Tittle : The Real Game |chapter 1|

Author : NL

Main Cast : Kray

Other Cast : Other EXO member

Lenght : 1 of ?

Genre : Romace, comedy maybe, friendship, dll

Disclamer : Tokoh cerita disini milik keluarga dan Tuhan, but the story is mine, real my stoty okay :D

Warning : Ternak typo! Yaoi! Ga jelas! Aneh bin Ngaco bin bla bla bla..


Someone POV~

Apakah kalian tahu tentang seorang namja yang dikaruniai oleh tuhan dengan wajah sempurna. Mmmm sempurna, ya sempurna tapi dia itu termasuk orang yang paling disayangkan. Why? Because he is never say 'thank you' and 'oh i'm sorry' errrr bagaimana menurut kalian? Menyebalkan bukan?

WHAT? Kalian masih saja berteriak histeris seolah ia adalah lelaki bak pangeran dari langit =.=. OH MY GOD! Aku frustasi, sungguh aku tak bohong demi bubble tea milik Sehun tetanggaku aku tak berbohong sama sekali. Ia seorang lelaki angkuh, kalian masih saja memuja ketampanannya...ups tampan ya? yeah kuakui ia memang tampan, tapi ketampanannya tak sebanding dengan sifat buruknya.

Oh ayolah, kumohon buka mata kalian lebar-lebar. Kalau perlu tarik kelopak mata kalian gunakan selotif sebagai alat pengerat agar kelopak mata kalian tak tertutup.

Jika kalian tetap pada pendirian bahwa ia adalah lelaki baik hati nan menawan, ugh aku butuh plastik untuk mengeluarkan isi perutku saat aku mengatakan tentangnya barusan. Ok ok, yang tadi itu bukan kataku tapi kata teman-teman dikampusku. Ingat bukan aku yang mengatakannya, aku hanya menceritakannya.

Back to story...jadi begini. Ehm aku harus menyiapkan snack kesukaanku terlebih dahulu sebelum aku menceritakan tentang tokoh utama menyebalkan yang sebenanrnya aku malas menceritakannya. Hanya saja, karena aku adalah orang baik hati seeeeeeeeedunia, maaf atas tingkat kenarsisanku :D aku akan menceritakannya pada kalian...fufufuf agar kalian tahu tentang dirinya terutama sifat buruknya itu..

Perlu kalian ketahui ia adalah seorang namja, apa perlu aku sebutkan ciri-cirinya? Sepertinya tak per...aaaaaaa ok ok ok kalian jangan main melemparkan sendok kearahku , aku akan mengatakan ciri-cirinya. Huft merepotkan =.= dia itu seorang laki-laki dengan rambut pirang bagaikan matahari berjalan , tingginya yang bagaikan tiang listrik seperti di depan rumahku, badannya tegap dan tentu ia memiliki abs, ck kalau dilihat dari luar dia memang seorang lelaki idaman namja cantik dan yeoja diluar sana. Matanya yang tajam bagaikan burung elang nyangkut di pohon cabe #eoh , hidungnya yang mancung bak pinokio #eh , kulitnya yang putih bersih, kalau disini aku yakin dia pakai merk terkenal pemutih untuk memutihkan kulitnya, dan rahang tegasnya yang membuat wajahnya tampak sangat sempurna. Oh tuhan aku butuh plastik sekarang juga.

Well itulah dirinya, dia yang sempurna dimata para manusia bodoh pengejar cinta dari sang pangeran. Aku heran, mereka tahu bahwa dirinya adalah seorang lelaki angkuh, arogan, dingin, cuek dan tetek bengeknya itu masih saja banyak fansnya. Seharusnya aku membunuhnya saja agar setiap hari aku bisa merasakan ketenangan nan damai nun abadi #apa coba =.= pasalnya saat ia baru saja memasukkan mobilnya, fansnya yang anarkis itu sudah berdiri setia di depan gerbang dibarengi teriakan-teriakan memekikkan ditelinga.

Jja, aku harus melanjutkan kembali cerita tentang dirinya. Kali ini kuharap kalian bisa membaca dengan cermat apa yang akan aku tulis. Dia seorang namja dengan segudang ketampanan, kekayaan, bahwa dengan kondisi badboynya kini ia termasuk siswa cerdas dengan otak cemerlang. Banyak prestasi yang ia torehkan untuk membesarkan nama universitas kami, tidak hanya di bidang akademik saja tapi dibidang olahragapun ia kuasai. Ck tak kusangka orang sepertinya memiliki otak secemerlang itu.

Than,,aku yakin pasti kalian bingung kenapa dengan diriku membenci orang sepertinya yang jelas-jelas setelah apa yang telah aku deskripsikan dia adalah namja yang luas biasa sempurna. Apabila kau menjadi kekasihnya, kau pasti sangat beruntung telah memilikinya. Tapi tidak denganku, aku tidak akan semudah itu tertipu dengannya. Because the real game is begin...

Kalian akan tahu tentang dirinya yang sebenarnya...

Kalian akan menyaksikan kisah dengan keseruan tingkat akut...

Kalian akan tahua the real game yang telah dibuat...

Yeah kalian akan mengetahuinya...sebentar lagi...

Post 6 November 2013, pukul 16.00 KTS


Author POV~

"Kau melihatnya lagi?" Tanya seorang namja imut bernama Luhan.

"eoh?" Yang ditanya hanya bisa memasang wajah bingungnya.

"Hei kau tak perlu berbohong, aku tau kau melihatnya" Ujar Luhan sambil memainkan handphonenya, ia sedang berusaha menghubungi sang kekasih yang sampai saat ini masih saja tak mengankat teleponnya.

"Maksudmu?" Namja satunya masih berpura-pura tidak tahu. Luhan? Ia memasukkan handhonenya ke dalam saku setelah lelah menghubungi kekasihnya itu, kemudian menatap sahabatnya yang masih setia membaca buku. Yah, perlu diketahui kini posisi mereka sedang berada di bawah rindangnya pohon mapple di belakan sekolah. Tempat yang tenang eoh

"Aku tau kau berbohong" Kata Luhan kembali.

Well, apa sahabatnya itu lupa bahwa mereka sudah bersama sejak kecil, kedua orang tua merekapun sangat dekat. Dimana mereka mempercayai satu sama lain untuk menjaga anak-anak mereka. Sungguh, itu bukan waktu yang sebentar untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada salah satunya. Mereka berdua bagaikan seorang sahabat yang selalu tau permasalahan yang sedang dihadapi. Contohnya saat ini, Luhan tau apa yang sedang terjadi dengan sahabatnya. Luhan tahu bahwa ia melihatnya lagi. Karena sehun kekasihnya berada pada waktu yang sama saat sahabatnya itu melihat kejadian yang seharusnya tak dilihat oleh namja sepolosnya itu.

"Hem..."

"Ne?" Tanya Luhan saat mendengar gumanan sahabatnya itu.

Hening.

"Oh ayolah Yixing, kau membuatku frustasi" Geram Luhan, mengacak rambutnya sesaat sebelum kembali menatap Yixing namja manis sahabatnya itu dengan wajah memelas.

"Ne, aku melihatnya luhan ge" Katanya lirih tanpa berani membalas tatapan Luhan.

"MWO!" Pekik Luhan, benar dugaannya Yixing melihatnya kembali.

"Jinjja?" Tanya Luhan tak percaya.

"Ne, luhan ge. Aish bisakah kau tak berteriak di dekatku, kau tahu telingaku sakit!" Omel Yixing sambil mengelus telinga indahnya.

"Lalu?" Tak menanggapi omelan Yixing, luhan malah bertanya kembali.

"Lalu?" Bukannya menjawab Yixing malah balik bertanya.

Kita lihat bagaimana kondisi si rusa saat meladeni sahabatnya yang menyebalkan ini.

"Ya! aku tahu kau pintar berakting atau apalah yang intinya kau membuatku untuk berbuat sesuatu yang buruk padamu. Hai, bisakah kau tak mengulur-ngulur keadaan. Kau membuatku buang-buang waktu saja" Geram Luhan.

Luhan bersumpah lama-lama kalau ia di dekat Yixing bisa-bisa ia gila mendadak, Luhan ingin sekali membenturkan kepala namja di depannya ke tembok agar sifat lemot yang disengajanya itu menghilang.

"Hahahaha kau lucu ge saat menahan marah, ups tapi lebih lucu lagi saat kau mengeram marah hahaha" Bukannya memperbaiki keadaan Yixing malah memperburuk keadaan. Dalam sekejap mood Luhan pun langsung dawn.

Kadang Luhan berfikir bagaimana bisa ia tahan banting mempunyai sahabat yang sudah ia anggap adiknya itu yang sedikit ehm kelainan. Maksudnya Yixing itu termasuk namja dengan seribu rahasia yang susah untuk di tebak. Yeah walau terkadang dengan baik hati ia mau menceritakan kisahnya, Tapi kini? Okay Luhan tau tentang dirinya yang menyukai seorang namja populer di sekolahnya dan dia tahu disisi bahwa Yixing menyukainya tapi terkadang ia benci karena dia telah menyukai namja tersebut. Well, Luhan hanya bisa memberi solusi padanya. Entahlah apa Yixing benar-benar menyerap kata-katanya ataukah ia hanya sekedar mendengar tanpa mau memikirkannya.

"Bisa berhenti tertawanya?" Kata Luhan sambil mempoutkan bibirnya, ck terlihat imut.

"Ah ne Luhan ge, mian sebelumnya telah mentertawakanmu" Ujar Yixing apada akhirnya setelah ia puas menertawakan gege tersayangnya.

Dapat dilihat kini Yixing menghembusakan nafasnya kasar, membwa petunjuk bagi Luhan bahwa kini saatnya untuk berbicara serius.

"Ne, aku melihatnya. Ge tau kan itulah resiko bagi seorang Zhang Yixing menyukainya. Sejak awal aku sudah mempersiapkan diri tentang ini. Dan kau tau ge, aku tak akan mungkin menyukainya begitu saja kalau aku tak tahu resikonya"

Terdengar miris saat Yixing mengatakannya, tapi bagi Luhan itulah kenyataan yang ada. Yeah, itulah resiko bagi Yixing menyukai namja populer itu.


Yah, dia kembali dalam sebuah lubang permainan

Permainan dibalas dengan permainan

Sakit dibalas dengan sakit

Bahagia dibalas dengan bahagia dan...

Penyesalan dibalas dengan penyesalan


Yixing POV~

Aku, Zhang Yixing seorang namja dengan ketidakpopuleran atau bisa dikatakan aku adalah laki-laki layaknya kutu buku yang tak mempunyai banyak teman, selain Luhan ge tentunya, karena dia bukan siswa disekolahku. Dia adalah lelaki tersesat dengan alasan ingin beretemu dengan kekasihnya, Oh Sehun.

Luhan ge adalah sosok kakak yang kusayangi, dia adalah segala-galanya bagiku, dia bagaikan pengganti orang tuaku saat mereka sibuk dengan dunianya sendiri. Luhan ge, dialah yang selalu menjagaku, melindungiku dalam hal apapun termasuk rasa kekhawatirannya saat aku mengungkapkan perasaanku terhadap namja yang aku sukai.

Entah apa yang merasuki kepalaku sehingga aku menyukai namja semacamnya. Tapi aku juga tak bisa memungkiri bahwa aku telah tertarik oleh atmosfir pesonanya. Pada namja populer tersebut.

Aku mencoba kembali mengulang untuk bertanya pada hatiku, apakah aku sunguh-sungguh menyukainya? ya memang benar aku menyukainya. Menyukai sosok tampannya saat ia bermain basket. Menyukai pesonanya saat ia berjalan menelusuri koridor sekolah, dan banyak hal tentangnya yang membuatku terpikat.

Akan tetapi, kisahku tak semulus dan seberuntung namja cantik dan yeoja di luar sana yang dengan bangganya mereka bisa mengenal dekat sosok namja yang kusukai, bahkan diantara mereka ada yang merasakan menjadi kekasih seorang Wu Yifan, si namja populer.

Dan aku, aku adalah namja nerd yang tak pantas untuk bersanding dengannya. Namja yang tak akan pernah dikenal oleh seorang Wu Yifan, karena seorang Wu Yifan tak akan pernah mau peduli dengan hal di sekitarnya. Jadi selama ini yang bisa kulakukan hanya memendam perasaan tanpa sebuah kepastian.

Disinilah aku berada dalam kisah romansa menyedihkan. Aku tahu dirinya, tentang dirinya yang selalu mempermainkan banyak namja cantik dan yeoja-yeoja gila penebar feromon. Tanpa mau peduli bahwa ia telah menyakiti para korbannya, bagaikan sampah setelah dipakai ia membuangnya begitu saja, tak terkecuali teman-temanku.

Dia, namja pemilik kesempurnaan dengan sikap acuh tak acuhnya tak pernah sedikitpun mau memperhatikan sekelilingnya. Dengan gaya khasnya ia selalu dikerubuni oleh para penggemar setianya. Ia tak pernah mau menghiraukan mereka yang sudah bersusah payah berteriak kencang menyebut namanya, memuja ketampanannya, begitupula hartanya. Ia akan tetap tak peduli pada hal-hal yang menurutnya membosankan, karena ia seorang Wu Yifan.

Dan ketika awal aku menceritakan kepada luhan ge tentang perasaanku terhadap Kris panggilan dari namja pemilik kesempurnaan, Wu Yifan. Tanpa perlu ia merespon pengakuanku, aku sudah menebak bahwa ia akan menolak mentah-mentah keinginanku untuk menyukai Kris. Luhan ge tahu bahwa namja yang kusukai itu adalah seorang lelaki baik hati bertopeng. Katanya Kris bukanlah seseorang yang pantas untukku. Kareana Kris bukanlah orang baik hati yang seperti aku kira.

Tapi seakan buta, aku tak pernah menghiraukan perkataan Luhan ge mengenai keburukan Kris, padahal sudah jelas aku sering melihat perilaku buruknya di sekolah.

Ah setelah aku menceritakan sedikit tentangnya, aku jadi ingat tentang percakapanku dengan Luhan ge di belakang taman sekolah. Aku melihatnya, melihat rutinitas Kris yang tengah mencumbu mesra seorang yeoja sexy. Sakitkah? Tentu. Namja mana saat seseorang yang disukainya tengah melakukan hal intim didepannya, walaupun aku tidak sengaja melihapnya.

Beginilah kisahku, kisah seorang Zhang Yixing.

And Yixing POV~


Author POV~

Pandangan matanya menyiratkan kesedihan, kesedihan yang selalu berhasil ia tutupi dari orang-orang terdekatnya. Meratapi takdirnya sebagai namja pecundang dalam kisah percintaan. Akan tetapi apakah kisahnya itu termasuk ke dalam sebuah takdir biasa saja ataukah sebuah permainan yang baru dimulai. Entahlah hanya mereka yang tahu apakah ini hanya sebuah takdir atau sebuah permainan atas takdirnya, karena merekalah yang menjalani hidupnya sendiri.

Disisi lain, seorang namja imut dengan pakaian casualnya terlihat mendekati namja yang tengah melamun di balkon rumahnya.

"Menikmati kesunyian eoh?"

Tanya Luhan saat ia berada tepat di samping Yixing, namja perubah takdir.

"Ah kau ge, aku kira siapa"

Ujar Yixing sedikit terkejut atas kedatangan Luhan yang terkesan tiba-tiba.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau kesini, ge?" Tanya Yixing kemudian sambil mendudukkan dirinya di bangku yang tersedia di balkon rumahnya dan diikuti oleh Luhan yang kini duduk di sebelahnya.

"Tadinya aku akan berkencan dengan Sehun, tapi tiba-tiba ia ada acara mendadak yang membuat kencan kita batal. Setelah dipikir-pikir kenapa tidak aku main kerumahmu saja, toh pada saat Sehun meneleponku aku tepat berada di depan rumahmu" Ceritanya pada Yixing.

"Memangnya acara apa ge?" Tanya Yixing tampak penasaran

"Latihan dance bersama teman-temannya. Katanya mereka diikutsertakan dalam lomba dance antar sekolah" Jelas Luhan menggerutu kesal, pasalnya ia tidak bisa bertemu dengan kekasih tersayangnya itu.

"Wae ge? Wajahmu jadi terlihat aneh tau" Timpal Yixing kemudian.

"Yak! Seenaknya kau menghina wajah cantikku ini"

Balas Luhan sebal tak terima ejekan Yixing tentang wajahnya. Sedangkan Yixing sendiri hanya bisa memutarkan bola matanya malas, disebabkan tingkat kenarsisan Luhan yang tinggi.

" Ck ge, setidaknya kau itu bersyukur selama ini aku mau membantumu masuk ke dalam sekolah dan pada akhirnya kau bisa berlovey dovey dengan kekasih jangkungmu itu"

Ujar Yixing mengingatkan Luhan bahwa selama ini Yixing selalu membantu namja tersesat alias salah tempat itu masuk ke sekolahnya. Bagaimana tidak, sebenarnya Luhan itu bukan siswa di sekolahnya melainkan mahasiswa SM University yang memacari anak sekolahan. Dan dipastikan namja yang membuat Luhan tergila-gila itu merupakan salah satu siswa di SM Senior High School dan itu berarti tempat dimana Yixing bersekolah. Namanya Oh Sehun siswa kelas X dengan bakat dance yang mengagumkan telah menghipnotis seorang Xi Luhan. Kurang lebih seperti itulah ceritanya,

"Kamsahambida Zhang Yixingku, kau memang adikku yang paaaaaaaaaling baaaaaaaaik" Seru Luhan dan saking senangnya luhan reflek memeluk Yixing erat.

"Ok ok Luhan ge, bisahkan kau lepaskan pelukannku, aku merasa sesak nafas"

Omel Yixing saat dirasa ia mulai kehabisan oksigen. Luhan yang memang terlalu sensitif bila bersangkutan dengan Yixing dengan segera ia melepaskan pelekunnya dan sedikit ia merasa bersalah.

"Ah mianhae xing, aku hanya terharu saja saat mengingat pengorbananmu mencomblangkan aku dengan sehun"

Aku (maksudnya pengakuan) luhan pada Yixing.

"Yeah walaupun aku harus menjatuhkan harga diri di depan adik kelas" Timpal Yixing sambil menghembuskan nafasnya.

"Hehehehe"

Luhan hanya bisa memamerkan deretan gigi putihnya menanggapi keluhan Yixing barusan.

"Oh ya xing, bagaimana kabar Kris?"

"Nothing, seperti biasa ge" Jawab Yixing sekenanya, enggan untuk membicarakan Kris saat ini.

"Jja jadi ge, kau mau pulang atau menginap dirumahku?" Tanya Yixing pada akhirnya setelah melihat bahwa hari mulai gelap. Mencoba mengalihkan pembicarah eoh.

"Sepertinya aku akan menginap dirumahmu, xing" Jawba Luhan.

"Baiklah, sebaiknya kita masuk ge, eomma sudah berteriak menyuruh kita kebawah"

Kata Yixing sembari menarik tangan Luhan mengajak masuk ke dalam rumahnya.


Still Author POV~

Pagi hari di SM High School yang seharusnya terlihat damai dan tentram kini berubah dratis saat sebuah mobil mercendes keluaran Jerman itu tengah memasuki kawasan perkarangan sekolah. Teriakan histeris para penggemar gila itu mengiri jalannya mobil tersebut menuju keparkiran, menunggu sang empu keluar dari mobilnya.

Perlahan pintu mobil tersebut terbuka menampilkan sesosok pria tampan bak pangeran. Teriakan-teriakan yang memengikkan telingan kembali muncul saat ia telah menampakkan seluruh tubuhnya. Menutup pintu mobilnya, mengguncinya dan melenggang pergi tak mempedulikan orang-orang yang mengerubunginya.

"Minggir" Ujar namja tersebut dingin, dan well tanpa dikomando semua orang langsung memberi jalan baginya. Dan namja yang kita ketahu bernama Wu Yifan itu melanjutkan langkahnya menuju kelasnya berada, meninggalkan para penggemarnya yang sedang mengamati setiap gerakan Kris.


Dikelas

"Yo Kris akhirnya kau sudah tiba"

Sahut seorang namja yang tingginya hampir menyamai Kris. Ia mendekati Kris lalu menarik tangannya , mengajaknya untuk berkumpul dengan para namja populer lainnya.

Dapat dilihat oleh Kris dari salah satu temannya tengah memasang wajah masam. Kris menaikkan sebelas alisnya. Chanyeol si namja yang menariknya melihat ekspresi Kris saat menatap Kai si namja berwajah masam.

"Dia kalah taruhan Kris" Ujar Chanyeol pada akhirnya. Sedangnkan Kris hanya menatapnya datar kemudian ia langsung duduk di bangkunya , tak jauh dari kerumunan chanyeol dan Kai.

"Hoi Kris, kau tak bertanya kenapa Kai kalah taruhan" Panggil teman yang lainnya, Tao.

"Buat apa? Toh tak penting untukku" Jawabnya enteng.

"Ck kau ini datar sekali. Kau tau Kai kalah taruhan karena ia tak bisa memutusi Kyungsoo. Padahal kalau dia memutuskan namja itu, sudah dipastikan Kai akan menang" Cerita Tao pada akhrinya, sedangkai Kai ia menreggut kesal pada Tao.

"Hei hei hei, kalian kan sudah tahu bahwa aku sunguh-sungguh menyukainya sekarang. Cinta itu tak bisa ditebak bro" Balas Kai tak terima

"Terserahmu sajalah kai" Seru temannya berbarengan.

"Ah ya Kris, aku punya usul bagaimana kau terima tantangan kami?" Chen, pemuda yang sedari tadi hanya memperhatikan obrolan temannya kini mencoba untuk membuka suara. Baik chanyeol, kai dan Tao yang mendengarnya itu langsung menatap Kris secara bersamaan, meminta pendapat tentang usulan Chen.

"Malas" Jawab Kris singkat.

"Oh ayolah Kris, kau harus mau mengikuti tantangan kami, kalau tidak kami akan membeberkan rahasiamu dimana seorang Wu Yifan menyukai bon..."

Belum sempat Chanyeol meneruskan kalimatnya, sebuah tangan kekar dengan mulusnya menutupi mulutnya.

"Jangan sekali-kali kau membeberkanya Chanyeol" Kata si pemilik tangan kekar itu alias Kris.

"Ok aku tak akan membeberkannya asalkan kau mau menerima tahuran yang telah kami buat, bagaimana?"

Tampak Kris mempertimbangan ucapan Chanyeol barusan, ia berfikir bahwa ini adalah hal konyol yang dilakukan oleh orang sepertinya. Tapi disisi lain teman-temannya itu memegang kelemahannya.

"Jadi begini, kau tahu namja bernama Zhang Yixing?" Tanya Chen, kris hanya menggelengkan kepalanya.

"Dia satu tingkat dibawah kita. Zhang Yixing namja nerd kutu buku itu harus ada dipelukanmu dalam kurun waktu 1 bulan, tepat setelah satu bulan itu adalah acara ulang tahunnya dan kau harus memutuskannya" Kini giliran Tao yang menjelaskan sedikit tentang namja bernama Zhang Yixing.

"Kalau aku menang?" Tanya Kris kemudian.

"Kau akan mendapatkan mobil BMW keluaran terbaru dari Mercy, bagaimana?"

Kris terdiam, kembali memikirkan keputusannya.

"Baiklah" Ucap Kris pada akhirnya.

"Deal?"

"Deal"

And Author POV~


TBC~

Otte permisah? Mian pendek #sambil sujut syukur (?) nik bingung mau digimanain lagi ceritanya puyeng kleyeng-kleyeng. Jadi? Beminat untuk RCL? Udahan apa lanjut?

Ugh, nik banyak nanya #kabur aah