Di tengah-tengah proyek tengah malam dan gelas-gelas kotor bekas kopi di depan cahaya artifisial monitor―Hiro sudah dalam fase dimana dia akan membuka tab browser dan memutar kemudi mousenya dengan malas karena inspirasinya buntu dan proyeknya, terbengkalai di tengah.

Kemudian jam di komputernya menyentuh jam dua belas malam, dimana pada menit ke 00:01 ia baru benar-benar sadar akan tanggal yang tertera, telah berganti di sana. Kalendernya mungkin tidak pernah bertanda, karena siapa bercanda-tidak mungkin ia terus menandai hari yang membuat gerakan mousenya berhenti dan ia duduk dengan sedih, untuk sesaat, dan menghela napas. Menggoyang-goyangkan ujung kakinya yang kaku dan tangannya, mengukur seberapa banyak ia sudah tumbuh dalam beberapa tahun ini. Apa ia sudah setinggi orang itu, sekarang? Apa yang akan dikatakannya jika ia masih hidup di usianya beranjak makin dewasa itu?

Maka Hiro akan berputar di atas kursi duduknya, dan mungkin menendang ujung kakinya sendiri ke sudut tempat tidurnya yang tumpul, membuatnya berkata "aw."

Kemudian gelembung robot yang seperti marshmallow berjalan itu akan muncul, dan kembali memperkenalkan dirinya.

"Hiro, sepertinya kau mengalami gejolak mood yang biasa dialami remaja di masa pubertasnya-"

Dan kepala Baymax itu menduduk, ketika, Hiro melemparkan tangannya ke sekitar perutnya yang putih dan gendut dan lembut, memeluknya.

"Memeluk akan meredakan level stress seseorang dan menunjukkan kasih sayang," perjelas Baymax. Seolah-olah Hiro tidak tahu. Tapi kemudian robot itu membalas pelukannya dan Hiro merasakan validasi dari semua penjelasan Baymax yang lembut, tenor, sering diulang-ulang.

Hiro membenamkan wajahnya dalam perut Baymax, untuk mengenang, ketika waktu itu di sela-sela kenangan hari ketika ia berhasil dan ketika sudah gelap, api dan ledakan merenggut semuanya darinya. Untuk mengenang Tadashi. Dan mengucapkan mantranya, melengkung mulutnya dalam senyum, sedikit lirih.

"Tadashi ada di sini."