"Marco lo tahu gak tim basket sekolah kita lolos kualifikasi buat turnamen basket musim dingin, wuiih keren banget padahal timnya baru kebentuk tahun lalu. Apalagi ada pemain yang sering ngilang kalau pertandingan, ehm itu siapa sih. Lo tahu kan? … kayaknya jadi anak basket keren deh. Marco gimana menurut lo kalo gue resign dari organisasi gue yang sekarang, gue merasa teraniaya disana."
"Iya terserah kamu sih, tapi emang ada pemain yang sering ngilang, aku kira memang cuma 4 orang yang ikut main, kamu minat masuk tim basket? "
"Iyalah, gue mau ketemu sama kaptennya langsung. Elu tahu Hy*ga senpai yang kacamata bermanusia itu loh."
"Oh iya, keren banget Hy*ga senpai yang punya tendangan macan itu kan."
Krik ... krik ... krik ... dan Jean hanya bisa menengok kaku pada Marco dengan pandangan mata seolah mengatakan, 'Nyesel gue ngajak lo nonton kartun bola.'
...
Tendensi
Chapter 1 : Prologue
Proud to you by:
emirya sherman
Disclaimer:
Shingeki no Kyojin owned by Hajime Isayama. Me? I am just a random people
Warnings:
Out of character. High School Universe or an Universe Where The Titan Just Such as a Myth. Informal speech, Many absurdity inside.
( a/n : Dan tidak … fanfiksi ini tidak mengambil jalur crossover dengan serial apapun karena segala macam plesetan pada paragraph diatas dan seterusnya hanyalah untuk kepentingan cerita. Terimakasih )
…
…
Cerita yang dibuka dengan percakapan yang sungguh tidak berguna dari dua orang kurang kerjaan yang plis deh memangnya tidak ya tempat untuk ngobrol santai selain manjat pohon macam koala kesasar. Dua orang berstatus pelajar yang bahkan masih memakai gakuran, bukanya langsung pulang ganti baju kek. Jean Kirschtein, bicara dengan nada yang tidak dapat diinterupsi kalau sudah dalam mode bossy serta dapat diktegorikan dalam level gak santai sedangkan satu lagi adalah Marco Bodt. Lalu apakah cerita ini akan berlanjut dengan menyoroti kehidupan persahabatan Jean dan Marco? Padahal ada namanya si Jaeger ada dalam daftar karakter fanfiksi ini, apakah penulis mengikuti jejak Sepia Nopanto dengan mencatut nama orang? ini hanya keperluan cerita kok.
Sudahlah kita lupakan barang sejenak paragraph pembuka yang bahkan penulisannya membutuhkan waktu hampir setengah tahun ( setengah tahun dianggurkan maksudnya -slapped-).
Matahari telah condong ke barat waktunya bagi anak-anak ayam untuk pulang ke rumah masing-masing setelah berpisah di persimpangan jalan. Karena untuk sekedar intermezzo Jean tidak mau pulang kemalaman, karena selain jatah omeletnya akan dikurangi ia masih takut dengan cerita horror norak yang pernah didengarnya dari seorang bocah tetangga waktu masih TK. Bahwa ada makhluk berwujud raksasa bernama Titan berkeliaran di waktu maghrib yang akan memakan manusia dan memuntahkan mereka karena tidak bisa pup, mana mau Jean jadi barang muntahan Titan. Padahal itu hanya akal-akalan si bocah tetangga untuk mengusir Jean yang kala itu sedang main di rumah tetangga. Usut punya usut itu karena si bocah tetangga jengkel Jean menguasai hampir seluruh properti sewaktu mereka main monopoli, gembel. Wajah kucel Jean menengok ke arah rumah tetangganya, rumah keluarga Jaeger.
Dari milyaran manusia yang hidup di bumi ini keluarga Jeagerlah yang ditakdirkan menjadi tetangga keluarga Kirschtein. Yang menjadi masalah bagi Jean adalah anak laki-laki semata wayang keluarga Jaeger yang tengilnya minta ampun. Bernama lengkap Eren Jaeger, seorang tetangga coretdankawancoret meskipun disfungsional.
Tahukah kalian kalau kadang dua orang yang sudah bertetangga seumuran sejak orok akan muncul kecenderungan sahabat-musuh dan muncul polemik macam kadang menjadi teman akrab dan kadang gontok-gontokan. Contohnya jarak 5 meter antar balkon lantai dua rumah mereka berubah menjadi medan lempar-lemparan jumroh entah siapa menganggap siapa yang menjadi setan. Terakhir mereka bertindak anarkis gara-gara Jean mengambil sandal Donald Bebek kesayangan Eren, sebelah kanan disalah gunakan untuk pengusir nyamuk yah meskipun gak ngefek sih, sebelah kiri dijadikan ganjal jendela balkon kamar Jean sekaligus deklarasi perang pada Eren. Semua kebrutalan itu berhenti tatkala kedua peserta lempar-lemparan jumroh dijewer oleh ibu masing-masing. Intinya tidak ada hari tanpa benda random yang melayang bebas.
Berita terbaru hari ini tentang perseturuan mereka adalah Eren Jaeger yang membalas kekampretan Jean dengan menyabotase mikrofon sekolah demi menyiarkan siaran ulang pertandingan sepak bola antara timnas Jepang lawan timnas Negara Pulu-Pulu(?). Eren menyamar dengan menggunakan wig a la rambutnya Jean yang entah dia dapat dari mana. Alhasil berdasar rekaman CCTV, Jean yang mendapatkan hukuman membersihkan jendela seluruh gedung sekolah sekalipun itu ulah Eren. Adalah Armin, yang sering menasehati Eren agar tidak membawa dendam pribadi di sekolah. Dan tidak, Armin tidak ikut dalam lingkaran setan Eren dan Jean sekalipun itu di bawah label 'demi persahabatan' yang dengan bullshitnya dikumandangkan Eren tempo hari lewat wawancara radio internal sekolah. Acara bincang-bincang dari klub jurnalistik tentang 'siapakah senpai paling sengak menurut para kouhai' sungguh tema yang sangat kurangajar. Entah kenapa ada sebiji murid kelas tiga rambut belah tengah uhukdanagakpendekuhuk yang hobi memasang masang wajah grumpy yang memang biasanya gitu, kali ini lebih devilish serta mencak-mencak mengancam akan melaporkan siaran jahanam itu ke Menkominfo dari luar ruang siaran, bah apapula ini.
Dari dulu Eren sebenarnya maklum dan mengenal Armin lahir batin serta mengetahui fakta bahwa Armin selama ini hanya tinggal dengan Engkongnya. Dimana Armin selalu diajarkan Budi Pekerti sejak masih batita. Karena ayolah … mana ada Armin berbuat iseng berkedok khilaf seperti Eren. Fyi berita Armin yang berbuat kriminal sama aja diibaratkan dengan berita yang menyatakan bahwa Om Erwin telah ditunjuk sebagai duta pariwisata bagi Negara Pulu-Pulu. Intinya pernyataan kalimat sebelumnya jelas tidak mungkin, jelas bohong dan ngibul bangetlah.
…
Kehidupan dua bocah baru masuk SMA yang sama itu tidak hanya diisi kegiatan merusak properti swasta seperti yang disebutkan di atas. Adakalanya mereka cooling down seperti saat ini.
"Oi … Kirschtein." Eren melongok lewat jendela tidak ada respon dari tetangganya.
"Jean … Jean … lo belum tidur kan, cemen lo baru jam 6 sore juga," masih tidak ada respon.
Kamar Jean terlihat gelap, yang Eren tahu jam segini Jean biasa menyetel musik trash metal dan sok-sokan jadi gitaris pro dengan sapu punya Mamihnya.
"JEAN BOLOT … GAK USAH PURA-PURA JADI SLEEPING BEAUTY DEH, PENTING NIH."
Di lain tempat Jean yang baru sampai rumah sedang naik tangga menuju kamarnya di lantai dua, pun samar-samar mendengar teriakan Eren.
Jean muak, segeralah dia masuk kamarnya, batinnya bergejolak 'tu kunyuk maunya apasih'.
Wuiiiing. Sebuah tempat sampah melayang ganas ke arah Eren.
"Emangnya gegara siapa gue harus ngelap semua jendela sekolah, norak!" teriak Jean kalap.
"Elo tu yang norak, KUDA NORAK …. " Eren pun kembali melempar balik tempat sampah punya Jean, karena Eren tidak mau barang-barang kepunyaan Jean numpuk di kamarnya. Berdasar pengalamannya jika Mama Carla tahu itu punya tetangga, maka Eren yang harus mengembalikannya sendiri ke rumah yang bersangkutan. Males tahu.
"ELO TUH YANG NORAK BONCEL."
"ELO TUH YANG BAPAK DARI SEGALA KENORAKAN DI MUKA BUMI."
"KAGAK … KALOPUN GUE BAPAKNYA NORAK, GUE GAK MUNGKIN PUNYA ANAK TENGIL BONCEL KAYAK ELO JAEGER."
Jadi waktu cooling down pada paragraph diatas cuma halusinasi belaka, karena salah satu dari dua personil polusi suara itu belum pulang. Sudahlah beta lelah sama kalian berdua.
"Udahlah Ren, lo mau ngomong apa ? dan kalo manggil orang yang bener dong, apaan tuh pake ngatain gue sleeping beauty lagi. Cepetan gue mau mandi nih."
"Oke oke … bawel banget sih kayak emak-emak." Eren menghela nafas sejenak .…
"Assalamualaikum … cantik …. " lanjut Eren dengan gak jelasnya dan diimut-imutkan dengan efek kemilau norak mengelilinginya.
Wuiiing …. Bug … Sekali lagi tempat sampah melayang dalam jarak 5 meter balkon mereka.
"JIJIK TAHU GAK REN!" teriak Jean merasa dirinya makin terhina.
…
"Jadi … kenapa lo keluar dari klub Titan Research?"
"Oh itu doang, gue kira apaan. Jelaslah kharisma gue gak bakal terpancar kalo kerjaan gue masih juga ngelapin tembok lumutan sekolah doang." Mendadak Jean berpose sok keren. Kadang Jean berfikir bergabung dengan klub yang seolah invisible itu telah merosotkan nilai jualnya sebagai calon perdana menteri masa depan.
Yak benar sekali kedua tokoh ini tergabung dalam satu perkumpulan pemerhati (?) makhluk yang tak jelas keberadaanya dengan berkedok korps sukarela pembersih dinding. Memang sekilas klub mereka tak jauh beda dari cleaning service. Ketika ada siswa yang berkomentar persis seperti kalimat sebelumnya Mbak Rico akan tertawa angkuh dan berkilah 'Ha, lucu sekali bocah. Mana ada cleaning service yang memakali 3DMG yang sudah dikembangkan dari zaman firaun ini' jelas ngibul, mau nunggu sampai Firaun kayang pun jelas ngibul.
"Gaya lu, bukannya dulu elo bilang gue kalau elo kepingin masuk ke SMA Rose gegara cuma pingin nyoba 3DMG itu."
"Zaman udah berubah Jaeger, gue gak lihat apa manfaatnya dari alat yang ngebuat elo seakan nyaingin Spider Man. Asal elo tahu aja kemarin gue tersadar kenyataan ini setelah si Spider Man ngirim e-mail tentang curhatannya dia. Dia bilang ngerasa tersaingi dengan kemampuan manusia yang bisa merambati dinding. Intinya sih dia takut kalo kerjaanya dia diembat ama teknologi 3DMG."
Bullshit, semua yang dikatakan Jean hanya sekedar pup kebo belaka. Kenyataanya sejak kecil mereka yang punya tendensi sahabat-musuh karena sudah mengenal sejak orok. Orang tua mereka punya kesepakatan tak tertulis agar tidak menyekolahkan mereka di satu sekolah yang sama, kata mereka sih takut duo rusuh itu akan merusak property sekolah.
Sayangnya, saat penerimaan peserta didik baru kala itu menerapkan sistem ujian, Jean yang memilih akan melanjutkan di sekolah ngetop macam SMA Sina terdepak keluar hanya karena sebiji jawaban dari pertanyaan, 'Kenapa memilh SMA Sina untuk melanjutkan studi'. Bukannya jawaban diplomatis, 'Karena ingin belajar dengan lebih serius,' malah Jean menjawab, 'Karena ingin bergabung dengan polisi militer dan hidup aman di kota bagian dalam'. Alhasil nama Jean Kirschtein langsung dicoret dengan spidol permanen. Sejak saat itulah Jean berspekulasi bahwa arwah nenek moyang titan nun jauh di sana telah mengadu kepada Tuhan atas tuduhan pencemaran nama baik (?). Dengan laporan bahwa Jean Kirschtein telah mengatai bangsa titan norak saat TK dulu. Mungkin alasan itu yang membuat Jean termakan omongan Eren, yang saat itu mengoceh soal kehebatan klub pemerhati Titan di SMA Rose. Dan begitulah ceritanya bagaimana mereka bisa satu sekolah dengan Jean yang mengikhlaskan diri meninggalkan SMA Sina. Jadi Jean dan Eren yang satu sekolah bukanlah hasil konspirasi seseorang di luar sana, oke.
"Terus elo gak ikut kegiatan apapun disekolah? sini lo mending elo bantuin gue ngelap debu di rumah gue." kata Eren membawa kemoceng dengan wajah dibebat selendang tebal guna melindungi dari debu.
"Thanks but no thanks, gue udah bertekad buat masuk tim basket." Jawab Jean songong.
"Hah yang lempar-lemaran bola terus kalo kena harus keluar itu, gak nyangka elo masih suka permainan yang isinya bullying itu. Ck ck ck Jean emang lo gak cocok buat jadi tokoh utama fanfik manapun." kata Eren salah sangka dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Lagipula Eren merasa bahwa 'basket' yang dia maksud sudah menodai hatinya yang putih bersih. Dari dulu Eren selalu berfikir kenapa dirinya selalu dijadikan sasaran lemparan bola, makk hati Eren sakit tahu tidak.
" Jaeger itu Dodgeball …. " kata Jean mengoreksi dengan jumawa, kapan sih kosa kata dalam kamus kemampuan berbahasa Eren bisa bertambah.
…
To be continued
…
Siapa Sajakah Mereka I
Eren Jaeger (Tokoh utama fanfiksi ini, baru saja 16 tahun, memiliki cita-cita mulia menyingkap tabir gelap yang menutupi makhluk mitologi bernama Titan yang dikatai norak oleh bocah Kirchtein di awal cerita)
Jean Kirschtein (Deuteragonist dalam fanfiksi ini, 16 tahun, dengan nickname Jeanboy oleh Mamihnya.)
Mama Carla (Mamanya Eren)
Ny. Kirschtein (Mamihnya Jean)
Armin Arlert (Temennya Eren, bergaya rambut mirip the Beatles dan seringkali jadi server di kala musim ujian)
Marco Bodt (Sohib merangkap penasehat yang akan menyadarkan Jean dikala khilaf).
Sebiji boncel kelas tiga rambut belah tengah.
Om Erwin (Pamannya Eren, Jenderal bintang 4 angkatan darat, dulu waktu Eren kecil kalau berkunjung sering dibawakan seri buku 'Hikayat Seribu Raksasa' yang turut andil dalam mempengaruhi pikiran Eren waktu kecil )
Mr. Arlert (Engkongnya Armin, expert dalam kuliah kilat Budi Pekerti 2 SKS )
Mbak Rico (Senpai Korps Suka Rela Pembersih Dinding, selaku senior paling semangat menggosok dinding)
Spider Man yang mengirim E-mail.
…
Preview :
Anyway bukan salah kedua curut yang bersangkutan kalau ocehannya mengalahkan kecepatan pengendara motor Negara tetangga tatkala mengejar lampu kuning, dan bukan tanggung jawab si bocah pula kalau para pengendara motor itu ternyata berkomplot dengan kepolisian demi selembar surat izin mengemudi, halah demi apa … orang itu bocah aja kemana-mana ngesot jalan kaki.
...
…
'Emir is typing corner' :
Akhirnya deskripsi karakter Fanfik ini saya taruh semuanya di akhir. Kalo pengenalannya kayak dulu itu bacanya jadi kurang sreg. Semua karakter yang baru nongol saya kelompokkan dalam sesi Siapa Sajakah Mereka. Semoga bisa menghibur …
