© 2012 Akizuki Kiriya
Another You
~ Chapter 1 ~
Cho Kyuhyun/Lee Sungmin
by Kiri-chan
oOo
"Kyuhyun-ssi, aku menyukaimu!"
Wajah manis itu menunduk dengan rona merah padam. Raut stoic di hadapannya hanya menatap santai, dingin. Sebelum seringai terulas tipis di bibir si lawan bicara.
"Aku juga menyukaimu, Sungmin-ssi."
"Ehhh?!" Pekikan itu memberi kesan cute ditambah dua bola mata rubah yang melebar bulat. "K-kau seri—"
"Ne, aku serius."
Tiba-tiba saja telunjuk itu mendarat dengan indah di bibir sewarna permen kapas si pemuda yang lebih mungil. Darah seolah makin mengumpul di kedua sisi pipi putihnya, memberi warna merah yang lebih pekat. Cantik.
"Kau cantik sekali, Sungmin-ssi." Suara bass si pemuda stoic mengalun memuji. "Sejak awal aku sudah memperhatikanmu."
Chu~
Dan tiba-tiba saja kedua bibir itu saling bertemu.
oOo
Bruk!
"A-aku bisa mati…"
Lee Sungmin hanya mengundang tatapan ilfeel dari sahabatnya, Lee Hyukjae, saat tubuhnya tergeletak lemas di samping tembok kamar.
"Dia… dia sangat-sangat tampan! Astagaaa!" Jemari langsing itu mengacak helaian rambut pirang platinumnya kasar, membuat wajah manisnya jadi terkesan sexy dengan gaya rambut berantakan begitu. "Dan dia menciumku, Hyukkie-yah! Dia menciumku!"
"Kau seperti gadis yang sedang kasmaran, Ming."
"Aku memang sedang jatuh cinta!" Sungmin—yang rambutnya pirang itu—berteriak melengking. "Tapi aku bukan seorang gadis! PABOYA!"
Jitakan mendarat sukses di jidat indah Hyukjae.
"Argh… kita lihat bagaimana dia bisa membalas perasaanmu, Ming," gumam Hyukjae seraya merintih memegangi dahinya. "Kulihat dia tak pernah memperhatikanmu."
"Dia bilang aku cantik." Sungmin membalas cepat. "Dan dia bilang, dia sudah memperhatikanku sejak awal."
"Cih… seperti kata-kata playboy murahan—HEI! Awas kalau kau berani melayangkan tamparanmu lagi!" Hyukjae menunjuk tangan Sungmin yang terangkat dengan mata mengancam.
"Dia tidak seperti itu, tidak…"
Hyukjae mendengus sebab suara Sungmin yang makin mengecil. "Tak perlu membantah jika kau sendiri ragu."
"Terserah kau, Hyuk." Sungmin memeluk bantal Hyukjae dan merebahkan diri di ranjang. "Yang penting dia menyukaiku."
oOo
"Itu kekasih Kyuhyun oppa?"
"Argh! Kau serius? Padahal aku naksir oppa yang cute itu!"
"Ish! Kau bahkan tidak tahu namanya!"
"Ha-habisnya… dia tidak populer sih, tapi aku hafal wajah manisnya itu."
Sungmin melangkah dengan wajah menunduk tak senang, merasa risih dengan tatapan sepanjang koridor sekolah yang kini melekat pada sosoknya. Kyuhyun memang populer, dan dia tidak. Tapi tetap saja, Sungmin tak menyangka akan menjalani hari merepotkan setelah jadian dengan Kyuhyun.
"Pasti Kyuhyun oppa hanya jatuh pada wajahnya itu!"
"Benar! Aku tak pernah melihat mereka berinteraksi! Mereka tidak saling mengenal! Kyuhyun oppa pasti hanya sekedar menyukai penampilan luarnya saja!"
"Kyuhyun oppa hanya main-main!"
BRAK!
"Bisakah kalian diam?! Gadis-gadis cerewet!"
"H-Hyukkie?" Sungmin mengerjap shock, berkat tempat sampah yang sudah berguling entah kemana setelah ditendang Hyukjae. Gadis-gadis yang berkumpul disana sontak kabur menyelamatkan diri.
"Tak usah didengarkan." Hyukjae mencibir. "Walaupun aku sependapat dengan gadis-gadis itu, tapi tak usah didengarkan."
"Apa maksudnya kau sependapat?!" Sungmin menautkan alisnya kesal.
"Yah, kau pasti tahu apa—ah! Itu Cho Kyuhyun." Hyukjae menepuk bahu Sungmin cepat. "Aku ke kelas duluan ya!"
"H-hei! Hyukjae!"
"Siapa dia?"
Sungmin terdiam saat lengan Kyuhyun melingkari pundaknya secara mendadak. "K-Kyuhyun?"
Evil smile yang mempesona itu terkembang. "Panggil aku 'Kyu'."
"M-maaf?" Mata rubah Sungmin membulat terkejut.
"Panggil aku 'Kyu', Minnie~" Kecupan Kyuhyun mendarat lembut di pipi kanan Sungmin. "Perdengarkan suaramu. Mana? Aku mau dengar?"
'Minnie?'
Wajah Sungmin sontak memerah sempurna. Seumur hidup belum pernah ada orang yang memanggilnya dengan nama semanis itu. Bahkan keluarganya hanya memanggilnya 'Min'.
"K-Kyu?"
"Ne… saranghae, chagiya." Kecupan Kyuhyun mendarat lagi, namun kali ini di bibir merah muda Sungmin. Mengulumnya pelan, tak peduli meski menjadi pusat perhatian para siswa yang lewat di koridor sana.
oOo
"Dia serius tak tahu siapa aku?"
"Huh?" Sungmin mengerjap bingung berkat pertanyaan aneh Hyukjae.
"Aku mendengarnya." Hyukjae melipat kedua lengannya di balik kepala. "Aku mendengar Cho Kyuhyun bertanya siapa aku."
"Memangnya kenapa jika dia bertanya siapa kau?" Sungmin menautkan alis. "Itu wajar kan? Dia tidak mengenalmu."
"Aku hanya heran~" Hyukjae menarik nafas panjang yang dibuat-buat. "Jika benar dia memperhatikanmu sejak awal, pastinya dia tahu siapa aku. Aku selalu ada di sekitarmu, tak pernah lepas darimu, bukan?"
Sungmin terdiam sejenak. "Mungkin dia hanya bertanya siapa namamu. Melihatmu selalu ada di sekitarku bukan berarti dia jadi tahu namamu, kan?"
"Aku berani bertaruh dia juga pasti tak tahu namamu jika kau tak memperkenalkan diri sebelum mengungkapkan perasaan."
"Hyukjae!"
"Ada apa, Lee Sungmin?" Suara seonsaengnim di depan kelas mengejutkan Sungmin. "Jika kau hanya ingin ribut disini, lebih baik kau keluar saja."
"M-maafkan saya, seonsaengnim." Sungmin menunduk pasrah, sesekali melempar tatapan tajam pada Hyukjae yang masih memasang seringai.
oOo
"I-ini apartemenmu?"
"Ne, silakan masuk." Kyuhyun membuka pintu dengan sikap—yang menurut Sungmin—sangat gentleman.
"Kau mau apa? Teh? Kopi?"
"Apa saja boleh." Mata Sungmin masih berkeliaran kagum menatap isi apartemen mewah Kyuhyun.
"Silakan duduk."
"A-ah, ne." Sungmin mengangguk kaku. Sementara Kyuhyun tampak mengulum senyum melihat kegugupan tamunya ini.
"Aku mandi dulu." Nafas Kyuhyun mendekat, lagi-lagi bibirnya mendarat di bibir Sungmin. "Kau tunggu disini, ne? Minnie-yah?"
Sungmin mengangguk tanpa sanggup berkata-kata.
"Argh! Dia romantis sekali!" Sungmin mengacak rambutnya salah tingkah. Tangannya terlentang saat tubuhnya berbaring seenaknya di atas sofa, memandang langit-langit ruangan. "Dia benar-benar menyukaiku, kan?" lirihnya menerawang. "Aish… aku terlalu memikirkan kata-kata bodoh Hyuk—"
PIPIPIPI!
"Argh! Nuguya?!" Sungmin menyambar ponselnya kasar. "Mengganggu ketenangan sa—ishh! Sudah kuduga itu kau, Hyukjae! UNTUK APA KAU MENELEPON, HYUK—"
"Ini eomma."
"M-mwo?" Sungmin mengerjap shock.
"Telepon rumah sedang rusak, jadi eomma meminjam ponsel Hyuk-ah yang kebetulan sedang main kemari." Suara ibunya terdengar dingin, membuat Sungmin berdebar tak nyaman. "Kau sedang di rumah pacarmu ya?"
"I-iya." Sungmin meneguk ludahnya horror. "Waeyo, eomma?"
"Kau tak bilang pada eomma jika pacarmu laki-laki."
DEG!
"A-aku…"
"Eomma tahu dari Hyukjae. Tadi eomma minta dia menceritakan segala hal soal pacarmu itu."
Sungmin mulai berkeringat dingin sekarang.
"Dengar, Lee Sungmin. Jika kau belum sampai di depan pintu rumah 10 menit dari sekarang, aku tidak akan menganggapmu sebagai anakku lagi!"
Koneksi terputus saat itu juga.
Sungmin menurunkan ponselnya—yang masih mengeluarkan bunyi khas telepon putus sambungan—dengan mata menatap kosong. Rumahnya bisa ditempuh dari sini dengan waktu tepat 10 menit jika dia segera naik bus secepat mungkin.
"Kyuhyun?" Sungmin membuka pintu kamar Kyuhyun karena terdengar gemericik air di kamar mandi. Berniat berpamitan sebelum pulang, namun mendadak jantungnya berdebar tak karuan. 'Ini kamar Kyuhyun,' batinnya gugup. 'Apa aku boleh masuk? Ah… tapi kan tidak sopan jika aku pergi tanpa bilang-bilang.'
Kamar Kyuhyun tergolong sempit, namun tetap terkesan elegan dengan single bed dan didominasi nuansa warna biru. Sungmin baru saja berniat mengetuk pintu kamar mandi sebelum matanya menangkap bingkai foto di meja nakas, tepat di sebelah ranjang Kyuhyun.
Rasa penasarannya membuat Sungmin meraih bingkai foto itu mendekat. Berharap dirinya salah lihat.
Tapi dia tak salah lihat.
Dalam foto itu, Kyuhyun tersenyum lebar dengan seorang gadis mungil dalam pelukannya. Gadis yang tampak pas dalam pelukan Kyuhyun. Dengan rambut pirang panjang berponi, mata bulat jernih, pipi putih yang berisi, dan bibir sewarna mawar merah muda yang merekah.
Wajah yang sama persis dengan milik Sungmin.
Dengan cepat Sungmin mengeluarkan foto itu dari bingkainya, melihat sebaris tulisan cantik di belakang foto—mungkin tulisan gadis itu.
Kyu & Minnie. January 1st, 2012.
Sungmin mendengus dengan seringai meremehkan.
"Minnie?"
Sungmin menoleh sebab panggilan Kyuhyun, sementara tangannya meletakkan bingkai foto itu tanpa beban. Membalas tenang tatapan Kyuhyun yang tampak terkejut. "K-kau melihat—"
"Mantan kekasih?" Sungmin melangkah mendekati tubuh topless Kyuhyun dengan santai. "Kulihat dia sangat cantik, hm?"
"A-aku…" Bibir Kyuhyun bergetar gugup saat jemari Sungmin bermain di kulit dadanya yang masih setengah basah.
"Kalian baru saja putus sepertinya. Karena foto itu diambil awal tahun ini." Sungmin memiringkan kepalanya, memamerkan binar fox-like eyesnya yang membuat Kyuhyun menelan ludah. "Apa aku benar?"
Brak!
Punggung Kyuhyun terdesak di tembok bahkan sebelum dia sempat bereaksi. Sungmin menahan bahunya kuat, ada ancaman mengerikan di balik sepasang bola mata rubah itu. "Hyukjae benar, yang dikatakan semua orang juga benar." Sungmin tersenyum sinis. "Kau brengsek, memang."
BUAKK!
Pukulan tak terelakkan mendarat keras di rahang kiri Kyuhyun, menjatuhkan si pemuda berkulit pucat dengan darah yang sontak mengalir di sudut bibirnya.
"Selamat tinggal." Sungmin menepuk kedua tangannya seolah puas. "Mulai hari ini anggap aku Lee Sungmin, bukan gadis bernama Minnie-atau-entah-siapa itu. Aku pulang dulu, annyeong."
Sungmin menutup pintu kamar Kyuhyun dengan satu bantingan keras.
oOo
- To Be Continued -
