hai.. ini fanfic pertama saya, mav klaw jelek.. :-)
"Wah… aku harus pake baju yang mana ya? Ini kan hari spesial banget buat aku! Jadi bajunya harus yang cocok!"
Gadis itu kemudian membongkar lemari kremnya yang kecil.
"Sayang, aku hanya gadis sederhana yang hanya memiliki beberapa potong baju saja. Tidak ada yang spesial!"
Gadis itu nampaknya tidak bersyukur.
Dari luar, kemudian terdengar suara pintu yang diketuk.
TOK..TOK..TOK..
"Sakura…?" terdengar suara halus namun sedikit lemah milik neneknya.
"Ya?"
"Sedang apa kau disana? Sudah Jam 07.00 pagi! Bukankah kamu akan janjian jam 08.00? kau juga belum mempersiapkan sepedamu!"
"Ah iya! Tunggu sebentar nek!"
"Boleh nenek masuk?"
"Tentu…"
Didalam kamar, Sakura menjelaskan bahwa, dia tidak memiliki baju yang cocok untuk pergi ke rumah temanya yang berklan Uchiha itu. Dan sedikit…minder…
"Hahaha…"
"Mengapa nenek tertawa?"
"Sakura, Sakura, itu wajar sayang! Kalau begitu ayo ikut nenek!"
Neneknya kemudian memperlihatkan sebuah stelan baju warna pink berenda, yang baru saja selesai ia jahit.
"Ini, nenek jahitkan khusus untukmu Sakura! Kau pasti cabtik sekali memakai baju ini!"
"Waahhh…." (mata Sakura berbinar melihatnya.)
"Bagus kan?"
"Bagus banet nek! Ini nenek yang buat? Pasti mahal. Kapan nenek menjahitnya? Aku tidak pernah melihatnya!"
"Itu bukan urusanmu Sakura! Sekarang, cepat ganti bajumu dan segera pergi, dan ingat… Tuhan itu telah membagikan rizki-Nya kepda hamba-hamba-Nya, dan kita harus selalu bersyukur! Termasuk pada baju ini!"
"Iya nek! Aku pasti akan selalu bersyukur! Maaf tadi aku terlihat tidak bersykur… terima kasih ya nek! Nenek memang nenek yang baik! Aku sayaaaaaang banget sama nenek!"
Sakura kemudian memeluk neneknya yang sudah tua itu. Dia kemudian melompat ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan baju yang beru diberikan oleh neneknya tadi. Setelah membereskan beberapa perlatan tulis yang dibutuhkan, Sakura kemudian keluar kamar. Ya benar! Dia terlihat begitu manis, cantik, dan imut. Pipinya yang merona, bibirnya yang haus dan pink, juga kini ditambah dengan stelan lengan pendek dan rok berenda menempel di badannya dan pita merah dikepalanya membuat dia benar-benar cocok untuk datang ke kediaman Uchiha tersebut.
Neneknya tahu, Sakura menyukai pemuda tampan nan gagah bernama Sasuke itu. Sakura sering cerita kepadanya. Dan neneknya juga sering cerita tentang masa remajanya yang sama seperti Sakura. Sakura kemudian menyiapkan sepeda pink-nya dan berpamitan pada neneknya.
"aku pergi dulu ya nek!"
"Eh tunggu sebentar sakura! (neneknya kemudian masuk ke dalam rumah dan membawa sekotak kardus berpita merah). Tolong berikan ini pada Nyonya Uchiha ya. Seidkit bingkisan untuknya, dari nenek!"
"Apa isinya nek?"
"Kue.. kue manis buatan nenek, oke?"
"Oke! Si….P! nek!"
"Baiklah, hati-hati ya dijalan. Jangan lupa kue nenek!"
"ya sama-sama, terimakasih ya nek.. (Cup! Mencium pipi neneknya.) dah!"
"Dah!"
Sakura pun mulai menggenjot sepeda pinknya. Semaik lama, akhirnya badan Sakura tak terlihat lagi.
Perlu diketahui, bahwa, sakura hanya tinggal bersama neneknya. Orangtua dan kakaknya, entahlah. Neneknya masih merahasiakan itu. Mreka tinggal di sebuah rumah mungil di bukit. Masih sangat asri. Dan tak sampai 10 orang yang tinggal dibukit itu. Neneknya bekerja sebagai pekebun. Kebetulan mereka punya beberapa hektar kebun Stroberry, tomat, anggur, wortel, sayur-sayuran, jeruk, semangka, dan melon. Walaupun banyak, tapi, harga yang ditawarkan oleh pembeli dari kota tak mahal. Jadi, ya apa boleh buat. Yang penting mereka masih bisa makan dan hidup dengan tenang dan tentram.
Perjalanan Sakura cukup jauh. Kediamannya ada di barat Konoha, sedangkan kediaman Uchiha ada di sebelah timur. Dan itu memakan waktu sekitar 1 jam. Sedangkan Sakura harus tetap mengayuh spedanya. Sesekali Ia berhenti untuk istirahat.
Dan…
08.15
Akhirnya Sakura sampai. Dia kemudian memarkirkan sepedanya dan memencet belnya. Tak berapa lama, Nyonya Uchiha atau ibunya Sasuke membukanya.
"selamat pagi Nyonya Uchiha.." (cium tangan)
"Hai! Selamat pagi Sakura! Waaah! Kamu cantik sekali hari ini!"
Sakura blushing! (ya pkir aje, dipuji ame nyokapnye cowok yang kite suke, gimane kite nggak gede kepale? Ape lagi, yang disukai si Sakura itu si Sasuke… trz ape hubungannye ame sasuke?)
"Ah… terimakasih, tante juga tambah cantik… bahkan, setiap saya meihat tante, rasanya hati ini begitu tenang.."
"Ahahahaha…. Bisa aja kau Sakura."
"Oh iya, tante ini ada sedikit bingkisan dari nenek…"
Sakura kemudian memberikan kado itu.
"waaah… nenekmu bak sekali! Katakan terimakasih dan salam untuknya ya, kami selalu mendo'akannya. Baiklah, silahkan masuk Sakura, Sasuke dan Naruto sudah berada di taman. Sedang bermain untuk menungumu."
"Ah.. iya, maaf ya aku terlambat"
"No problem! Oke, silahkan masuk. Kau tahu kan dimana taman? Aku akan buatkan minuman dulu!"
"Baik tante, ya, kalau begitu saya izin masuk ya tante."
"Sure"
--
Ditengah perjalanan menuju Tama Rumah sasuke didalam rumah Sasuke yag gedenya keterlaluan itu (hiperbolis bgd y?) Sakura bertemu dengan kakaknya Sasuke yang mirip Sasuke (ya iyalah!) but, sedikit lebih tinggi n tua (hehehe) dan Skura mencoba seramah mungkin didepannya.
"Ohayo Gozaimasu kak Itachi-san!"
"Hn."
Itachi kemudian melanjutkan langkahnya. Dan masih beraura… DINGIN!
And finnaly, Sakura sampai juga di taman rindang berair mancur tersebut. Sasuke dan Naruto tampak asyik bermain kartu, sambil Naruto bernarsis-narsis ria!
"Hei Sasuke! lihat saja, kali ini aku yang akan Menang!"
Naruto kemudian mengeluarkan kartu Queen.
"haha! Dasar bodoh! Kau pasti akan menjadi pecundang Naruto!"
Dan Sasuke kemudian mengeluarkan kartu King.
"Aaaah!! kau licik Sasuke!"
"Bukan, tapi kau yang bodoh Naruto!"
"Apaa??"
"Selamat pagi Sasuke, Naruto, maaf ya aku terlambat.."
Kedua laki-laki tersebut kemudian mendongak ke atas. Dan… mereka menatap Sakura yang berbeda hari ini.
"Wah!! Sakura-chaaaaaaaaaaaan! Cantik banget!"
"Hahaha! Naruto kau bisa saja!"
Sasuke masih melihat Sakura dengan sedikit-emmm mungkin lumayan-ehh ya banyak lah.. bunga di hatinya. Tapi sayang. Sakura can't see it!
"Kalau begitu pantas denganku yang tampan!''
BLETAK! 1 bukit tercipta di kepala Naruto.
"maaf ya Naru-kun… abis kamu nakal sih!"
"Maaf juga ya Sasu-kun! Aku terlambat."
"Hn."
Mata mereka bertemu. Mata yang hijau yang meneduhkan juga indah itu bertemu dengan mata hitam yang gagah, dan juga indah namun tetap dingin n cool. Wajah polos yang manis, imut dan cantik milik Sakura terasa sejuk di hati Sasuke. dan wajah super ganteng, cool, keren, dan tenang Sasuke juga benar-benar hidup di hati Sakura. Sakura tidak ingin melepaskan pandangannya dari Sasuke, begitu juga 'sepertinya' dengan Sasuke. sakura memang sudah lama menyukai Sasuke, tapi entahlah. Apakah Sasuke juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Dan pandangan itu terputus ketika seorang wanita cantik paruh baya datang pada mereka.
"Ayo Naruto, Sakura diminum ya the nya, oh iya Sasuke ibu mau bicara sebentar denganmu!"
"Ya bu."
"Sebentar ya Sakura, Naruto.."
"Ya" jawab mereka bersamaan
- -
"Ada apa bu?"
"Enggak, ibu Cuma mau nanya, kamu udah kenal Sakura kan?"
"Ya, memangnya kenapa?"
"Nah, bagaimana menurutmu?"
"Bagaimana apanya?"
"Ya semuanya dalam diri Sakura."
"ya dia itu temanku."
"Ahahaha! Oh Sasu… ya sudah, nanti malam saja kita lanjutkan dah!"
"Dah!"
- -
"Ada apa Teme?"
"Urusanmu dobe?"
"Bukan teme!"
"Nggak usah nanya dobe!"
"HEI!! Apaan sih Teme, Dobe, nggak bagus tahu!"
"Maaf Teme! Eh maksudku Sakura-Chaan!"
"Dasar!"
BLETAK!
"Ahhh"
"Ya uadah, mendingan kita pecahin aja sandi yang di kasih sama Kakashi senseii itu!"
Merekapun melihat kerats yang ada kata sandi nya. Tulisannya:
Ketuk pintunya! Bila tak dibuka, cari kuncinya! Bila kau menemukannya, kau-lah orangnya! Maka, kau akan bahagia bersamanya. Dan pastikan, agar dia mengatakan, "Masuklah! Disini tak ada siapa-siapa! Hanya kau dan aku!"
INGAT! Di Aula Akademi Ninja! Minggu ini, jam 07.00, jangan lupa agar membawa kuncinya!
"APA SIH?? Nggak ngerti!"
"Wahhh!! Kayaknya ini Kode Cinta deh! Romantis banget!"
"Konyol!"
(Tau kan sapa yang ngomong di atas tadi? 1.Naruto, 2.Sakura 3.Sasuke)
"HEI TEME! TOLONG JELASKAN PADAKU! AKU TIDAK MENGERTI MAKSUDNYA!!"
"Hah.. diamlah dobe! Aku juga sedang berpikir!"
"mmm… Sasuke-kun… sepertinya itu menjelaskan tentang sandi cinta deh!"
"Mm.. mungkin kau benar!"
Inner Sakura: "Kya!! Sasuke mendukungku!"
"Kalau begitu apa maksudnya semua ini?"
"Em… ketuk pintu? Kunci? Bahagia?" (Sasu)
"AHA! Aku tahu, kalau tidak salah, aku pernah memebaca di salah satu novel cinta… mungkin pintu itu menyimbolkan hati seseorang!" (Saku)
"hm.. jadi pintunya itu berarti pintu hati ya?" (Sasu)
"Yup! Dan mengetuk pintu itu berarti mengetuk pintu hati! Kalau tidak ada yang membukanya, dia harus mencari kunci agar dapat membuka pintu hati itu!"
"Dan bila dia dapat membuka pintu hatinya, berarti dia itu orang yang bisa mendapatkannya, dan pastikan agar tidak ada orang lain di ruangan atau dalam hal ini hatinya!"
"iya! Itu agar cinta mereka itu tidak ada orang ketiga, hanya dia dan dia!"
"OOOH!! Kalau begitu apa maksudnya di Aula Ninja minggu ini jam 07.00? dan membawa kuncinya?" naruto tetap dalam keadaan bingung.
"Mungkin maksudnya ada suatu acara yang mengharuskan kita memiliki pasangan!" (sasu)
"Pasangan? (Mata Saku berbinar)"
"Hm… tapi memang pasangan yang cocok, bukan karena paksaan,"
"Lalu acara apa?" Dari tadi si Naru nanya mulu.
"PESTA DANSA!" Sakura melompat kegirangan.
"maksudnya?"
"Aku denger dari Ino, katanya, minggu ini akan ada pesta dansa gitu deh!"
"Waaahhh! Hinata… here I come!"
"Hei! Tapi sepertinya, pasangan itu dicocokan di sana deh! Kita hanya disuruh membawa kuncinya!" sasu
"Jadi kita nembak cewe geto Teme?"
"ya semacamnyalah Dobe! Huh… konyol! Malas benar aku ikut!"
"Tapi Sasuke! Kakashi senseii kan mewajibkan kita agar menelesaikan misi ini!"
"Huh dasar cewek!"
Sakura kemudian menatap Sasuke. tapi Sasuke tak menatapnya. Sayang.
--
Malam sebelum malam pesta itu, di kediaman Uchiha.
"Sasuke!"
"Ya bu?"
"ibu ingin bicara padamu!"
"tentang apa?"
"itu, tadi ibu melihat sandi yang diberikan kakashi untuk misi kelompokmu! Dan kau sudah tahu siapa yang akan kau pilih?"
"Entahlah bu, aku tidak tertarik!"
Tiba-tiba Itachi datang.
"Mungkin kau harus memilihnya!"
"nya? Siapa?"
"Gadis yang waktu itu datang ke rumah!"
"Sakura?"
"Entahlah, aku tak menanyakan namanya!"
"Kenapa harus dia?"
"karena, sepertinya dia menyukaimu! Dan mengharapkanmu!"
"Kakak tahu dari mana?"
"hah.. kau hanya anak kecil! Sharinganmu belum 100 aktif! Sedangkan aku, aku dapat membaca pikiran orang yang sedang menonjol!"
"tapi, kalau dia menyukaiku, kenapa aku harus memilihnya?"
"Bukankah kau juga menyukainya?"
Wajah Sasuke berubah aneh, dan..
"TIDAK!! Aku tidak menyukai wanita kecuali keluargaku sendiri!"
"benarkan, kena sasaran! Hahaha adikku yang bodoh!"
Itachi kemudian mengetuk jidad Sasuke dan berlalu.
"Ibu! Kakak itu menyebalkan ya?"
"Hahaha Sasuke, tidak, dia sayang kok kepadamu! Ya sudah.. jangan sampai mengecewakan ya di pesta nanti!"
"Ya, ini demi ibu!"
"Hahaha"
--
In Uzumaki house.
Naruto sedang menyiapkan kata-kata yang tepat untuk 'menembak' Hinata.
--
And in the Sakura house…
"NENEK!!"
"Eh Sakura? Bagaimana tadi?"
"sangat menyenangkan nek!"
"wah baguslah"
"oh ya tadi mamanya Sasuke mengatakan terimakasihnya padaku untuk nenek, dan dia juga menyampaikan salam untuk nenek!"
"Oh ya sama-sama, sampaikan juga salamku untuknya."
"nek, aku mau cerita sedikit nggak apa-apa kan?"
"ceritakanlah wahai cucuku yang manis!"
"Gini nek, besok malam, di Aula Akademi ninja, akan diadakan pesta dansa dan moment 'menyatakan cinta' bagi para cowok ke cewek yang mereka suka."
"Oh ya?"
"Iya nek…"
"Jadi?"
"emm gimana ya, aduh malu sih ngomongnya."
"hihihi… Sakura nenek tahu kok! Kamu berharap Sasuke memilihmu kan?"
"Kok nenek bisa tahu sih?" Sakura blushing.
"Nenek juga pernah mengalami masa remaja sepertimu juga Sakura!"
"gitu ya nek?"
"Iya! Nenek juga tahu kok, kamu juga ingin tampil perfect kan di pesta nanti? Agar sasuke juga tertarik padamu?"
"tentu nek!"
"jadi kamu menginginkan sebuah gaun yang indah kan?"
"Ah nenek! Itu ya! Tak usah dipikirkan nek! Percuma juga aku bermimpi seperti itu! Hanya akan membohongi diriku sendiri! Dan aku pun tak ingin memaksakannya! Ya, aku akan tampil apa adanya saja nek! Sederhana, dan tidak memaksakan diri!"
"Hahaha Sakura cucuku, jangan seperti itu! Itu wajar kok! Apalagi bagi seorang wanita remaja sepertimu ini!"
"Sudahlah nek…"
"Ya sudah, kalau begitu kamu tidur ya? Ini kan sudah malam… apalagi besok kamu harus menyiapkan semuanya!"
"Oke nek! Makasih ya udah mau engarin ceritaku!"
"selagi nenek bisa, nenek akan jadi pendengar yang baik untukmu Sakura!"
Neneknya kemudian mengatar Sakura pada kamarnya yang kecil itu dan diselimutinya cucu tersayangnya itu dengan diakhiri oleh sebuah kecupan manis di dahi Sakura.
(perlu dikehui bahwa, besok hari libur bagi para ninja genin-chunin.)
Keesokan harinya, Sakura sudah siap membantu neneknya di ladang.
"Sakura, kamu kerjakan sendiri dulu ya, nenek ada perlu sebentar."
"Oke nek! Serahkan saja padaku!"
Nenek Sakura kemudian masuk kembali ke rumahnya itu. Ditinggalnya gadis manis yang sekarang tengah memakai topi bundar, sepatu boot dan pakaian bercocok tanam, yang sedang menyiram dan memberi pupuk pada tumbuhan stroberi itu.
Didalam rumah, nenek Sakura langsung menuju kamrnya dan membuka lemarinya, diambilnya sebuah gaun berwarna putih-pink-ungu yang belum selesai itu. Dia kemudian menyelesaikan gaun itu. Kerlap-kerlip payet dan manik-manik itu termotif indah di bagian bawah roknya yang berfuring putih itu. Didalamnya berwarna ungu. Kain pink bermain di bagian pinggangnya dan panjang hingga terurai ke lantai. Ah pokoknya indah banget. 3 jam kemudian gaun itu selesai. Sakura terus memanggil-manggil neneknya.
Jam 15.15, mereka beruda sekarang sedang nge-teh di selasar depan rumah.
Malamnya Sakura sibuk sendiri di kamar, memilih-milih baju kusamnya yang sekiranya cocok untuk dipakai pada pesta dansa nanti. Dia gelisah, tak satupun baju yang ditemukannya yang cocok untuk dikenakan pada pesta dansa nanti. Kegelisahannya itu dapat diihat neneknya yang kini sedang berada diambang pintu memandangi tingkah cucunya itu.
"sedang apa Sakura?"
"Eh nenek? Tidak aku hanya sedang memilih baju yang pas saja!"
Sakura tak menoleh sedikitpun ke arah neneknya.
"Mau nenek bantu?"
"Ah tak perlu nek, terlalu payah bagiku, bajuku hanya sedikit, masa masih harus dibantu mencarinya juga?"
"Maksud nenek membantumu agar tak gelisah begitu!"
"Maksud nenek?" Sakura kemudian menoleh ke arah neneknya dan…
"ini untumu Sakura!"
Sakura tercengang. Dilihatnya sebuah gaun indah nan mewah itu… kerlap-kerlip manik-maniknya menambah nilai tambah bagi penampilan gaun itu.
"nenek mendapatkannya dari mana?" mata Sakura belum berpindah dari gaun yang indah itu.
"nenek mejahitnya sendiri, bagu tidak?"
"Nek… nenek tak perlu melakuakn itu untukku.." matanya mulai berkaca-kaca, menahan haru… dipeluknya nenek tercinta itu.
"Nenek terlalu baik padaku…" air mata bahagia mengalir disana.
Dalam pelukannya, nenek Sakura berkata,
"jangan begitu cucuku… ini mungkin hadiah terakhir dari nenek…"
"Aku tidak mengerti maksud nenek, tapi aku sangat amat menyayangi nenek, aku tidak akan pernah meninggalkan nenek!"
"terimakasih Sakura, tapi maafkan nenek ya, apabila nanti nenek harus pergi… nenek juga takan pernah melupakanmu Sakura.."
Sakura tidak 'ngeh' dengan kalimat terkahir neneknya itu, ia terlalu bahagia untu itu.
--
Kali ini Sakura diantar oleh seorang tetangganya yang kebetulan akan ke kota malam ini.mereka menaiki sebuah mobil bak. Sakura kini tampak begitu cantiksekali! Gaun itu benar-benar pas pada dirinya! Rambutnya kini (rambut Sakura masih panjang ya!) disanggul bak putri dan diberi poni. Anggun deh!
"Jaga dirimu baik-baik ya cucuku!"
"Pasti nek! Nenek juga ya…"
"Hm.. Sakura, sebelumnya, ada yang ingin nenek berikan padamu.."
"Apa nek?"
Neneknya kemudian mengeluarkan sebuah kalung ber 'gantungkan' bentuk bunga itu. Talinya dari emas putih dan pada bentuk bunga itu dipenuhi mata dari berlian.
"Nek??"
"Ini milik ibumu! Pakailah Sakura!"
"Tapi nek?"
"Sudah!"
Mereka kemudian berpelukan.
"Sakura, maafkan nenek ya, mungkin nenek tak dapat mengatakannya sekarang."
"Mengatakan apa nek?"
"Ah sudahlah! Sana! Nanti kamu terlabat loh!"
"Oke! Dah nenek! Aku sangat menyayangi nenek! Aku nggak tahu deh mau bayar ake apa untuk membalas semua kebaikan nenek ini!"
"Nenek juga sangat menyayangimu Sakura! Ah Sakura, nenek tak perlu balasanmu… nenek hanya ingin kau selalu riang dan tidak menjadi pemurung ya? Jadilah Sakura yang bermekaran!"
"Oke nek! Aku janji deh! Dadah!"
"Dah!"
Nenek Sakura tersenyum, dan mendesah…
"nenek sayang kamu Sakura cucuku…"
--
"Hahaha! Kau ada-ada saja Shikamaru!" Sasuke mulai tertawa
Para cowok kini lagi pada ngumpul di pojokan sambil minum sirup berwarna merah itu. Lagi pada ngebanyol.semua tampak keren, ganteng, gagah ah pokoknya…. Tak dapat dituangkan dlam kta'' deh! (terlalu dilebih-lebihkan!) terlebih lagi Sasuke, Gaara, Shikamaru, Sai, Neji yang pake jas n celana serba item gitu deh. Pake toxedo dsb lah yang keren'' but juga mewah n berkelas. Sbnernya yang lain juga gitu, but yang kelima ini bener-bener keliatan wahhh banget deh! N semua cwek yang ngeliat mreka tuh keiatan ngarep banget 'ditembak' mreka''pada! (mati dunqx? :P!)
"jadi gitu? Apa Gaara nggak keberatan kakanya ditembak sma cwok berwajah 'nggak banget deh!' gitu?"
"hahahaha" tawa mereka pun lepas.
"huh diam kau Neji!"
Gaara memandang dengan pandangan yang mengisyaratkan "Awas loh apa-apain kaka gue, gue remes tulang lu sampe jadi tulang lunak!" ke Shikamaru (syerem banget? )
"Eh liat deh! Hianata manis banget ya?? Pake gaun putih gitu! Kayak pocong!"
Naruto keselek (tadi Naruto lagi minum). Semua tertawa.
"Hei Kiba! mau tahu rasanya tidur bareng Rubah?"
"Mau! Kayaknya asik banget! Mana ekornya da sembilan lagi, lumayan lah di gule… sebulan nggak perlu beli makanan!"
Tawa pun membeludak.
"Kiba! Kau ini menyebalkan!"
"Sudahlah Naruto memang begitu keadaannya!"
"Gila lu! Sepupu sendiri diejek!"
"Sory deh! Abisnya dia ngak mau ngasih 30 jatah angpaonya ke gue!" (Neji? Neji? Neji? Ternyata jadi pemalak? Oh tidak!)
Ditengah gelak tawa anak cowok. Tiba-tiba datang seorang yang menawan. Tiba-tiba saja para cowk terdiam, pangling, sepertinya mereka mengenalnya tapi siapa ya? Terlihat begitu berbeda!
Dari pintu Aula Akademi masuk seorang wanita dengan senyuman yang indah. Rambutnya yang disangul, wajahnya yang berseri-seri, gaunnya yang sangat amat indah dan terasa sangat cocok dengan gadis itu, kemudian mata hijaunya yang meneduhkan dan indah itu disambut anak-anak gengnya.
"Sakura?"
"Hei Ino? Tenten? Hinata? Temari!"
"Ya ampun lo beda banget hari ini!"
"Masa sih?"
"Iya! Hari ini kamu cantik banget!"
"Ah jangan gitu Tenten!"
"Ya udah! Yuk masuk! Acara dimulai 10 menit lagi!"
Sakura kemudian beranjak prgi bersama para kawannya. Dan dilihatnya Sasuke diantara para cowok itu. Pandangannya bertemu. Sakura Blushing. Dia tersenyum sanagt manis. Dan kemudian kembali meneruskan jalannya.
