Reality

Disclaimer Masashi Kishimoto

Alert GJ/Abal/G sesuai EYD/SasuFemNaru

Konoha, Februari 2014

Tampak seorang pemuda dan seorang gadis yang menanti kedatangan sahabat mereka dari pintu kedatangan.

"Kau yakin sekarang, Hinata?" Tanya pemuda dengan tato segitiga dimasing-masing pipinya.

"Ha'i, Kiba-kun. Dia bilang jam 8" Jawab Hinata, tanpa gagap, pada kekasihnya dengan kalem.

"CK, ini sudah lebih dari-"

"Baru 5 menit, Dogy" Sebuah suara menginterupsi mereka, membuat keduanya berbalik dan menatap tak percaya sosok dihadapannya. Bagaimanapun, sahabat mereka tampak begitu rupawan. Dengan wajah putih, rambut pirang jabrik dan sebuah kacamata yang menutupi bola mata sapphirenya. Penampilannya ditunjang dengan sebuah kaos polo putih yang ditutupi oleh kemeja yang tidak dikancingkan, serta celana jeans dan sepatu sportnya yang menambah kesan sporty pada sosok dihadapannya. Benar-benar membuat para gadis jejeritan, lihat saja kiri-kanan mereka yang menampakkan para gadis yang siap meneteskan air liur demi dapat berkenalan dengan sosok rupawan dihadapannya-oke abaikan yang terakhir.

"Astaga... A-Ao-kun?" Suara Hinata tercekat, tidak menyangka sosok dihadapannya adalah orang yang sama.

"Long time no see, Hime" Ujar Ao sambil mencium punggung tangan Hinata sebelum membawanya ke dalam dekapannya.

"Ck, berhenti menggoda tunanganku, Ao" Kiba bersidekap menatap sebal pemuda dihadapannya.

"Hahaha... Kau tidak berubah, Dogy" Ujar Ao tertawa senang. Membuat Kiba dan Hinata yang melihatnya ikut senang.

"Kau juga tidak berubah, tetap saja jahil. Astaga... Lama tidak jumpa kawan" Ujar Kiba ketika mereka berpelukan.

"Hn, lama tidak jumpa. 10? Ah tidak. 11 tahun, ne?" Balas Ao sumringah, dan mereka tertawa bersama.

"Ehm" Suara deheman Hinata membuat mereka tertawa.

"Astaga... Hinata-chan... Kau tidak perlu cemburu begitu. Aku tidak akan merebut Dogy darimu... Tenang saja, Hime..." Ujar Ao yang membuat mereka tertawa bersama.

"Aku lebih takut jika kau yang terpesona padanya, Sayang... " Ujar Kiba yang sukses membuat Hinata memerah.

"Hahaha... Kau masih saja pemalu, Hime. Dan Kiba, berhenti menggodanya sebelum dia pingsan" Lanjut Ao yang tahu kebiasaan Hinata.

"Ha'i ha'i... Lebih baik kita pergi dari sini" Ujar Kiba yang membantu Ao membawa kopernya, sementara Ao menggandeng tangan Hinata sambil bercerita panjang lebar kehidupannya selama di Inggris. Mereka berjalan beriringan sambil sesekali tertawa bersama.

"Jadi kau akan jadi perwakilan nenekmu, disana? Astaga... Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti" Ujar Kiba khawatir.

"Tenanglah, Kiba. Aku bisa melalui semuanya selama ini. Ini hanya pertemuan kecil dengan mereka." Jawab Ao datar.

"Ah, ngomong-ngomong. Nanti malam adalah pesta pertunangan Shikamaru-nii dan Temari-nee, kan?" Tanya Ao mengingat sebuah undangan miliknya.

"Ya, dan aku yakin mereka akan sangat terkejut melihatmu kembali seperti ini" Ujar Kiba tanpa mengalihkan perhatiannya dari kemudi.

"Kau akan datang?" Tanya Hinata hati-hati.

"Hn, tentu saja. Aku merindukan keduanya, meski aku cukup sering berhubungan dengan mereka" Jawab Ao membuat keduanya mengernyit heran.

"Sering bertemu?" Tanya Kiba.

"Hn. Kalian tidak lupa siapa aku, kan?" Tanya Ao menatap keduanya dengan alis tertekuk. Melihat ketidaktahuan keduanya, Ao pun tertawa terbahak-bahak.

"Astagaaaaa... Maaf, kawan. Aku lupa jika namaku belum cukup terkenal disini" Ujar Ao santai.

"Hmm... Yah, kau bisa lihat aku yang sekarang. Aku adalah Senju Ao, salah satu cucu Senju Tsunade, Direktur utama Rasengan Corp, dan tunangan dari Namikaze Naruto, salah satu jenius musik dan desainer muda yang diperhitungkan di kawasan benua Pasifik" Jelasnya santai, seolah membaca ramalan cuaca yang cerah tanpa awan mendung.

"A-apa?" Teriak keduanya terkejut. Hingga Kiba menghentikan lanju mobilnya mendadak, membuatnya nyaris terjadi kecelakaan beruntun.

"Yah, seperti itulah..." Ao mengedikkan bahunya tak peduli.

"Astaga... Ao, kau... Benar-benar berubah. Rasengan Corp? Kau-mendirikannya sendiri?" Ujar Hinata tanpa berkedip.

"Tentu saja... Aku bukan lagi yang dulu. Bahkan, aku akan memberikan surprise pada mereka nanti" Ujar Ao dengan seringai yang tidak pernah dilihat oleh kedua sahabatnya. Sahabat yang menerima dia apa adanya, bukan karena kekayaan, penampilan maupun statusnya.

"Hah~ Ku harap kau tidak akan membuat kekacauan di pesta nanti, Ao. Mengingat mereka semua ada disana nanti" Ujar Kiba kembali mengemudikan mobilnya.

"Aku tidak bisa janji, Dogy. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti" Jawaban Ao membuat Hinata dan Kiba mendesah lelah. Mereka khawatir, sangat khawatir.

.x.o.x.

Pemuda itu merebahkan tubuhnya di sofa apartemennya. Memejamkan matanya sejenak, mengingat masa lalu.

"Ck, bodohnya aku. Hahaha..." Tawanya hambar. Matanya terbuka, menampakkan iris sapphirenya yang tidak tertutupi oleh kacamatanya. Beranjak perlahan menuju beranda apartemennya yang langsung menyuguhkan pemandangan kota Konoha.

"11 tahun, eh? Ternyata banyak sekali yang berubah" Ujarnya mengacak surai pirang jabriknya sambil tersenyum, menertawakan dirinya sendiri dalam hati. Mengingat dirinya yang juga banyak berubah.

"Hah~ Semoga saja nanti malam cukup menarik" Ujarnya sebelum masuk kembali ke dalam.

Malam Hari di Manshion Keluarga Nara. Tampak para tamu undangan yang sudah memenuhi ruangan ballroom yang telah disulap sedimikian rupa, sehingga tampak sangat memukau. Para tamu pada umumnya berasal dari para petinggi negara, artis papan atas dan keluarga ternama yang menjadi rekan kerja keluarga Nara. Meski banyak juga yang berasal dari keluarga biasa, yang merupakan sahabat dari kedua pemeran utama pesta tersebut.

Ao yang datang seorang diri tampak memukau para tamu undangan, terutama para wanita single yang langsung jatuh hati dengan penampilannya. Penampilan Ao sebenarnya tidak berbeda jauh dengan saat dia dibandara, kecuali jas hitam yang melekat ditubuhnya yang menunjukkan identitasnya sebagai eksekutif muda. Namun Ao tampak tidak peduli dan segera menghampiri sahabatnya.

"Hey, Rusa-nii. Selamat ya... Akhirnya kalian bisa bersama" Suara Ao membuat Shikamaru dan Temari berbalik terkejut.

"Astaga..." Temari membekap mulutnya tidak percaya.

"Hai, Nee-san" Ujarnya menaikkan tangan kanannya sambil tersenyum lima jari.

"Kau. Datang kemari. Seperti ini? Ao?" Tanya Shikamaru yang entah kenapa tampak tidak suka.

"Ck, mendokusai. Yang penting aku datang, dasar rusa pemalas" Ujar Ao datar meminjam trendmark Shikamaru. Mengerti ketidaksukaan Ao akan maksud Shikamaru, Temari segera mencairkan suasana dengan memeluk Ao.

"Aku merindukanmu. Kemana saja kau?" Tanya Temari.

"Haha, gomenne Nee-san. Aku punya banyak urusan. Salahkan saja rusa pemalas itu yang mengajukan proyek di LA. Aku kan jadi repot memenuhi permintaannya" Jawab Ao.

"Itu karena kau terlalu perfeksionis. Mendokusai..." Balas Shikamaru gantian memeluk Ao.

Tak lama kemudian muncul keluarga Namikaze yang terdiri dari Namikaze Minato dan istrinya, Namikaze Kushina, serta dua orang putra-putrinya, Namikaze Kyuubi dan Namikaze Shion. Mereka cukup menarik perhatian tamu undangan, mengingat status mereka yang merupakan salah satu keluarga terkaya di Jepang, dan jangan lupakan wajah mereka yang rupawan.

"Ao, kau tak apa?" Tanya Temari khawatir ketika tatapan mereka sama-sama tertuju pada tamu yang baru saja datang.

"Hm? Memangnya ada apa denganku?" Tanya Ao menatap keduanya tidak mengerti.

"Ao-"

"Temari, cukup. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya" Ujar Shikamaru menengahi.

"Shika-nii benar, Nee-san. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku" Ujar Ao menatap sekeliling.

"Karena yang ku kenal disini hanya kalian, dan teman-temanku" Ujarnya beranjak pergi menghampiri Hinata dan Kiba yang tampak berkumpul dengan beberapa orang teman mereka.

"Hah~ Aku tidak tahu harus bagaimana, Shika-kun. Aku-"

"Hust... Dia orang yang kuat. Tenanglah..." Ujar Shikamaru merangkul tunangannya.

"Shikaku, selamat atas pertunangan anakmu" Suara Minato membuat pasangan itu tersadar dan segera berusaha bersikap biasa dan mencoba tersenyum ketika Nara Shikaku menggiring mereka menuju tamunya.

"Hey, Dogy. Hime-chan" Panggilan Ao membuat Kiba dan Hinata menoleh padanya, juga beberapa orang yang mendengarnya.

"Ck, hentikan panggilan menjijikkanmu itu, Ao" Ujar Kiba sebal. Setidaknya, jangan menggunakan panggilan sayang itu ditempat umum begini, di tengah pesta besar seperti ini. Memalukan. Batinnya dongkol.

"Ah, Sorry, Kib. kebiasaan" Ujar Ao tanpa dosa.

"Astaga... Hinata, siapa dia? Kenalkan pada kami" Ujar Haruno Sakura berbisik pada Hinata, membuat Hinata mematung mendengarnya. Mengenalkannya? Batinnya bimbang dan takut.

"Hinata, are you okay?" Tanya Ao melihat Hinata yang terdiam tanpa berkedip menatapnya.

"A-ah, aku tidak apa-apa. Ao-kun" Balasnya mencoba tersenyum.

"Hah~ Jangan begitu, Hime-chan... Kau tahu kau tidak akan bisa membohongiku, kan? Hm?" Ujar Ao sambil membelai rambut Hinata penuh sayang.

"Hei, Ao. Lepaskan tangamu. Jangan mengganggu tunanganku" Ujar Kiba pura-pura kesal, menarik Hinata dalam dekapannya.

"Ups~ Sorry, Kib. Aku terhanyut suasana" Jawab Ao tanpa dosa.

"Ehm" Seseorang berdehem, membuat Ao mengalihkan pandangannya dari sosok kedua sahabatnya itu.

"Kurasa, tidak sopan mengabaikan kami, Tuan" Ujar Sakura kesal diacuhkan. Ao menatap gadis rupawan dihadapannya datar.

"Aa... Ku rasa anda benar, Nona. Namaku Senju Ao" Ujar Ao mengulurkan tangannya.

"Haruno Sakura" Jawab Sakura menjabat tangan Ao antusias, meski harus kecewa karena Ao segera melepas tautan tangan mereka.

"Aku Yamanakan Ino, Yoroshiku" Ujar Ino menjabat tangannya semangat, bukan karena tertarik pada Ao, karena dia sudah memiliki seorang kekasih-ralat-tunangan yang berdiri disebelahnya, Shimura Sai.

"Are, jadi ini Mrs. Shimura? Bukan begitu, Sai?" Ujar Ao dengan senyuman menggodanya. Membuat Ino merona, sementara Sakura kesal, karena lagi-lagi diabaikan.

"You're right, Mr. Senju. So, wherever your fiance?" Pertanyaan Sai membuat Sakura terkejut, tentu saja, tadinya dia mengira pemuda rupawan dihadapannya itu masih single.

"Hahaha... Well, you know wherever her is" Ujar Ao yang disambut tawa Sai, sesuatu yang sangat jarang dia tampakkan, bahkan pada tunangan tercintanya.

"I know. Here..." Sai memberi isyarat agar Ao mendekat, dan mereka pun berpelukan. Sesuatu yang tentu saja membuat Ino dan Sakura, bahkan tamu-tamu yang melihatnya terkejut.

"Aku terkejut kau kemari..." Bisik Sai lirih.

"Hahaha... Memang, apa yang perlu ku takutkan?" Tanya Ao sinis melepaskan pelukannya.

"Yeah, tak ada yang kau takutkan. I know" Jawab Sai. Keduanya menatap orang-orang dengan heran.

"Ehm... Sai-kun? Kau sangat dekat dengan Ao-san?" Tanya Ino curiga. Jangan-jangan, mereka pasangan homo. Oh My. Apa kata dunia? Yamanakan Ino, artis papan atas kalah pesona dengan seorang pemuda? No, way.

"Tentu, kami adalah sahabat dekat di kampus dulu. Dia sudah seperti adikku" Jawab Sai membuah Ino bernafas lega. Yah, Sai memang akan bersikap berbeda pada orang-orang terdekatnya, orang-orang yang disayanginya, meski interaksinya dengan Ao tampak aneh.

"Tenang saja, Ino-san" Ino menatap Ao yang tersenyum padanya.

"Aku sudah memiliki tunangan, dan jangan khawatir. Kami sama-sama normal kok" Lanjutnya membuat Ino merona malu, ketahuan memikirkan yang tidak-tidak.

"Salahmu sendiri yang berwajah manis, Ao-chan" Sebuah suara menginterupsi. Membuat mereka mengalihkan perhatian pada sosok dibelakang Ao.

"Dei-nee?" Ao mengerjap terkejut.

"Hmm... Kau tidak lupa kan, siapa aku?" Tanya Deidara memicingkan matanya.

"Ah-ya... Itu... Oh My" Tersadar akan sesuatu, Ao segera pamit pergi.

"Dei-nee... Salam untuk yang lain. Aku ada urusan, bye" Lanjutnya segera pergi sebelum bencana datang padanya.

"Ada apa dengannya?" Tanya Kiba tak mengerti.

"Ck, selalu seperti ini. Pasti gara-gara dia" Dan Deidara pun segera pamit untuk menyalami keluarga Nara yang sedang mengobrol bersama keluarga Namikaze, Sabaku dan Uchiha, menghampiri suaminya untuk memberikan kabar.

"Tadi aku bertemu dengannya" Bisiknya pada telinga Itachi, sang suami.

"Are, benarkah? Dimana dia?" Tanya Itachi menarik perhatian keluarganya.

"Siapa, Ita-kun?" Tanya Mikoto penasaran.

"Itu-"

"Ao, Kaa-san. Tadi aku bertemu dengannya, dan dia tampak terburu-buru karena ada urusan mendadak" Ujarnya menekankan kalimat terakhir, membuat salah seorang diantara mereka mendengus. Sedang Itachi menatap Deidara tanpa berkedip. Ao?

"Ao? Senju Ao?" Tanya Fugaku terkejut. Untuk apa anak itu ada di Jepang? Dan, Ao? Astaga...

"Ha'i" Jawab Deidara seadanya.

"Siapa dia, Fugaku?" Tanya Minato.

"Kau tidak tahu?" Tanya Fugaku heran melihat Minato menggeleng.

"Dia cucu angkat Tsunade-sama, direktur utama Rasenggan Corp." Dan jawaban Fugaku membuat seluruh keluarga Namikaze tersentak.

"Dan Tunangan Naru-chan" Ujar Temari menambahkan, membuat keluarga Uchiha menatapnya terkejut, namun segera berganti menjadi gelengan tak percaya ketika melihat Temari meringis tanpa dosa.

"Tunangan Naru-chan?" Bisik Kushina kaget. Putrinya, telah bertunangan? Tanpa memberikan kabar pada mereka? Apa maksud semua ini?

"Astaga... Naru-chan sudah bertunangan? Seperti apa dia sekarang? Aku tadi melihat pemuda berambut pirang yang menghampirimu. Apa dia yang bernama Senju Ao, Shika?" Tanya Shikaku pada putranya.

"Benar, Tou-san. Ao adalah teman kuliah kami" Jawab Shikamaru.

"Astaga... Kalian benar-benar beruntung mendapatkan putri seperti Naruto. Ku dengar dia menjadi pemain biola terkenal dan desainer yang diperhitungkan di benua pasifik? Astaga... Ditambah Ao, direktur utama Rasenggan? Ku dengar dia mendirikan perusahaan itu dengan jerih payahnya sendiri sambil membantu Naru-chan mengembangkan butik dan desainnya. Benar-benar pasangan yang sangat serasi" Ujar Karura ikut bangga.

Dan malam itu, menjadi malam yang panjang bagi keluarga Namikaze yang tidak pernah mendapat kabar dari putri mereka. Karena sang Nenek, Tsunade, bersikeras menyembunyikan Naruto sejak kejadian yang membuatnya kehilangan kepercayaan pada keluarganya.

TBC/END?

Well, sekali lagi ini cerita yang sudah usang di lepy :D