja yang sedari tadi hanya melihat interaksi antara dua namja berbeda usia didepannya itu
"Tapi Yoongi hyung, kau lihat anak ini! Bukannya menjawab dia malah nyengir seperti itu" ucapnya kesal
"Hahaha... aku hanya ingin memberi kejutan untuk eomma dan appa Min" ucapnya tersenyum lagi
Jimin dan Yoongi seakan membeku di tempat saat namja itu memanggilnya dengan sebutan itu lagi karena lima tahun ini keponakan yang sudah diangkatnya menjadi anak tersebut selalu memanggilnya Paman.
.
.
.
.
"Aku dengar akan ada siswa pertukaran yang akan masuk kedalam kelas kita ya?" tanya seorag siswa namja berambut orange saat dia memasuki kelsnya pagi itu
"Hmm, kudengarsih begitu,hyung" jawab temannya
"dan kalau tidak salah sebenarbya dia orang korea hanya saja sudah lima tahun sekolah di Amerika" jelasnya lagi
"Ooh.. kau rasa dia Dia cantik tidak ya tae?" tanya namja orange tadi lagi
"Mana aku tahu Hyung" jawab Taehyung temannya si orange
'Ting Tong'
Bel tanda masuk berbunyi
"Hoseok hyung cepat duduk di kursimu, kita akan tahu jawabannya sebentar lagi" ucap Taehyung saat mendengar suara lonceng
"Oh,ne kau benar" ucapnya lalu bergegas duduk
Beberapa menit kemudian seorang saenim masuk kedalam kelas
"Pagi anak-anak!" sapanya
"Pagi saem.." jawab semua siswa
"Kalian pasti sudah dengar tentang siswa pertukaran dengan Amerika kan?" tanya saenim
"Ne!" jawab mereka lagi
"Hari ini dia sudah datang dan akan mulai bergabung bersama kita " ucap saem lagi
Bisik-bisik mulai terdengar didalam kelas baik siswa yeoja maupun namja mereka menerka-nerka seperti apa wajah anak baru itu
"Baiklah nak, masuklah" ucap saem dan pintupu dibuka oleh seseorang lalu dia masuk
"Anyeonghaseo" sapanya sambil memberikan bow lalubangkit dan tersenyun manis kepada teman-teman barunya,membuat kelas semaki ribur karena bisikan-bisikan mereka
"Perkenalkan namamu nak!" ucap saem
"Ne, Nama saya..."
.
.
.
.
Tbc
Satu lagi ff abal-abal yang berhasi saya buat hahahaha...
Mohon reviewnya... karena review kalian sangat membantu saya
Ghamsahamnida...
Bow
Thank's to: 2laxyovrds, Pink pegasus, Guest, Nam0SuPD, dewiaisyah yang udah mereview 'Dream' dan memberikan masukan dan koreksi yang dapat saya jadikan sebuah pengajaran untuk berusaha lebih baik lagi
Gamsahamnida udah mreview baik account ataupun non account
Give me your review ...
Delete Or Next?
