As A SasuSaku Shippers Proudly Present:


"After Dark"

Naruto © Masashi Kishimoto

Fict. Collab © Ryiikoo-chan – Joanna Katharina

Judul ff & Ide cerita © Ryiikoo-chan

Warning: AU, OOC, OC, No Used EyD, Typos, Happy Ending
Gajeness+Abalness, Random POV, Alur Terlalu Cepat (maybe).

Genre: Friendship-Supernatural-Romance

-SasuSakuCentric-

Don't Like Don't Read!


Hinata Hyuga

Hadir!

Ino Yamanaka

Hadir!

Sakura Haruno

Hadir!

Yuhi Kurenai, sang guru Matematika pun telah usai mengabsen satu-persatu anak didiknya. Ya, Sakura-Ino-Hinata bersekolah di Ambrosse High School, sekolah khusus hanya untuk perempuan. Sang guru Matematika kembali berdiri dan membuka buku setebal 5 cm dan membukanya lebar-lebar di hadapan 26 siswi yang terlihat dengan berbagai macam ekspresi diwajah mereka.

"Oke, sekarang buka buku Matematika kalian halaman 23, kerjakan soal nomor 1 hingga nomor 15, kumpulkan nanti ke ketua kelas dan batas pengumpulann hingga jam makan siang, lewat dari situ, tidak diterima dan dinyatakan NOL, mengerti! Sampai disini, ada pertanyaan?"

"Tidak, sensei." Jawab para siswi kompak.

Kurenai-sensei pun pergi dari hadapan mereka, karena sebentar lagi akan diadakan rapat kepala sekolah dan guru-guru. Ya, dua bulan lagi ada pertukaran siswi ya bisa dibilang studi banding antar Ambrosse High School (Jepang) dan Sekolah Menegah Khusus Putri Kartini Jakarta (Indonesia).

Kelas yang diketuai Sakura Haruno adalah kelas terbaik, yang rata-rata dihuni oleh siswi-siswi berpretasi dibidangnya masing-masing, seperti Sakura yang jago Matematika dan olahraga Taekwondo. Ino yang mahir berbahasa asing seperti Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan juga ia sangat pintar dalam bidang literatur, ya tidak heran juga karena Kakek Ino adalah salah satu Guru Besar yang terkenal di Konoha University. Lalu ada juga Hinata, ia sangat pandai di bidang Tata Boga, pernah sekali Hinata diundang untuk acara kuliner di KonohaTV, alhasil Hinata mendapat banyak undangan untuk acara-acara kuliner secara live dihampir semua Stasiun TV Jepang. Mereka memang sudah akrab sejak pertama kali masuk sekolah di Ambrosse High School.

"Sssh... Hinata, Hinata..." Ujar Sakura berbisik pada Hinata yang duduk disebelah bangkunya.

"Apa?" Jawab Hinata pelan, ekor matanya melirik ke Sakura.

"Pulang sekolah main kerumah Ino, yuk?"

"Gomen, aku tidak bisa hari ini, keluargaku dan keluarga calon tunanganku akan makan bersama di Hidden Leaf Restaurant."

"Souka, Jadi kau benar akhir bulan ini akan bertunangan dengan Naruto Uzumaki, anak Wali Kota itu? Heh, luar biasa, kau ini. Hei hei, aku kirim salam ya dengan kembarannya Naruto-san, ituloh yang namanya Menma, ohh... Dia tampan sekali, hehe..." Celetuk Sakura, dengan menyisir helaian pink-nya.

~Bletak

"Aww, sakit sekali. Dasar Ino, selalu saja– Huu.. dasar, wek!"

"Habisnya kau ini, bisa-bisanya mengajak Hinata main kerumahku, tadi di kantin kan dia sudah cerita, kalau malam ini dia mau pergi bersama keluarganya ke Hidden Leaf Restaurant, dasar. Sakura..." ujar Ino sedikit kesal dengan kebiasaan buruk Sakura (pelupa musiman)

"Gomen-gomen, aku lupa, hehe..." ujar Sakura dengan cengiran jahilnya, tangan kanannya pun membentuk simbol peace.

-o0o-

Sekarang pukul 4 Sore, Sakura berkali-kali melihat jam tangannya, ia menaiki sebuah bus kecil ke rumah Ino. Sesampainya di depan kompleks, Sakura melangkahkan kakinya ringan. Sakura bernyanyi-nyanyi kecil, ah... Bagaimana ya, apakah Hinata menyampaikan salamnya pada Menma, saudara kembar tunangannya yang tampan itu. Lagi-lagi Sakura tersenyum gembira. Tibalah ia di depan rumah Ino, lalu teriaknya gaduh, seperti biasa;

"Ino, Ino, aku datang!"

"Oke, tunggu sebentar akan kubuka gerbangnya."

"Okee. Cepat ya, no!" Ujar Sakura berteriak.

Ino pun berlari dari loteng rumahnya ke lantai satu. Kemudian ia membukakan pintu gerbang rumahnya.

"Sudah lama datang?"

"Baru saja kok, no"

"Oh, kirain."

Ino dan Sakura pun memasuki rumah itu, mereka berjalan menuju ruang santai, disana terdapat televisi dengan layar besar dilengkapi home theater dan juga ada dua buah sofa malas dari balon elastis berbentuk CreamCookies besar dan meja kecil berbentuk dua gambar hati yang disatukan berwarna merah muda.

Sakura langsung mendudukan bokongnya di sofa malas.

"Jadi, kau sendirian lagi?" tanya Sakura yang kini memakan permen karet yang dia ambil dari toples diatas meja.

"Iya. Mereka sibuk sekali, Tousan ada bisnis di Indonesia, sedangkan Kaasan sedang merawat nenek yang kini koma di Bristoll, Inggris." Ucap Ino lesu.

"Deidara-nii?"

"Ya dia juga ikut Tousan ke Indonesia, katanya sih Perusahaan Tousan yang di Indonesia sedang dalam masa pailit, aku juga tidak tahu apa itu pailit?! Aku payah soal bisnis, memangnya aku tahu apa?!"

"Iya juga ya. Ah iya Ino, kemarin aku baru saja beli kaset DVD original. Aduh, filmnya bagus, aku jamin. Pasti kamu belum pernah nonton deh, hehe.. Judul filmnya 'After Dark' jadi filmnya begini; tokoh perempuan utama, namanya Katy, dia seorang mahasiswi yang bekerja paruh waktu, terus satu malam dia pulang dari tempat ia bekerja saat itu dia – "

"Stopppp!" Tiba-tiba Ino menyela "Jangan, film horror. Kau tahu kan aku paling tidak suka horror, ugh..."

"Oh my gawd, Ino. Jangan langsung nge-judge gitu dong. Ini film romantis, percayalah. Oke, kalau misalnya film ini tidak romantis, aku berani taruhan akan mengerjakan tugas Matematika Aljabar yang kemarin Kurenai-sensei berikan deh, bagaimana?"

"Oke, ya sudah putarkan saja filmnya!"

"Tunggu, pertama, coba putarkan trailer-filmnya, sekarang!" ujar Ino pada Sakura.

"Okay, tidak masalah."

.

DVD Player Power/ON

Trailer 'After Dark Movie' – Play ON

After Dark

Directed by Alexis Jean Ravier

Special Cast [Amanda L. Fritz., Williams Hansen.]

Dikisahkan seorang perempuan muda, berusia 19 tahun, mahasiswi kesenian, bernama Katy Miller (Amanda L. Fritz), half-timer workaholic, suatu hari dia bertemu dengan seorang pemuda asing – Tak disangka-sangka pemuda itu ternyata – Yang menghabiskan 3 jam dalam 7 hari belakangan ini adalah seorang... Vampir, astaga! Oh, shit~ Katy sudah terlanjur jatuh hati dengan Julian (Williams Hansen) – Diam-diam, ternyata vampir tampan nan dingin itu menyimpan sebuah perasaan, perasaan yang dalam, begitu dalam, sangat dalam, perasaan yang sangat-sangat dalam hingga tak berdasar untuk Katy, mahasiswa pekerja keras dengan bibir merah merona alami, yang selalu membayangi-bayangi Julian, rasanya Julian ingin mencium bibir itu dan memeluk Katy hingga...

"Stop! Oke, cukup untuk trailer filmnya. Sekarang putarkan filmnya, Sakura. Oh my gawd, aku butuh teddy bear sekarang, hihi..."

"Duh, poor teddy bear, sasaran empuk saat adegan romantis." Ujar Sakura tersenyum lebar.

Ya, begitulah Sakura-Ino, jika menonton film romantis boneka Teddy Bear selalu menjadi sasaran untuk digigit-gigit jika adegan romantis sedang berlangsung dan kembali mengigit-gigit boneka teddy bear lagi dan lagi.

Akhirnya, acara nonton bareng Ino, selesai juga. Sakura pun pamit pulang, seperti biasanya Sakura pulang sendiri. Ia seorang gadis remaja yang pemberani, mana ada yang berani dengannya, ia sangat mahir dalam olahraga taekwondo, siapapun pasti takut padanya, seorang perempuan ahli taekwondo dengan tingkatan ban hitam – Sekali pukul habislah sudah!

Sakura melewati sebuah jalanan sepi, hanya ada lampu-lampu penerang jalan ya semacam lampu tamanlah dan beberapa pohon cukup besar dan rindang. Ia bersiul-siul kecil ya itulah salah satu kebiasaan buruknya bersiul seperti anak laki-laki saja. Sesekali ia melihat ke kanan ke kiri, melihat ke segala arah, tidak ada satu manusia pun selain dirinya.

Heh, siapa takut –

.


A flower cannot blossom without sunshine
and a man cannot live without love. - Max Muller


.

Tiada angin topan atau badai, tiada hujan. Seorang Pemuda berkulit putih–sangat putih, secara tiba-tiba langsung muncul di hadapan Sakura. Mata Onyx miliknya memandang tajam, intens, dan seolah-olah mencengkram jiwa Sakura. Ia memandang dengan seringaian misterius diwajah tampannya, helaian ravennya berjatuhan didahinya yang tertiup angin pelan, katanya;

"Hn– namamu Sakura Haruno. Lahir di Kota Konoha, 28 Maret, usia 16 tahun, siswi Ambrosse High School, juara harapan kedua Matematika se-Asia, ahli taekwondo, anak satu-satunya pasangan dari Kizashi Haruno dan Mebuki Haruno, golongan darah O, dan tidak suka makanan pedas."

"Eh? – Bagaimana kau bisa tahu? Kau– Siapa?"

"Hn. Aku tahu segala sesuatu tentangmu," ujar pemuda beririskan onyx itu dan memandang mata emerald Sakura, katanya lagi "Sudah waktunya – Hari dimana kau akan dipersembahkan kepada Raja Uchiha XXVII – Tenang saja, aku akan selalu mengawasimu dalam bayangan. Kau adalah titisan Sakura Senju di masa lalu, tak akan kubiarkan lagi kesalahan dimasa lalu untuk kedua-kalinya, percayalah padaku– Jaga dirimu, baik-baik!"

"Siapa kau– Siapa namamu? Aku tak mengerti apa yang kau katakan! Cara bicaramu, logatmu seperti manusia dari abad ke-20, sebenarnya apa maumu?"

"Sakura~ Aku Sasuke Uchiha, cepat atau lambat kau akan mengingat masa lalumu, jangan takut– Aku akan selalu ada, aku tak jauh darimu~"

-POF

Seorang pemuda berpakaian hitam-hitam tadi menghilang dibalik kepulan asap, ya dia tampan sih mirip dengan Julian si vampir tampan yang romantis walau bersikap dingin, tapi anehnya bahasanya, tutur katanya – Seperti dari orang-orang zaman dulu, orang-orang abad ke-20an, ah tidak mungkin! Tapi dia... Memakai jubah hitam, eh?

~Jubah hitam

~Jubah hitam

~Jubah hitam

~Jubah hitam

~Jubah hitam

Hahh... Sebenarnya siapa dia sih? – Lalu apa itu tadi kata-katanya?

Sakura berjalan dan terus berjalan dengan segala pertanyaan yang masih bersarang dipikirannya, ia mengambil headset dan mendengarkan musik-musik favoritnya berharap ia bisa melupakan kejadian aneh tadi. 'Tapi... Kalau diperhatikan pemuda tampan tadi, kulitnya putih sekali, matanya sangat indah, dan kenapa juga melihat pemuda tadi serasa melihat vampir tampan saja.' ~pikir Sakura dan mengeleng-gelengkan kepalanya pelan, seraya memeluk tubuhnya sendiri.

Akhirnya bus malam telah datang, Sakura menaiki bus malam itu dan duduk dipinggir dekat kaca. Rasa penasaran menghantui dirinya, dengan cepat ia meraih i-pad apple miliknya

'Sasuke Uchiha ya?' gumamnya pelan, jari telunjuk Sakura menyentuh layar dan mencari tahu, ya siapa tahu ia bisa mendapatkan informasi melalui layanan google.

"Astaga, dia – ...!"

.

.


To be continued


.

.

A/N:

Halo, teman-teman readers/authors. Terima kasih telah membaca ff collab kami, maaf untuk typos/misstypes yang menyempil dimana-mana, maaf untuk penggunaan Bahasa Tidak Baku sehingga kenyamanan teman-teman terganggu. Kami memang author-author amatiran yang masih hijau di dunia per-fanfiksi-an, jadi mohon bantuannya, boleh kasih masukan positif yang membangun, tentunya. Sekali lagi terima kasih, semoga terhibur :)
O, iya. Ryiikoo-chan dan Joan mengucapkan selamat merayakan "Idul Adha 1437 H/2016" kepada teman-teman readers yang merayakan. Kami berdua mohon maaf sebagai author amatiran, kalau ada kata-kata yang menyinggung atau kurang berkenan di hati teman-teman readers. Semoga per-fanfiksi-an Indonesia khususnya fandom SasuSaku, NaruHina, dan SaiIno (OTP kesayangan kita) semakin maju dan berjaya. :)

P.S.: Jika berkenan dipersilahkan untuk mereviews, sankyuu :)

Lots of love,

xxx

Joan