Look At Me Please!
Tittle : Look At Me Please!
Author : Do Minhyun
Cast : Do Kyungsoo, Xi Luhan, Kim Jongin.
Pair : HanSoo/KaiSoo
Genre : Romance, little bit hurt/comfort
Disclamer : HanKai milik Tuhan, SM ent, dan Ortu mereka. Tapi Kyungsoo milik Minhyun. #digebukin massal xD
Warning : This is YAOI. Crack pair. Typo (S) bertebaran dimana-mana. Tidak sesuai EYD. OOC. Alur kecepetan. Ini FF gaje. Kalau gak suka, gak usah dibaca. Gampangkan? xD
Summary : Seorang namja manis bernama Do Kyungsoo. Dia menyukai bintang sekolah yang bernama Kim Jongin yang selalu bertindak semena-mena terhadapnya. Dan tanpa Kyungsoo ketahui, sahabatnya Xi Luhan. Sudah lama menyimpan perasaan cinta terhadapnya. Akankah HanSoo or KaiSoo?
~Happy Reading~
Author POV
Suara jam weker sejak tadi berbunyi, memekakkan telinga tapi tidak untuk Kyungsoo yang masih tertidur nyaman diranjangnya. Tapi tidak untuk saat ini,
BRAKK!
"Kyungsoo! Palli Ireona! Luhan sudah menunggumu dari tadi." Teriak Do Yi Fan. Kakak Kyungsoo yang sudah mulai kesal dengan sifat dongsaengnya yang selalu bangun kesiangan.
"5 menit lagi ge. Aku masih mengantuk."
"Yakk! Palliwa! Kau bisa terlambat lagi pabbo!"
"Arraseo." Dasar tiang listrik tapi cerewetnya mengalahi ahjumma-ahjumma dipasar batin Kyungsoo. Dasar tidak sopan -_-
Kyungsoo POV
Kuturuni tangga dengan tergesa gesa. Aishh, bagaimana bisa aku lupa kalau hari ini jam pertama mengajar dikelasku adalah Cho Seongsaenim sang guru killer.
"Wae? Kenapa kau tergesa-gesa ehh?" ucap Kris ge dengan nada mengejek.
"Bukan urusan gege." Jawabku sambil menjulurkan lidah.
"Yakk! Dasar dongsaeng kurang ajar, tidak sopan!"
"Huwaa.. Ampun ge. Luhan ge lindungi aku." Ucap ku sambil berlindung di belakang Luhan ge.
"Haha. Sudahlah Kris ge. Kasian dongsaengmu. Yasudah kami berangkat dulu. Annyeong." Luhan ge langsung menarik tanganku.
"Chakkaman ge. Aku ingin menyiapkan sesuatu dulu."
"Hmm.. nde palliwa." "Arraseo" langsung saja kulangkahkan kaki ku menuju dapur.
"Sudah selesai ge. Kajja kita berangkat." Ucapku dengan semangat dan mata berbinar.
"Nde. Aigoo, nae Kyungie Kyeowo." Ujarnya sambil mencubit pipiku.
"Yak! Appo ge." Ucapku sambil ku poutkan bibirku. "Haha. Mianhae. Kajja kita berangkat."
Hening. Perjalanan menuju sekolah hanya di habiskan dengan keheningan antara aku dan Luhan ge. Ohh iya, Luhan ge adalah sahabat ku dari kecil, dia sudah ku anggap sebagai gege ku sendiri karena sifatnya yang selalu melindungi dan menjagaku setiap saat.
"Kyungie-ya?" panggil Luhan ge.
"Nde?" aku tersentak kaget. "Waeyo ge?" lanjutku.
"Kau membawakan apa lagi untuk 'nya'?" Tanya Luhan ge yang masih fokus dengan kegiatan menyetirnya.
Aku tersenyum "Hanya sebuah bekal ge." Jawabku dengan riang.
"Hhh." Luhan ge menghela nafas. 'Apa ada yang salah?' batinku.
"Apa kau tidak capek Kyung? Kau memberikan bekal atau barang-barang untuk 'nya' tetapi selalu berakhir di tong sampah." Ucap Luhan ge dengan nada datarnya.
"Gwenchana ge. Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Jongin. Setidaknya untuk kali ini." Jawabku dengan nada lirih di akhir kalimatku.
"Terserah kau sajalah." Aku tersenyum mendengar jawaban Luhan ge.
Author POV
Seorang namja tampan nan sombong berjalan dengan angkuhnya melewati siswa-siswi yang sebagian besar adalah penggemarnya. Kim Jongin. Ya.. itu namanya. Salah satu siswa populer di SM High School. Dia seorang dancer yang sangat hebat. Dengan keahliannya di bidang menari itulah, banyak siswa-siswi yang langsung jatuh hati padanya. Termasuk, yah Do Kyungsoo.
"Hahh.. membosankan." Gumamnya lirih. Tanpa ia sadari seorang namja mungil nan manis menghampirinya.
"Annyeong, Jongin-ah." sapa namja manis itu yang tak lain adalah Do Kyungsoo.
'Hah dia lagi' batin Jongin. "Ada apa lagi heh?" ucap Jongin dengan raut muka dan nada yang datar.
"Aku hanya ingin memberikan bekal ini. Ku dengar kau menyukai spaghetti kimchi. Jadi ku buatkan kau bekal ini." Ucap Kyungsoo dengan riang seraya menjulurkan tangannya guna memberikan bekal tersebut kepada Jongin.
Jongin tersenyum meremehkan "Ah, spaghetti kimchi ne? Gomawo Kyungsoo-ah." Ucap Jongin seraya menerima bekal tersebut "Tapi aku tak butuh ini!"
BRUKK
Dengan senyum remehnya Jongin membuang bekal itu ke tong sampah yang ada di dekatnya. Tidak taukah Jongin jika Kyungsoo membuat bekal itu dengan susah payah? Jongin menghampiri Kyungsoo yang sedari tadi hanya bisa menunduk menahan tangisnya.
"Apa kau bodoh? Sudah berapa kali ku bilang jauhi aku. Aku tidak sudi bertatap muka dengan namja gay sepertimu. Kau fikir aku akan luluh jika kau memberikan ku barang-barang yang ku suka? AKU NORMAL kau tau! Ck! Menjijikan." Bentak Jongin seraya mendorong Kyungsoo yang sedari tadi menunduk.
Kyungsoo terduduk lemah di lantai. Air matanya yang sedari tadi dia bendung akhirnya jatuh juga.
"Hiks.. Appo jongin."
Luhan POV
Aish,, kemana namja kecil itu? Aku mencari dikelasnya namun teman-temannya bilang jika dia belum masuk ke kelas.
Samar-samar ku mendengar sebuah bentakan "Apa kau bodoh? Sudah berapa kali ku bilang jauhi aku. Aku tidak sudi bertatap muka dengan namja gay sepertimu. Kau fikir aku akan luluh jika kau memberikan ku barang-barang yang ku suka? AKU NORMAL kau tau! Ck! Menjijikan."
DEG
Itu suara Jongin. Apakah yang di bentak olehnya adalah Kyungsoo? Aku langsung berlari mencari arah suara bentakan Jongin tadi. Aku melihat Kyungsoo yang terduduk lemah dilantai seraya menutupi wajahnya yang ku yakini dia sedang menangis.
Ku hampiri dia "Kyung?"
"…" tidak ada jawaban. Dia hanya menangis seraya menahan isakannya. Segera ku rengkuh tubuh mungilnya.
"Kyung uljima." "Hiks.. Appo ge hiks.. noemu appo." Racaunya seraya membalas pelukanku.
Tidakkah kau sadar Kyung? Aku disini juga merasakan sakit yang amat dalam. Kau mencintai Jongin di saat aku mencintaimu. Tapi aku bisa apa? Aku pengecut? Memang. Aku tidak berani menyatakan perasaanku padamu. Aku takut kau menjauhiku Kyung. Tak apa jika aku tersakiti disini. Asalkan kau bahagia Kyung.
"Sst.. Uljima Kyungie-ya. Kau jelek jika menangis. Bisa ceritakan pada gege apa yang terjadi?" ujarku sambil mengeratkan pelukanku pada Kyungsoo. Yang dibalas dengan gelengan kepala oleh namja yang sedang ku peluk.
"hahh.. Arraseo. Mau membolos hari ini bersamaku?" ucapku sambil melepaskan pelukan ku padanya.
"Hiks.. nde. Aku hiks.. mau ge." Jawabnya dengan isakan-isakan kecilnya.
"Yak! Sudah jangan menangis. Lihat lah mata besarmu semakin membesar Baby Soo." Ucapku sambil tersenyum jahil.
"LUHAN GE!" Bentak nya seraya mempoutkan bibir shape love miliknya. Ya Tuhan, ingin sekali ku cium dan ku lumat bibir itu. Yak! Aishh, Xi Luhan singkirkan pikiran pervert mu itu.
"Kajja kita ke atap." Ujarku seraya menggandeng tangannya.
"Nde." Jawabnya dengan raut muka yang kembali suram "Yakk! Mana senyumnya?" ucapku dengan sedikit menggodanya. Tiba-tiba seulas senyum berkembang di wajah manis nya.
"Hehe.. Gomawo Luhan ge. Kau selalu bisa membuat ku tersenyum kembali." Ucap Kyungsoo dengan riang.
CUP
Ku palingkan wajah ku ke arahnya "Sebagai tanda terima kasih ge. Hihi." Segera Kyungsoo meninggalkanku dengan raut wajah ku yang sedang mencerna apa yang baru saja dia lakukan. Hah? Kyungsoo menciumku? Ya Tuhan.. Kyungsoo menciumku walaupun hanya di pipi. Tapi sensasinya menjalar ke seluruh tubuhku. Aish.. Do Kyungsoo, kau membuatku gila.
Author POV
Terlihatnamja tampan dan namja manis yang tak lain adalah Xi Luhan dan Do Kyungsoo yang sedang melakukan aksi bolosnya dengan duduk dibangku yang ada di atap sekolah mereka. Hening. Tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Dan pada akhir nya Luhan lah yang mengalah dan memulai percakapan.
"Kyungie-ya?" panggil Luhan kepada Kyungsoo.
"…" tak ada sahutan. Ohh, rupanya namja bermata owl kita sedang melamun.
"Yakk! Baby Soo, jangan melamun!" ucap Luhan dengan tanpa sadar sedikit meninggikan volume suaranya.
"Aissh.. Hannie ge, Kyungie tidak tuli." Jawab Kyungsoo seraya menutupi kupingnya yang sedikit berdengung akibat teriakan Luhan tadi.
"Tadi kenapa kau menangis?" ujar Luhan dengan raut muka datarnya.
"Annio. Dia hanya membuang bekal yang ku buat tadi pagi ge." Jawab Kyungsoo dengan lesu. "Dia juga bilang dia tidak ingin melihat namja gay sepertiku. Dia juga bilang aku menjijikan." Lanjut Kyungsoo dengan tersenyum miris.
"Sudah ku bilang Kyungie-ya. Hentikan aksimu untuk mendekati Jongin. Dia tak pantas untukmu. Banyak namja yang menyukaimu Kyung." 'Termasuk aku' batin Luhan.
"Tapi ge, aku menyukainya. Sudah dari lama. Apa gege tega kalau penantianku selama ini sia-sia?" ujar Kyungsoo dengan muka memelas.
"Terserah kau saja." Setelah mengatakan itu Luhan langsung pergi dari tempat mereka duduk. Dan meninggalkan sejuta tanya pada Kyungsoo. 'Ada apa dengan Luhan ge?' batinnya bingung.
Kyungsoo POV
'Ada apa dengan Luhan ge?' Aku bingung tiap kali aku menceritakan tentang Jongin, raut muka nya selalu berubah sedikit kesal dan mungkin err.. cemburu. Aish, sudahlah lebih baik aku kembali ke kelas. Sepertinya sudah waktu istirahat.
"Kyungie-ya!" teriak Baekhyun sahabatku sekaligus teman sebangku ku.
"Hmm.. Wae?" jawabku malas.
"Yak! Kau dari mana saja eoh? Untung saja tadi Cho seongsaenim sakit. Jika tidak, matilah kau Do Kyungsoo." Kumat sudah cerewetnya. Ku acuh kan dia. Aku berjalan menuju tempat dudukku.
PLETAK
"Yak! Appo pabbo." Bentak ku kepada Baekhyun yang seenak jidatnya menjitakku.
"Salahmu sendiri mengapa kau mengacuhkanku." Ujarnya seraya mempoutkan bibirnya.
"Siapa yang mengacuhkanmu?" Tanya ku datar.
"KAU!" balasnya dengan sedikit membentak.
"Aku tidak mengacuhkanmu ByunBaek. Hanya saja aku sedang malas bicara denganmu." Jawabu acuh.
"YAK! SAMA SAJA PABBO!" teriaknya murka.
"Yayaya, terserahmu lah." Ku telungkupkan kepalaku di atas meja.
"Hey, ada apa lagi dengan Jongin?" Tanya Baekhyun lembut.
"Hhh." Kudongakkan kepalaku. "Hari ini aku memberinya sebuah bekal spaghetti kimchi. Tapi dia membuangnya di tong sampah." Lanjutku dengan tersenyum miris.
"Sudahlah Kyung, kau menyerah saja dia tidak mungkin melirikmu. Lihat lah dia selalu semena-mena terhadapmu." Balas Baekhyun sambil mengelus punggungku.
"Kenapa kau sama saja dengan Luhan ge. Dia juga sepertinya tidak mendukungku untuk mendekati jongin." Ucapku sambil ku poutkan bibirku.
"Perkataan Luhan ge benar adanya Kyungie-ya. Jongin tidak pantas untukmu. Dia selalu mempermalukanmu di depan umum apa kau tidak capek eoh?"
"Hahh.. molla." Baekhyun dan Luhan ge sama saja. Tidak ada yang mau mendukungku. Ohh iya bicara tentang Luhan ge. Apa aku harus bertanya kepada Baekhyun, kenapa jika aku bicara soal Jongin raut mukanya berubah menjadi kesal.
"Eum.. Baekkie-ah? Bolehkah aku bertanya sesuatu?" ujarku sedikit ragu.
"Tentang?" "Luhan ge Baek." Jawabku.
"Waeyo? Ada apa dengan Luhan ge?" Tanyanya penasaran.
"Kenapa dia selalu bermuka kesal dan selalu ingin mengalihkan pembicaraan jika aku membicarakan Jongin?" ujarku bingung.
"Mungkin dia cemburu?" jawabnya dengan antusias.
"Mwo?HAH?" kagetku.
"Mungkin dia menyukaimu ah.. ahni mencintaimu lebih tepatnya." Raut muka Baekhyun senang sekali.
DEG
DEG
DEG
Tiba-tiba pipiku memanas "Yak! Mana mungkin? Aku dan Luhan ge sudah bersahabat dari kecil." Aku mengelak. Tidak mungkin Luhan ge menyukaiku.
"Mungkin saja Kyung. Kau tidak ingat bagaimana perhatiannya kepadamu. Bagaimana cara dia melindungimu. Itu sudah menjadi salah satu bukti jika Luhan ge memang menyukaimu." cerocos Baekhyun.
"Tapi kau juga perhatian padaku, kau juga melindungiku. Apa artinya kau juga menyukaiku Baek?" tanyaku polos.
"Ohh.. Ayolah Do Kyungsoo! Jangan menjadi pabbo di saat-saat seperti ini." Jawabnya dengan muka datar. "Jika aku menyukaimu, BAGAIMANA DENGAN CHANYEOL HAH?" lanjutnya dengan meninggikan volume suaranya.
"Yak! Jangan berteriak! Kau fikir aku tuli hah?" ku usap kupingku yang mulai memanas akibat teriakan baekhyun tadi.
"Jika aku kau tidak menyebalkan, aku juga tidak berteriak pabbo!" ucapnya sambil cemberut.
Author POV
Terlihat seorang namja manis nan tampan di waktu bersamaan sedang menghampiri seseorang yang bernama Kim Jongin.
"Apa yang kau lakukan pada Kyungsoo tadi?" ujar Luhan dengan raut datar dan dingin.
"Apa aku punya masalah denganmu? Bukankah masalahku itu dengan namja gay itu. Kenapa kau yang selalu mencari rebut denganku?" jawab Jongin tak dinginnya.
BUG
BUG
Karena sudah tidak tahan untuk menahan amarahnya Luhan memukul Jongin. Akibatnya terjadi aksi saling pukul antar dua bintang sekolah ini yang mengakibatkan seluruh siswa geger.
"Ada apa ini?" gumam namja manis yang tidak sengaja melihat ada keramaian di koridor sekolahnya. Dia mulai mendekat kearah keramaian itu.
"LUHAN GE!" teriaknya setelah dia tau siapa yang menjadi pusat keributan di sekolahannya. Kyungsoo langsung menarik Luhan menjauh dari tempatnya tadi. Dia membawa Luhan ke UKS untuk mengobatinya. Kyungsoo menyuruh Luhan untuk duduk sembari dia mencari obat untuk luka-luka yang ada di wajah Luhan.
"Hiks.." Luhan langsung mencari asal isakan kecil tersebut. 'Kyung waeyo?'batin Luhan.
TBC~
Anyeong Do Minhyun imnida. Saya author baru di dunia per ff-an. Ini fict pertama saya, dan langsung pakai crack pair :D
Pendek kah? Emang saya pendekin. Tinggal tunggu respon reader. Kalau mau di lanjut saya lanjut. Tapi kalau responnya tidak sesuai harapan ya.. saya stop. Hehehe :D
Saya udah buat sampai chap 3 loh~ #gak ada yang Tanya! -_-
Udah ah cuap-cuapnya. Sampai bertemu lagi.
Anyeong *pyong
