Riku : Request fic buat adik kami yang akan segera ultah (masih satu minggu lagi sih, tapi gue buat duluan). Jujur ini pertama kali gue bikin cerita dengan tema seperti ini, dan gue lebih banyak dibantu Yuki soal ide. Ugh, buat adek gue semoga puas bacanya (dan jangan paksa gue bikin adegan yang aneh-aneh!). Enjoy it.
Warning : T rate, Sho-ai, bahasa yang gak baku.
Genres : Romance/Humor/Drama/Angst/Hurt/comfort/School-life.
Pairing : NarutoXItachi/NarutoXSai/NarutoXSasuke (gue gak tau dah bakal gimana nanti akhirnya).
Disclaimer : Belong to Masashi Kishimoto.
Main idea from Yuki.
Brother Can not Be Lovers
~PROLOG~
.
.
Hai, nama gue Naruto. Lebih lengkapnya Namikaze Naruto. Tahun ini gue berusia genap enam belas tahun, dan gue duduk dibangku SMA tingkat pertama sekarang. Gue itu kata orang-orang gak pernah bisa diem, terlalu hyperaktif dan ekspresif, tapi banyak yang bilang gue ini manis loh! Hehehehe, meski gue gak suka dibilang manis tapi gue menysukuri aja deh. Gue itu suka banget sama yang namanya olahraga! Basket? Bola? Tenis? Apapun deh gue suka sama yang berbau olahraga, dan niatnya sih gue nanti mau masuk klub basket bareng sama Kiba, nah Kiba ini sohib gue dari gue SD, anaknya gokil dan gak jauh beda dari gue.
Tentang kehidupan gue? Gue itu hidup di keluarga sederhana, ibu gue namanya Kushina Uzumaki yang berubah nama jadi Namikaze Kushina, dan ayah gue Namikaze Minato. Kedua orang tua gue itu pembisnis. Ayah gue buka restoran di tengah kota Konohagakure dan udah cukup terkenal, dan ibu gue buka usaha perhiasaan dan termasuk jenis perhiasan yang sering dicari! Oh, ya ibu gue itu merangkap jadi model loh. Tapi setahun yang lalu ayah gue meninggal dalam kecelakaan pesawat, dan ibu gue berhenti jadi model buat nerusin restoran ayah gue di Konoha. Tapi ada yang penting dari itu! setelah selama satu tahun menjanda, ibu gue tau-tau ngasih kabar kalau dia pengen nikah lagi sama seorang DUDA DENGAN TIGA ORANG ANAK! Dudanya itu bekas suami sohibnya ibu gue yang dulunya juga model dan mereka berniat untuk menikah minggu depan.
Flashback
"APAAAAA? KAA-SAN MAU NIKAH LAGI?" tanya Naruto dengan mata yang nyaris copot dia melotot lebar ke arah ibunya.
"Hehehe, iyah! Ibu akan menikah dengan Fugaku Uchiha, itu loh suaminya sahabat ibu dulu yang tinggal di Sunagakure!" jawab sang ibu sambil terkekeh dengan wajah merona.
"Kenapa gak bilang-bilang?" tanya Naruto dengan muka cemberut, sedikit kesal karena ibunya punya rencana tapi gak bilang dia dulu.
"Dan kami akan menikah minggu depan!" sambung ibunya dengan senyum sumringah.
"APAAAAAA?" teriak Naruto dengan shock, gak menyangka kalau ibunya malah sudah menyiapkan pesta pernikahannya minggu depan.
End flashback.
Jadi disinilah gue! Terperangkap di dalam pesta pernikahan ibu gue sendiri! Bukannya gue gak suka kalau ibu gue nikah lagi, cuma gue ngerasa ini terlalu cepat dan gue gak tau deh apa gue bakalan akur sama ketiga 'saudara' gue nantinya? Kalau dilihat-lihat sih mereka semua ramah kecuali dia, Sasuke Uchiha. Gue gak tau apa salah gue, tapi dia jutek banget sama gue, dan matanya itu bikin gue kesel! Pengen banget gue colok itu mata hahahahaha… Hah… Tapi ya sudahlah, toh gue seneng kalau liat ibu gue bahagia, dengan begitu gue gak akan melihat dia nangis lagi tiap malem gara-gara selalu inget sama ayah gue.
Esoknya...
.
.
Yap, mulai hari ini gue bakalan tinggal di Sunagakure bersama dengan keluarga baru gue. Hari ini gue dateng sendiri, karena ibu gue masih ada urusan bisnis di Konoha. Aduh, gue jadi geg-gedan gini...
"Selamat datang Naruto!" Fugaku tiba-tiba saja muncul di depan Naruto sambil menyambut putra barunya.
"Te-terima kasih… Tapi apa ini tidak terlalu berlebihan?" tanya Naruto dengan tampang senyum dipaksakan melihat betapa meriahnya sang ayah angkat menyambut kedatangannya. Pake acara tebar-tebar bunga sama nyalain petasan pula! Yang lebih parahnya di depan pintu ada tulisan dengan ukuran super gede yang mencolok yang menuliskan 'SELAMAT DATANG PUTRAKU TERCINTA'. Pengen rasanya dia lompat ke jurang atau nyebur ke sumur saat itu juga.
"Nah, ayo masuk! Jangan sungkan-sungkan!" Fugaku segera menyeret Naruto untuk masuk ke dalam, sedangkan Naruto hanya bisa menjerit dalam hati berteriak 'SOMEBODY HELP ME!'.
-ooo-
Saat ini Naruto sudah duduk di meja makan bersama dengan semua keluarga Uchiha lengkap.
"Silahkan dinikmati makanannya ya! Ini semua ayah yang masak loh, hohohoho!" Fugaku tertawa dengan bangga, soal masakan dia memang ahlinya! Dia menyuruh Naruto untuk mencicipi masakan buatannya, berharap sang anak terkesan.
"Ba-baiklah… " Naruto tentu tidak enak untuk menolak, dia langsung mencomot salah satu sushi yang terhias indah di atas meja makan.
TAK!.
Tapi saat itu juga ada sebuah sumpit lain yang sepertinya juga hendak mengambil sushi yang sama dengan yang ingin diambil Naruto.
"Ini sushiku." Kata seseorang yang tak lain adalah Sasuke Uchiha, anak bungsu dari tiga bersaudara Uchiha. Dia menatap Naruto dengan tatapan menantang, bikin darah Naruto naik ke kepala dengan seketika.
'Huh! Apa-apaan dia, menyebalkan!' ketus Naruto dalam hati, tapi untuk kali ini dia lebih memilih mengalah. Dia tidak ingin membuat keributan dihari pertamanya dirumah Uchiha ini. 'Sudahlah, Naruto… Sabar-sabar… ' Naruto menghela napas dengan sabar dan memindahkan sumpitnya ke makanan lain. Tapi lagi-lagi sumpit Sasuke juga berada di tempat yang sama.
TAK!.
"Tempura itu milikku." Katanya Lagi sambil mencomot tempura itu dengan cepat. Naruto hanya bisa menahan sabar dan mencoba mengambil tempura yang lain tapi…
Set… Set… Set…
Dengan cepat sumpit Sasuke beraksi dan melalap habis tempura tersebut. Naruto menatap geram pada Sasuke, sedangkan yang ditatap hanya makan dengan santai tanpa mempedulikan Naruto.
'Gue harus bisa sabar! Mending minum aja deh… ' batin Naruto yang terus-menerus mengingatkan dirinya untuk sabar agar tidak kena hasutan setan.
Grab…
Yah, ternyata saat Naruto ingin mengambil minuman ada sebuah tangan yang juga memegang gelas dari minuman itu.
"Kau ini suka sekali mengambil punya orang lain ya," ucap Sasuke datar sambil memberikan tatapan yang menurut Naruto sangat menyebalkan. Setelah mengucapkan itu, Sasuke langsung meminum habis minuman itu dan bergegas meninggalkan ruangan makan.
"Hey! Apa yang kau bicarakan hah? Bicara seperti itu pada dirimu sendiri!" teriak Naruto yang akhirnya sudah tak bisa menahan lagi urat emosi di kepalanya.
"Jangan berisik… Bodoh." Balas Sasuke yang masih sempat berbalik dan menghina Naruto. Pemuda itu terlihat menyeringai sedikit lalu pergi dari sana.
"Apa katanya!" Naruto benar-benar sudah marah dan kepalanya mengeluarkan asap.
"Sudahlah Naruto, Sasuke memang begitu jangan kau pikirkan." Sambar anak tengah dari Uchiha yang bernama Sai. Dia tersenyum sedikit pada Naruto.
"Lagipula menghadapi Sasuke sama saja menghadapi orang gila kau tau, jadi diamkan saja." Timpal anak sulung Itachi Uchiha yang sepertinya sudah terbiasa dengan sikap Sasuke.
"Hahahahaha, keluarga ini benar-benar harmonis!" kata Fugaku yang malah tertawa lebar dengan tidak elitnya.
'Dari bagian mananya yang kau sebut harmonis?' batin ketiga orang yang ada disana sambil sweatdrop.
'Hah… Apa benar semua akan baik-baik saja?' batin Naruto sambil menghela napas panjang, merasa tidak yakin mengenai nasibnya sendiri dengan keluarga barunya saat ini.
Bagaimana kisah kehidupan Naruto selanjutnya dengan keluarga barunya? Dan kenapa sikap Sasuke yang sepertinya memusuhi Naruto?.
TBC…
Riku : Ide sikap Fugaku yang berubah drastis kayak gitu adalah ide Yuki, dan hampir dichapter ini ide dari Yuki semua dan gue cuma manggut-manggut aja kayak orang dodol sambil ngetik. Dan kalau ada yang punya saran, ide, kritik silahkan kirim review atau PM. Dan gue tidak menerima flamer untuk fic kali ini, karena ini fic ulang tahun adik gue dan gue gak mau dikacaukan oleh seekor flamer. Pas dihari ultahnya dia bakalan buka fic ini dan dia baca.
Dan Yuki ada kemungkinan bisa kembali aktif menulis Oktober nanti (semoga gak ada halangan lagi), dia bilang makasih buat yang udah ngikutin Neverland dan cerita lainnya, salam Hugs for all of you.
.
.
"Happy birthday to you!".
