Disclaimer: Semua tokoh yang terlibat Officialy—milik Leonard Freeman, untuk Serial 2010—milik Peter M. Lenkov, dan untuk fic ini murni 100% milik saya
ENJOY READING
-Hawaii Five-0-
"Siap, Daddy?" Grace dengan nada senang bertanya pada ayahnya. Sekilas, wajah Danny terlihat sangat tidak nyaman, namun beberapa detik kemudian ia tersenyum, mengangkat kedua jempolnya.
Grace tersenyum kelewat senang. "Uncle Steve?" ia menengok pada Steve di kanannya.
Steve dengan yakin tersenyum, mengusap pucuk kepala Grace singkat. "Tentu saja."
"Baiklah, ayo berangkat." anak kecil dengan kostum lebah itu berteriak, kemudian berlari cepat meninggalkan mereka berdua didalam rumah. Sedetik suasana berubah senyap, sebelum tawa Steve memecah keheningan.
"Oh my god, Danno. Liat dirimu, kau kelihatan sangat," Steve memandang Danny dari kepala ke ujung kaki, dan kembali tertawa. "polisi sekali."
"Ini tidak adil, kau memakai kostum mumi itu, dan kau terlihat keren. Sedangkan aku?" ia menunjuk tubuhnya. Di atas kepalanya, ada bando berbentuk kuping kucing sewarna garfield, 4 garis sepasang dikedua pipinya, bajunya yang ketat dan belang serta bulu-bulu oranye di beberapa bagiannya senada dengan bando yang ia pakai, begitu juga dengan celana pendeknya yang tak kalah ketat. Kuku-kuku tangannya dipasangkan kuku-kuku palsu seperti kuku kucing hanya saja ini lebih mengkikat, kedua kakinya memakai-entah bisa disebut sendal atau sepatu- berbahan kain berwarna oranye, mirip sekali dengan bentuk jari kaki kucing hanya saja ini lebih besar, dan yang terakhir dan paling tidak Danny sukai, ekor panjang yang menempel di celananya, tepat di pantatnya. Ini sangat bukan sekali kostum yang dia inginkan, ia kira ia akan menjadi vampire di pesta Halloween sekolah Grace, tapi anak itu menggantinya hanya karena kostum yang ia pakai sedang dipajang dietalase toko. Danny tak kuasa menolak, Grace sudah menunggu pesta ini sepanjang musim panas, atau Grace akan mendiamkannya selama sebulan penuh.
"Aku terlihat seperti beast di beauty and the beast dengan bulu kaki ini." Ia mengangkat sebelah kakinya. Steve tertawa tebahak-bahak, lembaran-lembaran kain yang mengelilingi kepalanya bergerak kesana-kemari, yang malah terlihat sangat keren di mata Danny. Itu semakin membuat Danny ingin mendekam di rumah sampai bulan oktober berakhir.
"Sudahlah Danno, kostum ini keren." Steve mengelus telinga kucing di kepala Danny, kemudian merangkulnya sambil berjalan keluar rumah.
"Tidak, ini sangat tidak keren, terlebih dengan benda panjang ini yang menempel di belahan pantatku." Ia berbalik, memperlihatkan ekor-nya.
"Hey." Steve berhenti di teras rumah, dan bertanya pada Danny.
"Aku kira kau suka dengan benda panjang di belahan pantatmu?" Steve bertanya, dengan smirk diwajahnya.
"Oh god, Steven!" Danny berjalan cepat menuju mobil, meninggalkan Steve yang tertawa di teras rumah.
"Tapi kau benar-benar suka, kan?"
-Fin-
Terima kasih bagi yang udah baca sampe selesai :D Review?
Wed, 3/20/2014, 06:54 PM, Karawang, Indonesia
