KISS or DEAD (?)
Remake from HIBIKI AI.
Parkbaekhy~ present.
.
BAEKYEOL . CHANBAEK .
Slight : hunbaek
.
Summary:
Baekhyun memutuskan memberikan ciuman pertamanya untuk memberikan ciuman pertamanya pada teman masa kecilnya . Namun, semua harus berubah ketika sebuah kutukan mengharuskan Baekhyun untuk memohon ciuman pada seorang playboy yang seenaknya sendiri, Park Chanyeol—yang sialnya adalah seorang yang sangat Baekhyun benci.
.
Parkbaekhy~ present.
.
.
.
DUAGG!
Sebuah suara tendangan kaki dari lelaki yang lebih pendek tepat mengenai rahang seorang lawan dihadapannya.
"Woaa, hyung, kau sungguh hebat!" seru Sehun kepada Baekhyun, si lelaki pendek yang berhasil menjatuhkan lawannya dalam dua kali tendangan.
Baekhyun adalah seorang murid kelas 2-C SM High School. Pada usianya yang masih terbilang muda, 17 tahun, Baekhyun berhasil menjadi salah satu murid kebanggan di SM High School karena kehebatannya dalam beladiri Hapkido.
Sedangkan Sehun, adalah sahabat Baekhyun sejak mereka duduk di bangku SMP. Sehun sendiri masih di tingkat 1 SM High School. Mereka berdua sama sama menyukai beladiri Hapkido.
Baekhyun yang terfokus memberikan bantuan pada lawannya yang tengah terkapar di lantai sontak menoleh ke arah Sehun, dan tersenyum dengan bangganya ke arah Sehun yang kini berjalan menghampirinya.
"Yak! Aku yakin kau akan bisa memenangkan pertandingan untuk musim depan, hyung. Meskipun kau pendek, tapi kekuatan tendanganmu setara dengan tendangan gorilla. Sungguh daebak!" ucap Sehun sambil terkikik menunjuk ke arah Baekhyun yang sibuk mengusap keringat di dahinya.
Dugg!
Sebuah pukulan berhasil Baekhyun sarangkan di belakang kepala Sehun.
"Yak! Kau! Berani-beraninya kau mengatakan hyungmu seperti gorilla!"
"AAKH! Hyung!" bentak Sehun dengan suara kesakitan yang dibuat buat.
"Eh—apa aku terlalu keras memukulmu?" tanya Baekhyun yang terlihat sedikit merasa bersalah kepada Sehun.
"Iya, ini sungguh sakit, aku rasa tengkorak kepalaku retak karena pukulan tanganmu yang seperti gorilla itu." Sehun merengek, tangannya mengusap usap belakang kepalanya yang memang terasa sedikit ngilu karena pukulan Baekhyun.
"Yak! Siapa yang kau sebut Gorilla?" sungut Baekhyun. "Kau yang seperti Gorilla, Oh sehun, lihatlah, badanmu saja lebih besar dari badanku! Dasar bodoh!" bentak Baekhyun dengan wajah yang mulai memerah menahan emosi.
Memang dulu saat pertama kali Baekhyun dan Sehun bertemu, Baekhyun memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari Sehun. Namun, setelah memasuki SMA tubuh Sehun tiba-tiba berubah menjadi lebih tinggi dari Baekhyun. Sehun juga berubah menjadi lebih tampan. Yang tanpa disadari Baekhyun selalu merasakan debar jantung yang berlebih saat berada didekat Sehun.
Puk!
Sebuah tepukan jatuh dikepala Baekhyun.
"Kau memang seperti Gorilla, hyung. Tapi kau adalah gorilla yang sangat manis." Ucap Sehun yang tangannya sibuk menepuk pucuk kepala Baekhyun.
Hal itu tanpa disadari membuat kedua pipi Baekhyun merona karena perlakuan dan perkataan manis Sehun.
"Saat aku pertama kali bertemu denganmu, kau memang terlihat bar-bar sekali hyung. Tapi sekarang kau berubah menjadi gorilla yang manis dan cantik. Hehehe!" Puji Sehun yang semakin membuat kedua rona merah muda di pipi Baekhyun semakin merona.
"Ya-Yak! D-dasar bocah!" Baekhyun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mencoba menutupi kegugupannya karena perkataan manis Sehun.
"Lebih baik aku pulang daripada harus mendengarkan perkataan gilamu, Oh Sehun!"
Baekhyun kemudian berlalu meninggalkan Sehun yang tertawa karena sikap merajuk Baekhyun.
"Ya, tunggu aku, hyung!" teriak Sehun yang kemudian beerlari menyusul Baekhyun untuk pulang ke asrama bersama.
-kiss or dead-
Baekhyun berjalan menyusuri beberapa anak tangga yang menghubungkan gedung olahraga dengan gedung asrama SM High School.
"Aku pulang!" teriak baekhyun saat sampai dikamarnya.
Braak!
"ASTAGA! Kau mengagetkanku, Kyung. Apa yang kau lakukan malam malam begini di depan pintu?" tanya Baekhyun yang kaget setengah mati karena Kyungsoo—teman satu kamar Baekhyun—yang tiba tiba muncul dihadapannya.
"Ini gawat, Baek! Mantra Kutukanku gagal!" teriak Kyungsoo histeris.
Baekhyun yang melihat kepanikan Kyungsoo sedikit bingung dan sulit menafsirkan maksud Kyungsoo.
"Apa maksudmu dengan kutukan, Kyung? Apa kau belajar sihir lagi?" Tanya Baekhyun yang dibalas dengan sebuah anggukan kepala dari Kyungsoo.
Baekhyun seketika membulatkan kedua mata bulan sabitnya. Ia buru-buru menjatuhkan tas yang berisi seragam hapkidonya ke tempat tidurnya dan beranjak mengajak Kyungsoo untuk duduk di karpet didalam kamar mereka.
"YAK! Bodoh! Apa kau melakukan kutukan kepada seseorang?" tanya Baekhyun yang mulai terdengar panik.
Kyungsoo kembali mengangguk atas pertanyaan Baekhyun. Wajah Kyungsoo terlihat sangat pucat.
"Astaga Kyungsoo. Bisakah kau berhenti bermain-main dengan sihir? Apa kau tidak ingat sihirmu itu bisa menjadi kenyataan? Apa kau ingat saat kau membuat Choi Seunghyun menjadi botak karena dia mengerjaimu? Apa kau ingat terakhir kali kau bermain-main dengan sihirmu, kau hampir meledakkan kantin?" Baekhyun terdengar sedikit frustasi.
Kyungsoo memang sedikit aneh dengan hobinya bermain sihir dan mantra-mantra kutukan. Tapi dibalik semua itu, Kyungsoo merupakan sahabat yang baik untuk Baekhyun—selain Sehun tentunya—karena Kyungsoo juga merupakan teman Baekhyun sejak kecil.
"Berjanjilah kau tidak akan marah padaku, Baek?" Ucap Kyungsoo memohon pada Baekhyun.
"Baiklah, aku berjanji. Cepat katakan!" ucap Baekhyun.
"Maafkan aku, Baek. Aku tidak sengaja melakukan ini. Aku hanya ingin memberi pelajaran pada si tiang listrik Park Chanyeol karena dia sudah mempermalukanku. Saat aku sudah membaca mantra yang terakhir aku baru sadar bahwa mantra yang aku ucapkan salah dan—" Kyungsoo menggantung kalimatnya yang membuat Baekhyun mengerutkan kening menunggu penjelasan Kyungsoo.
"—dan saat aku memasukkan rambut pada lingkaran mantra, aku salah memasukkan rambut milikmu." Lirih Kyungsoo.
"APA? YAK!" Baekhyun langsung menjatuhkan rahangnya setelah mendengar penjelasan Kyungsoo.
"Maafkan aku, Baekhyun. Aku sungguh tidak sengaja." Kyungsoo memohon dan menarik narik lengan Baekhyun.
"Kyung, aku harap kau tidak membaca mantra mantra aneh. Dan apa tadi kau bilang mantranya salah?" tanya Baekhyun yang mulai pasrah karena tidak tahan dengan rengekan permohonan maaf Kyungsoo. Disatu sisi Baekhyun juga tidak samapi hati jika harus marah kepada sahabatnya ini.
"Maafkan aku, Baek. Sungguh aku tidak sengaja melakukan ini. Aku hanya ingin mengutuk si tiang mesum Park Chanyeol agar dia tidak bisa mencium wanita manapun. Tapi—tapi karena mantra yang aku ucapkan salah, dan—"
"So? Jika mantra yang kau ucapkan salah, maka kutukan itu gagal dan tidak akan menimbulkan kekacauan kan?" tanya Baekhyun memotong penjelasan Kyungsoo.
" Maafkan aku, Baek. Karena mantra yang aku ucapkan salah, maka kutukan itu menjadi berkebalikan. Dan karena rambutmu ikut masuk dalam ritual yang aku lakukan, maka—kau menjadi ikut terkutuk dengan si tiang Park itu." jelas Kyungsoo.
"Dan k—kutukan itu seperti a—apa, Kyung?" tanya Baekhyun gugup.
"Kau dan Park Chanyeol harus berciuman. Jika tidak, kalian akan mendapatkan sesak nafas."
"Ci—cium—an?" ulang Bakehyun.
"salah satu diantara kalian akan merasakan sesak nafas, dan saat itu kalian harus menicum satu sama lain agar sesak nafas itu hilang. Kalu tidak—kalau tidak maka nyawa kalian—"
"YAK! BODOH! JANGAN BERCANDA!" teriak Baekhyun.
"Maafkan aku Baekhyun, aku akan mencari cara untuk menghilangkan kutukan ini. Aku mohon kau bersabarlah dan lakukan apa yang aku katakan tadi, agar nyawa kalian berdua selamat."
Baekhyun mulai menangis. Ini tidak mungkin terjadi. apa yang harus dia katakan pada Chanyeol jika kutukan ini benar teerjadi dan bagaimana dengan Sehun? Baekhyun menyukai Sehun. Dia ingin ciuman pertamanya dia berikan kepada Sehun. Baekhyun semakin terisak ketika dia harus membayangkan ciuman pertamanya yang akan menjadi sebuah ingatan manis harus terhapus karena kutukan yang Kyungsoo tidak sengaja lakukan. Dan sialnya, Baekhyun harus merelakan ciuman pertamanya ia berikan kepada Park Chanyeol, si lelaki mesum yang sangat Baekhyun hindari.
Kyungsoo yang melihat Baekhyun terisak semakin merasa bersalah. Kyungsoo merasa bodoh karena kecerobohannya, maka kini sahabtanya menjadi korban.
"Aku akan membantumu, Baek. Biar bagaimanapun ini semua adalah kesalahanku. Aku harus bertanggung jawab. Aku akan berbicara pada Chanyeol, agar mau bekerjasama dengan kita. Aku akan bilang padanya, untuk datang ke gedung olahraga setelah sepulang sekolah besok."
Baekhyun menghentikan tangisnya dan mengangguk atas ucapan Kyungsoo.
"Baiklah. Semoga tidak akan terjadi apa apa pada diriku, kyung." Lirih Baekhyun.
-Kissordead-
Baekhyun sudah berada di dalam gedung olahraga tempatnya biasa melakukan latihan Hapkido bersama seluruh teman teman satu ekskulnya.
Baekhyun cemas karena ini sudah satu jam setelah sepulang sekolah dan Chanyeol belum juga menampakkan diri. Seingat Baekhyun, Kyungsoo menyuruhnya untuk bertemu Chanyeol di gedung olahraga tepat setelah pulang sekolah.
Deg!
Tiba-tiba Baekhyun merasakan dadanya menjadi lebih berat. Udara disekitar tubunya seakan menipis. Baekhyun seakan kehilangan kontrol dirinya sendiri. Dia tidak bisa bernafa dan merasakan sesak yang teramat menekan dadanya.
Tangan Baekhyun mengepal memukul mukul dadanya sendiri untuk mengurangi rasa sesak yang semakin membuatnya sulit untuk menghirup oksigen disekitarnya.
Baekhyun mulai terisak saat Chanyeol tak kunjung menunjukkan kehadirannya.
'Ke—kenapa ini? A-aku tidak bisa bernafa. Chan—yeol dimana kau? Ce—cepat—lah datang'
Tuk..tuk..
Baekhyun menolehkan pandangannya ke arah pintu masuk gedung olahraga saat mendengar ketukan langkah kaki yang memasuki gedung olahraga.
"Maaf, aku terlambat. Aku tadi ada urusan." Ucap Chanyeol dengan suara bassnya yang menggema diseluruh gedung olahraga.
"Kyungsoo bilang ada yang ingin kau katakan. Cepat, aku tidak ada waktu." Ucap Chanyeol dingin.
Baekhyun mulai meneteskan air matanya. 'bodoh. Kenapa baru datang, bodoh! Aku hampir mati karena sesak dan—'
Tanpa menunggu lama Baekhyun segera berjalan tergesa menghampiri Chanyeol dengan sisa tenaga yang dia punya.
"Ti—tidak ada waktu untuk menjelaskannya Chanyeol." Ucap Baekhyun memohon setelah sampai dihadapan Chaneyol.
Chanyeol memutar matanya. "Cih—aku yang seharusnya berkata begitu."
Baekhyun merasakan badannya semakin berat. dia semakin sulit mendapatkanm oksigen. Didalam sisa sisa tenaga dan isak tangisnya, Baekhyun terjatuh dengan lutunya sebagai tumpuan. Baekhyun mendongakkan kepalanya, menatap wajah Chanyeol dari bawah.
"A—aku mohon, t—tolong cium a—aku!" Lirih Baekhyun. sangat lirih karena menahan malu dan juga sesak serta isak tangis secara bersamaan.
"Kenapa aku harus mencium lelaki cengeng sepertimu? Dasar bodoh. Jangan pernah berharap!" bentak Chanyeol. Dia sangat muak melihat tampang kesakitan Baekhyun.
"Aku tau permintaanku sangat bodoh. Tapi aku mohon. Aku punya alasan kenapa meminta hal ini kepadamu. Kumohon tolong cium aku—" Baekhyun menutup matanya dengan kedua telapak tangannya. Hanya Chanyeol harapannya hidup.
"Kau tau aku bukan gay, dan aku tidak akan mencium lelaki sepertimu. Kalaupun aku ingin menjadi gay, aku akan menjadikanmu pilihan terakhir di bumi ini, bodoh." Ucap Chanyeol kasar.
"Cih, berhentilah menangis dasar lelaki cengeng. Kalau kau benar benar ingin kucium, berhentilah menangis seperti seorang wanita. Dan—jadilah sedikit lebih menggoda." Dia sungguh tidak tertarik dengan Baekhyun. lihatlah, seorang lelaki menangis, sungguh membuat Chanyeol jengah.
"Eh—" baekhyun mendongak menatap Chanyeol dengan kedua mata sembabnya yang sudah tidak tertutupi oleh kedua telapak tangannya.
Kini Baehyun tau kenapa Kyungsoo inginmengutuk lelaki ini.
'bertahanlah, Byun Baekhyun. bertahanlah jika kau ingin hidup'
"Yak! Kenapa diam saja? Kau ingin kucium tidak?" bentak Chanyeol tidak sabar karena Baekhyun terus diam.
"A—apa yang harus aku lakukan?" tanya Baekhyun lirih.
"Berdiri! Lepas semua kancing seragammu!" perintah Chanyeol, dan dituruti oleh Baekhyun.
Baekhyun segera berdiri dan melepas kancing seragam sekolahnya.
"Dan jangan lupa, memohon kepadaku, sekarang!" ucap Chanyeol yang menyeringai kearah Baekhyun yang sudah topless.
"AKU MOHON CIUM AKU, PARK CHANYEOL!"
END or TBC?
Hehe, minta pendapatnya ya, apakah aku harus end atau tbc aja fanfic yang ini.
Please kindly leave a review. ^^
Regard—
Parkbaekhy
Cbhsforever ^^
