Tik-Tok… Tik-Tok…
Suara Jam di Dinding Toko Three Broomstick sedari tadi berbunyi. Sambil menunggu Lisa, Kasir di toko ini yang pipinya kini berkedut, untuk mengetuk Box kasir dengan tongkat sihirnya yang berkayu Rowan itu. Ya, entah beberapa hari ini Three Broomstick tak Sesepi biasanya. Mungkin ini karena aku. Sejak aku di bawa oleh nyonya bertubuh gendut yang miskin dan hanya bisa membeli Permen TERMURAH yang hanya dijual di toko ini. 1 Sickel pun ia keluarkan Dan diberinya ke Lisa. Dan, itu juga sudah bertahun-tahun lamanya.
Huft… sebenarnya aku bingung kepada para Goblin yang pendek itu. Mengapa mereka menciptakan aku yang tak berguna. Yang nilainya Jauhh dibawah galleon. Apalah arti diriku di dunia ini. meskipun sudah banyak teman ku yang bilang "Jadi sickle itu enak, gak kayak Galleon yang capek. Di tukar kesana-kesini sama yang punya." But, tetap aja aku males jadi sickle.
Ah… itu lisa ! Seru ku dalam hati. Sambil ku julurkan kepala ku untuk mendongak keatas (Never Mind! Koin gak punya kepala..) berharap Lisa mengambil diriku. "mm… kembalinya 2 galleon, 1 sickel ya, tuan.." . Ha? 1 sickel ! yuhuu… saatnya aku dikeluarkan, dan mulai merasakan udara diluar. Tuk-tukk… Tongkat lisa mulai ia pukulkan. Tangannya mulai menyambar 2 galleon, dan kini mulai mengarah pada ku. Aku memejamkan mata Dan membuka kembali. Berharap aku yang telah Lisa ambil. Tapi, kenapa masih disini? Dan, dan lagi aku masih tetap berada di pojok Skat yang membatasi antara Sickel dan Galleon. Kulihat sekeliling. Hftt… ternyata teman ku yang terambil. Dan kini hanya aku yang berada disini. Sendiri. Dalam kegelapan Box ini.
"Nyonya, minta uangnya nyonya…" Kata seorang pengemis kepada Lisa kemudian. "mm… sebentar,". Lisa lalu berlari menuju Box kasir, mengetuk dengan tongkatnya, dan kemudian aku diangkatnya. Sambil berjalan, lisa menimang-nimang diriku. Lisa kemudian tersenyum, dan memberikan diriku ke Pengemis itu. "makasih nyonya…" lalu pengemis itu pergi meninggalkan Three Broomstick.
Seusai jauh dari Three Broomstick, Pengemis tersebut baru menyimpan ke dalam kantung yang berbau ikan busuk. Kalau aku benda hidup, pasti aku sudah mati di dalam sini. Tak lama, Pengemis itu tiba disebuah gang yang terlihat sepi. Kemudian ia menengok kanan-kirinya. Seperti berharap tak bertemu sesorang. Dan, Brugg… seketika ia terjatuh. Tak tahu apa sebabnya, seketika Aku pun terlontar dari kantungnya. Jauh, jauuhh sekali. Sampai akhirnya aku ditangkap oleh seorang Peri rumah yang terlihat Melas tersebut. Di depannya ada tuannya yang dibalik tubuhnya membawa cambuk. Seketika Peri rumah itu ber-Apparate dan langsung menuju Griggots.
"Sir, saya mau menabung!" serunya lantang. Seketika Goblin tersebut bertanya "mm… Nama?" kata Goblin sambil tetap menatap tumpukan kertas yang masih ia teliti. "Goodey.." "baik.". lalu dibawanya peri rumah kedalam brangkasnya. Sebenarnya aku sangat bingung. Kapan ada peri rumah yang mempunyai Bank? Dengan tangkas Goblin tersebut membuka Brangkas Goodey yang berNomor 89382475 sangat kumuh dan kecil. Dengan keraguan Goodey memasukan aku kedalam brangkasnya. Yang rupanya sudah tertumpuk miliaran Sickel lainnya. "Sickel-Sickel ku, tetaplah disini…" kata Goodey lirih. Dan tiba saatnya Goblin menutup brangkas tersebut dan pergi keatas lagi…
To Be Continued…
