Title : All With You

Cast : Park Chanyeol and Byun Baekhyun

[Warning!] This is Genderswitch. So, Dont read this story if you dont like and hate it too much.

Thanks, Happy Reading...

.

.

.

Banyak sekali hal yang berkecamuk di dalam benak Park Chanyeol ketika dia melangkahkan sepasang kaki jenjangnya kembali ke apartemen mungilnya di sudut kota Seoul. Satu dan dua hal saling bertabrakan didalam kepalanya meminta Chanyeol untuk memperhatikannya lebih dulu dan menuntut kepada pemuda itu untuk segera menyelesaikannya. Sesekali dahi pemuda itu mengernyit akibat memikirkan hal-hal tersebut. Namun, meskipun dengan banyak pikiran yang berkecamuk yang terpaksa membagi fokusnya, Chanyeol tetap berjalan lurus tanpa menabrak seolah kakinya memiliki sistem terpisah dari otaknya.

Chanyeol tetap berjalan, membiarkan langkah kakinya untuk menuntun tubuhnya. Pemuda itu tidak menyadari bahwa ia telah sampai pada gang-gang sempit yang gelap dan sepi, Chanyeol tetap saja fokus pada pikiran-pikiran yang tumpang tindih dan saling menghajar di dalam kepalanya. Kemudian suara rintihan kecil dan tawa jahat yang menggelegar dari sekumpulan pemuda membuat Chanyeol menghentikan langkahnya. Chanyeol menyipitkan matanya berusaha untuk fokus pada apa yang membuat sekumpulan pemuda tolol itu tertawa. Kurang dari satu menit kemudian, Chanyeol mendengus menemukan gadis malang yang tengah menekankan tubuhnya kepada dinding gang dibelakangnya, barangkali berharap dinding itu akan menenggelamkan tubuhnya dan membuatnya menghilang. Dasar bocah-bocah tolol! Maki Chanyeol di dalam hati.

Aneh sekali karena seorang Park Chanyeol berjalan cepat kearah sekumpulan pemuda itu, alih-alih terus melangkah kembali ke apartemennya dan bersikap seolah-seolah tidak pernah melihat kejadian itu. Apasih yang kau lakukan Chanyeol? Cepat tinggalkan tempat ini dan bersikaplah seperti biasanya! Chanyeol memarahi dirinya sendiri karena demi Tuhan ini sama sekali bukan dirinya yang biasanya selalu bertindak masa bodoh dengan apa yang terjadi disekitarnya. Dasar Bodoh! Berbaliklah dan pergi! Katanya berusaha untuk mengembalikan pikiran warasnya, meskipun sepertinya sia-sia karena kakinya tetap melangkah ke arah masalah.

Chanyeol menyandarkan tubuh tingginya pada dinding yang berada dibelakang sekumpulan pemuda tolol dan korbannya yang masih sibuk dengan urusan mereka, mengamati dari tempatnya berdiri dengan tangan yang terlipat angkuh didadanya yang bidang. Setelah mengutuk kebodohannya sekali lagi dan membuang nafasnya kasar, Chanyeol membuka suaranya.

"Aku lihat kalian sedang bersenang-senang. Boleh aku bergabung?" itu pertanyaan retorik yang dilontarkan oleh Chanyeol dengan nada mengejek yang kental, yang kemudian membuat sekumpulan pemuda itu mengalihkan fokus mereka sejenak dari objek yang sejak tadi menyita perhatian mereka. Menemukan seorang pemuda yang berdiri bersedekap dengan pandangan datar ketika mereka membalikkan badan, membuat kelima pemuda itu mengernyit kesal. Seseorang dari kelimanya maju selangkah kehadapan Chanyeol, memandang pemuda itu dengan raut wajah teramat kesal.

"Jangan ikut campur dan pergilah sebelum wajah tampanmu itu menjadi tidak berbentuk."

Chanyeol mendengus setengah tertawa mendengar nada penuh ancaman yang keluar dari bibir pemuda yang berdiri lebih dekat dengannya tersebut. Jujur saja itu bukan kalimat ancaman pertama yang pernah Chanyeol dengar selama hidupnya dan tentu saja tidak memiliki pengaruh apapun pada diri Chanyeol karena pemuda itu pernah menghadapi situasi yang jauh lebih berbahaya daripada ini.

"Ada apa dengan reaksimu? Kau meremehkan kami. Tidak tahu siapa kami ya? Jangan macam-macam."

Belum juga dirinya sempat menimpali ucapan yang telah terlontar, rentetan kalimat lain menyapa pendengarannya dan sontak membuatnya tertawa sampai membungkukkan badannya. Astaga! Lucu sekali! Dipikirnya mereka siapa sampai aku wajib mengetahui siapa mereka?

"Ya! Kenapa tertawa?" Dari seruan penuh amarah yang pemuda itu lontarkan, sepertinya kelima pemuda itu geram menghadapi tingkah Chanyeol.

Sebenarnya Chanyeol masih ingin melanjutkan obrolan yang sepertinya akan seru dengan kelima pemuda dihadapannya kalau saja mata pemuda itu tidak menangkap pemandangan menyedihkan dari gadis yang akan ditolongnya. Chanyeol menegakkan tubuhnya sambil berusaha menghentikkan tawa penuh hinaan dari mulutnya dan mulai memandang satu persatu pemuda yang tengah menatapnya dengan geram itu. Menghela nafas sebentar, Chanyeol lalu maju mempersempit jaraknya dengan kelima pemuda itu.

"Listen kids!" katanya memulai, "Aku akan menganggap semua ini tidak pernah terjadi, asal kalian meninggalkan gadis itu bersamaku lalu kalian bisa pulang tanpa goresan." Lanjutnya sambil melambai singkat kearah gadis malang yang masih meringkuk rapat pada dinding gang.

"Kau pikir dirimu siapa? Gadis itu milik kami, kami yang menemukannya lebih dulu." Seru salah satu dari lima pemuda itu.

"Astaga! Aku sudah membuatnya lebih mudah untuk kalian mengapa kalian tidak juga mengerti." Sahut Chanyeol.

"Tapi baiklah, moodku juga sedang tidak bagus dan aku ingin segera pulang dan tidur." Lanjut Chanyeol lebih kepada dirinya sendiri.

Detik berikutnya hanya ada suara hantaman yang terdengar karena Chanyeol memilih untuk menyelesaikan semua tetek bengek menyusahkan ini dengan cara yang paling gampang, berkelahi. Tidak lama waktu yang Chanyeol butuhkan untuk menyelesaikan perkelahian yang sama sekali tidak imbang itu, saat ini Chanyeol tengah berdiri tegak dihadapan gadis malang yang terlihat shock melihat serentetan kejadian dihadapannya.

"Pulanglah. Mereka tidak akan mengganggumu lagi." Katanya pada gadis malang itu. Chanyeol sudah akan membalikkan badannya ketika sebuah lirihan terdengar dari bibir gadis itu.

"Dingin..."

Chanyeol tidak punya pilihan lain selain melepaskan jaket kulitnya dan melemparkannya kepada gadis itu. "Pakailah." Gumamnya.

Gadis itu hanya mendongak, menatap lekat ke arah Chanyeol tanpa beranjak sama sekali dari tempatnya meringkuk. Gadis itu mengamati Chanyeol dalam diam yang kemudian membuat pemuda itu jengah karena terus menerus dipandangi sedemikian rupa oleh gadis yang telah ditolongnya.

"Wae?" Tanya Chanyeol pada gadis itu. "Kau tidak akan beranjak dari sana dan segera pulang?" Tidak ada respon dari gadis itu, hanya tatapan intens yang sejak tadi tidak teralihkan.

"Baiklah.. Aku duluan kalau begitu." Chanyeol membalikkan badannya hendak beranjak setelah mengatakan kalimat tersebut, tapi sepasang tangan melingkari kakinya, menahannya untuk tidak pergi. Chanyeol melirik kepada sepasang tangan tersebut kemudian megalihkan pandangannya pada wajah gadis itu, menatapnya bertanya.

"Aku takut."

Suara lirih dari bibir pucat milik gadis itu menjawab pertanyaan tak tersampaikan Chanyeol. Chanyeol mendengus mendengar perkataan gadis itu, setengah mengerti maksud perkataannya. Berpikir sejenak menimbang tindakan apa yang harus dilakukannya selanjutnya. Aku tidak punya pilihan lain kan? Mengendikkan bahunya, Chanyeol lalu mengulurkan tangannya kepada gadis itu untuk membantunya berdiri.

"Ayo! Aku akan mengantarmu pulang."

Dengan senyum kecil dibibirnya, gadis itu menerima uluran tangan Chanyeol. Dengan sisa tenaga yang ia miliki, gadis itu mencoba berdiri dengan tangan Chanyeol sebagai tumpuan. Tapi kakinya terlalu lemah, kedua kakinya gemetar oleh dingin dan sisa rasa takut yang masih bersemayam dibenaknya. Karenanya gadis itu oleng, nyaris terjerambab menghantam tanah jika saja Chanyeol tidak dengan sigap menangkap tubuhnya. Menghela nafas kasar, Chanyeol kemudian berjongkok, punggungnya menghadap gadis itu.

"Naik." Katanya memerintah dan gadis itu tidak punya pilihan lain selain menuruti perkataan pemuda yang telah menolongnya. Berdua mereka berjalan melewati gelapnya gang-gang kecil kota Seoul menuju tempat tinggal gadis itu.

.

.

.

Yes, I'm Back. Tau banget kok masih punya banyak utang di sini HAHAHA tapi serius real life membuatku tidak berdaya... Lagi berjuang buat bangkitin semangan ngetik fanfic lagi daripada bosan nunggu kepastian /Tsaah!/ Kayak ada yang baca aja sih nih fanfic -_-

Kalo ada yang nungguin fanfic lainnya, serius lagi diketik. Cuma pada baru beberapa lembar doaaang. Bye!

P.S : Jangan lupa review kalo sempet baca yaaaaa. Thank You!