Supernatural milik Eric Kripke dan CW studio. Tidak ada keuntungan saya raih dari pembuatan fanfiksi ini, karena sepenuhnya dibuat untuk bersenang-senang. Fanfiksi ini mengandung (w)incest, ooc dan cacat lainnya. Dimohon membaca dengan resiko sendiri.


Pengalaman Sam tentang peristiwa supernatural memang belum sebanyak Dean, tetapi dia tahu kalau hal paling irasional yang ia ketahui dalam seluruh hidupnya adalah perasaan.

Perasaan. Hah, Sam ingin tertawa mendengarnya. Gadis-gadis sering membicarakan perasaan mereka tanpa kenal malu. Membuka dunia percintaan mereka begitu saja pada orang-orang yang dianggapnya cukup terpercaya, kemudian menyesal ketika berita itu menyebar seperti virus dan berbalik memusuhinya.

Lucu baginya melihat orang lain bahagia namun di detik berikutnya begitu depresi hingga terasa dunia ada di ujung tanduk. Seperti, wow, perasaan mereka berubah sangat cepat. Terlalu cepat, dan apapun yang berlebihan bukanlah sesuatu yang bagus baginya.

Awalnya begitu.

Sampai pada suatu titik, Sam menyadari bahwa dia sendiri tidak berbeda jauh dengan gadis-gadis itu.

Rasanya seperti terkena karma meski Sam tidak mempercayainya. Kalaupun dianalogikan, Sam pikir hal ini mirip seperti melempar batu ke air keruh, di mana kau langsung terkena cipratannya sesaat setelah batu itu tenggelam. Mungkin hanya proses dan temponya saja yang berbeda. Mungkin.

Katakanlah, akhir-akhir ini Sam mendapati dirinya mudah marah. Lelah. Senang. Bahagia. Sedih. Putus asa. Segala macam emosi bercampur aduk hingga sulit diidentifikasi.

Cemburu.

Sam tidak tahu kenapa. Yang jelas, dia merasa marah ketika seseorang melukai Dean. Dia senang mengendarai Impala, memburu makhluk jahat selagi lantunan metal berdentum-dentum begitu keras. Dia sedih. Dia frustasi. Dia dendam. Perasaan-perasaan itu datang dan lalu semudah setan melarikan diri, memperdaya Sam dalam keputusan-keputusan tak jelas yang meragukan.

Dan yang mengerikan adalah,

penyebab seluruh perubahan moodnya tak lain tak bukan adalah sang kakak. Dean Winchester.

.

.

{ dan seketika Sam sadar,

ada perasaan lain yang dia labuhkan pada sang kakak. }

.

.

because he loves you,

in a way no man should.