Setelah Dia Pergi
Megane Uzumaki
Naruto Masahi Kishimoto
Rate : M (But no lemon just lime maybe)
Pair : SasuNaru
WARNING : EYD BERANTAKAN, BAHASA ANEH, GAK JELAS, MISS TYPO, IDE TERLALU EKSTREM, BANYAK ADEGAN KEKERASAN DAN TIDAK BAIK UNTUK ANAK DI BAWAH UMUR. DE EL EL
NOTE : cerita ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung pihak manapun, Author minta maaf sebesar-besarnya jika memang ada yang tersinggung dengan cerita Author ini.
DON'T LIKE DON'T READ
NO FLAME !
Happy reading Minna-san
.
.
.
Ingin aku bertanya
Untuk apa aku hidup sebenarnya
Kenapa aku harus ada tapi tidak ada yang menginginkannya
Bisa kau jmenjawabnya ?
Aku, kalian bertanya siapa aku. Aku bukan siapa-siapa, aku hanya aku. Aku tidak lebih dari seonggok daging yang menempel pada sebuah kerangka lalu ditiupkan nyawa kedalamnya. Aku bukanlah sesuatu yang berharga, bahkan bisa dikatakan aku adalah barang yang telah dibuang. Tidak diinginkan, dihindari layaknya sebuah penyakit menjijikkan yang tidak pantas untuk diinginkan. Apa kalian pikir kata-kataku terlalu kasar, tapi menurutku tidak. Semua itu sudah menjadi makananku sehari-hari, segala bentuk makian dan juga kebencian selalu datang padaku. tidak peduli bahwa aku tidak bersalah, mereka selalu memandangku sebagai sebuah sumber kesalahan. Sungguh aku tidak tahu apa salahku, apa yang salah dengan kehidupanku, apa yang salah dengan aku, juga aku tidak pernah tahu bahwa menjadi anak yang tidak mengenal kedua orang tuanya adalah sebuah kesalahan. Siapa yang mau dengan takdir ini, akupun tidak mau. Tapi aku bisa apa. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menerimanya. Ya, hanya itu yang bisa aku lakukan.
Aku tidak tahu siapa orang tuaku, kaa-san –ibu panti selalu mengatakan bahwa aku ditemukan di depan panti asuhan ini di tengah badai salju. Karena itulah kaa-san memberiku nama Sasuke, tidak ada hubungannya memang, tapi kaa-san mengatakan bahwa aku akan menjalani hidup yang berat setelah ini, jadi dia memberiku nama Sasuke agar aku menjadi anak yang kuat untuk bertahan. Terdengar konyol memang, tapi sekarang aku tidak lagi membenci nama pemberian kaa-san ini. Hanya dengan menyebutkan namaku sendiri, seperti aku mendapatkan kekuatan yang entah datang dari mana, seakan aku bisa menghadapi takdir kejam yang akan menghampiriku kelak.
Awalnya, mereka tidak menganggapku berbeda. Karena memang kami semua yang ada disini memiliki latar belakang yang sama. Kami dibuang, tidak diinginkan. Begitulah anggapan kami selama ini. Tapi semuanya berubah saat kebenaran tentang siapa aku sebenarnya mulai terbongkar. Saat itu aku sedang membaca buku di taman belakang panti, sampai akhirnya aku mendengar suara kaa-san yang menyerukan namaku dengan nada gembira. Aku hanya mengayutnya sekilas sebelum akhirnya berjalan menghampirinya.
"Hn, ada apa kaa-san ?"
Kaa-san tersenyum sambil memberikanku sebuah surat yang telah usang. Dia menangguk saat aku bertanya apakah aku harus membacanya.
"Itu surat dari kaa-sanmu."
Imbuhnya dengan senyuman yang semakin lebar terlukis di wajah paruh bayanya. Entah kenapa , aku merasakan perasaan tidak enak sekarang.
Kubuka surat itu dengan perlahan, degup jantungku terdengar tidak normal. Sungguh, aku ingin menghindari segala firasat aneh yang kini menari-nari di kepalaku.
'Untuk anakku yang tampan,
Kau pasti membenci kaa-san bukan ? –'
Aku menghembuskan nafas berat. Kutatap kaa-san denga pandangan terluka. Seakan mengerti, kaa-san lalu berpamitan untuk pergi meninggalkanku. Aku dengan langkah gontai menuju bangku taman yang tadi menjadi tempatku membaca buku. Kududukan tubuhku di bangku taman itu, lalu kubuka lagi surat dari kaa-sanku.
'Kaa-san tidak ingin berpisah denganmu, tapi kaa-san tidak memiliki pilihan lain. Kau akan lebih menderita jika harus hidup bersama dengan kaa-san. Sebelum kaa-san bercerita tentang masa lalu kaa-san, boleh kaa-san bertanya ? –'
Tanpa sadar aku menggenggam surat yang kupegang dengan cukup keras, sehingga kertas yang kupegang ini terlihat remuk di beberapa sisi.
'Berapa umurmu sekarang ? apa kau menjadi anak yang pandai ? apa kau memiliki banyak teman ? apa kau makan dengan teratur ? apa kau bahagia disana ? –'
Rasa sesak itu mulai mencengkran dadaku, tanpa sadar air mataku mulai mengalir saat membaca pertanyaan-pertanyaan bodoh yang ditanyakan oleh kaa-san. Kalau memang dia khwatir, harusnya dia tidak meninggalkanku di tempat pembuangan ini, dia bertingkah seolah-olah dia khawatir tapi dia dengan teganya membuangku ke tempat ini ditengah badai salju. Tidakkah itu terlalu mengerikan.
'Pertanyaan bodoh apa itu ? Kau pasti membenci kaa-san sekarang.
Baiklah, kaa-san akan memulai cerita tentang masa lalu kaa-san dan alasan kaa-san menitipkanmu ke panti asuhan itu.
Sebenarnya kaa-san adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai penyanyi di sebuah club malam, awalnya kaa-san tidak bermaksud untuk terjerumus ke dunia ini, tapi himpitan ekonomi mendesak kaa-san untuk tetap bertahan bekerja di club ini. Awalnya kaa-san hanya bekerja sebagai seorang penyanyi, tapi semua itu berubah saat seorang laki-laki berjas menawarkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan kaa-san sekarang, dia mengiming-imingkan uang yang melimpah pada kaa-san. Tentu saja kaa-san percaya. Tapi dari situlah kaa-san mulai hancur, dia menipu kaa-san. Dia menjual kaa-san kepada pria hidung belang, dia melakukan kaa-san layaknya binatang. Kaa-san sangat membencinya. Kemalangan lain menimpa kaa-san saat ada beberapa 'pelanggan' yang melakukan 'itu' tanpa menggunakan pengaman. Dan saat itulah kaa-san sadar bahwa kaa-san sudah mengandungmu. –'
Air mataku semakin deras mengalir, perasaan benci yang menucak kini membuatku lupa diri, aku benci dengan semua ini. Aku benci dnegan kenyataan yang menurutku kejam ini. Kenyataan ini terlalu kejam untuku. Kalian dengar itu.
'setelah tahu kaa-san mengandung, kaa-san berusaha melarikan diri dari tempat terkutuk itu, dan untunglah ada seorang laki-laki baik hati yang membantu kaa-san keluar dari tempat itu. Dia berpura-pura menjadi orang yang akan memesan kaa-san tapi sebenarnya dia hanya ingin membantu kaa-san keluar dari tempat itu. Kaa-san beruntung bisa bertemu dengannya. Dia juga menyediakan kehidupan yang layak untuk kaa-san, saat kaa-san bertanya kenapa dia membantu kaa-san, dia bilang bahwa dia pernah melakukan sebuah kesalahan besar sewaktu dia masih muda, kesalahan yang tidak akan termaafkan. Karena itulah dia ingin menebus sebagian kesalahannya itu dengan menyelamatkan kaa-san, walaupun kaa-san masih tidak mengerti tapi kaa-san tetap beruntung bisa bertemu dengannya. Awalnya kaa-san tidak ingin menitipkanmu di panti asuhan, tapi kaa-san sadar dengan latar belakang kaa-san yang buruk ini pasti juga akan berdampak padamu, karena itulah kaa-san memutuskan untuk menjauhkanmu dari kaa-san. Kaa-san tidak mau kau malu memiliki kaa-san sepertiku. Kaa-san sangat ingin bertemu dengamu.
With love,
Kaa-san.'
Hening, tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang.
"Hoi Sasuke sedang apa kau disana ?"
Teriakan Neji berhasil menyadarkanku, aku lalu berjalan menghampirinya dan meninggalkan surat dari kaa-san di bangku taman tanpa aku sadari. Dari situlah kenyataan buruk akan menghangtuiku lebih parah dari ini.
Tbc
