Lelaki lumpuh itu tersenyum di atas kursi roda, wajahnya tenang namun dihiasi gurat hati yang patah.
"Kau punya hati yang baik," katanya. "Ada banyak hal bagus dari dirimu yang tidak kau ketahui. Berhentilah menjadi seorang pesimis. Berhentilah berlari."
Si pengembara di hadapan menawarkan selengkung senyum penuh kepalsuan.
"Kau bisa tinggal."
Ada tawa yang keluar, namun bunyinya hanya menggores luka pada rasa. Si pengembara menggeleng pelan.
"Kau bisa memintaku melakukan apa saja," membunuh, merobek, berlari— "tapi yang ini di luar kemampuanku."
Lelaki lumpuh di kursi roda tidak bisa berbuat apa-apa ketika si pengembara pergi membawa sepotong hati miliknya.
.
.
.
Sekali waktu, ketika lelaki kursi roda masih mampu menapak bumi dengan kaki sendiri, pengembara pernah memintanya untuk ikut.
Lelaki kursi roda tidak mau.
X-Men © Marvel dan para kreatornya. Saya tidak mengambil keuntungan apa-apa dari fanfiksi ini.
a/n: crosspost dari ao3 bcs akun ini butuh cerita baru. lel. didedikasikan untuk yucc dan revantio aka kak mei. special thanks buat mio atas inspirasinya hehe
