Remake (Setelah 17 Tahun)

KAISOO

GS

"Andaikan tuhan bertanya padaku, sebagai suami aku Ridho kau masuk surga. dari pintu manapun" Kata Sehun untuk kesekian kali

Aku tertegun sejenak diteras rumah itu. Ada yang terasa berdesir didalam dadaku ketika mendengar lelaki itu berbicara sekali lagi, dengan ungkapan dan kalimat yang sama, dibelakang punggungku. Aku hendak berbalik untuk menentang kedua bola matanya. Urung.

Pagi itu aku tidak mau menjalin percakapan lagi. semua sudah kukatakan dan segalanya telah kuungkapkan. bahkan disidang pengadilan. Cukup aku menanggung luka ini sendirian. Tujuh belas tahun lamanya.

"Terima Kasih oppa" aku berkata sambil mengenakan kacamata hitam, sebelum bergegas ke arah pekarangan, tanpa menoleh.

Aku berjalan terus dengan langkah tegas kearah gerbang. Aku akan dan harus menyongsong masa depan sendiri. Cakrawala yang aku belum tahu akan seperti apa. Yang pasti, aku harus membangun harapan baru bersama ketiga anakku. Aku mencari Ridho tuhan yang lain bila memang itu merupakan takdirku. Untuk kebahagian kami bersama.

Aku harus segera keluar dari lelah dan letih serta dari siksaan batin luar biasa. Derita yang akhirnya juga menjalar dan merancuni. Sebelum pada gilirannya menerpa jiwa anak-anakku.

Kami korban ke tidak ada perhatian dan kehampaan kasih Sayang. Istri yang tak pernah merasakan sentuhan dan kelembutan suami. Anak-anak yang tak kunjung mendapatkan perlindungan dan pengayoman dari sang appa. Rumah tangga yang terbangun tanpa rasa aman dan tak kunjung mampu menikmatinya ketentraman, yang seharusnya dilimpahkan kepada keluarga. Bahtera yang kehilangan masa kini dan tak punya masa depan. Perahu yang belasan tahun dikemudikan nakhoda yang tak berdaya dan berjiwa.

Kami menjadi himpunan kecil yang tanpa peta dan kompas, dari orang yang seharusnya menjadi pemimpin. Dunia yang tak punya lagi cahaya matahari dan telah kehilangan cahaya rembulan. Perjalanan yang pada setiap langkah tak kunjung tercerahi pancaran bintang, yang mampu menyibak kelamnya kehidupan, untuk setiap langkah kaki menyongsong hari esok