"Harphe colgen bansh cest oz akata."

Masih terngiang jelas kata-kata yang menggunakan bahasa yang tak kuketahui itu.

Yoruichi selalu menceritakan kisah yang diawali oleh kalimat itu. Sebuah cerita mengenai kerajaan dari dunia manusia yang terkenal sebagai mahluk yang egois dan memikirkan diri sendiri. Itu hal yang tertanam dalam diriku. Diri yang tak mengetahui dunia di luar Elfania, negeri para elf dan juga asal usul diri sendiri.

***

"Leird Hitsugaya, tuan Corard memanggil anda," ucap seorang gadis dari ras Bufly. Tubuhnya hanya berkisar sebesar kepalan tangan dengan sayap dan sengat yang mirip kupu-kupu. Aku mengangguk pelan Orihime, nama gadis ras Bufly itu.

Kakiku membawaku menaiki anak tangga menuju lantai teratas di gedung pemerintahan ini. Lantai teratas tempat Corard berada. Pemimpin tertinggi di Elfania ini.

"Corard... Leird Hitsugaya sudah tiba," pekik sang penjaga pintu saat menyadari kedatanganku. Samar terdengar jawaban dari dalam sana, agak ragu bahwa itu merupakan suara dari Corard.

Pintu terbuka perlahan. Kulangkahkan kaki satu demi satu ke dalam ruangan bergaya kuno tersebut. Berbagai macam ukiran berbentuk tulisan yang amat kuno dan hanya diketahui segelintir orang. Menurut legenda tiap huruf dari kata yang ada memiliki arti sendiri, tapi aku tak tahu apa. Sebanyak apapun aku membaca, tak ada satupun penjelasan mengenai tulisan ini.

"Selamat datang, Hitsugaya," sapa seseorang yang duduk di meja yang berada tepat di tengah ruangan. Aku membungkuk pelan. Menyadari bahwa seseorang itu adalah Kisuke Urahara, Corard negeri ini.

"Bagaimana kabarmu?" tanyanya mengulur waktu. Aku tak tahu apa. Tapi setiap kali ia menanyakan keadaanku, itu berarti ada sesuatu yang harus kuselesaikan.

Entah misi pengecekan maupun lembaran tugas yang belum diselesaikannya dan tanpa rasa bersalah ia memintaku untuk membantunya menyelesaikan lembar laporan tersebut. Aku memanglah Leird, namun tugasku bukanlah untuk mengerjakan berupa lembaran laporan, tapi misi di luar.

"Corard, apa kita bisa langsung pada pokok utama?" tanyaku penuh hormat. Aku tak ingin memperlambat waktu, karena masih banyak tugas pengecekan yang harus kulakukan.

Corard atau akan kupanggil Urahara untuk berikutnya membenarkan topi bergaris hijau dan putih di kepalanya. Seulas senyum muncul, namun tertutup oleh kipas yang selalu ada dalam genggamannya.

"Baiklah, kita langsung pada permasalahan," terdengar nada serius. Bukan lembar laporan, hal itu dapat kuyakini.

"Hai'," aku membungkuk hormat. Menunggu perintah yang akan segera Urahara katakan.

"Hitsugaya, aku menginginkanmu pergi menuju Siance. Aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi," Urahara berucap pelan. Aku tertegun mendengar perintah tersebut.

Siance, reruntuhan kuno yang menyimpan banyak mistery. Mistery akan Sefra yang tak kuketahui. Di negeri yang terisolasi ini banyak istilah yang tak diketahui artinya. Hanya para tetua dan mereka yang berumur lebih dari seribu tahun yang tahu akan arti dari semua istilah itu. Urahara tahu, walau terlihat muda beliau sudah mencapai usia seribu tiga ratus tahun, usia tertua kedua setelah tuan Yamamoto yang sudah mencapai tiga ribu tahun.

"Si...Siance? Tapi Corard, tempat itu."

"Tempat yang terlarang? Ya, tapi kau kuperbolehkan."

"Terimakasih, Corard."

"Ya, detail dan waktu akan dikirim minggu depan oleh Orihime. Kau pilihlah siapa yang akan menemanimu," ucap Urahara sebelum aku keluar ruangan.

Siance... seulas senyum terlihat di wajahku yang selalu terlihat suram. Tempat itu, tempat yang selalu ingin kudatangi. Aku penasaran dengan semua yang tersimpan di dalam reruntuhan yang tertutup dan hanya dapat dimasuki oleh Urahara sendiri. Kupikir datang ke tempat itu hanyalah mimpi belaka, tapi ternyata tidak. Mimpi itu akan terwujud, aku akan tahu rahasia yang tersembunyi. Rasa penasaran terus ada dalam diri ini. Penasaran akan sejarah dan mistery dunia yang kutinggali ini, Elfania. Tapi… siapa yang akan ku ajak untuk ke Siance?

* End of Hitsu POV *

Urahara membaca ulang sebuah dokumen usang di hadapannya begitu Hitsugaya keluar.
Sebuah dokumen yang cukup tua, lebih tua daripada usianya sendiri.

"Dokumen ini... kuharap isi dari ini semua bukanlah kenyataan."

Urahara melepas topinya. Melangkah ke sisi jendela yang terbuka lebar. Menampakkan pemandangan kota Elfania bagian Utara dan sedikit pemandangan sebuah reruntuhan kuno di balik rimbunan hijau pepohonan, Siance.

Samar ia melihat cahaya berwarna kebiruan seperti membentuk sayap. Sayap yang muncul sejak enam belas tahun yang lalu, tepat pada hari di mana ia dan seseorang membawa masuk seorang manusia dari dunia sana.

"Apakah kau benar-benar penguasa dari Diviega yang sudah lama tertidur itu?" tanyanya pelan. Tak ada jawaban karena angin menyembunyikan tanyanya itu. Matanya tertutup rapat, mendengarkan suara nyanyian angin yang samar terdengar. Suara yang begitu tidak asing ditelinganya. Suara merdu yang terbawa angin keseluruh penjuru negeri.

"Harphe colgen bansh cest oz akata..." hanya sepenggal kalimat itu. Hanya itu satu-satunya hal yang ia dengar dalam nyanyian angin, sebenarnya apa kelanjutan dari nyanyian itu? Nyanyian yang bahkan hanya diketahui sebaris kalimat dalam nada yang sama.

* Next Chapter - Different *

"Yoruichi, melenas yor."

"Kok mendadak melakukan pengakuan cinta?"

"Kita masuk sekarang, Hitsugaya-han?"

"Mereka yang melangkah kaki ke dalam Siance harus mati."

* Dictionary and Disclaimer *

Istilah asing yang muncul dalam fic ini diambil dari Hymmnos Language yang dibuat oleh Akira Tsuchiya. Awalnya Hymmos Language dipakai untuk game Ar Tonelico. Tapi author dengan seenaknya menggunakan untuk fic ini beserta para chara Bleach milik Tite Kubo. Dimana seharusnya mereka adalah Shinigami yang tinggal di Soul Society, tepatnya Seireitei. Bukan Elf yang tinggal di Elfania, beberapa bukan Elf tapi. Kupu-kupu neraka juga seenaknya diganti dengan Bufly. Ras ciptaan author, tapi kalau ada ras Bufly daridulu... author nggak tahu dan belum ngecek. Pangkat juga karangan author. (Gomen kalau Disclaimer kepanjangan)

Harphe colgen bansh cest oz akata - Pagi yang membeku membuka pintu kebenaran cerita.

Siance - Holy land/Sanctuary/Utopia. (Terserah reader mau menggunakan arti yang mana. Bukan maksud Author menyusahkan, tapi kan tiga-tiganya sama saja artinya.)

Sefra/Sephaje : Penciptaan dunia. (Disini author menggunakan kata Sefra. Author lupa yang mana yang merupakan Pastalia dialec or dialec asli. Bagian itu auhor apus pas mau diprint.)

Diviega : Sacred sword. (Hayo! Ada yang bisa tebak maksudnya Diviega tu Zanpakutou siapa? Dan alesannya.)

Corard - Yang ini karangan author. Kalo menurut cerita ini Soutaichou. (Nah lho, Urahara jadi Soutaichou.)

Leird : Same as Corard. Yang ini artinya Taichou.

* Yang disini nggak penting. Tapi bisa request kalo jawab bener*

Khi, khi, cerita ini Rui adaptasi dari cerita buatan rui sendiri (Lah?).
Aslinya Hitsugaya diperankan oleh Seiru/Seiront, OC yang jadi anak HitsuHina di fic Child and Dead (Promo). Nggak lucu kan kalo pake tokoh utama itu OC? Rui emang pake tokoh utama OC dì Child and Dead, tapi masih ada IchiRuki yang ngimbangin kan?
Ok!

Ini untuk quiz-nya.

Udah baca dictionary kan?

Nah, Rui tanya. Diviega itu punya siapa dan kasih alasan.

Aturan mainnya gini.

Reg(spasi)jawaban(spasi)alesan(spasi)Request yang kalian mau. Sebisa mungkin Rui penuhi selama nyambung ama cerita, OC kalian di pair ama karakter juga boleh, asal datanya lengkap. Ah! Tapi kalo soal OC, buat yang nggak suka OC Rui usahain OC nggak terlalu sering muncul kayak Child and Dead (nyambung kesini lagi). Udah lah, daripada kepanjangan A/N daripada cerita entar, Review ya XD