| Kata Cinta Di Depan Pagar |

oleh Manusia

HxH milik bukan milik saya. Kalau milik saya, maka... isinya shounen-ai semua *plak*.

Lirik lagu "Saat Kunyatakan Cinta" oleh Kahitna.

[warning: FemPika, SONGFIC (yang bold italic itu lirik lagu), kayaknya ga mirip songfic T_T, alur tidak begitu jelas, kecepatan cerita di atas cahaya (?), ada kemungkinan OOC, AU, misstypo(s), dsb]

Jadi, Anda memutuskan untuk membaca fic saya?

.

.

|^w^|

.

.

Seorang lelaki berdiam diri di depan pagar model tusuk sate. Kedua mata hitamnya menatap malu pada rumput yang terlihat segar di halaman depannya.

Jantungnya seolah-olah mengalami euforia, melompat girang sampai terasa panas di seluruh tubuhnya. Nafasnya kacau balau. Pikirannya menjadi ragu, katakan, tidak, katakan, tidak. Katakan atau tidak selamanya!

Kuroro Lucifer sudah membulatkan keputusannya. Dia mengambil handphone-nya dan mengirim sebuah pesan untuk tuan rumah.

To: Kurapika

Aku di depan rumahmu. Ada urusan secuil aja. Penting!

Setelah itu, dia memencet bel pintu rumah. Ting tong keng!

Ku genggam erat setangkai bunga untukmu

Yang akan kuberikan saat kunyatakan

Betapa aku cinta, betapa aku sayang padamu

"Tenang, Kuroro. Kau bisa! Bisa! BISA!" batinnya menyemangati dirinya sendiri.

Terlihat jelas, dia berusaha sebiasa mungkin, sedatar mungkin, meski tak seirama dengan kegugupannya. Dia mencoba bernafas sewajar mungkin, berpikir sewajar mungkin, dan bertingkah sewajar mungkin.

Kedua matanya terpejam. Digenggam erat setangkai bunga mawar putih yang durinya sudah dibabat habis sebagai bentuk cinta padanya.

Di sisi lain, seorang gadis berambut pirang berjalan santai menuju pagar. Kedua mata birunya menatap ramah pada sang tamu, namun tatapannya menjadi lain saat melihat bunga yang digenggamnya.

Wajahmu memerah, aku jadi malu

Tapi kepalang aku sampaikan

Wajahnya memerah semerah sekuntum bunga mawar merah. Pikirannya seakan mengerti apa maksud tujuan kemari.

"Aku mencintaimu, Kurapika! Kau pasti tahu ujung-ujungnya."

Kuroro, kau mau main tebak-tebakkan, ya? Kurapika terdiam sejenak. Bila dugaannya benar, setelah dia mengakui dia mencintainya, maka...

"Oh, tidak? Kau ingin aku menjadi kekasihmu?" Kuroro menggangguk menanggapi pertanyaan Kurapika.

Kunyatakan cinta ini setulus hatiku

Ada rona bahagia diwajahmu kasih

"K-Kuroro... aku... aku..." Kurapika speechless. Dirinya terkejut atas pengakuan Kuroro. Jemari kanannya menerima setangkai bunga mawar.

"Aku menerima cintamu, Kuroro."

T'rima kasih oh Tuhanku

Dia telah menerima cintaku

.

.

.

: the end :

Saya akui fic ini tak sempurna dan saya sadar bahwa saya tak begitu mampu membuat songfic semua lirik lagu, apalagi kalau makna liriknya ambigu.

Maka disarankan untuk meninggalkan jejak kalian berupa review (kalau berminat). :D