Ketika permainan takdir membawa mereka pada memori masa lalu. Kerena koin itu mereka bertemu. Sekeping koin biasa yang sungguh berharga bagi keduanya.

The Coin

Naruto Masashi Kishimoto

Story Written By RiokaRules

A SasuHina Fanfiction

-Happy Reading-

Seorang pemuda bersurai raven sedang mondar-mandir di depan sebuah pintu yang bertuliskan "Ruang Operasi". Wajah tampannya menampakan gurat kekhawatiran yang nyaris tak kentara lantaran ekspresi dingin, bahkan kelewat beku, yang selalu mengguar darinya. Lengan kemejanya digulung hingga ke siku, noda darah terlihat di beberapa bagian kemeja yang dikenakan pemuda bermanik onyx itu. Penampilannya yang sedikit kacau sama sekali tidak mengurangi kharisma khas seorang aristokrat. Menunggu selama hampir lima jam tanpa ada kejelasan dari apa yang terjadi di balik pintu itu, membuatnya ingin memukul sesuatu, kesabarannya sudah hampir habis.

"Kuso!" Sebuah umpatan kasar lolos dari bibir tipis miliknya, tangannya memukul tembok di depannya. Kesabarannya sudah benar-benar habis sekarang, dia tidak pernah terbiasa untuk menunggu. Saat pemuda itu akan pergi, pintu ruang operasi terbuka, menampilkan sesosok lelaki muda berbaju hijau.

"Bagaimana keadaannya?" Nada suara pemuda raven itu terdengar tak sabar. Lelaki berbaju hijau yang tak lain adalah dokter bedah tersebut menghela nafas.

"Operasinya berjalan lancar. Tulang tangan dan panggulnya mengalami keretakan, tapi sudah bisa aku atasi. Sepertinya kepala gadis itu juga mengalami benturan yang cukup keras, beruntung dia tidak gegar otak. Tetapi kondisinya belum stabil, kami kehabisan stok untuk golongan darah A."

"Apa kau tidak bisa melakukan sesuatu, aniki?" Manik onyx si pemuda bersurai raven itu menatap lurus kepada dokter yang sekilas mirip dengan dirinya itu, anikinya, Uchiha Itachi.

"Sudah aku usahakan menghubungi seluruh rumah sakit yang ada di Jepang, semoga mereka masih memiliki persediaan yang memadai. Sebenarnya, apa yang terjadi Sasuke?"

"Seharusnya aku lebih cepat."

"Apa maksud mu?" Raut penasaran Nampak di wajah Itachi.

"Hn, tidak apa-apa." Gumaman Sasuke sangat tak membantu Itachi mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Apakah kau sudah mengetahui identitasnya?"

"Hn, aku tau. Tasnya ada di mobil ku."

"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke ruangan ku dulu. Kau sudah boleh melihat keadaan gadis itu. Sekarang dia sudah dipindahkan ke ruang ICU."

"Hn. Aniki.." Merasa dipanggil, Itachi yang akan menuju ruangnnyanya berbalik dan menatap onyx Sasuke.

"Ada apa Sasuke?"

"Kau harus menemukan stok darah untuknya. Cari di segala tempat, bahkan jika harus di luar Jepang. kalau perlu aku akan menyuruh anak buah ku untuk membantu mu mencarinya." Sasuke nampak…begitu terluka saat mengucapkannya. Itachi tersenyum.

"Tidak perlu, aku bisa mengatasinya. Doktor Tsunade pasti bisa membantu."

"Hn, baiklah. Aku pergi." Sasuke melangkah menjauhi Itachi yang masih terus tersenyum, menatap penuh arti pada punggung lebar sasuke yang terus bergerak menjauh.

"Aku tidak mungkin mengabaikannya, Sasuke. Gadis itu…mungkin kau lupa. Tapi aku tidak pernah, bahkan tidak bisa melupakannya."

~Previous~

Disebuah taman dekat pusat kota Konoha, tampak seorang gadis surai indigo panjang sedang duduk di kursi dekat air mancur. Maniknya nyaris berwarna putih bak mutiara, warnanya lavender. Dirinya terlihat sangat menikmati pemandangan yang tersuguh di depannya. Jemari lentiknya tampak memainkan sesuatu, seperti koin, ah, itu memang sebuah koin. Tiba-tiba ponsel yang berada di dalam tasnya bergetar.

"Moshi moshi.. ah S-sakura-chan! Go-gomene aku tidak bisa ke sana. H-hai' lain kali aku pasti ikut. Hm, arigatou." Setelah memutuskan sambungan telponnya, gadis itu Nampak terkejut mengingat sesuatu.

"Ga-gawat! Aku lu-lupa membeli bunga u-untung peringatan ke-kematian ibu."

Gadis bersurai indigo itu berlari tergesa meninggalkan taman. Saat dirinya akan memasukan poselnya kedalam tas, tiba-tiba koin yang dibawanya terjatuh. Koin itu menggelinding hingga kesebrang jalan dan berhenti tepat di dekat kaki seorang pemuda bersurai raven, Uchiha Sasuke. Pemuda itu menunduk untuk mengambil koin itu, memori otaknya terasa seperti video yang kembali diputar. Saat hendak mencari pemilik koin itulah dia melihatnya di sebrang jalan, melihat seorang gadis dengan surai indigo yang berlari kearahnya. Medadak Sasuke merasakan firasat buruk, dia menoleh kearah kiri dan mendapati sebuah mobil yang melaju kencang kearah gadis itu. Wajahnya pias.

"AWAAAAASSSS!" Teriak sang pemuda raven. Gadis yang tadinya berlari untuk mengambil koinnya yang tejatuh mendadak beku, kepalanya menoleh kearah mobil yang telah berkali-kali membunyikan klakson. Pikirannya memerintah untuk bergerak menghindari mobil tersebut, namun kakinya tak bisa digerakan. 'Oh kami-sama, selamatkan aku!'

Sasuke berlari untuk menyelamatkan gadis itu, namun terlambat. Suara berdecit dari gesekan ban mobil dengan jalan terdengar sangat mengerikan. Tubuh gadis itu terhantam bagian depan mobil dan terlempar sejauh beberapa meter. Sasuke berlari menghampiri tubuh gadis itu, dia masih merasakan nadinya berdenyut. Dengan sigap Sasuke menelpon nomor darurat untuk memanggil ambulance, tidak menghiraukan kerumunan orang yang mengelilinginya dan gadis itu.

"Cih, gadis bodoh!" Sasuke memeluk tubuh gadis itu, berharap dapat melindunginya. Beberapa menit kemudian ambulance datang dan segera membawa sang gadis menuju rumah sakit terdekat. Sementara Sasuke berlari kearah mobilnya untuk mengikuti ambulance itu. Di dalam mobil, Sasuke memeriksa tas yang dibawa gadis indigo itu.

"Hyuga Hinata? Cih, dasar gadis ceroboh! Andaikan aku lebih cepat, andaikan aku bisa menyelamatkan mu, Hinata.. untuk itu bertahanlah, onegai." Sasuke menginjak pedal gas lebih dalam, menghiraukan raungan sirine ambulance yang membawa gadis itu ke rumah sakit. Gadis itu… Hinata.

~end of previous~

-tbc-

Hai minna! Salam hangat dari author baru ^^

Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk baca, ini fic perdana dari Rioka, semoga kalian suka ^o^

Review dari kalian adalah semangat Rioka buat nulis. Mohon bimbinganya~