.

Title : Kaihun Pengen Nikah

Author : Ben-Xing

Pairing : KaiHun, KyungMyeon/SuDo, Fanxing/KrisLay and little bit of LuMin/XiuHan

Length : 1/2

WARNING : BL, typo(s) bertebaran, EYD amburadul

Pemainnya milik diri mereka masing-masing, tapi fic ini milik Ben-Xing

.

.

.

Brokoli... sawi... wortel... brokoli... sawi... wortel...

"Sayurannya dimakan, Hun. Jangan hanya diaduk saja." Yixing mengamati Sehun yang sejak tadi hanya mengaduk makanannya, tidak ada yang masuk ke mulutnya sama sekali. Warana kulit pucat Sehun hanya semakin membuat ia terlihat seperti orang kurang gizi, membuat Yixing semakin bersalah saja.

"Aku mau menikah dengan Jongin."

"Uhuk!"

Yifan yang sedang mengunyah makanannya langsung tersedak. Apa yang baru saja adiknya katakan itu. Ingin menikah dengan Jongin? Apa Yifan tidak salah dengar? Jelas-jelas dia tidak menyetujui hubungan dua orang itu. Kenapa sekarang mereka malah mau menikah? Untung saja Yixing tadi sigap memberikan air, tidak akan lucu kalau orang tampan sepertinya masuk rumah sakit karena tersedak mendengar adiknya yang ingin menikah.

"Bukankah aku sudah bilang. Jangan berhubungan dengan adik si bantet itu. Dan kenapa sekarang kamu malah mau menikah dengannya? Aku tidak akan menyetujui. Aku akan menjodohkanmu dengan temnaku. Dan aku tidak menerima penolakan." Suara Yifan sudah menggelegar memenuhi ruang makan yang dihuni oleh tiga orang itu.

Memang 'sih, bisa dibilang hubungan yang dijalani Sehun dan Jongin itu hubungan terlarang. Salahkan saja kakaknya yang tidak terima dengan hubungan mereka. Alasan Yifan sangatlah kekanakan. Jongin itu adik Junmyeon, dan Junmyeon dulu pernah berselingkuh dengan Yixing. Padahal jelas Yixing sekarang sudah jadi miliknya. Sehun sendiri jengkel dengan sifat kakaknya yang terlalu terbawa masa lalu itu.

"Kalau tidak dengan Jongin. Aku tidak akan menikah!" pada dasarnya Yifan dan Sehun itu sama saja. Sama-sama keras kepala dan tidak mau mengalah. Untung saja ada Yixing yang biasanya menengahi, biasnya sih, walaupun lebih sering bodoh amat, tidak mau ambil pusing.

"Memang apa lebihnya adiknya si bantet itu? Dekil, hitam, pesek, kumel. Kau suka dia itu dari apanya? Lebih baik dengan temanku. Tampan, tinggi, perusahaan sudah milik sendiri, masa depan sudah jelas. Kau minta apa saja hanya tinggal menjentikkan jari." Sebenarnya ingginnya Yifan itu tidak tinggi. Dia hanya ingin kehidupan Sehun kedepannya terjamin. Yifan benar 'kan? Kakak mana yang tidak ingin adiknya bahagia?

"Kalau kau berpikir seperti itu. Seharusnya aku dulu memilih Suho-hyung saja yang sudah jelas masa depannya. Bahkan sejak dia di dalam kandungannya saja dia sudah kaya. Harusnya aku memilihnya, jadi aku tak perlu bersusah-susah bersamamu." Yifan bingung. Ini kenapa Yixing jadi ikut memprotesnya. Pakai menyebut nama Suho pula. Suho itu nama panggilan kesayangan Yixing pada Junmyeon. Apalagi Yixing selalu memanggil menggunakan ebel-embel 'hyung'. Padahal Yixing tidak pernah memanggilnya menggunakan embel-embel 'gege', 'hyung', 'mas', ataupun 'kang', apalagi 'aa'. Dan Yifan sangat membenci hal itu.

"Baobei, apa yang kamu bicarakan? Kamu nggak bahagia sama aku?" Wajah Yifan sudah kaget begitu, seolah-olah seperti orang tersakiti. Membuat Sehun memutar matanya malas melihat kakaknya yang terlalu mendramatisir itu. Harusnya ia yang protes kepada kakaknya, kenapa sekarang malah Yifan yang memasang wajah melas seperti itu. Duh dasar king of drama!

"Habisnya pikiranmu itu terlalu egois, Fan. Hidup itu bukan hanya masalah tentang materi. Apasih asyiknya menikah dengan orang yang sudah kaya. Lebih baik menikah dengan yang orang dicintai apa adanya saja, menggapai mimpi bersama. Jadi bisa merasakan susah senang bersama dengan orang yang dicinta. Kalau kamu masih berpikir seperi itu? Berarti aku dulu salah pilih kamu, harusnya aku pilih Suho-hyung saja."

Suho lagi Suho lagi. Yifan paling panas telinganya kalau mendengar nama itu. Sebenarnya ucapan Yixing ada benarnya juga. Kalau seandainya Yixing dulu berpikir seperti Yifan, pasti Yixing lebih memilih Junmyeon. Masa depan Junmyeon itu jelas lebih bersinar daripada matahari. Berarti Yifan kalah dari lelaki yang tingginya tidak lebih dari bahunya itu? Lalu siapa yang mau Yifan ajak bersusah-susah? Bukankah lebih asyik mendaki bersama daripada menunggu di puncak? Heuheuheu

"Iya iya.. terserah kamu, Babe. Percuma saja aku protes. 2 lawan 1, jelas aku kalah. Dan kamu Hun, tidak ada nikah-nikah sama adiknya si bantet. Sampai dia jadi putih pun aku tidak akan merestui kalian. Aku berangkat dulu." Yifan memilih mengalah. Jika debat mereka berlanjut bisa-bisa dia terlambat. Yifan langsung berdiri, melakukan kebiasaanya setiap hari sebelum berangkat, mencium sekilas bibir Yixing dan mencium pipi Sehun yang langsung ditolak mentah-mentah olehnya.

"Nggak ada cium-cium kalau nggak boleh nikah sama Jongin." Yifan cuma menghendikkan bahu. Lebih memilih tidak dapat ciuman dari adiknya daripada menjadi saudara dengan Junmyeon. Ih! Yifan amit-amit.

"Hun, maafkan gege ya. Karena hubungan gege dengan Suho-hyung dulu, kamu jadi terkena imbasnya." Sehun tidak tega melihat wajah sedih Yixing itu. Meski Yixing itu hanya kakak ipar Sehun, tapi dia sudah seperti kakaknya sendiri. Melebihi Yifan malah.

"Tidak apa-apa, ge. Yifan-ge saja yang keterlaluan. Jelas-jelas gege sudah bersamanya. Masih saja dendam pada Junmyeon-hyung." Sehun dulu tidak tahu jika Jongin itu adik Junmyeon yang notabennya adalah selingkuhannya Yixing. Dia tahu semua itu saja dari Luhan, kakak sepupunya. Waktu itu Yifan marah-marah tidak jelas dan menyuruh Sehun untuk memutuskan Jongin yang tentu saja ditolak oleh Sehun. Untung saja ada Luhan yang menengahi mereka. Duh Sehun jadi semakin sayang Luhan.

Yang Sehun pernah dengar dari Luhan, pada saat masa kuliah Junmyeon itu sempat menjadi selingkuhan Yixing ketika ditinggal Yifan ke Kanada. Sebenarnya pada waktu itu Junmyon sendiri juga sudah punya Kyungsoo, tapi dalam waktu yang hampir bersamaan dengan perginya Yifan, Kyungsoo mendapat beasiswa satu tahun ke Italia untuk memperdalam keahliannya, memasak.

Saat itu lah dua orang yang sedang kesepian mencoba saling menghangatkan. Awalnya Sehun tidak percaya dengan ucapan Luhan, tapi saat melihat Junmyeon yang juga tidak menyetujui hubungannya dengan Jongin karena Sehun adalah adik Yifan hanya bisa membuat Sehun mengutuk hidupnya dengan Jongin yang tidak beruntung karena memiliki dua kakak yang sama-sama kekanakannya.

"Tapi sebenarnya aku juga masih mau loh dengan Suho-hyung." Sehun hanya bisa melongo mendengar ucapan Yixing itu. Tidak Yifan dan Junmyeon saja yang kekanakan, kakak iparnya juga ternyata. Duh Sehun rasanya ingin mati saja.

.

.

.

"Kau sedang menyiapkan sarapan ya, Soo?" Inginnya Junmyeon sih bermesraan di pagi hari dengan orang yang dicinta. Berpelukan, mendapat morning kiss, bahkan making out in the morning. Tapi apa daya Junmyeon ketika tangannya yang hampir menyentuh pinggang Kyungsoo saja sudah ditampik jauh oleh si empunya.

"Kau masih marah, Soo?" Junmyeon memasang wajah melasnya, sedangkan yang ditanya hanya menatapnya tajam tanpa berniat menjawab. Malah ditinggal masuk ke kamar Jongin. Kalau lama-lama seperti ini Junmyeon bisa gila. Kyungsoo sudah marah padanya selama tiga hari, dan selama tiga hari itu pula dia tidak bisa menyentuh Kyungsoo. Kyungsoo sebenarnya masih biasa, melakukan semua pekerjaan seperti memasak dan menyiapkan baju Junmyeon. Tapi tetap saja Kyungsoo menghiraukannya, bahkan Junmyeon tidak diajak bicara sama sekali.

Junmyeon kira Kyungsoo tidak akan semarah ini. Waktu itu ia hanya berniat menggoda Kyungsoo. Salahkan saja rutinitas padatnya yang membuat ia jarang menggoda Kyungsoo. Hanya karena aktor Jo Insung, Junmyeon dibuat merana seperti ini, mau dibawa kemana muka tampan Junmyeon ini.

Pagi itu Kyungsoo bangun telat, ia langsung bersiap-siap. Mengabaikan suaminya yang masih bersenandung ria di dalam kamar mandi. Pagi ini ada acara Fan-meeting aktor papan atas Jo Insung, dan Kyungsoo mengutuk dirinya sendiri yang sudah telat. Kyungsoo itu fans beratnya Jo Insung, jarang-jarang aktor tinggi itu mengadakan acara fan-meet. Inginnya Kyungsoo sih sering bertemu dengannya, apalagi bermain satu drama, Kyungsoo mau sekali. Sayangnya Kyungsoo bukan D.O EXO yang beruntung bisa bermain drama bersamanya, ditambah lagi suaminya yang protektif dan tukang selingkuh itu. Membuat Kyungsoo semakin jauh dari idolanya saja.

"Soo! Soo! Kyungsoo-ah! Kau masih di kamar kan?" Inginnya Kyungsoo sih mengabaikan panggilan Junmyeon. Dia sedang buru-buru demi Jo Insung, tidak ada yang boleh menggagalkan kesempatannya untuk bertemu dengan sang idola. Dan dia juga sedang malas menghadapi kemanjaan Junmyeon yang sering kambuh itu.

"Soo! Kyungsoo-ah! Aku tahu kau masih disana." Kyungsoo masih sibuk membenahi rambutnya, ia akan bertemu sang idola, tentu saja Kyungsoo ingin terlihat mengesankan. Apalagi kalau bisa membuat Jo Insung terpana padanya, duh dia pasti akan sangat senang. Dia bisa membuktikan bukan hanya Junmyeon saja yang bisa selingkuh, dia juga bisa, apalagi dengan Jo Insung, pasti akan sangat keren.

Bukannya Kyungsoo durhaka karena tidak mendengarkan suaminya, hanya saja dia terlalu malas. Biasanya yang dibicarakan Junmyeon itu tidak penting dan tidak masuk akal, jadi Kyungsoo malas meladeninya. Apalagi jika Junmyeon sedang berusaha bercanda, Kyungsoo pasti langsung meninggalkannya. Menurutnya candaan Junmyeon itu tidak lucu dan tidak bisa membuat orang lain tertawa, hanya Junmyeon sendiri yang mengerti, jadi hanya Junmyeoon sendiri yang tertawa. Berarti tidak salah jika Chanyeol mengatakan bahwa Junmyeon itu mentalnya sedikit sakit.

"Soo! Kyungsoo-ah! Gigiku sakit, bantu aku!" Kyungsoo sudah menenteng tasnya. Inginnya dia cepat cepat pergi, tapi suara nyaring suaminya yang sedang berteriak-teriak itu membuatnya terhenti. Apalagi itu, sakit gigi? Akhirnya dengan malas ia kembali berjalan masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi sudah terlihat Junmyeon yang berdiri di depan cermin, selembar handuk melilit pinggangnya.

"Kau sudah rapi? Apa kau mau ke kafe?" Kyungsoo memang tidak memberitahu Junmyeon tentang fan-meet Jo Insung yang akan didatanginya, bisa mengamuk lelaki itu jika tahu. Lagipula jika ia berangkat Junmyeon pasti mengira ia pergi ke kafe. Biar saja Kyungsoo sekal-kali menjadi durhaka, lagipula ia hanya mendatangi fan-meet. Lebih durhaka mana dengan Junmyeon yang pernah selingkuh itu?

"Gigimu kenapa? Apanya yang sakit?" Kyungsoo sudah rapi, dia malas mendekat pada Junmyeon yang tubuhnya masih basah itu. Dia menyiapkan baju ini sejak sebulan yang lalu, jadi ia tidak mau mengambil resiko untuk mengotori atau membasahi bajunya, apalagi sekarang dia sudah telat.

"Gigiku yang sebelah sini sakit. Tolong gosokkan gigiku." Lihat! Benar kan apa yang dipikirkan Kyungsoo. Junmyeon sedang kumat manjanya. Apalagi dengan senyum yang katanya seperti malaikat itu. Ingatkan Kyungsoo bahwa ia sudah sangat sering mengomentari Junmyeon bahwa jika dia tersenyum itu terlihat jelek, lebih baik ia diam agar telihat tampan.

"Tidak mau. Aku sudah rapi dan akan berangkat. Kenapa juga digosok, kalau sakit itu diobati, bukan digosok." Kyungsoo menyayangi Junmyeon, tapi sayangnya rasa cintanya kepada Jo Insung itu juga tidak bisa dikalahkan.

"Kau tega meninggalkanku yang sakit gigi ini. Ayolah, Soo. Tolong gosokkan." Junmyeon menyodorkan sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi itu. Padahal hanya menggosok gigi, apa bedanya ia yang menggosok dengan Junmyeon sendiri. Dan Kyungsoo membenci Junmyeon yang tidak bisa ia tolak itu.

"Baik, tapi hanya lima menit. Aku harus segera pergi." Sayangnya Kyungsoo melewatkan seringaian Junmyeon yang sering dipuja orang-orang sebagai senyum malaikat itu.

Niatnya Kyungsoo itu hanya berusaha berbakti kepada suaminya, tapi apa dayanya saat yang dibantu itu adalah seorang serigala. Rencana Kyungsoo setelah membantu Junmyeon menggosok gigi ia akan langsung pergi. Tapi apa yang harus ia lakukan ketika ia malah 'dibabat' habis oleh Junmyeon disana. Dan parahnya lagi ketika ia berhasil melarikan diri dari Junmyeon, acara fan-meet itu sudah selesai. Persetan dengan rambut dan bajunya yang berantakan. Gara-gara Junmyeon and his f*cking hormon ia jadi batal bertemu dengan Jo Insung. Kyungsoo bersumpah ia tidak akan mau menggosokan gigi Junmyeon lagi.

.

.

.

"Panasmu sudah turun. Kau tidak apa-apa aku tinggal ke kafe 'kan?" Kyungsoo memegang dahi Jongin, sudah lebih dingin daripada tiga hari kemarin. Adik Junmyeon itu sudah sakit demam selama tiga hari. Itu semua terjadi karena tiga hari yang lalu Jongin mengajukan proposal untuk menikah dengan Sehun kepada Junmyeon yang langsung ditolak oleh sang kakak. Bahkan tidak sampai disitu saja, Junmyeon juga sempat menjelekkan kakak Sehun, tentang bagaimana tongosnya gigi Yifan itu.

"Aku tidak apa-apa, hyung. Kau berangkat saja. Lagipula kau juga belum mengecek kafe sama sekali minggu ini." Jongin tersenyum sendu menatap Kyungsoo. Dia malah merasa yang menjadi hyungnya itu Kyungsoo, bukan Junmyeon. Memang sih Junmyeon juga perhatian padanya, tapi masih perhatian Kyungsoo. Karena itu Jongin lebih dekat dengan Kyungsoo daripada Junmyeon.

"Kalu begitu aku berangkat ke kafe dulu." Kyungsoo mencium pipi Jongin sebelum bergegas keluar. Kyungsoo memang memiliki kafe, itu adalah hadiah yang diminta Kyungsoo pada Junmyeon saat pernikahan mereka, hitung-hitung sebagi mahar. Alasan Kyungsoo sih untuk menyalurkan bakatnya, memasak.

Jongin tersenyum dan melambai pada Kyungsoo. Mengabaikan orang yang berdiri di ambang pintu yang dilewati Kyungsoo begitu saja. Jongin sebenarnya ingin tertawa melihat wajah kesal orang itu, kalau saja ia tidak ingat Junmyeon itu kakaknya, pasti ia sudah terbahak.

"Apa yang kau lihat?" Junmyeon kesal. Harusnya yang diberi morning kiss itu Junmyeon, bukan adiknya yang terpapar matahari itu. Jongin itu sehat dan sakit sama saja, sama-sama membuat Junmyeon kesal.

"Kau belum baikkan dengan Kyungsoo-hyung ya, hyung?" Jongin terkikik geli. Membuat Junmyeon kesal itu sudah jadi hobinya. Salahkan Junmyeon saja yang tidak mau menyetujui pernikahannya dengan Sehun, akhirnya Jongin memanipulasi Kyungsoo demi mendapatkan tujuannya. Berusaha untuk mencapai tujuan kan tidak masalah.

"Kau masih mau bertanya?" Junmyeon benar-benar kesal, Jongin itu sudah mencari keuntungan dari Kyungsoo. Demi membalas Junmyeon, bisa-bisanya Jongin meminta Kyungsoo untuk menemaninya tidur. Alasan Jongin sih ia takut jika terjadi apa-apa saat ia tidur, ia kan sedang sakit. Apalagi Kyungsoo juga sedang marah pada Junmyeon, tentu saja pasti disetujui oleh lelaki bermata belo itu. Dan berkhir Junmyeon yang merana selama tiga hari ini karena tidur tanpa sentuhan Kyungsoo.

"Makanya, hyung. Sudah aku bilang, restui pernikahanku dengan Sehun. kau tidak akan berbaikkan dengan Kyungsoo-hyung jika belum merestui pernikahan kami." Jumyeon mendengus melihat Jongin yang kembali tertawa. Apa-apaan itu, Jongin mengancamnya?

Sebenarnya Junmyeon juga sedikit kesal dengan Kyungsoo. Untung saja Junmyeon cinta mati padanya, kalau tidak pasti Kyungsoo sudah dihabisinya. Selama tiga hari ini perhatian Kyungsoo itu terfokus pada Jongin karena sedang sakit. Dan sialnya adiknya itu malah memanipulasi kakak iparnya. Membuat Junmyeon semakin kesal. Yang mendapat pelukan Kyungsoo saat malam Jongin, yang mendapat morning kiss Jongin, yang mendapat suapan saat makan juga Jongin. Duh sebenarnya suami Kyungsoo itu Junmyeon apa Jongin, Junmyeon geram sendiri mengingatnya.

.

.

.

"Jonginnnnnnnn!" Sehun langsung memeluk Jongin yang sedang duduk di atas sofa. Seminggu lebih dia tidak bertemu dengan kekasihnya itu. Rindunya sudah tidak bisa dibendung. Sedangkan Jongin hanya tersenyum, mencium dahi dan memeluk balik Sehun. Sehun itu kalau sedang manja ya seperti ini, mirip sekali dengan kakaknya. Kenapa malah mirip dengan Junmyeon?

"Tolong dikondisikan, ya. Disini masih ada jomblo, jadi tolong perhatikan sekitarmu." Itu suara cempreng milik Jongdae. Mereka sedang berada di rumah Baekhyun ngomong-ngomong. Kebiasaan tempat Jongin dan Sehun bertemu, kalau tidak di rumah Baekhyun, ya rumah Chanyeol dan rumah Jongdae. Mereka tidak pernah bertemu di rumah masing-masing. Ingat, mereka ini menjalin hubungan terlarang bagi para sang kakak.

"Kau sudah sembuh? Apa masih sakit? Kenapa setelah sakit kau malah semakin dekil?" Lihat kan! Mulut Sehun itu biasa berkata pedas. Untung saja Jongin sudah terbiasa.

"Tapi tidak apa-apa. Aku tetap cinta kok." Sehun kembali mengusapkan hidungnya di bahu Jongin, membuat tiga pasang mata yang memandangnya malas. Mereka sudah biasa dengan drama roman picisan ini. 'Cinta terlarang Sehun' adalah nama yang diberikan Baekhyun saaat harus menyaksikan keromantiasan Jongin dan Sehun.

"No PDA please!" Baekhyun, Jongdae dan Chanyeol secara kompak berkoar bersama.

"Kalian jangan hanya bermesraan. Katanya mau menikah."

"Duh yang mau menikah tapi nggak dapat restu." Komentar Chanyeol sukses mendapatkan tambahan dari Baekhyun dan Jongdae. Membuat Sehun mengerucutkan bibirnya kesal. Ia jadi mengingat lagi masalahnya yang belum terselesaikan itu.

"Jong..." suara Sehun melembut. Lebih seprti berbisik kepada Jongin yang duduk di hadapannya.

"Iya... sayang." Jongin tahu Jongin itu anak bungsu, ia juga masih kekanakan. Ia biasa dimanja oleh kakaknya. Tapi disini masalahnya Sehun itu lebih kekanakan darinya. Iya kalau kekasih Jongin itu semacam Kyungsoo atau Yixing atau Minseok, pasti yang ada Jongin yang dimanjakan. Tapi masalahnya disini kekasihnya itu Sehun, dan tidak ada yang lebih kekanakan lagi selain Sehun. Mungkin efek terlalu dimanja oleh kakaknya juga.

"Pernikahan kita bagaimana? Yifan-ge tidak menyetujuinya, ia malah mengancam menjodohkanku dengan temannya." Sebenarnya Jongin dan Sehun sudah menjalin hubungan lebih dari empat tahun. Dan mereka mulai berpikir untuk membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius. Tapi sayangnya hubungan mereka tak semulus paha Sooyoung, gadis yang pernah dikencani Chanyeol beberapa waktu lalu. Masih ada masalah yang menghambat hubungan mereka, dan ini masalah penting, masalah restu.

"Sudahlah, lebih baik kalian kawin lari saja." Ini ide Baekhyun, entah sudah berapa kali ia mengusulkan ide gila itu.

"Tidak dan tidak akan pernah." Dan Jongin selalu menolak dengan tegas. Memang jika dilihat dari wajah, Jongin itu tipe orang yang urakan. Tapi dia sebenarnya sangat menjunjung tinggi sopan santun. Sudah berapa kali Sehun mengajaknya kawin lari, Sehun rela dibawa lari oleh Jongin, asal itu bersama Jongin, ia tidak akan masalah. Tapi tetap ditolak oleh Jongin. Padahal bagi Jongin itu adalah perkara yang mudah.

Alasan Jongin sih dia tidak mau menikahi Sehun secara tak terhormat. Jika seperti ini sudah melibatkan harga diri. Dan Jongin tidak mau dicap sebagai orang tidak bertanggungjawab karena telah membawa lari anak orang. Itu bukan style Jongin.

Jongin ingin mendapat restu secara langsung dari Yifan dan Junmyeon. Kakak mereka itu sudah seperti pengganti orang tua mereka sejak mereka tak ada. Bahkan karena terlalu tinggi menjunjung budaya timur, Jongin tidak pernah menyentuh Sehun sampai tahap yang jauh. Mungkin hanya cium dan berpelukan saja. Pernah sekali Sehun mengajaknya melakukan hubungan yang lebih jauh, bahkan Sehun sudah sangat rela jika Jongin 'menodainya'. Tapi Jongin tetaplah Jongin yang memegang teguh prinsipnya. Dan ia harus rela didiami Sehun seminggu karena dianggap tidak mencintai Sehun. Bukankah Jongin suami-able sekali? Duh Sehun rasanya semakin cinta.

"Kalau kalian seperti ini terus, kapan kalian menikah. Menunggu Lee SooMan menjadi presiden Korea Selatan dulu?" Ucapan Jongdae yang terkesan mengejek itu juga ada benarnya. Jongin sebenarnya juga sangat pusing memikirkan hal itu. Jongin sedikit kesal kepada kakak kandungnya itu. Hanya karena dendam perselingkuhan Junmyeon dengan Yixing di masa lalu, ia dan Sehun menjadi korban. Jongin berani bersumpah, wajah Junmyeon saja yang mirip malaikat, tapi belum tentu dengan hatinya. Masih juga baik Jongin. Buktinya, Jongin tidak pernah berselingkuh. Sehun itu adalah the one and only.

"Ah... Kenapa kalian tidak minta tolong Luhan-ge saja. Mungkin saja dia bisa membantu." Chanyeol itu sebenarnya cerdas. Tapi kecerdasannya itu sudah tertutupi oleh sifat hyperaktifnya yang mengarah ke autis itu.

"Kau benar, hyung. Luhan-ge sangat mendukung hubungan kami. Pasti dia bisa membantu." Sehun sangat senang. Yang memberi ide itu Chanyeol, tapi entah kenapa yang mendapatkan pelukan malah Jongin. Ah bagaimana Sehun bisa melupakan sepupunya bermata rusa itu.

"Jong, kau setuju 'kan kalau kita meminta tolong pada Luhan-ge?" Sehun takut saja. Jongin itu selalu memegang prinsipnya. Itu memang bukan hal yang buruk. Tapi yang menjadi masalahnya, Sehun itu sudah ingin cepat-cepat menikah dengan Jongin. Bayangan teman kakaknya yang katanya mau dijodohkan dengannya saja sukses membuat ia sudah tidur. Iya kalau teman kakaknya itu seperti Kai EXO, Sehun sih mau mau saja. Dia kan fans beratnya Kai. Tapi kalau teman kakaknya itu malah mirip leader EXO? Duh maaf saja, Sehun itu anti denagn yang bantet-bantet.

"Iya, sayang. Aku setuju. Kita akan minta tolong Luhan-ge dan Minseok-hyung." Sebenarnya Jongin ingin memenangkan hati Junmyeon dan Yifan dengan caranya sendiri. Tapi melihat Sehun yang sangat senang ia jadi tidak tega. Apa salahnya dicoba, namanya juga usaha. Lagipula Luhan adalah sepupu Sehun, sedangkan Minseok juga masih saudara jauh dengannya. Mungkin saja mereka bisa membantu. Ya semoga saja berhasil, semoga.

.

.

.

***TBC***

Pertama aku minta maaf pada leader Exo yang sudah aku nistakan disini ^^

Sebenarnya ff ini adalah oneshoot, tapi aku buat menjadi twoshoot karena terlalu panjang, dan entah kenapa aku merasa feelnya masih kurang -_-

Terimakasih untuk yang sudah membaca ^^

Jadi bagaimana menurut kalian?

See you at next chapter ^^