Love Rises in Belgium

Disclaimer: mereka semua punya tante J.K Rownling :D

"Miss Granger, bisakah sehabis pelajaran hari ini kau datang ke ruanganku? Ada beberapa hal yang ingin ku sampaikan" Suara khas professor Goodnight memasuki telingaku.

"Baiklah, Professor" Balasku segera, dan tanpa menunggu balasan darinya aku segera membalikan badanku dan berjalan menuju kelas selanjutnya. Aku tentu tidak mau terlambat di pelajaran favoritku ini.

Sesampainya di kelas aku langsung duduk di sebelah Ginny. Ku perhatikan wajah Ginny yang sedang murung. "Kau kenapa, Gin?" tanyaku yang hanya dibalas dengan gelengan dari Ginny. Aku hanya mengangkat bahuku, toh jika misalnya Ginny mempunyai masalah cepat atau lambat dia akan menceritakannya padaku.

"Baiklah. Selamat siang, anak-anak! Hari ini kita akan belajar tentang 'Perbedaan Perekonomian Muggle dengan Penyihir' ada yang bisa menyebutkan apa saja perbedaan-perbedaan itu?" Tanya Professor Dennis. Sebenarnya aku ingin mengacungkan tanganku tetapi entah mengapa hari ini aku terlalu malas untuk menjawab pertanyaan guru favoritku ini.

Seisi kelas menatapku dengan bingung seolah olah aku baru saja memilih untuk menelan satu kaleng pake daripada memakan sebuah melon. Sekarang gantian Ginny yang bertanya ada apa denganku. Aku membalasnya dengan mengatakan bahwa aku hanya malas berbicara hari ini dan disambut dengan tatapan aneh dari Ginny.

Kelas hari ini berjalan lancar. Essay yang diminta oleh Professor McLaggen telah aku serahkan. dan hari ini tidak ada guru yang memberikanku pr. Berarti untuk dua hari kedepan aku bisa bermanja manja drumah atau pergi shopping bersama Ginny. Tanpa terasa kini aku telah sampai di depan ruang kerja Professor Goodnight. Aku mengetuk pintu dan mendengar suara Professor Goodnight yang mempersilahkan aku untuk masuk.

Aku memutar kenop pintu dan melangkah masuk. Betapa terkejutnya aku ketika melihat si Ferret Pirang Bodoh itu sedang berbincang dengan Professor Goodnight. "Maaf, Professor. Tapi apa yang sebenarnya anda ingin bicarakan? dan menngapa juga ada disini?" tanyaku tanpa basa basi. Aku tidak akan tahan berlama lama disini bersama ferret itu.

"Duduklah, Miss Granger. Saya meminta kehadiran kalian berdua disini karena saya ingin menyampaikan sesuatu" hening sejenak. Aku mulai berpikir apa yang mungkin akan dibicarakan oleh Professor Goodnight. dan apa hubungannya dengan aku dan ferret ini.

"Kalian tentunya tahu bahwa Persatuan Universitas Sihir Eropa akan mengadakan pertukaran pelajar. dan karena kalian adalah salah satu murid berprestasi di kampus ini maka kalian berlimalah yang akan mewakili kampus kita" ucap Professor Goodnight dengan diiringi seulas senyum. Aku baru saja membuka mulut ketika si ferret itu bertanya "Maaf, Professor. Tadi anda mengatakan bahwa akan ada lima orang yang mewakili kampus kita untuk pertukaran pelajar. Siapa tepatnya mereka?" Sial, tadi aku baru saja ingin menanyakan hal itu. Lalu Professor Goodnight menjawab "Sepertinya aku lupa memberitahu kalian ya. Baiklah yang akan mengikuti pertukaran pelajaran tahun ini adalah Mr. Malfoy, Mrs. Grannger, Mrs. Weasley, Mr. Nott dan Mrs. Greengrass" Aku bersyukur bahwa kali ini Ginny akan ikut dalam pertukaran pelajar. Tetapi aku masih penasaran, di kampus ini ka nada dua Mrs. Greengrass. Yang satu Daphne Greengrass anak Desain dan adiknya Astoria Greengrasss anak jurusan Hukum. Aku berharap yang akan ikut nanti adalah Daphne. Karena jika boleh jujur aku lebih dekat dengan Daphne daripada Astoria.

"Mrs. Astoria Greengrass maksudku. dan kalian akan berangkat satu minggu lagi. Jika tidak ada yang perlu ditanyakan kalian boleh meninggalkan ruangan ini" lanjut Professor Goodnight. Aku dan Malfoy sontak berdiri dan meninggalkan ruangan kerja Professor Goodnight.

Tak terasa besok aku, Ginny, Nott, Greengrass dan Malfoy akan berangkat ke Universitas Sihir Belgia. Aku dan Ginny sedang mengemasi barang barang kami yang akan kami bawa untuk empat minggu kedepan. Ginny menyimpan koper biru mudanya di dekat perapian. Sedangkan aku masih mengecek ulang perlengkapanku untuk disana. Aku membawa beberapa pakaian formal karena siapa tahu saja bahwa disana akan ada beberapa pesta yang mengharuskan kita memakai pakaian formal. Tak lupa aku membawa kamera kesayanganku. Aku ingin mengabadikan momen momen indah di Belgia nanti. Setelah selesai mengecek perlengkapanku aku menaruh koperku tepat di sebelah koper Ginny lalu beranjak tidur

.

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan langsung bersiap. Sebelumnya aku mengirim surat kepada orang tuaku bahwa aku akan berangkat sebentar lagi. Aku berjalan menuju pantry yang terletak di samping kamar tidurku dan langsung membuat dua gelas coklat hangat. Satu untukku dan yang satunya lagi untuk Ginny. Tak lama kemudian, Ginny berjalan keluar dari kamarnya yang terletak di seberang kamarku. Ia sudah memakan dress putih selutut dengan mantel tebal berwarna hitam dan sepasang sepatu boots berwarna hitam. Entah bagaimana, sejak lulus dari Hogwarts penampilan Ginny berubah. Ia terlihat semakin pintar merawat kecantikannya. Setidaknya itulah yang dia coba ajarkan kepadaku

"Pagi!" ucap Ginny dengan senyuman khasnya. "Kau membuatkan ku cokelat, 'Mione? Ohh.. Betapa baiknya dirimu..Terimakasih!" ucap Ginny yang kubalas hanya dengan anggukan. Aku beranjak dari pantry menuju kamarku untuk mengambil mantel dan koperku. Sebelumnya aku mematut diriku di cermin. Aku mengenakan baju lengan panjang berwarna biru muda dengan skinny jeans dan rambut yang kuikat. Setelah mengambil koper dan mantel aku menghampiri Ginny lalu kami berappareate ke kampus.

.

"Baiklah anak anak. Sebentar lagi akan ada kendaraan yang akan mengantar kalian ke bandara. Sesampainya di sana kalian harus bersikap baik dan sopan. Jaga kelakuan kalian selama disana. Mengerti?" Tanya Professor Goodnight. Kami semua menjawab "Mengerti, Professor"

Kami menunggu kendaraan yang akan mengantar kami ke bandara. Aku duduk di bawah pohon Maple sedangkan Malfoy dan Nott sedang berbincang di dekat taman. Aku menutup buku yang sedaritadi kubaca dan berjalan menghampiri Greengrass dan Ginny yang sedang mengambil gambar di taman.

"Granger! Kau mau ikut?" ajak Greengrass. Aku hanya menggeleng, lalu Ginny berkata "Ayolah, 'Mione! Sekali saja!" akhirnya aku menyetujui permintaan Ginny. Lalu kami berbicara tentang model pakaian yang sedang top dan masih banyak lagi. Tak kusangka ternyata Greengrass adalah anak yang baik. Pantas saja dia disukai banyak pria.

.

Kendaraan yang kami tunggu akhirnya tiba juga. Aku mengangkat koperku yang sangat berat dengan niat akan memasukannya ke dalam bagasi. Ketika aku berjalan menuju mobil besar yang lebih tepatnya dikatakan sebagai bus itu, tak sengaja aku tersandung dan jatuh. Kurasakan daguku berdarah karena terjatuh tadi. Aku segera bangkit lalu tiba tiba seseorang mengulurkan sapu tangannya kepadaku. Aku terpaku sejenak lalu mengadah untuk melihat siapa orang yang berbaik hati memberikanku sapu tangan.

Ternyata orang itu adalah Malfoy! Demi celana dalam Merlin! Bagaimana mungkin Malfoy yang memberikan sapu tangannya kepadaku. Aku mengerjapkan mata tak percaya. Keheningan menguasai suasana selama beberapa saat sampai akhirnya Malfoy berkata "Kau mau tidak? Kau seharusnya mengambilnya dan mengelap darah di wajahmu yang membuat kau terlihat seperti vampire yang baru saja selesai menyantap santapannya". Aku masih terdiam dan akhirnya menarik sapu tangan itu lalu dengan cepat mengelap daguku. Lalu ku kembalikan sapu tangan itu kepadanya. "Kau pikir aku mau mengambil sapu tangan yang sudah ternodai olehmu? Ambil saja atau kau buang saja sapu tangan itu" kata Malfoy sambil menaiki bus itu.

Aku mengangkat bahu lalu memasukan koperku ke dalam bagasi. Lalu bergegas menaiki bus yang akan membawaku ke bandara.

Di sepanjang perjalanan aku berpikir. Apa maksud dari sikap Malfoy tadi?

aku tau ini masih jelek bnget.. soo.. riview ya :) aku minta pendapat kalian.. sebaiknya ini dilanjutin ato enggak?