Nash Golden suka terbangun tepat ditengah malam buta.

Sebut saja pukul setengah dua belas, dibawah hembusan angin dingin dari air conditioner dan suara detikan jam dinding diatas kepala.

Tapi, dia toh takkan mempedulikan hal itu. Selama sebelah tangannya masih mengklaim keberadaan pinggang ramping milik seseorang yang berbaring disisinya, selama dia yakin jika orang itu adalah miliknya, Nash sama sekali tak masalah.

Sebut saja Akashi Seiyuuna. Tipikal gadis cantik bermartabat pada umumnya. Rambutnya panjang sepunggung, berwarna merah indah yang menyerupai delima matang. Tinggi badannya tak lebih dari bahu Nash, payudaranya agak berisi dan bokongnya montok. Tapi, bukan hanya itu yang membuat Nash tertarik pada si cantik kebanggaan Akashi itu.

"Ngh, Gold,"Tapi, suara desahannya yang begitu menggairahkan dan menggugah selera.

"Kau terbangun?"Tanya Nash, retoris. Ia tersenyum, punggung Seiyuuna merapat pada dadanya yang telanjang. Ah, ralat. Nash tidak hanya menyukai suara desahan Seiyuuna, melainkan juga reaksi yang ditimbulkan wanita itu ketika jari-jemari panjangnya menyusup dan menekan klitoris kecil yang mengintip dibalik labium hangat vagina milik wanitanya.

"Bangsat, Gold, lagi-lagi kau mengganggu tidurku,"Seiyuuna mengutuk, memberikan isyarat menolak, namun kedua kakinya mengapit jari-jari Nash didalam sana. Mendengar umpatan itu, Nash tersenyum. Senyum remeh, lebih tepatnya.

Nyatanya, si cantik yang berhasil ditaklukan Nash selama lebih dari setahun terakhir itu memiliki kepribadian yang luar biasa panas didalamnya. Seiyuuna yang suka bertutur kata sopan mendadak menjadi Seiyuuna yang suka mengumpat dan berkata kasar ketika Nash sudah ada bersamanya.

Terlebih, ketika Nash menyelipkan satu jarinya kedalam lubang kegairahan milik wanitanya.

"Ah, ehm, Gold,"Seiyuuna tidak benar-benar menolak. Ia mendesah ketika satu tangan Nash menangkup payudara kanannya. Satu hal lagi yang disukai Nash dari Seiyuunanya, wanita itu sangat suka melepas bra-nya. Terlebih, hanya ada kaus tipis berwarna putih milik Nash yang melekat di tubuh ramping wanita bermarga Akashi itu.

"Apa, sayang? Apa?"Nash menghembuskan napas berat. Lengan penuh tato yang menguasai tubuh Seiyuuna dari belakang semakin bergerak egois untuk mengejar kedatangan wanita itu. Seiyuuna tak bisa fokus. Ia memilih untuk melebarkan kaki dan membiarkan Nash melakukan apa yang dia mau. Persetan. Ereksi pria berambut pirang itu sudah menekan bokongnya sedari tadi.

Hal lain yang Nash suka dari wanitanya adalah, Seiyuuna itu seksi.

Ah, bukan hanya semata-mata jika si cantik itu adalah pacarnya Nash bilang begitu. Untuk yang satu ini, Nash tidak berbohong. Seiyuuna-nya yang kalem di depan publik menjadi Seiyuuna-nya yang lain ketika sudah berada di dalam kamar, dengan peraduan ranjang, semakin lengkap oleh kehadiran Nash Golden yang menguasai tubuhnya.

Panas, cantik, seksi, binal, gila.

Nash Golden hanyalah bajingan Amerika gila yang berhasil mencuri hati dan kemolekan seorang Akashi Seiyuuna.

"Nash-hng, aku datang-!"

Ah, sepertinya ia butuh tidur. Tapi, sedikit permainan menyenangkan tidak akan menganggu waktunya, bukan?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kuroko no Basuke cr. Fujimaki Tadatoshi.

Author's note:

I'm not gomen, saya cinta NashAka.

Hai, saya kembali setelah menghilang sekian lama. Anybody miss me?