Suka
Kurochin
Summary:
Kombinasi terindah antara baby blue dan lembayung sore.
Disclaimer:
1. Kuroko no Basuke, Kise Ryota dan Kuroko Tetsuya adalah karya dan karakter original Tadatoshi Fujimaki-sensei
2. Penulis tidak memperoleh keuntungan materiil apa pun dari karya fiksi ini.
Kise Ryota sudah terlalu sering melihat hal yang indah, terutama setelah ia terjun ke dunia modeling. Tapi menurutnya semuanya itu tak seindah pemandangan yang terpampang di hadapannya saat ini.
Baginya tak ada yang lebih indah dibandingkan perpaduan Kuroko Tetsuna yang sedang menyisipkan rambut baby blue-nya ke balik daun telinga karena terpaan angin dan cahaya lembayung yang tampak keemasan sebagai latar belakang.
Ia merasakan degupan jantungnya berhenti sepersekian sekon sebelum berakhir dengan irama yang terlalu cepat dan keras (ia bersumpah ia yakin orang lain bisa mendengarnya dari jarak 1 meter).
Dia benar-benar tak sadar kalau ia berdiri mematung dan menatap manajer klub nya itu sampai waktu yang cukup lama, sampai suara lembut Kuroko membuyarkan lamunan nya.
"Kise-kun, ada apa?" Tanyanya, tersirat rasa khawatir (yang hampir tak terbaca) di sana.
Cantik. Pikir Kise.
"Kise-kun, earth calling you. Kise-kun?",
"Ng…Ah? Ya, Kurokocchi? Ada apa?" Kise yang ditanya malah kebingungan. He lost his cool. Dia seperti bukan Kise yang biasanya.
"Tidak, Kise-kun tiba-tiba saja berhenti, jadi kupikir terjadi sesuatu." Jawab gadis berambut sebahu itu.
"Tidak ada apa-apa ssu. Semuanya baik-baik saja, Kurokocchi!" Jawabnya lagi mencoba menghapus gusar di wajah Kurokocchi-nya.
Kurokocchi-ku? Apa yang kau pikirkan Kise Ryota? Kutuk Kise dalam hati. Wajahnya merah padam.
Melihat wajah Kise yang tiba-tiba saja memerah dan sebelumnya ia tampak murung (begitulah yang Kuroko pikirkan), Kuroko spontan mendekat dan menempelkan punggung tangannya yang lembut ke kening Kise.
"Kise-kun, wajahmu merah, apakah kau demam?" Tanyanya,
"Suka." Mata Kuroko membulat, kaget.
"A-apakah kau mengatakan sesuatu, Kise-kun? Maaf, aku kira tadi aku salah dengar kau mengatakan 'suka'" Tanyanya,
"EEEEHHH! Huwaa m-maaf Kurokocchi, habisnya Kurokocchi tiba-tiba saja memegang wajah ku. Kurokocchi sendiri curang terlihat imut seperti itu padahal hanya menyisipkan rambut. Aku kan jadi deg-deg-an. Aku jadi sadar kalau aku menyukai Kurokocchi ssu." katanya seraya mundur selangkah, sambil menutupi wajahnya dengan punggung tangannya,
"Apa yang Kise-kun katakan?",
"Eh, yang mana ssu?",
"Yang paling terakhir, aku tak begitu jelas mendengarnya."
"Aku bilang, aku menyukai Kurokocchi ssu."
Mendengar ucapan Kise, Kuroko langsung berbalik dan meninggalkan Kise yang masih belum sadar kalau Kuroko telah berlalu di hadapannya. Begitu ia sadar, ia langsung mengejar langkah Kuroko, mensejajarkan langkah mereka. Dan, ia menyadari suatu hal, daun telinga gadis di sisinya itu merah padam, mungkin tak kalah merah dari wajahnya tadi.
"Kurokocchi, Aku suka!" Bisiknya.
Fin.
A/n:
Hai, semuanya! Maaf, karena kecepatan menulisku tak memuaskan dan plot ini benar-benar minim, ini pun aku hanya menuliskan pengalaman seorang teman (tentu dengan beberapa penambahan dari ku di sana-sini). Oh, ya! Hari ini aku genap berusia 20 tahun, syukurlah hari ini teman-teman dan keluargaku mengingatnya (kalau tidak akan berakhir seperti dua tahun sebelumnya). LOL. Saat ini, aku masih disibukkan dengan perkuliahan Semester Pendek, semoga cepat selesai. Hehehe.
