Joongie and Yunie 'Bear'

.

Cast : Chibi Kim Jaejoong (5 tahun), Jung Yunho (16 tahun)

Genre : oneshoot/humor

Note : cerita ini diadaptasi dari kartun Masha and the Bear pada tahu kan kartun ini? Hehee.. Cerita ini hanya oneshoot ditiap chapternya, dan tak ada hubungannya disetiap chapternya ^^

NB : cast bisa sewaktu-waktu bertambah sesuai dengan kebutuhan cerita

.

Chap : 1 - How They Meet

.

.

Tanoshiku oyomi kudasai ^^

.

.

DOUZO

::

:

Joongie and Yunie 'Bear'

-How They Meet-

:

::

Tap

Tap

Tap

Brakkkk

Suara bantingan keras pada pintu yang tak bersalah mengawali pagi hari di sebuah rumah sederhana di kota Seoul, bersamaan dengan itu, terdengar derap suara langkah kaki yang berlari kencang dan tak berapa lama muncullah seorang yeoja ups namja cilik dengan senyum lebar menghiasi wajah gembulnya. Bocah cilik dengan kaus putih dan celana gantung berwarna pink itupun dengan bersemangat melangkahkan kaki mungilnya ke luar dari rumah menuju halaman depan, masih dengan mempertahankan senyum lebar diwajah cantik ups manis miliknya.

"Jiji-ah, eodiya~" teriak bocah itu lantang dan keras memanggil sebuah nama. Bocah cilik nan manis itupun dengan gesit mencari-cari sesuatu. Hemm, apa gerangan yang tengah dicari oleh namja cilik nan manis ini.

"Jiji-ah~ kajja main cama Joongie~" kembali namja cilik atau kita bisa memanggilnya Joongie, emm, lebih tepatnya Jaejoong itu berteriak memanggil sebuah nama, ah, rupanya ia tengah mencari keberadaan kucing persia miliknya dan ingin mengajaknya untuk bermain bersama.

"Isss, Jiji-ah dimana sih, padahal Joongie kan ingin bermain. Huh!" gerutuan segera terdengar darinya tatkala tak menemukan keberadaan kucing peliharaannya itu dimana-mana, iapun mempoutkan bibirnya kesal dan kembali melangkahkan kakinya menuju kandang anjing yang berada di dekat pagar rumahnya.

"Yunyun~ah, kajja kita ma-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Jaejoongpun segera menghentikan kalimatnya kala melihat kandang itu kosong tak berpenghuni. Iapun semakin mengerucutkan bibirnya kesal baru teringat kalau sang appa mengajak anjing peliharaan mereka untuk berjalan-jalan.

"Huh! Yunyun juga nggak ada. Teluc Joongie main cama ciapa dong!" kembali namja cilik itu berteriak cukup kencang meluapkan kekesalannya karena tak ada yang bisa diajaknya bermain. Iapun lalu melipat kedua tangannya didepan dada dengan bibir yang sudah terpout sempurna, namun-

Plukk

Seekor kupu-kupu dengan sayap berwarna biru cerah tiba-tiba hinggap dihidungnya. Mata bulat Jaejoongpun semakin membulat merasa terpesona dengan kupu-kupu itu.

"Yeoppo~" pekiknya girang dan perlahan wajah cemberutnyapun berganti dengan senyuman manis. Perlahan diangkatnya kedua tangannya hendak menangkap kupu-kupu itu.

Hap

Srettt

Belum sempat menangkap kupu-kupu itu, kupu-kupu itu sudah lebih dulu terbang dan menjauh darinya. Jaejoongpun tanpa pikir panjang segera mengikuti kemana kupu-kupu itu terbang karena menemukan sesuatu yang bisa diajaknya bermain.

"Kupu-kupu, tunggu Joongie~"

.

.

Sementara itu tak jauh dari kediaman Jaejoong, nampak seorang namja tampan dengan balutan kaus hijau press body, tengah mengangkut barang-barang rumah tangga masuk kedalam sebuah rumah. Kelihatannya namja itu baru saja pindah kesana dan sekarang tengah merapikan barang-barang bawaannya.

"Ini sebaiknya ditaruh disini." gumam namja itu saat kebingungan meletakkan sebuah meja. Setelah merasa tepat, kembali namja itupun mengangkut kembali barang-barangnya dan meletakkannya ditempat yang diinginkan.

20 menit kemudian

"Ahh...akhirnya..." teriak namja itu kelelahan dan segera mengistirahatkan tubuhnya disofa panjang miliknya. Iapun mengatur nafasnya yang tersendat-sendat karena benar-benar merasa lelah.

"Haaahh, ternyata merepotkan juga mengatur semua ini. Hisss, ini pertama kalinya aku hidup sendiri jauh dari umma dan appa." gumam namja itu lagi sambil memijit lengannya yang berdenyut akibat kelelahan.

Yah, namja tampan ini baru saja bermigrasi dari daerah Gwangju ke Seoul, karena ia baru memasuki bangku sekolah menengah atas. Ia diterima di Shinki High School dan mengharuskan dirinya untuk menetap di Seoul, mengingat jarak yang terbilang cukup jauh dari Gwangju menuju Seoul.

"Kalau tahu begini, seharusnya aku benar-benar tak mengambil sekolah ini." lanjutnya lagi sambil memasang wajah kecut namun-

"Aiss, apa yang kupikirkan. Sudah bagus aku bisa diterima di sekolah ternama itu. Bahkan banyak orang diluar sana yang bermimpi ingin bersekolah disana. Ck! Jangan membuang kesempatan bagus seperti ini Jung! Hwaiting! Jangan membuat umma dan appa kecewa padamu!" kata namja itu lagi dan kini sudah duduk bersila diatas sofanya. Iapun mengepalkan tangannya keudara guna menyemangati dirinya sendiri.

"Huh, sekarang sebaiknya aku mandi. Badanku sungguh lengket setelah membersihkan semua ini." ucapnya lagi dan segera bangkit dari duduknya. Iapun mengambil perlengkapan mandinya sebelum akhirnya masuk kedalam kamar mandi.

::

:

Joongie and Yunie 'Bear'

-How They Meet-

:

::

Seorang namja cilik manis yang kita ketahui adalah Jaejoong, kini masih tetap asik melangkahkan kakinya mengejar kupu-kupu cantik itu. Tawa riang terdengar darinya benar-benar merasa senang akan kegiatan yang tengah dilakukannya. Ah tak sadarkan ia kalau kini ia sudah berada jauh dari rumahnya?

"Kupu-kupu, chakamaneyo~ Joongie capek nih~" rengek Jaejoong karena kini ia sudah merasa lelah. Yah, bagaimana tidak lelah jika ia sedari tadi terus berlari mengejar kupu-kupu itu.

"Huh, kupu-kupu nappeun!" teriaknya lagi karena kupu-kupu itu tak mau mendengarkannya dan malah terbang semakin tinggi.

"Yahh..kupu-kupu, jangan telbang~" pekik Jaejoong sedih karena kupu-kupu itu malah terbang semakin tinggi, menyebabkan dirinya tak bisa menangkap kupu-kupu itu.

"Huh, kupu-kupunya pelgi~" pekiknya sedih dan wajahnyapun kini sudah menunduk sedih. "Teluc Joongie mecti main cama ciapa dong~" pekik Jaejoong lagi sambil mempoutkan bibirnya kesal. Iapun kembali melangkahkan kakinya menjauh dari tempatnya berdiri, sampai akhirnya matanya menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Ah, ada pohon mangga. Joongie mau mangga~" teriak Jaejoong lagi sambil menatap lapar kearah pohon mangga itu. Iapun melompat-lompat berusaha menggapai salah satu mangga yang nampak sudah matang.

"Huh, nggak sampe~" kesal Jaejoong karena tak bisa menggapai satu buahpun. Iapun tak kehabisan akal, segera ia mengambil sebuah batu besar dan tanpa pikir panjang melempar batu itu kearah pohon mangga itu.

Namun-

Brukkk

Ia salah melempar, bukannya mangga yang terjatuh, malah sarang lebahlah yang ia lempar dan menyebabkan sarang lebah itu terjatuh. Merasa terusik, lebah-lebah itupun mulai keluar dari sarangnya.

Glupp

Jaejoongpun hanya bisa menelan saliva takut saat melihat lebah itu satu persatu mulai keluar dari sarangnya. Iapun tanpa berpikir panjang langsung mengambil langkah seribu dan berlari kencang menghindari lebah yang juga bersiap mengejarnya.

"HUWAAA...UMMAAA~" teriak Jaejoong kencang dan terus melangkahkan kakinya berlari menjauh dari kumpulan lebah-lenbah itu.

"HUWEE...TUAN LEBAH..MIANHAEEEEE~~"

Tap

Tap

Tap

Kaki mungil Jaejoong terus berlari menghindari amukan lebah yang berbunyi nyaring dibelakangnya, ia berlari tak tentu arah dan akhirnya tiba disebuah rumah. Tanpa pikir panjang Jaejoongpun membuka kasar pintu rumah itu yang untungnya tak dikunci lalu dengan cepat menutup kembali pintu itu dengan kencang.

Srettt

Brakkk

"Wekkkkk... Tuan lebah udah nggak bica kejal Joongie lagi.. Weekkkkk!"

Dasar anak nakal. Bukannya takut dan menyesal atas perbuatannya, Jaejoong malah menjulurkan lidahnya mengejek lebah-lebah itu yang sudah tak bisa mengejarnya lagi karena kini dirinya sudah aman didalam rumah. Iapun tersenyum sombong dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hihi, Joongie dilawan!"

Jaejoongpun kemudian kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu. Hei, bukankah ia sangat tak sopan masuk ke rumah orang tanpa izin?

"Wahhhhh, kelenn~~" pekik Jaejoong kagum saat matanya melihat deretan piala-pialan dan trofi yang berjejer rapi didalam sebuah rak. "Joongie juga mau~" pekiknya kagum dan tanpa pikir panjang segera mendekat kearah rak tersebut.

"Ughh, ga nyampe~" pekiknya kesal karena tak berhasil menggapai salah satu piala itu, iapun kemudian melihat kesekelilingnya dan menemukan sebuah kursi. Dan langsung saja ia menarik kursi itu untuk membantunya mengambil salah satu piala.

Sretttt

"Yatta!" pekiknya girang setelah mendapatkan sebuah pialan, iapun kemudian memainkannya dengan santai. Nampaknya ia begitu senang karena kembali mendapatkan mainan baru.

Lima menit berlalu, kini Jaejoongpun sudah merasa bosan. Iapun kembali melangkahkan kakinya dan meletakkan begitu saja piala yang tadi dipakainya bermain.

"Huh, kok lumahnya cepi cekali." gumam Jaejoong dan terus melangkahkan kakinya semakin masuk ke dalam rumah itu.

"Haloo...pelmici~" teriaknya kencang namun sama sekali tak ada jawaban dari pemilik rumah. Jaejoongpun terus melangkahkan kakinya semakin masuk ke dalam rumah, hingga akhirnya ia sampai di sebuah kamar dan tanpa pikir panjang segera masuk ke dalam.

.

.

Sementara itu, namja tampan yang kita ketahui bernama Yunho baru saja keluar dari kamar mandi. Masih dengan mengenakan handuk sebatas pinggang dan mengusap rambutnya yang basah, ia keluar kamar mandi sambil bersiul-siul kecil.

"Hahhh..segarnya." pekiknya senang karena merasa segar setelah menghabiskan satu setengah jam berada di dalam kamar mandi.

"Humm, setelah mandi aku jadi lapar. Sebaiknya aku makan apa ya malam ini." gumam Yunho lagi sambil berjalan menuju kamarnya.

"Hemm, sepertinya makan ramyun enak." gumamnya lagi dan membayangkan semangkuk ramyun panas lengkap dengan kimchi dan telur rebus.

"Haaa, aku ingin cepat-cepat memakannya." gumam Yunho lagi dan dengan cepat masuk kedalam kamarnya, namun-

"WAAAAA! IGE MWOYA!"

Suara teriakan kencang segera terdengar darinya begitu dirinya masuk kedalam kamar. Oh, bagaimana ia tidak terkejut jika kini dihadapannya kini seorang bocah-yang entah namja atau yeoja-tengah asik melompat-lompat diatas kasurnya. Tawa lepas terdengar nyaring dari bocah itu nampaknya benar-benar merasakan asik dengan kegiatannya.

"Hihihi...hahahaa..."

Bocah itupun semakin mengeraskan tawanya dan seakan tak memperdulikan sosok Yunho yang berdiri sambil memandang kesal kearahnya.

"YAH! SIAPA KAU!" teriak Yunho lagi karena bocah itu sama sekali tak menyadari kehadirannya. "YAHHH!"

"Hiiihiiii..hahahaa.."

"BERHENTI!"

Grepppp

"HUWAAAAAA~" teriak kencang bocah cilik itu saat Yunho menghentikan aksinya melompat-lompat dikasur, segera saja tawa bocah cilik itu terhenti dan menolehkan wajahnya kearah Yunho.

"Eumm..nuguceyo?" tanya bocah cilik itu sambil menatap polos kearah Yunho.

"Yah! Seharusnya aku yang bertanya begitu, siapa kau!" bentak kencang Yunho menahan kesal yang sudah mencapai kepalanya.

Namun bukannya takut mendengar nada kemarahan dalam ucapan Yunho, bocah cilik itu malah tertawa senang dan segera mengenalkan dirinya. "Annyong haceyo, na Kim Jaejoong imnida. Hyungie bica panggil Joongie dengan Joongie." jawab bocah cilik itu yang rupanya adalah Jaejoong dengan senyum lima jari yang tersungging lebar diwajahnya.

Yah, nampaknya namja cilik itu tanpa sengaja masuk ke dalam rumah Yunho saat berlari menghindari serangan lebah-lebah tadi.

"Ck, aku tak bertanya namamu. Tapi, SEDANG APA KAU DI RUMAHKU!" bentak Yunho kencang lagi merasa benar-benar kesal. Andai saja ia tak seorang bocah manis dan cantik-okeh nampaknya Yunho mulai kehilangan fokus-pasti dirinya sudah melayangkan bogem mentah untuk menghentikan tawa bodoh-manis-yang keluar dari bibir Jaejoong.

"Hihi, Hyungie ini sukanya teliak-teliak ya. Awac locc nanti cualanya bica ilang~" sahut Jaejoong lagi sama sekali tak paham situasi kalau Yunho tengah marah.

"Omona, kamarku. Yak kau! Kenapa kau mengahancurkan kamarku eoh! Kau tau aku sudah susah payah untuk merapikannya tadi!" kesal Yunho lagi dan menatap miris keadaan kasurnya yang sudah tak berbentuk.

"Hihihii.."

"Aigoo, aigoo, sebenarnya siapa bocah ini. Kenapa juga ia bisa masuk ke dalam rumahku." gumam Yunho lelah dan memijit kepalanya yang tiba-tiba berdenyut sakit. "Ck, tunggu disini, aku akan mengantarmu pulang." lanjutnya lagi dan mulai mengganti pakaiannya.

Yunhopun dengan tenang mengganti pakaiannya dihadapan Jaejoong, sambil tetap menggerutu benar-benar merasa kesal karena kehadiran bocah yang entah berasal dari mana yang mengacak-ngacak kamarnya.

"Ck, menyebalkan. Baru sehari aku pindah kesini, dan aku sudah mendapatkan kesialan." gerutunya kesal tanpa sadar jika Jaejoong sudah turun dari kasur dan berjalan kearahnya.

Puk

Puk

Puk

"Huwaa...pelut hyungie kelenn.. Joongie juga kalo uda gede mau punya pelut kayak hyungie~" pekik Jaejoong kagum sambil menepuk-nepuk perut Yunho yang dihiasi oleh abs.

"Yakkk! Apa yang kau lakukan! Singkirkan tanganmu bocah!" teriak Yunho kaget dan segera meloncat kebelakang menghindari tepukan Jaejoong.

"Hihihiii.. Hyungie, gimana calanya cupaya punya pelut kotak-kotak gitu?" tanya Jaejoong lagi sambil berjalan mendekat kearah Yunho.

"Aiss, jangan bertanya macam-macam. Lagipula kau itu yeoja, apa kau mau punya perut kotak-kotak begini?" tanya Yunho dan kembali melanjutkan memakain pakaiannya.

"Mwo? Yeoja? Icc, hyungie buta eoh? Joongie itu namja. Bukan yeoja. Ck, hyungie pabo!" ketus Jaejoong menjawab Yunho.

"Mwo? Pfftthhh..hahaha. Kau yang jangan bercanda bocah, kau tak tahu artinya namja dan yeoja hah?" kata Yunho sambil menahan tawanya mendengar perkataan Jaejoong.

"Hisss..Hyungie nappeun! Joongie ini namja tau. Namja teltampan di kolea!" jawab Jaejoong sombong sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan tersenyum lebar.

"Hahaha, kau sungguh lucu. Kau benar-benar tak mengerti eoh. Dilihat darimanapun kau itu seorang yeoja. Lihatlah wajah cantikmu dan juga kulitmu yang putih mulus itu." kata Yunho dan tanpa sadar sudah memuji(?)Jaejoong.

"Huh!" Jaejoongpun hanya mendengus kesal.

"Sudahlah, kajja aku antar kau pulang. Kalau tidak, bisa-bisa aku disangka menculikmu. Kka." kata Yunho lagi dan segera berjalan keluar dari kamarnya, diikuti Jaejoong yang masih menekuk wajahnya merasa kesal, namun-

Kreyokkkkkk

Kreyokkkkkk

"Ukhhh, hyungie, Joongie lapellll~" rengek Jaejoong sambil memegang perutnya yang sudah berbunyi nyaring tanda minta diisi. Yunhopun menghela nafasnya kesal karena gangguan dari bocah cilik itu.

"Ck, baiklah. Kajja kita cari makan, setelah itu aku akan mengantarmu pulang." kata Yunho akhirnya dan kembali melangkahkan kakinya mengambil dompet dan jaketnya.

"Horayyy, makan makan! Emm, hyungie, Joongie mau makan tokkpoki ne~" teriak Jaejoong girang sambil mengikuti langkah Yunho yang sudah berada jauh di depannya.

"Ne, kka, palliwa!"

"Hihi, hyungie chankanman~"

"Seandainya dia bukan seorang bocah, sudah kutinggalkan saja ia di sungai han. Mana mau aku mengurusinya. Ck, merepotkan!" gerutu Yunho sepanjang jalan.

::

:

Joongie and Yunie 'Bear'

-How They Meet-

:

::

Sluurrppp

Sluurrppp

Sluurrppp

Jaejoong kini tengah asik menjilat-jilat es krim yang tadi dibelikan Yunho untuknya, oh, baiklah bukan dibelikan, melainkan Jaejoong merengek meminta Yunho untuk membelikannya. Jadi, daripada Yunho mendengar rengekan Jaejoong yang mampu membuat telinganya berdengung sakit, iapun dengan terpaksa membelikan bocah itu es krim batang. Dan sekarang, keduanya tengah berjalan menuju rumah Jaejoong, setelah tadi Yunho mengancam akan meninggalkannya dan membiarkannya pulang sendiri.

"Hei bocah, diamana rumahmu?" tanya Yunho sedikit kesal karena Jaejoong malah keasikan dengan eskrimnya.

"Humm, dicana. Macih jauh hyungie." jawab Jaejoong sambil menunjuk kesatu arah dan masih asik menjilat-jilat eskrimnya.

"Ck, kau ini." gerutu Yunho sebal sambil menatap sini kearah Jaejoong. Iapun semakin mempercepat langkah kakinya benar-benar merasa kesal.

"Baru sehari aku pindah kesini, aku sudah mendapatkan kesialan. Ck, siapa sih bocah ini. Kenapa juga tiba-tiba ia ada di rumahku." gumamnya sepanjang perjalanan.

"Hei bocah!"

Sluurrppp

Sluurrppp

"Hei, bocah pendek!"

Sluurrppp

Sluurrppp

"Yah! Aku memanggilmu bocah!" kesal Yunho berteriak kencang dan menarik tangan Jaejoong karena bocah itu sama sekali tak menyahut panggilannya.

"Oh, hyungie panggil Joongie? Kilain hyungie manggil ciapa." jawab Jaejoong sambil menatap polos kearah Yunho.

"Mwo?"

"Nama Joongie kan Joongie, bukan bocah." jawab Jaejoong sambil terus menjilat-jilat eskrim yang sudah hampir setengahnya habis itu, tanpa perduli jika namja disebelahnya sudah sangat geram dan ingin menjadikan dirinya pendamping-eh(?)

"Aiss, kesabaranku benar-benar diuji disini!" dengus Yunho sambil memijat kepalanya yang tiba-tiba berdenyut.

"Hyungie kenapa panggil Joongie?" tanya Jaejoong lagi dan membuat Yunho mau tak mau kembali menolehkan wajahnya kearah Jaejoong.

"Kau-" tunjuk Yunho tepat diwajah Jaejoong. "Kenapa tadi kau bisa berada di rumahku eoh?" lanjutnya lagi dan perlahan kembali melanjutkan langkahnya.

"Hemm, celitanya panjang hyungie~" jawab Jaejoong sambil merentangkan tangannya menggambarkan betapa panjang kisahnya, "Joongie habicin ecklimnya dulu balu Joongie celita ne." lanjutnya dan kembali menjilat-jilat eskrimnya.

Yunhopun hanya bisa menganga lebar mendengar perkataan Jaejoong, aiss, benar-benar bocah itu. Yunho sebenarnya sangat ingin meninggalkan Jaejoong sendirian disini sekarang dan segera pulang ke rumahnya. Untuk apa juga ia repot-repot mengantar bocah yang tak jelas asal-usulnya itu.

Namun, disisi hatinya yang lain ia juga tak ingin melakukan itu. Hei, Jaejoong hanyalah bocah kecil yang belum tau apa-apa. Apa jadinya bila ia meninggalkan bocah itu sendirian, bisa-bisa ada orang jahat yang akan menculiknya nanti mengingat wajah bocah itu yang sangat manis. Oh tidak, Yunho masih memiliki rasa kemanusiaan dan tak menginginkan hal itu terjadi.

"Hyungie, ecklimnya cudah habic~" teriak Jaejoong tiba-tiba dan membuat Yunho segera mengalihkan pandangannya kearah bocah cilik itu.

"Ini-" kata Jaejoong lagi sambil menyerahkan stick eskrim yang sudah habis dimakannya tadi.

Yunhopun mengambil stick eskrim itu lalu membuangnya di tong sampah yang berada disebelahnya, setelahnya iapun mendekat kearah Jaejoong dan kembali bertanya. Namun-

"Ck, kau ini. Cara makanmu sungguh berantakan. Sini, biar aku bersihkan." kata Yunho saat melihat bibir Jaejoong yang belepotan(?)eskrim. Segera ia mengeluarkan sapu tangannya lalu membersihkan sisa-sisa eskrim di sekitar mulut Jaejoong.

Sreett

Sreett

"Nah selesai." ucap Yunho dan tanpa sadar tersenyum manis melihat Jaejoong. Senyum pertama yang ditunjukkannya setelah sebelumnya merasa terbenani dengan kehadiran bocah nakal itu.

"Gomawo hyungie~" jawab Jaejoong girang dan tersenyum cerah kearah Yunho.

"Kka, sekarang ceritakan kenapa kau bisa nyasar ke rumahku!" kata Yunho lagi dan perlahan bangkit dari berjongkoknya, kemudian melangkahkan kakinya kembali.

"Hemm, jadi begini. Tadi, Joongie cebenelnya mau main cama Jiji, tapi Joongie nggak tahu dimana Jiji. Teluc kalena nggak ada Jiji, jadi Joongie mau main cama Yunyun, tapi waktu Joongie ngeliat ke kandang Yunyun, telnyata Yunyun juga nggak ada. Joongie balu inget kalo appa ngajak Yunyun jalan-jalan."

Jaejoongpun memulai ceritanya, dan membuat Yunho sedikit pusing karena sama sekali tak mengerti tentang cerita Jaejoong.

"Jiji? Yunyun? Nuguya?" tanya Yunho memotong cerita Jaejoong.

"Icc, hyungie. Jangan potong celita Joongie dong!" kesal Jaejoong dan sedikit membentak Yunho.

"Aiss, ne ne. Kka, lanjutkanlah ceritamu." jawab Yunho malas dan memutar matanya bosan.

"Teluc Joongie liat kupu-kupu yang cantik banget, tapi waktu Joongie mau nangkep, eh, kupu-kupunya malah telbang. Teluc Joongie kejal kupu-kupunya."

"..."

"Tapi kupu-kupunya malah pelgi, teluc Joongie liat pohon mangga. Kalna Joongie mau makan, Joongie lempal aja mangganya pake batu, tapi yang kena malah calang lebah. Ya udah, lebahnya jadi ngejal Joongie deh. Teluc Joongie macuk ke lumah hyungie cupaya lebahnya nggak bica macuk. Gimana, Joongie pintelkan." kata Jaejoong bangga sambil melipat tangan didepan dadanya dan tersenyum sombong terlukis diwajah bulatnya.

"Ck, dasar bocah!" dengus Yunho memutar matanya malas. "Lalu, dimana rumahmu?"

"Eumm, itu. Lumah Joongie yang itu!" teriak Jaejoong kencang saat mereka sudah tiba di dekat rumahnya. "Kajja hyungie~" teriak Jaejoong lagi sambil menarik tangan Yunho dengan semangat.

Tap

Tap

Tap

"Umma...ummaa~~" teriak Jaejoong kencang saat melihat sang eomma yang akan beranjak masuk ke dalam rumah.

"JOONGIE!" pekik Mrs. Kim sedikit kencang saat mendengar suara sang putra, segera saja ia berlari kearah Jaejoong dengan raut panik dan cemas.

"Astaga Joongie! Kemana saja kau changi, eomma mencarimu sayang!" kata Mrs. Kim sambil meraih tubuh montok Jaejoong dan menggendongnya.

"Joongie tadi kejal kupu-kupu umma~ hehee~" jawab Jaejoong sambil terkekeh pelan.

"Aigoo, lain kali jangan begitu eoh. Eomma sangat panik mencarimu!"

"Hihii, ne umma~"

"Ah, mian. Aku sampai melupakanmu. Emm, apa kau yang mengantar Joongie kesini?" tanya Mrs. Kim pada Yunho yang sedari tadi hanya berdiam diri melihat ibu anak itu berbicara.

"Ah ne, emm, kebetulan saya yang mengantarkannya ahjumma." jawab Yunho sopan sambil tersenyum kecil menatap Mrs. Kim.

"Gomawo ne. Kau anak yang baik, kka, mampirlah dulu ke rumah ahjumma. Ahjumma akan membuat makan malam. Anggap saja sebagai ucapan terimakasih ahjumma karena sudah mengantar Joongie pulang." kata Mrs. Kim lagi sambil menarik tangan Yunho untuk mengajaknya masuk.

"Ah, anio. Gwencanhayo ahjumma. Saya langsung pulang saja. Terimakasih atas tawarannya." tolak Yunho halus.

"Ah begitu, ne geurae. Sekali lagi gomawo ne, emm..."

"Yunho, nama saya Jung Yunho ahjumma." jawab Yunho saat Mrs. Kim kesusahan memanggilnya.

"Ah ne, Yunho-ah, sekali lagi gomawo."

"Ye, cheonmaneyo. Kalau begitu saya pulang dulu ahjumma. Annyeong." ucap Yunho lagi dan membungkuk sopan kepada Mrs. Kim. "Jja, Joongie aku pulang dulu ne. Lain kali jangan tersesat lagi. Arra?" lanjutnya sambil melihat kearah Jaejoong. Tak sadarkah ia baru saja memanggil nama Jaejoong dengan manis, bukan dengan kata 'bocah'.

"Umm, ne hyungie." jawab Jaejoong semangat sambil tersenyum cerah.

"Jja, aku pulang dulu ne."

"Umm~"

Tap

Tap

Tap

"HYUNGIE!"

Brughhhh

Baru saja beberapa langkah, Yunho harus menghentikan langkahnya karena tiba-tiba saja Jaejoong sudah berlari kencang dan memeluk kakinya erat.

"Eh, Joongie waeyo?" tanya Yunho heran dan segera berjongkok dihadapan Jaejoong.

"Hihi, anio. Kapan-kapan Joongie main ke lumah hyungie lagi ne." jawab Jaejoong sambil tersenyum manis kearah Yunho.

"Ne, kau boleh datang bermain." jawab Yunho dan balas tersenyum manis kearah Jaejoong. Ah, apakah keputusan yang tepat membiarkan bocah cilik itu pergi ke rumahnya? Yunhopun tak tahu.

Greppp

"Gomawo hyungie~" pekik Jaejoong senang dan segera memeluk tubuh Yunho dengan erat, Yunhopun membalas pelukan hangat Jaejoong sambil mengelus kepala Jaejoong.

"Hyungie hangat cepelti beluang, Joongie cuka~"

"..."

"Mule cekalang, Joongie dan hyungie adalah teman ne."

Dan begitulah awal mula pertemuan keduanya. Dan selanjutnya, apakah akan ada pertemua kedua, ketiga dan pertemuan-pertemuan lainnya?

::

:

Joongie and Yunie 'Bear'

-How They Meet-

:

::

.

.

.

.

.

.

END

Halooooo... Saya datang membawa cerita baru ^^ heheeee,, bagaimana?

Kalau kalian membaca note saya diatas, pasti sudah tahu kan kalau cerita ini terinspirasi dari mana? Ini pertama kalinya saya buat Jaejoong jadi chibi chara..

Sebenernya uda lama pengen buat cerita ini, tapi sedikit kesibukan kemaren jadi baru bisa diwujudin sekarang :D

Jadi, bagaimana pendapat kalian? Berikan respond kalian supaya saha tau seberapa antusiasme kalian ^^

Oh ya, selamat ulang tahun buat Junsu oppa ^^ Saengil chukahae oppa,, sukses terus bareng JYJ ~~

Minna, review onegaishimasu ^^

.

Denpasar, 15 Desember 2014