Author : Raina Lee (ganti pen-name)

Cast : Cho kyuhyun

Lee Sungmmin

Etc.

Disclaimer : this story is remake from Movyssi eonni. Cast milik Tuhan, keluarga serta diri mereka sendiri.

Warning : Out of original caracter. GS for UKE. Remake story. Author abal.

IF YOU DONT LIKE IT, DONT READ. THANK YOU!

Ratting : T

p.s : happy reading... ini ceritanya aku Re-Publish, mau lanjut atau enggak tergantung kalian. Aku sih ikut kalian aja..RnR?

"aishh, Kyunnie Oppa, bisakah kau diam? Aku sedang menamatkan level game terakhirku!"

"aku tidak mau Ming.." balas Kyuhyun menyebalkan dengan memeletkan lidahnya.

"kau sangat menyebalkan, Oppa!" teriak Sungmin –gadis yang dipanggil Ming tadi- seraya bangkit dari duduknya dan pergi menjauh.

"yak! Lee Sungmin! Maukemana kau? Akukan hanya bercanda! Kembali kau!"

"ANIYA!" teriaknya tanpa menoleh sama sekali.

15 tahun kemudian…

"ada keributan apa di sana?" Tanya seorang pria pada asistenya yang kebetulan sedang melintasi lobby rumah sakit ternama Seoul. Seoul Center International Medical.

"maaf Tuan, saya tidak tahu." jawab sang asisten.

"yasudah, lebih baik sekarang kita segera menemui Appa sebelum dia mengamuk."

"baik." jawab asistenya patuh.

Hanya tertinggal beberapa langkah lagi untuk mencapai lift, secara tiba-tiba pria itu menghentikan langkahnya mendadak. Nama itu… dengan cepat, pria itu menatap sekelilingnya dengan seksama. Mencoba menemukan asal suara, dan matanya tertuju pada seorang perawat yang sedang berlari mengejar seseorang melewati pintu kaca rumah sakit.

"Tuan.."

"..."

"Tuan Cho…"

"..."

"Tuan Cho Kyuhyun…" panggil asistenya yang membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Ne? A-Ayo jalan." Jawabnya kikuk dan hanya dibalas anggukan bingung dari asistennya.

Cho Kyuhyun POV

'Lee Sungmin' hanya nama itu yang terus terulang dalam otakku. Apakah gadis itu? Apakah itu Lee Sungmin-ku? Ming-ku?

Ting..

Dentingan lift berhasil membuyarkan lamunanku –lagi-, dengan langkah tak pasti aku memasuki ruang VIP yang kutuju.

"Aaa.. Kyuhyun-ah, akhirnya kau datang. Kenapa lama sekali, hm?" sambut ibuku ramah.

"Kau pasti tahu, Eomma.. macet." Jawabku sekenanya. Dan tentu saja Eomma yang mendapat balasan seperti itu pun mengluarkan deathglare-nya padaku. Ck. Apa perduliku?!

Pandanganku terpaku pada seseorang yang sedang duduk di samping Appa. Yang hanya dibalas dengan tatapan tajamnya yang… menilai?

"Baru saja aku ingin menghubungi pak Jung untuk menarikmu kesini kalau kau masih di kantor sekarang." Kata Appa ketika aku sudah berdiri di sisinya. Apa-apaan dia itu? Rutukku dalam hati.

"Cepatlah Appa, aku masih ada rapat setelah ini."balasku sudah tidak sabar.

"Sabarlah anak muda…" balasnya lagi, dan sekarang dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Senyum? Apa aku tidak salah lihat? Mengingat Appa yang selalu menampakkan wajah seriusnya padaku. Tapi sekarang tengah tersenyum?

"ini tuan Lee Seunghyun, rekan bisnisku dari Clee Department store. Dan tuan Lee, ini anak lelakiku, Cho Kyuhyun." Lanjut Appa mengenalkan kami berdua.

Lee Seunghyun? Bukankah waku itu Appa cerita padaku nama pemilik Clee itu Lee Kangin? atau aku yang lupa? Ah tidak mungkin, aku yakin namanya Lee Kangin.

"Annyeonghaseo, Cho Kyuhyun imnida." Salamku dengan membungkuk 90 derahat padanya, dan lagi-lagi hanya dibalas anggukan kecil darinya.

"Sebenarnya, ada yang ingin aku bicarakan padamu, Kyu.. Dulu aku pernah menceritakan tentang sahabatku, 'kan?" mendapat pertanyaan seperti itu pun aku mengangguk, membenarkan perkataannya.

"15 tahun yang lalu, Kangin, Leeteuk serta putri mereka mengalami kecelakaan lalu lintas. Mereka pun langsung dibawa kerumah sakit terdekat, tapi sehari dari kecelakakan itu terjadi sahabatku dan istrinya meninggal. Tapi tidak dengan putri tunggal mereka. Meski keadaannya sangat parah, setidaknya… dia selamat." Lanjut Appa dengan wajah yang merasa sanga terpukul.

"Dan dulu kau sering bercerita pada Noona-mu tentang gadis yang bernama Lee Sungmin, 'kan? Apa kau tidak menyadari nama pria dihadapanmu dengan nama gadis kecilmu itu mempunyai kemiripan? Aku yakin otakmu sangat mengerti apa yang aku maksud." Lanjut Appa dengan wajah yang serius.

Lee Senghyun dengan Lee Sungmin? *dalam huruf hangeul penulisan nama sungmin, 'Sung' di tulis dengan 'seung'* Lee ... aku menatap Appa tidak percaya. Jangan-jangan…

"Kau benar, Kyu. Mereka kakek dan cucu." jawab Appa yang langsung memahami ekspresiku. Aku terpaku. Kenapa ini sangat sulit untuk diterima akal sehatku?

"Dan sekarang aku akan meminta tolong padamu, Cho Kyuhyun-ssi…." Ujar tuan Lee.

Lee Sungmin POV

"Minnie!" teriak Ryeowook yang masih saja mengejarku.

Dia menahan pintu mobilku dengan tangannya yang terulur dari belakang tubuhku. Mau tidak mau aku pun memutar tubuhku agar menatap wajahnya, apa yang sebenarnya kau inginkan, hah?

"Apa?" Tanyaku ketus

"Ayolah, Minnie... kau tidak akan keluar hanya karena masalah ini, 'kan? Aku yakin, semua dokter yang berada di dalam sana juga pernah mengalami apa yang kau alami sekarang. Kau itu tidak me…"

Ku tatap Ryeowook tajam dan setidaknya itu berhasil untuk membuat mulutnya itu terdiam untuk beberapa saat.

"Kau. Sangat. Cerewet. Kau, tahu?" tanyaku dengan berusaha menekan emosi ke titik terendah saat ini, tentu saja masih menatapnya sama, tajam.

"Nng.. Minnie... Tapi itu sama sekali tidak masuk akal. Kau berhenti hanya karena tidak…"

"Wookie-ku sayang… bisakah kau diam? Dan apa tadi yang kau katakan? 'hanya'? Apa aku tidak salah dengar, ya?" kali ini tingkat kesabaranku benar-benar menipis. Dan Ryeowook sepertinya masih belum mau menyerah. Baik, kata lihat siapa yang akan bertahan sampai akhir, nona muda Kim, sayang...

"Aku tahu apa alasanmu menjadi dokter, Minnie. Aku tahu…"

"Apa? Apa alasanku menjadi dokter, Wookie? kenapa kau bisa tahu alasanku menjadi dokter, sedangkan aku sendiri tidak tahu? Jadi... APA ALASANKU, WOOKIE?! KATAKAN PADAKU!" teriakku frustasi.

Cukup. Ini cukup. Aku harus benar-benar keluar dari tempat terkutuk ini. Aku bergegas masuk kedalam mobilku, meninggalkan Wookie yang masih mematung syok dan melajukan mobilku kencang.

Author POV

"Sungmin-ah, kau sudah memutuskannya?" Tanya tuan Lee pada Sungmin yang sedang terduduk di hadapannya.

"Haraboji… Kau tahu, kalau aku paling tidak menyukai yang namanya perjodohan. Jadi tolong, lebih baik Haraboji berhenti memaksaku. Sekarang." Ucapnya dengan nada final.

Mungkin bagi orang yang tidak mengenalnya akan memilih patuh, kalau masih ingin hidup, tapi tidak untuk orang terdekatnya. Haraboji-nya.

"Kau pasti sudah tahu, 'kan, apa pun yang kau pilih, tidak akan merubah keputusanku kedepannya." ucapnya santai menghiraukan aura membunuh yang menyelimuti gadis itu.

"Lalu untuk apa kau meminta pendapaku, Haraboji-ku tersayang?" tanyanya dingin yang langsung berjalan menghampiri pintu ruangan itu berniat pergi sebelum emosinya meledak. Lagi.

"Apa aku sudah memberitahumu kalau ini pesan terakhir yang Appa-Eomma-mu sampaikan padaku, Cucuku tercinta?" tanya sang Haraboji dengan nada penuh kemenangan.

Gerakan Sungmin yang menghampiri pintu pun terhenti begitu mendengar perkataan Haraboji-nya. "Apa maksudmu?" tanyanya syok.

"Ayahmu hanya meminta agar aku merawatmu dan mengurus perusahaan keluarga kita untuk sementara, yang tentunya tidak akan mungkin langsung diberikan pada gadis berumur lima tahun yang terbaring lemah di atas kasurnya, bukan? Anakku menyuruh pengacaranya untuk membuka surat wasiatnya ketika kau genap 20 tahun Sungmin-ah. Dan masalah ini, ini benar-benar pesan terakhirnya sebelum anak kebanggaanku itu menghembuskan nafas terakhirnya."

"Tentu saja sebagai seorang ayah dan kakek, aku… tidak ingin mengecewakan anakku dan menjerumuskan cucuku satu-satunya ini jatuh ketangan yang salah. Aku harap kau mengerti maksudku Sungmin-ah.." jelasnya panjang dengan raut wajah lelah yang sangat ketara di wajah tuanya itu.

"Haraboji… apa kau tahu… kau… baru saja membuatku… bingung."

To be continued

N.P :

Yes.. ada yang ingat dengan cerita ini? Yap, ini cerita yang sama dengan sedikit penambahan di sana-sini. Tapi maaf kalau masih ada typo(s). Maafkan aku. By the way, aku ganti nama ya, dari mz6 jadi Raina. Why? Karena menurutku mz6 terlalu aneh untuk jadi sebuaj pen-name. Oh ya, cerita ini juga aku hapus untuk di muat ulang. Aku harap kalian tidak keberatan. For the last, mind to review? Atau di delete aja?

Big Love

RainaLee