"Prologue..."

Cast:

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Do Kyungsoo

Kim Jongin

Others.

RATED : T

GENRE : SCHOOL LIFE, COMEDY, ROMANCE, YAOI

IF YOU DON'T LIKE YAOI, BETTER YOU DON'T READ IT!

I'VE TOLD YOU BEFORE!

THIS IS BOYS LOVE STORY!

ALL OF STORY IS MINE A.K.A AH RIN

JIKA KALIAN MENEMUKAN ALUR CERITA YANG SAMA, ITU HANYALAH KEBETULAN SEMATA

TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT ATAU SEMACAMNYA

CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR PRIBADI

Summary:

Park Chanyeol adalah seorang siswa SMA yang sebenarnya cerdas, tapi karena alasan tertentu dia rela merubah dirinya hampir 100% menjadi orang bodoh dan idiot. Sampai akhirnya dia bertemu seseorang yang mampu merubahnya menjadi normal kembali. Siapakah dia? Sebesar apa pengaruhnya terhadap kehidupan Chanyeol? (Hanya Dewa yang tau akhirnya...) #Abaikan

HAPPY READING ^^

The Story Begin...

Hidup mewah, serba berkecukupan, memiliki IQ di atas rata-rata, serta penampilan yang menarik tampaknya belum cukup membuat lelaki yang saat ini menginjak usia 17 tahun ini merasa senang. Entah apa yang ada di pikirannya sehingga dia rela membuang itu semua, lebih tepatnya meninggalkan kehidupan mewahnya.

Dan disinilah dia sekarang, tinggal di sebuah apartemen sedang, bahkan bisa di bilang kecil dan lumayan –mungkin kau bisa menyebutnya cukup– berantakan . Ranjang yang acak-acakan, buku yang tidak tertata rapi, bahkan lemarinya-pun sudah rusak, bungkus sisa-sisa makanan ringan dan instan berserakan di meja, sungguh sangat mengerikan bila kau membayangkannya. Dia adalah Park Dobi, siswa SMA SM Senior High School yang sekarang berada di tahun kedua. Memiliki postur tubuh yang tinggi, rambut keriting, mata bulat, suara menggelegar, bertelinga lebar, dan jangan lupakan senyumannya yang seperti orang idiot itu. Sungguh manusia yang jauh dari kata menarik, bahkan untuk sekedar meliriknya saja kau akan malas.

Flashback..

Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar mewah yang sudah jelas itu adalah kamar majikannya.

"Tuan muda, anda sudah di tunggu presdir di bawah"

"Ne Kim Ahjussi, sebentar lagi aku akan turun"

Tak lama kemudian keluarlah seorang lelaki muda bahkan cukup di bilang muda untuk mengenakan setelan jas. Dia berjalan ke bawah menuruni tangga di temani Kim Ahjussi di belakangnya. Dia berjalan menuju ruang makan. Disana sudah berada seorang pria tua yang menunggunya.

"Chanyeol-ah, bagaimana liburanmu kemarin? Apakah menyenangkan?"

"Ne, Appa.. Sangat menyenangkan"

"Baguslah, karena sebentar lagi kau akan mulai masuk sekolah kembali"

"Hmm, bagaimana pekerjaan Appa?"

"Seperti biasa, semuanya lancar.. Appa sudah tidak sabar melihat kau untuk mengurus perusahaan ini Chanyeol-ah, kau harus ingat, kau harus belajar yang benar supaya bisa membanggakan Appa"

"Ne, Appa"

Seperti itulah percakapan antara ayah dan anak yang terjadi pagi itu. Seperti biasa Tuan Park selalu menemani sarapan anak satu-satunya tersebut. Sesibuk apapun dia, Tuan Park tidak pernah melewatkan sarapan bersama anaknya.

Chanyeol adalah anak yang cerdas, selalu meraih peringkat terbaik di kelas dari sekolah dasar hingga sekarang menginjak kelas 3 SMP. Chanyeol juga adalah anak yang penurut meskipun dia di besarkan tanpa kasih sayang seorang ibu. Appa-nya bilang, Eomma-nya meninggal waktu Chanyeol masih kecil. Meskipun begitu Chanyeol tetaplah anak yang ceria. Sampai suatu saat dia mendengar Appa-nya membicarakan sesuatu tentang dirinya, dan akhirnya dia menyelidikinya sendiri.

Chanyeol yang saat itu sedang berjalan melewati ruang kerja Appa-nya, tidak sengaja mendengar percakapan Appa-nya dengan orang asing

"Tunggulah sebentar lagi..."

"..."

"Chanyeol sebentar lagi akan lulus, dia selalu meraih peringkat tertinggi di kelasnya, bahkan tidak perlu lanjut ke SMA pun dia akan bisa mengurus perusahaan.."

"..."

"Aku yakin dia pasti mau, selama ini dia tidak pernah membantahku sekalipun"

"..."

"Tentu saja dia tidak mengetahuinya, aku bilang Eomma-nya sudah meninggal, kau pikir aku bodoh untuk memberi tahu dia kalau Eomma-nya masih hidup?"

DEGG

Chanyeol langsung berjalan ke kamarnya. Meninggalkan sang Appa yang sedang berbicara dengan orang asing tersebut.

'Jadi selama ini Appa-nya telah membohonginya. Appa-nya telah menutupi keberadaan Eomma-nya. Tapi kenapa?'

Sampai akhirnya dia mencari tahu sendiri apa yang telah di sembunyikan Appa-nya selama ini. Setelah mengetahui semuanya Chanyeol memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri, yaitu meninggalkan istananya tepat setelah acara kelulusannya. Tentu saja dengan kepintarannya dia sudah menyusun semua rencana yang sangat matang. Dengan sedikit tabungannya akhirnya dia mendapatkan tempat tinggal yang baru, sekolah baru, nama baru dan kehidupan yang baru...

End of flashback...

BRUAKKKK!

"Argghh sial, kenapa ranjang ini semakin hari semakin sempit..." terdengar gerutuan yang tidak jelas dari pria itu, sebut saja Dobi –lebih tepatnya Chanyeol. Tidak sadarkah kau kalau tubuhmu yang semakin lebar? Dia bangun dari tidurnya, lebih tepatnya dari lantai dan melihat jam dindingnya.

1 detik

2 detik

3 detik

...

Loading

...

"Mati kau! Aku telat lagi sialan"

.

.

.

.

.

Tidak peduli bagaimana penampilannya saat ini, rambut yang berantakan atau memang asli berantakan itu tidak di pedulikannya. Tidak lupa dia menggunakan kacamata bulat lebar yang selalu setia bertengger di hidungnya.

"Sial.. sial.. sial.." terus saja dia menggerutu sepanjang perjalanan di koridor menuju kelasnya.

Tok... tok..

Dia pun membuka pintu kelas dengan perlahan, berdiri di tengah pintu masuk dengan cengiran khas idiotnya. Semua mata di kelas tersebut seakan-akan membunuhnya, terutama tatapan seonsaengnimnya.

"Mian Saem, saya terlambat karna tadi-" ucapannya terpotong oleh seonsaengnimnya..

"Park Dobi, absen nomor 20, duduk di bangku paling belakang, selalu mendapat nilai merah dan...selalu saja telat dengan alasan konyol setiap harinya, bertemu seorang pengamen yang sedang terserempet bus dan kau menolongnya, macet karna ada anak kecil yang sedang mengikuti pawai di jalan, sekarang apa lagi? Kau bertemu nenek-nenek yang sedang lupa alamat dan kau mengantarnya sampai tujuan, begitu?" seonsaengnim itu berjalan pelan mengarah ke arahnya, dengan tatapan yang mematikan.

Dia membeku di tempat, dengan tubuh yang gemetaran, takut-takut jika saem-nya ini akan memukulnya seperti minggu lalu.

"Hahh, sudah berapa kali ku bilang? Jika kau masih mau bersekolah di sini, paling tidak kau mematuhi peraturan pertama di sekolah ini yaitu JA-NGAN TER-LAM-BAT! MENGERTI?!"

"NE SAEM!" Chanyeol menjawab dengan sekencang-kencangnya. Refleks akibat di bentak oleh seonsaengnimnya.

"Sekarang duduk di bangkumu, dan... jangan lupa hukuman untukmu seperti biasa setelah pulang sekolah"

"Ne saem..." Chanyeol menunduk.

Chanyeol pun berjalan menuju bangkunya dengan nafas berat. Tatapan dari teman sekelasnyapun tidak di pedulikannya, baginya hal seperti ini sudah biasa terjadi.

"Yak! Dobi! Tidak bisakah kau bertingkah normal sekali saja di sekolah ini? Hah?" bisik Kyungsoo pelan yang duduk di depannya, Kyungsoo menoleh sedikit ke belakang untuk berbicara dengan temannya itu, atau mungkin bisa di bilang sahabatnya.

"Tidak bisa, Kyungsoo-ya"

Ya,Do Kyungsoo atau Kyungsoo adalah satu-satunya sahabat Chanyeol yang tau tentang latar belakangnya. Kyungsoo juga lah yang selama ini selalu membantunya. Meskipun begitu, Kyungsoo sebenarnya merasa kasihan juga dengan Chanyeol yang selalu di perlakukan seperti orang bodoh sungguhan. Tapi bagaimanapun juga Chanyeol tetap menunjukkan bakatnya di bidang seni musik, karna Chanyeol rasa musik sudah menyatu dengan dirinya bahkan tubuhnya. Dan karna prestasi itulah Chanyeol tetap bisa bersekolah di SM Senior High School yang memang pada dasarnya adalah sekolah seni. Sepertinya selain bermain alat musik, semua kemampuan dan kecerdasan Chanyeol telah hilang di telan bumi.

.

.

.

.

.

Bel istirahatpun berbunyi, semua siwa-siswi keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka, ada pula yang pergi ke perpustakan untuk meminjam buku atau sekedar membacanya. Kecuali, dua makhluk ini yang masih setia duduk di bangkunya.

"Yak! Dobi! Kau tidak mau ke kantin?"

"Aku malas Kyungsoo-ya, kau saja pergilah, aku akan melanjutkan tidurku"

PLETAK!

Terdengar suara pukulan Kyungsoo melayang di kepala Chanyeol yang mulai merebahkan kepala berambut keritingnya ke atas meja.

"Awww appo.. kenapa kau memukulku?" tanya Chanyeol yang tidak terima kepalanya yang sebenarnya jenius ini di pukul begitu saja oleh Kyungsoo.

"Kau mau di tegur sonsaengnim lagi jika tidur di kelas?"

"Ini kan masih istirahat Kyung.."

"Tetap saja, kau sangat sulit di bangunkan jika sudah tertidur. Seperti kerbau saja"

"Aishh arraseo, aku tidak tidur. Lebih baik aku ke perpustakaan saja, kau pergilah ke kantin jika lapar"

"Memangnya apa yang bisa di lakukan orang idiot sepertimu di perpustakaan? Kkkk"

"Sialan kau, aku bahkan 100x lebih pintar darimu"

"Kalau begitu buktikan! Kapan kau akan membuktikannya, eoh?"

"Belum saatnya, kau makanlah yang banyak supaya tinggi sepertiku" Chanyeolpun berjalan keluar kelas meninggalkan Kyungsoo yang mulai mendidih

"YAAAKK!PARK DOBI IDIOT! AKU TIDAK PENDEK TAU! KAU SAJA YANG TERLALU TINGGI! DASAR TIANG JEMURAN!"

Chanyeol hanya tertawa mendengar makian Kyungsoo yang mirip Ahjumma pemilik kedai ramyun tempat biasa dia makan. Chanyeol pun tetap berjalan menuju perpustakaan tanpa menoleh ke belakang.

Tak jauh dari tempatnya berjalan, dari arah berlawanan, terlihat seorang lelaki berlari pelan ke arahnya. Terlihat lelaki itu sedang terburu-buru tanpa memperhatikan jika ada orang di depannya, sampai...

BRUKK

"Ah Jeosonghamnida.. Jeongmal Jeosonghamnida.." ucap laki-laki itu sambil menundukkan kepalanya

"Anio, gwaenchanayo.."

Lelaki itupun menatap Chanyeol sebentar, sebelum akhirnya mulai bertanya kepadanya

"Ah apakah kau tau dimana toiletnya? Maaf tadi aku terburu-buru.."

"Toiletnya ada disana..." tunjuk Chanyeol

"Ne, kamsahamnida" ucap lelaki itu lalu buru-buru pergi meninggalkan Chanyeol

Setelah melihat lelaki itu pergi melewatinya, Chanyeol masih terdiam di tempat sebelum dia melanjutkan langkahnya...

"Baekhyun-ah...!"

DEGG!

'Baekhyun...?' batin Chanyeol

TBC

Author's Note:

Annyeong chingu-ya!

Gimana ceritanya menurut kalian? Jawab yang jujur yah! Segala kritik dan saran sangat Author terima. Berhubung ini FF pertama yang Author publish di FFN, jadi mungkin masih banyak kesalahan disana-sini. Maaf kalau ada salah pengetikan, alurnya terlalu cepet, atau apapun itu, untuk next chap di usahakan lebih baik lagi. Btw, jangan lupa review-nya yaa Readers-nim semuanya ^^ Gomawoyo!