Disclaimer: Bukan punyaku! Tapi punya Om Masashi Kishimoto.
Genre: Romance
Rating: T
Warning : Canon, sedikit OOC sepertinya. Typo mungkin? Dan berbagai kesalahan yang lain.
Aya Harukawa`s fic,
My Letter To You
Terkadang, bukan lebih tepatnya, sering aku bingung dengan apa yang akan kutuliskan untuk Shikamaru. Rasanya tadi ada banyak yang mau kutuliskan untuknya. Sekarang aku malah diam menatapi kertas kosong itu.
Karena banyaknya misi kami berdua. Jadi kami tidak bisa saling bertemu. Saat aku tidak misi, malah dia yang sibuk. Saat aku sibuk, malah dia yang senggang. Aku rindu sekali padanya. Ah, benar juga mengapa tidak kutulis saja perasaanku?
Segera kuambil pena dan kucelupkan ke tinta.
Tadi aku mau nulis apa ya? Lagi-lagi otakku terasa kosong. Padahal baru saja aku tahu apa yang mau kutulis untuk Shikamaru. Setidaknya, aku bisa berkomunikasi dengannya walau kami tidak bertemu.
Sial. Kalau begini terus, bisa-bisa beberapa jam ke depan hasilnya akan sama saja. Kertas ini tetap akan putih bersih.
Dengan frustasi kupandangi kertas itu. Mendadak aku merasa bodoh. Mengapa aku tidak bisa menulis surat untuk Shikamaru? Si pemalas itu? Apa yang terjadi padaku? Sejak kapan aku begini? Apa ini efek karena tidak bertemu dengannya? Berbagai macam pertanyaan terus berkecamuk di kepalaku.
"Arrghh," kugaruk kepalaku yang tidak gatal karena frustasi.
"Ada apa dengannya?" tanya Kankurou kepada Gaara yang melihat kelakuanku.
"Tidak tahu," jawab Gaara, ia kembali sibuk dengan dokumen-dokumen miliknya.
Aku tidak peduli dengan tatapan aneh Kankurou. Aku pun juga tidak akan peduli walau Gaara melakukan atraksi tarian ular, walau itu sudah pasti mustahil dan tidak wajar jika Gaara yang melakukan itu. Itu lebih cocok jika dengan Naruto yang berisik. Kalau anak itu sih, tidak ada yang mustahil. Dia pasti bisa.
"Hah! Tidak-tidak!" kataku sambil menggelengkan kepala.
Kenapa pikiranku malah melantur?
Akhirnya karena frustasi kuputuskan untuk menulis kalimat sederhana yang selalu ditulis semua orang. Hanya itu yang terlintas di kepalaku.
.
.
Dear Shikamaru,
Apa kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu. Kuharap kita bisa segera bertemu
Aku mencintaimu.
With love, Temari.
.
.
Cuma itu yang bisa kutulis. Setelah beberapa jam menatap kertas kosong itu, hanya ini yang dapat kutulis. Aku tak peduli bagaimana reaksi Shikamaru ketika membaca ini. Yang jelas inilah perasaanku padanya.
Setelah surat itu kukirim ke Konoha. Entah kenapa aku merasa wajahku memerah, setiap memikirkan surat itu. Mungkin terlalu aneh. Ya, jika dia menertawai suratku, mungkin aku akan menyuruh Kankurou atau Gaara memukulnya. Egois? Mau bagaimana lagi, aku mencintainya sih.
Hari itu entah kenapa aku tersenyum terus.
"Hei, lihat itu. Temari sepertinya sedang stress. Dia tersenyum sendiri," kata Kankurou pada Gaara.
Gaara hanya menoleh singkat lalu mengurus kembali dokumennya. Sebuah senyum tipis terukir di wajahnya. Sepertinya dia sudah melihat suratku sebelum kukirim.
Aku kembali tersenyum. Hari ini sungguh indah. Dan kini sebuah pertanyaan menggema di kepalaku.
Kira-kira apa yang akan Shikamaru lakukan ketika mendapat surat ini?
Fin
A/N : Fic yang dibuat dan langsung jadi saat itu juga. Idenya juga datang sekilas karena Aya dari tadi terus-terusan natap layar yang gak terisi apapun. Mungkin banyak juga fic yang mirip seperti ini. Tapi, ini emang terlintas di kepala Aya. Maafkan kalau tidak berkenan. Mohon ripiu-nya yaaa! XD
