Warning
Ini ff yaoi, boyslove, boysxboys, so dont read if you dont like. Untuk menghindari yg namanya bash lebih baik jangan dibaca kalo gasuka yaa...
INI FF BUKAN BUATAN BB YA! Salah satu member FYG (named Mei) minta tolong post di ffn bb. Tapi tetep yaoi dan selamanya yaoi kok hehehe. Namun pengeditan dan segalanya tetaplah author bb yang menulis. So dont blame at her if u found so much mistakes. typo i mean, or other..
Author
Barbie Baekhyun
Main Cast
BYUN BAEKHYUN
PARK CHANYEOL
Other
OOH SEHUN
XI LUHAN
KRIS WU
KIM JONG IN
DO KYUNGSOO
Rating
T
Genre
Drama, hurt.
.
.
.
.
BARBIEBAEK PRESENT
.
.
.
IS THAT YOU?
.
.
.
.
~~~~~HAPPY READING~~~~~
.
.
.
.
"Bukankah itu mobil Park Chanyeol?!" tanya salah satu diantara perkumpulan siswa.
"Iyaa! Itu fixo! Woah!" teriak satunya lagi.
"OPPA! FIXOO! WOAAHH!" teriak para yeoja yang mengidolakan ketika empat buah mobil sport memasuki area sekolah.
FIXO? Itu adalah nama 'geng' yang paling disegani para guru dan idolanya para yeoja di Light High School. Mobil sport itu terparkir rapi diarea parkir sekolah. Walaupun mereka adalah anak – anak dari orang terpandang, mereka masih mau mengikuti beberapa aturan. Ingat, hanya beebrapa aturan saja.
Sang pemilik mobil bewarna hitam keluar dari mobilnya. Teriakan kembali terdengar.
"PARK CHANYEOL! OPPAA!" begitulah kira – kira teriakan para yeoja disana.
Dengan dasi yang tak terpakai rapi dan tas yang disampirkan hanya satu tali dibahunya, dan jangan lupa, kacamata hitam dan poni yang dinaikkan membuat ia semakin tampan. Setelah ia keluar dari mobilnya dan berdiri tepat didepan mobilnya. Setelah itu, diikutin oleh 4 temannya yang keluar juga dari mobil mereka masing – masing.
"WOAH! OH SEHUN!"
"YAK! ITU KIM JONGIN! Dia semakin tampan saja! OPPA!"
"BUKANKAH ITU YIFAN?! WOAHH! OPPA!"
"Betul! Dan itu bukankah Kyungsoo oppa? Sejak kapan ia masuk kedalam FIXO?"
"Hm, sejak kapan ia masuk FIXO? Bukannya ia tidak berasal dari keluarga terpandang?"
"Molla.. Tapi ia juga terlihat tampan."
"Hm, tapi aku tetap mengidolakan Park Chanyeol, haha"
Begitulah ributnya ketika kelima namja itu memasuki area sekolah. Kalian pasti bingung bukan, siapa Kyungsoo. Dahulunya, Kyungsoo bukanlah member dari FIXO. Karena suatu hal, yang ia terpaksa masuk kedalam kelompok yang sangat berpengaruh disekolahnya.
"Kajja." Ajak sang ketua kelompok disana, Park Chanyeol. Mereka mulai memasuki lorong sekolah dan menuju kekelas 'khusus' mereka, yang diiringi oleh fans – fans mereka.
"Kyungsoo-ssi, kau ingat perjanjian kita bukan? Jika kau langgar saja, kau akan tahu akibatnya." Suara berat dan pelan Chanyeol memasuki indra pendengarannya. Itu terdengar sangat mengerikan jika kalian tahu saat itu.
"N-ne.. Cha-chayeol-ssi..." jawab Kyungsoo gugup.
"Kalian bubarlah! Masuk kedalam kelas masing – masing." Ucap Jongin.
"Ne oppa!" seketika mereka langsung bubar dari depan kelas 'khusus' mereka.
Saat mereka ingin memasuki kelasnya, seseorang memanggil nama anggota baru mereka.
"Kyungsoo-ya!" teriaknya. Sedangkan yang dipanggil sangan terkejut melihat kehadiran temannya itu.
"Kenapa kau disana? Kajja, Lee seonsaengnim sebentar lagi masuk kita-"
"Nuguseyo?" suara bariton itu menghentikan ocehan namja itu.
"Apa urusanmu? Ck, kajja kyungsoo-" saat namja itu ingin menarik tangan Kyungsoo, sebuah tangan yang sedikit lebih besar darinya menahan dan menghempaskannya.
"Jutru urusanku. Kau siapa dan apa urusanmu dengan," chanyeol melihat kyungsoo sekilas ".. temanku? Kau siapa?" lanjutnya.
"Teman? Sejak kapan Kyungsoo-"
"Baekhyunee!" teriak seseorang dari belakangnya.
"Ya! Kau ini, Lee seonsaengnim sudah masuk. Kajja!"
"Tunggu aku harus-" tangannya sudah tertarik oleh temannya itu, dan mereka masuk kedalam kelasnya.
Lirikan Chanyeol membuat Kyungsoo bungkam sehingga tak bisa berkata – kata lagi. Mereka pun masuk kedalam kelas dan menunggu guru yang akan masuk kedalam kelas mereka.
'mianhe, baekhyun-ah..' batin Kyungsoo.
.
.
.
IS THAT YOU?
.
.
.
"Jinjja?! Jadi Kyungsoo-" suara itu terhenti ketika temannya tidak membungkam mulutnya.
"Baek, pelankan suaramu, atau kita akan dapat masalah. Arra?"
"Ne, Lu. Tapi kenapa? Dan kenapa bisa?"
"Ceritanya sangat panjang, Baek. Dan kau, bukankah diprediksi masuk kesekolah lagi minggu depan?"
"Molla. Lagipula, di Jepang tidak enak, Lu. Aku tidak suka suasana disana." Katanya sambil menyeruput jus Strawberry kesukaannya.
"Tidak suka kau bilang? Ck, kau ini baek. Disana itu sangat bagus suasananya. Aku suka disana, asal kau tahu. Kenapa kau tidak menolaknya kalau kau tidak suka?"
Sebelum Baekhyun menjawab pertayaan Luhan, terdengar teriakan para yeoja.
"FIXO! CHANYEOL OPPA!"
"SEHUN OPPA!"
Teriakan itu membuat Baekhyun dan Luhan menolehkan kepala mereka dimana asal teriakan itu dan untuk siapa. 'Kyungsoo?' batin Baekhyun. Ia masih tak menyangka bahwa temannya itu masuk kedalam kelompok seperti itu. Bahkan, ia masih mengingat jelas bahwa Kyungsoo sangat membenci yang namanya jadi 'populer'. Tapi kenapa? Apa Kyungsoo sudah berubah pikiran selama ia tinggal ke Jepang? Pertanyaan it terus berputar dikepalanya, matanya tak lepas dari pandangannya terhadap Kyungsoo yang dirangkul sendiri oleh ketua kelompoknya, Park Chanyeol.
"Lu, bukannya kyungsoo sangat membenci masuk kedalam kelompok seperti itu?" tanyanya kepada Luhan.
"Entahlah Baek, aku juga bingung. Tiga hari setelah kau pergi, ia berubah. Tak ingin aku sapa, dan kalau aku sapa ia selalu mengelak." Terang Luhan.
"Jinjja? Woah.. Kyungsoo, ada apa denganmu.." tanya Baekhyun pelan, sehinga yang hanya mendengar mereka berdua.
Ia memperhatikan dari ujung matanya. Apa saja yang mereka perbuat dengan Kyungsoo. Memerintah Kyungsoo untuk mengambilkan mereka makanan, memesankan semua pesanan mereka. Baekhyun sungguh tak tahan melihat temannya diperlakukan seperti itu. Jika saja Luhan tak menahan tangan Baekhyun, mungkin ia sudah pergi ketempat perkumpulan FIXO itu.
"Andwe Baek. Kau akan mendapat masalah jika berurusan dengan mereka." Larang Luhan.
"Tapi Lu, aku tak suka Kyungsoo diperlakukan seperti itu. Aku akan bertanya langsung dengan Kyungsoo, bukan dengan si tiang. Arra?" selepas Baekhyun meninggalkan tempat duduknya, Luhan hanya bisa berharap semoga Baekhyun tak nekat untuk mendatangi kelompok itu.
Baekhyun menghampiri Kyungsoo yang sedang menunggu pesanan. Baekhyun lihat, Kyungsoo sedang termenung. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Kyungsoo-ya.." panggil Baekhyun pelan. Ia sesekali melirik kearah perkumpulan itu, ia juga tak ingin mendapat masalah.
"Astaga!" kagetnya. "Ba-baekhyun-ah.. Kenapa kau kesini eoh?" tanya Kyungsoo sangat pelan sehingga hanya mereka yang mendengarnya.
"Aku ingin bertanya, kenapa kau jadi anggota FIXO? Bukannya kau sangat membenci menjadi populer?" tanya Baekhyun tak kalah pelannya.
"Aku-" belum sempat Kyungsoo melanjutkan perkataannya, ia sudah dipanggil oleh salah satu dari mereka.
"Kyungsoo-ya! Kenapa lama sekali? Kita sudah lapar." Teriaknya dari tempat duduknya.
"Ah, nee! Makanannya baru selesai, Jongin-ssi," jawabnya. "Aku duluan Baek. Jangan temui aku lagi, arra." Bisiknya sebelum ia kembali ketempat duduk FIXO itu.
'Ck, aneh sekali tingkahnya.' Batin Baekhyun. Ia pun kembali ketempat duduknya bersama Luhan. Dalam langkahnya menuju tempat duduk itu, sepasang mata meliriknya hingga ia duduk tepat didepan Luhan dan beranjak dari sana. Sepasang mata itu masih setia menatapnya hingga hilang dari pandangan matanya.
'Kau belum berubah juga, baek..' batin seseorang itu.
Tak disangka, dua pasang mata lagi juga menatap kepergian Luhan dan Baekhyun.
'Siapa kau sebenarnya? Kenapa aku merasa tak asing dengamu?' batin seseorang itu pula.
'Sejak kapan kau kembali ke Seoul, pendek?' batin seseorang juga.
.
.
.
IS THAT YOU?
.
.
.
Pelajaran yang membuat Baekhyun bosan pun tiba. Ia sangat membenci pelajaran maupun gurunya. Bahasa Inggris. Baekhyun memilih untuk menidurkan kepalanya dimeja sebentar dan sebelum kepalanya sampai diatas meja, nama ia pun dipanggil oleh guru tersebut.
"Byun Baekhyun!" teriak Park soensaengnim, guru pelajaran itu. "Angkat kepalamu! Dimana sopan santunmu?!" sambungnya.
"Nde, soesaegnim." Baekhyun memutuskan untuk mengangkatkan kepalanya dibanding ia harus mendapat masalah dan namanya dibicarakan oleh orang lain.
"Baiklah kalau begitu, karena kamu sudah hampir melanggar peraturan saya, kerjakan yang saya buat dipapan ini." Perintahnya
Dengan langkah malas, Baekhyun pun berdiri dan berjalan menuju papa tulis itu. Ia sebenarnya sangat malas menjadi pusat perhatian seperti itu. Seperti ada trauma tersendiri baginya. Menjadi pusat perhatian mengingatkannya pada kejadian masa lalu. Ah sudahlah, Baekhyun tak ingin mengingat sama sekali masalahnya itu.
Baekhyun mengambil spidol yang ditangan gurunya dan mengerjakan apa yang disuruh oleh gurunya tadi. Terkejut. Itulah kata yang pas untuk reaksi gurunya, padahal ini adalah pelajaran yang baru ia ingin terangkan kepada muridnya. Tetapi, Byun Baekhyun, menyelesaikan pertanyaan itu dengan mudah dan benar. Ia pun meletakkan kembali spidolnya dimeja guru dan kembali ketempat duduknya. Semua murid memandanginya dengan ekspresi tak percaya, begitu pula dengan gurunya.
"Wae? Apa ada yang salah? Setahu saya, saem, itu jawabannya. Saya sudah mempelajarinya kemarin," ia melihat keseluruh siswa termasuk Luhan. Dan dengan ekspresi bertanya Luhan memandangi Baekhyun. 'ya! Kita baru saja ingin memasuki pelajaran itu. Dimana kau belajar, eoh?' seolah bisa membaca pikiran Luhan, Baekhyun pun langsung menjawab,
"Saya belajar di les, saem." Jelasnya. Barulah helaan nafas gurunya itu keluar secara perlahan.
"B-baiklah, Byun Baekhyun. Terima kasih sudah menjawabnya, dan saya akan menjelaskan ini kembali." Park soensaengnim pun mejelaskan apa yang sudah Baekhyun kerjakan didepan tadi.
Selesai menerangkan dan memberi tugas, Park soensaengnim pun memanggil Baekhyun untuk keruangannya saat jam pulang sudah tiba. Ia ingin menanyakan suatu hal terhadap Baekhyun. Bukan masalah tadi, hanya saja ia sangat ingin tahu tentang sesuatu. Setelah ia memberikan tugas, ia pun keluar dari kelas dan menuju keruangannya.
KRING... KRING... KRING...
Bel pulang sekolah telah dibunyikan oleh penjaga sekolah. Semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya. Terkecuali kelas 'khusus', mereka masih belajar seperti biasanya. Dan dua namja yang masih berada dikelasnya. Luhan dan Baekhyun.
"Baek, bagaimana bisa kau menjawab pertanyaan yang belum sama sekali dibahas oleh guru Park tadi?" tanya Luhan
"Molla~ hanya saja, aku mengikuti pikiran dan kata hatiku, Lu." Ungakap Baekhyun.
"Jinjja? Hm, tak heran jika kepala sekolah menambah masa beasiswa mu sampai ke universtas, Baek." Ada sedikit nada kecewa diperkataan Luhan ini.
"Yaa.. Luhanie, jangan seperti itu. Kau juga akan mendapat rekomendasi dari kepala sekolah untuk kuliahmu nanti,"
"Jeongmal? Ah, kau pasti bercanda kan, Baek haha kau ini bisa saja.." candanya.
"Baiklah jka kau tak percaya, juga tak apa. Ah, kajja~ aku harus keruangan Park seonsaengnim Lu, jika kau ingin duluan, duluan saja. Aku tak tahu berapa lamanya, annyeong~" Baekhyun pun pergi meninggalkan Luhan sendrian didalam kelasnya.
Luhan berjalan keluar kelas dan memilih menunggu Baekhyun dilapangan basket, tepatnya dibangku penontonnya. Luhan mengeluarkan earphone nya dan menyambungkannya diponsel miliknya. Sebuah instrumen mengalun ditelinganya dan ia bernyanyi sesuai instrumen yang terdengar ditelinganya. Instrumen ini untuk lagu yang akan ia nyanyikan nanti disebuah cafe miliknya. Yap, Luhan adalah seorang penyanyi cafe. Ia hanya iseng saja untuk bernyanyi disana.
Sementara, Baekhyun yang berada didalam ruangan Park seonsaengnim pun masih berdiam tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
"Saya tanya sekali lagi denganmu, Baekhyun-sii. Mengapa kau kabur dari sekolahmu disana? Apa biayanya kurang? Apa-"
"Coba saja jika anda yang berada disana. Mungkin anda akan melakukan hal yang sama denganku, bukan? Sudahlah samchoon, aku lelah, ingin pulang saja."
Perkataan Park seonsaengnim terpotong begitu saja oleh Baekhyun. Baekhyun sudah tak taha lagi berlama – lama didalam ruangan ini, rasanya ia ingin keluar saja.
"Aku pulang dulu, permisi." Tuntasnya. Baekhyun pun pergi meninggalka ruangan itu dan merogoh ponselnya didalam tasnya. Tak sadar, saat ia asik merogoh tasnya, ia menabrak seseorang didepannya dan ia terjatuh kelantai.
"Ah, maafkan-" belum sempat ia melanjutkan ucapannya, ia melihat siapa yang ia tabrak barusan.
"ah, Yifan-sii? Ah, mianhe, aku tak sengaja menabrakmu. Ini kesalahanku yang tak melihat jalan karena aku sedang mencari ponselku," ucapnya sambil ia berdiri.
Hanya dibalas anggukan dan orang yang ditabrak Baekhyun tadi hanya melangkah melaluinya. 'Dasar, sombong' begitulah batin Baekhyun. Saat ia ingin menghubungi Luhan, ia melihat Kyungsoo dan anggota FIXO keluar dari kelas 'khusus' mereka.
'woah, pantas saja dinamakan kelas khusus, disaat orang sudah pulang mereka masih saja belajar, ckck' cibir Baekhyun didalam hati. Saat ia melihat Kyungsoo, ia kembali mengingat percakapannya dengan Kyungsoo dikantin dan perkataan Luhan yang untuk tidak mencari masalah dengan mereka, terutama ketua mereka. Dengan langkah biasa, Baekhyun melewati mereka dengan degupan jantung yang sangat ia benci, takut. Degupan itu selalu membuatnya mengingat masa lalu yang tak ingin ia ingat.
"Baekhyun-ssi?" panggil salah satu dari mereka yang membuat langkah Baekhyun terhenti. Baekhyun bungkam, tangannya sudah mengepal.
"Kau menjatuhkan nametag mu, ambilah sebelum dibuang ketempat sampah." Lanjutnya. Baekhyun tak membalikkan tubuhnya atau merespon sedikit pun, ia memilih untuk bungkam sampai saat mereka pergi darinya.
Mendengar suara kaki yang menjauh yang artinya mereka sudah pulang dan menuju parkiran, Baekhyun pun membalikkan badan dan berjongkok untuk mengambil nametag miliknya yang terjatuh tadi. Saat tangannya mencapai nametag itu, sebuah sepatu lebih tepatnya kaki seorang menginjak tangannya hingga membuat Baekhyun meringis dan melihat siapa pemilik kaki tersebut. Mata mereka bertemu, ia sangat membenci mata ini.
"Kau..." ucap mereka bersamaan dengan nada yang berbeda.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
Helaaaaw!
gimana niy di chapt 1 ini, apa yang telah kalian temukan? wkwk
bb mau perkenalkan yg nulis cerita ini.
Namanya Dyah Meilly tapi sebut saja mawar, gandeng canda. Dia sejenis lah sama aku, cbhs bingid. bokep bingid. dia emang suka ber imagine imagine gitu dey. biasanya di post nya di note grup FYG(fouryadonggirlz) gaje kan? tapi yeah here we are.
btw gua mau berbagi sedikit ke pea an nya mei wkwk
jadi waktu bikin nama grup, kita ber4 bingung. trus dia muncul dengan capslock biwkwk 'CCM' mungkin kalian berpikir apakah itu CCM? Mei bermaksud CCM adalah Cantik Cantik Manis. tapi apa yang sebenarnya ia tulis?
Cantik Cantik Mani...
Mani...
Mani...
WHAT THE FVCK MANI
Tidak kah kalian berpikir seberapa ternoda otak kami;)
/ngakak guling guling/
dah lah segitu saja babibu nya.
hmmmm, ada baik nya kita menghargai karya seseorang bukan? entah berupa kritik saran ataupun pujian, so mind to review?
