"Aku ingin kau jadi pedofil!"

A NaruSaru fic by someone whose NS freak!

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Warning!: Ooc Sasu, Calm Naru. Suka suka author :P :D

Sasuke Pov

Aku, Uchiha Sasuke. Kelas 2 SMA, umur 17 tahun. Tidak ada yang spesial dalam diriku. Aku hanyalah putra bungsu dari 2 bersaudara. Anak dari uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto. Ayahku seorang direktur perusahaan multinasional yang bergerak dibidang teknologi dan ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang selalu mendampingi suaminya kemanapun. Aku memiliki seorang kakak, namanya Uchiha Itachi, cih menyebut namanya saja membuatku muak. Sejak kecil itachi selalu menjadi kebanggaan ayah. Padahal, prestasiku tidak terlalu jauh dari Itachi hanya saja dia yang lahir 15 tahun lebih dulu dariku membuat ayahku merasa biasa saja dengan prestasiku mungkin karena ia sudah merasakannya pada saat itachi mendapatkan itu semua. Sebenarnya bukan hanya itu saja yang membuatku muak dengan Itachi, ada satu hal yang membuatku benar-benar membencinya.

"Aku menyukaimu"

Namikaze-sensei yang sedang mengetik diam. Ia lalu bersandar kekursinya lalu menatap wajahku dalam.

"Hah? Apa aku tidak salah dengar Uchiha-san?" ucap Namikaze-sensei. Dahinya berkerut mendengar pernyataanku.

Ya. Kau tidak salah, aku memang menyukai senseiku yang satu ini dan inilah mengapa aku sangat membenci Itachi karena ia adalah senpai Itachi semasa SMA dan Namikaze-sensei lebih akrab dengan Itachi daripada denganku.

Namanya Namikaze Naruto, umurnya 34 tahun dan dia bukanlah tipe-tipe cowok manis dengan bulu mata lentik yang lemah tapi dia benar-benar lelaki sejati, hanya dia satu-satunya sensei yang berani menegurku disekolah, dia benar-benar...keren. Lihat saja dia sekarang, dia sedang mengerjakan sesuatu didepan laptopnya yang tak dapat kulihat isinya karena kami duduk berhadapan, sambil merokok dengan dasinya yang telah dilonggarkan khas orang kantoran yang ingin lembur.

Entah karena apa dan sejak kapan aku menyukainya yang pasti melihat senyumnya hatiku merasakan kehangatan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Aku merasa diperhatikan? Saat dia menegurku sewaktu membolos pelajaran. Butuh waktu seminggu untukku mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dan yang aku tahu aku jatuh cinta padanya. Namun, setelah kuperhatikan ia hanya tersenyum dengan Itachi dan tertawa bersama Itachi, aku merasa kalah untuk kesekian kalinya dengan Itachi dan inilah yang membuatku sangat membencinya sudah cukup ia mengambil perhatian semua orang tapi jangan Namikaze-sensei.

"Hn"

"Dengar bocah, kau mungkin sedang sakit, kau tahu kan kau adalah muridku dan aku adalah sensei mu dan hal penting yang mungkin kau lupakan bahwa kita berdua sama-sama lelaki" ucap Namikaze-sensei tenang sambil menyalakan rokoknya

"aku tidak peduli sensei, kau tau kan sekarang percintaan sesama lelaki sudah banyak di Konoha" jawabku menantang.

"Ya Tuhan, Uchiha. Kita ini berbeda 19 Tahun! Aku bahkan lebih cocok jadi Ayahmu daripada jadi pacarmu. Kau pasti kena demam musim panas mari kuantar ke UKS"

"Aku baik-baik saja sensei dan aku tidak peduli walaupun kita berbeda berapa tahunpun"

"haah apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Atau jangan-jangan Itachi yang menyuruhmu untuk mengerjaiku?"

Dahiku berkerut mendengar nama Itachi, tapi sensei sekarang sangatlah seksi dengan rokok yang terselip dibelahan bibirnya ah, betapa beruntungnya rokok itu.

"Ini semua tak ada hubungannya dengan Itachi-nii"

"Souka. Hmm, lebih baik kau pulang saja ini sudah mau malam dan kau pasti sudah tau jawaban dariku. Tentu saja tidak Uchiha-san, walaupun aku gay setidaknya aku bukan pedofil" katanya mutlak. Hah rasanya aku sudah memprediksi keadaan ini. Hah? Tunggu sebentar! Katanya 'walaupun aku gay?'

"Jadi kau benar-benar gay?"

"Hm. Jangan mencampuri urusanku. Lebih baik kau pulang sana"

"jadi apa yang harus kulakukan, kau tahu ini pertama kalinya aku seperti ini, bahkan mengatakan ini padamu rasanya sudah menginjak-injak harga diriku. Apakah ini yang harus dilakukan seorang sensei pada muridnya? Bagaimana jika aku stress dan melompat dari gedung ini, kau tahukan ini lantai 3 setidaknya aku bisa koma dan bisa melupakanmu" haah kukatakan itu dalam satu tarikan nafas, rasanya jika bersamanya tak ada yang bisa disembunyikan, matanya itu seakan bisa menembus ke dalam pikiranku.

Ia menghela nafas dalam lalu diam.

Tiiit tiit tiiit. Handphone sensei berdering. Ia lalu meminta izin keluar untuk mengangkat telepon kelihatannya ia terlihat senang melihat siapa yang menelponnya. Rasanya aku tahu siapa yang menelponnya. Pasti dia!

Setelah 5 menit, sensei masuk lalu membereskan barang-barangnya.

"tadi Itachi. Ia mengajakku makan malam dirumahmu katanya ada yang ingin dia tanyakan, lalu kukatakan bahwa kau ada disini jadi sekalian kuantar pulang. Kau mau ikut?" kata sensei

Rasanya aku tak tahu mau senang atau kesal sama Itachi, ini pertama kalinya aku bisa pulang bersama sensei. Aku biasa kesekolah naik motor tapi karena tadi hujan jadi diantar sama Itachi, ah beruntung!

"Hn, lalu bagaimana dengan urusan kita?"

"Kau sudah tahu jawabannya, bocah. Lebih baik sekarang kita kerumahmu. Kau bawa kendaraan atau mau ikut denganku?" katanya sambil menyerigai.

"Hn" kataku sambil berjalan dibelakangnya

Di rumah

"Tadaima" kami menyahut.

"Okaeri. Ah kalian sudah datang? Ayo langsung makan saja aku baru saja menyiapkan makanan"

"Waah, beruntung nih dari tadi aku sudah kelaparan Itachi"

"Hn" walaupun tak sudi memakan makanan buatan Itachi tapi aku benar-benar tak bisa melewatkan kesempatan makan bersama sensei"

"uwooh! Ramen? Kau benar-benar tau bagaimana memanjakan senpaimu ini Itachi"

Hmm ramen ya? Catat!

"Ahahaha karena aku yang mengundang sensei makanya aku memintanya untuk membuatkan ramen spesial buat sensei dan untuk sasuke ada sup tomat kesukaanmu juga" kata Itachi.

"Hee? Bukan kau yang membuatnya terus siapa yang membuatnya?"

"Ah iya, tunggu sebentar akan ku panggilkan kokinya" Itachi masuk kedapur, kulihat sensei mengerutkan alisnya.

"Ini dia kokinya senpai. Perkenalkan dia Hyuuga Hinata. Dia adalah pacarku. Hime, yang ini Naruto-senpai dan yang ini Sasu-chan" itachi memperkenalkannya sambil memeluknya dari samping. Posesif.

"oh, haha jadi dia yang dapat meluluhkan si pangeran es sekolah kita hahhaha salam kenal saya Namikaze Naruto. Saya senpai Itachi dan sensei Sasuke"

Aku sedikit terkejut, aku tak tau jika ternyata Itachi punya pacar, kupikir dia menyukai sensei ternyata tidak. Ah aku pasti merestui kalian berdua kuharap kalian tidak tidak akan berpisah selamanya hahahha! Tapi tunggu dulu! Mataku membulat, langsung kualihkan pandanganku ke arah sensei, kupikir dia menyukai Itachi? Tapi kenapa ia terlihat baik-baik saja? Atau hanya...terlihat baik-baik saja?

"Salam kenal" jawab Hyuuga-san lalu ia melihatku. Sekilas ia terlihat seperti ibuku yang membedakan yaitu matanya, matanya memang terlihat seperti dengan klan Hyuuga pada umumnya. Well, klan Hyuuga adalah klan yang terhormat disini jadi ayah pasti akan menyetujui hubungan ini. Dan akan kupastikan sensei melihat ke arahku! Haha, ini adalah awal yang baik.

"Uchiha Sasuke" jawabku singkat.

Setelah melewati sesi perkenalan, kami langsung makan. Makan malam yang lumayan enak dan hanya diisi dengan suara Sensei dan Itachi yang mendiskusikan sesuatu. Aku dan Hyuuga-san makan dengan tenang.

"yo Itachi bagaimana dengan sebotol anggur untuk merayakan kebersamaan kalian?" tanya sensei. Kulihat ia telah memegang sebotol anggur yang ia dapat dari kulkas.

"Gomen senpai, aku harus mengantar Hinata pulang jadi aku tak bisa mabuk, dan juga bukankah kau juga membawa motor senpai? Nanti bahaya kalau kau pulang dengan keadaan mabuk. Well bukankah kau sensitif dengan anggur?" tanya Itachi dengan mengangkat alis

"aku masih kuat kok tapi jika kau tak mau tak apa lah rasanya aneh juga kalau hanya minum sendiri" kata sensei.

"tapi jika kau tetap mau minum lebih baik kau nginap saja senpai daripada pulang naik motor. Bahaya loh, lagipula aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan di kantor sepertinya aku juga akan pulang larut. Kalau begitu aku pergi dulu, Sasuke tolong lihat sensei jika ia minum yah soalnya nanti dia tidak sadar kalau ia mau pulang"

"Hm/Hn"

Setelah Itachi pergi dengan Hyuuga, keheningan melanda kulihat sensei tampak memikirkan sesuatu, kurasa moodnya sedang tidak baik jadi aku langsung kekamarku untuk mandi.

Setelah mandi aku kembali keruang makan untuk melihat keadaan sensei, kulihat ia telah menghabiskan tiga botol anggur, aku tak tahu jika Itachi menyimpan segitu banyak anggur.

"Sensei" kugoyangkan badannya kelihatannya ia tertidur sambil menelungkupkan kepalanya.

"Hmm" ia terbangun, pandangannya tak fokus kurasa ia benar-benar mabuk

"Itachi?" hah? Barusan ia memanggilku apa? Aku baru saja ingin bertanya tapi tiba-tiba saja ia memelukku. Ia tak mengatakan apa-apa ia hanya memelukku erat. Ah benar. Kurasa ia baru saja patah hati, jadi begini ketika orang dewasa patah hati... keren. Kupikir ia akan mengatakan perasaannya pada Itachi dan menjauhkannya dengan pacarnya, ternyata tidak, ia menerimanya dengan lapang dada dan merelakan Itachi asalkan bahagia. Kupikir begitu.

Setelah beberapa menit memelukku aku mulai merasa tak nyaman. Kan tak lucu jika tiba-tiba aku 'bangun' Cuma karena berpelukan dengan sensei. Jadi kubawa saja sensei ke kamar tamu. Dia cukup berat, aku sangat kesusahan membawanya lalu sesampainya dikamar langsung kulempar sensei ke kasur. Namun, yang terjadi malah aku yang terlempar dengan sensei diatasku, saat kukatakan tadi kalau sensei berat sekarang ia benar-benar berat! Kudorong-dorong tubuhnya tapi ia hanya meracau tak jelas. Saat aku berhenti menggerakkannya kurasakan sesuatu di perutku.

'ini kan!'

Aku baru mengingat perkataan Itachi bahwa sensei sensitif saat mabuk.

'jadi ini yang dimaksudnya?'

Saat aku berhenti tiba-tiba aku merasakan sesuatu bergerak. Sensei menggesek punyanya yang setengah ereksi dengan punyaku yang sudah benar-benar ereksi dengan celana yang masih terpasang!

"Ssensei!"

"Hmm" ia hanya meracau tak jelas! Aku tak tahu, aku memang suka padanya tapi aku tak pernah memikirkan ssampai sejauh ini, kurasakan penis sensei sudah benar-benar ereksi tapi ia tetap tak membuka celananya. Ini sedikit sakit di penisku tapi rasanya benar-benar menggairahkan! Ia menggeknya dengan sangat erotis!

"se-sensei, aaku akan se-geraaa keluaar~~" aku tak percaya ini! Aku keluar hanya dengan gesekan? Menggunakan celana? Hell! Tapi kurasakan sesuatu yang basah dibawah rupanya sensei juga sudah keluar. Ia tetap menindihku kemudian tertidur. Hei sensei setidaknya lepaskan aku! Jangan sampai aku bangun untuk yang kedua kalinya, kurasakan ketaran di celana ku, kupikir sensei ternyata handphoneku yang bergetar lalu kuambil handphoneku dengan susah payah, ternyata sms dari Itachi. Ia mengatakan akan menginap di kantor. Ini sudah biasa terjadi namun setidaknya aku bisa tidur dengan tenang tanpa khawatir Itachi akan melihat pose yang luar biasa ini

"haah sabar yah" kataku sambil melihat sasuke jr yang masih dalam kandang. Mataku juga rasanya mulai berat mungkin efek dari ejakulasiku tadi, aku pun langsung tertidur setelah memperbaiki keadaan agar menjadi lebih nyaman. Aku dan sensei tidur berpelukan dengan celana yang sama-sama... basah.

The End or Tbc?

Hohoo, ini fic ketigaku! Tapi dengan akun baru, soalnya akun lama lupa kata sandinya XD. Yang mau lanjut atau maunya sampe disini aja silahkan komen :D menerima semua masukan Salam NaruSasu!