Annyeong chinggu~ ini ff yaoi pertama saya…. Semua cast milik om thooman dan para orang tua mereka, cerita ini terinspirasi dari XXX(?) ah sudahlah.
Judul : Belum ditentukan.
Pair : HunHan, HunBaek
Cast : Kim LuHan, Oh SeHun, Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kim JongIn, Do KyungSoo
Genre :
Rate : X
.
.
.
.
.
Tap tap tap
Namja mungil itu mempercapat langkah kakinya, ini sudah pukul 7.55 berarti 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi. Namja mungil itu terus mempercepat langkah kakinya sambil merutuki kejadian semalam yang membuatnya terlambat bangun.
Flashback
Tok..tok..tok
"Hyung.."
"Luhan Hyung… ayo bantu aku mengerjakan soal ini."
Namja manis yang sedang tertidur ini langsung terbangun karena mendengar suara berisik di depan pintu kamarnya. Bukannya langsung membukakan pintu, tetapi namja mungil ini berusaha untuk terlelap lagi. Tetapi gagal, suara itu semakin kencang.
"LUHAN HYUNG CEPAT BUKA PINTU NYA! ATAU AKAN KU BOCORKAN RAHASIAMU PADA SEHUN."
Seketika namja manis yang diketahui bernama Luhan pun langsung terlonjak dari kasurnya dan bergegas membukakan pintu kamarnya.
"Ada apa Kai? Mengganggu saja. Aku sedang tidur tahu!" Tanya Luhan sambil menyilangkan tangannya di dada, Kai hanya bisa tersenyum jahil saat meliat hyung kesayangan nya seperti itu.
"Ehehehe mianhae hyung.. ini aku ada tugas dari Choi sonsaengnim."
"Lalu? Apa hubungannya denganku?"
"Kau tau? Ini sangat susah Hyung, kalau aku mengerti untuk apa aku susah payah membangunkan beruang yang sedang hibernasi." Kai pun menjawab pertanyaan Luhan dengan tampang 'watados'nya. Dan Luhan pun hanya bisa mengendus kesal karena kelakuan namdongsaengnya ini.
"Sini berikan soalnya padaku."
"Ini Hyung..Dengan sepenuh hati kuberikan soal ini untukmu hehe." Kai pun menyodorkan setumpuk soal pada Luhan. Setelah menerima setumpuk soal itu, Luhan pun membulatkan matanya
"kapan diserahkannya?"
"Umm besok hyung." seketika darah Luhan pun naik sampai ubun-ubun.
"Ayolah Kim Jong In ini ada 200 soal, dan kau memintaku untuk mengerjakan semua tugas ini dalam waktu kurang dari 12jam. Kau ingin membunuh ku?!"
"Sudah lah Hyung, kerjakan saja semua soal itu. Atau-"
"Atau apa?"
"Atau, Oh SeHun akan mengetahui semua rahasia mu." kemudian Kai tersenyum jahil seraya menaik turunkan kedua alisnya.
lalu Luhan pun memasuki kamarnya seraya menatap sebal tumpukan-tumpukan soal laknat itu.
"Terkutuk kau Kim Jong In."
Flashback end.
"Awas kau, tunggu pembalasanku JongIn." Luhan pun terus mempercepat larinya karena waktu telah menunjukan pukul 7.58 saat ingin memasuki kelas nya tiba-tiba..
Tap..tap..
Bughhh
"Akh appo." Luhan pun meringis karena baru saja bokong indahnya mencium lantai sekolah dengan tidak elite nya.
"Mianhae sunbaenim, aku tidak bisa membantumu berdiri. Aku harus pergi." lalu namja jangkung pergi meninggalkan Luhan di depan kelasnya.
"S-se hun?"
.
.
.
kantin
"Luhan? Hey Kim Luhan sadarlah!" kini namja bermata bulat hanya bisa mengerucutkan bibirnya kesal karena teman nya ini tidak mendengarkan celotehannya sejak tadi.
"-Ya? Ah mianhae Kyungsoo-ya."
"Yak Luhan kau ada masalah apa? Ceritakan padaku." kata namja bermata bulat yang diketahui bernama Kyungsoo sambil menatap Luhan dengan intens.
"Aku tidak ap-"
"Jangan berbohong padaku Kim Luhan. Ceritakan semua padaku." kata Kyungsoo seraya mencengkram pundak Luhan.
"Yakk Kyungsoo-ya singkirkan tanganmu ini, kau tahu ini sakit sakit sekali. Dan percayalah aku baik-baik saja." kata Luhan seraya menatap kyungsoo dengan mata rusanya.
"Kau berlebihan Luhan-ie. Ah cepat ceritakan."
"Tadi aku tak sengaja bertabrakan dengan Sehun di depan kelas, aku terjatuh. Ah malu sekali." kata Luhan sambil menutup wajah nya.
"Sehun? Maksudmu Oh SeHun?" Tanya kyungsoo penasaran.
"Iya, lagipula di sekolah ini yang bernama Sehun kan hanya ada 1 orang. Kau mengenalnya?"
"Aku-" sebelum Kyungsoo menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba datang 2 namja yang sangat jauh berbeda(?) yang satu berkulit tan, yang satunya berkulit seputih susu.
"Hey Luhan Hyung, dan- ah Kyungsoo aku benar?" Kata jongin sambil memperhatikan wajah kyungsoo dengan intens.
"Hey JongIn jangan menatap teman ku seperti itu. Kau seperti ingin me'makan'nya saja" kata Luhan seraya menjauhkan wajah Jongin dari depan wajah Kyungsoo.
"Yakk apa-apaan kau Luhan?" kata kyungsoo sambil mengerucutkan bibirnya.
"-Ekhm.." semua pun menoleh ke arah suara. Tiba –tiba wajah Luhan langsung memerah.
"Oh ya aku lupa, perkenalkan ini teman sekelas ku namanya Oh Sehun." kata Jongin sambil memamerkan cengiran khasnya.
"Annyeonghaseyo, Sehun imnida. Hai Kyungsoo hyung dan-" kemudian sehun menatap wajah Luhan.
"Luhan, Kim Luhan."
"Luhan Hyung, aku dan Sehun ingin duduk disini. Bolehkah?" kata Jongin sambil mengangkat nampan yang berisi makanan miliknya.
"Memangnya tidak ada meja lain?" kata luhan seraya menatap sebal namdongsaengnya itu.
"Tidak ada lagi Hyung, kalau tidak percaya lihat saja sendiri." kemudian Luhan mengedarkan pandangannya kearah penjuru kantin. Benar kata JongIn semua meja telah terisi.
"Aahh terserah kau lah." kemudian Luhan bediri, kemudian gerakannya terhenti karena Kyungsoo menahan tangannya.
"Luhan kau mau kemana?" Tanya kyungsoo.
"Bubble tea. Sudah ya, tunggu disini."
"Luhan-ssi aku ikut."
Deg
Luhan pun menoleh kea rah suara, kemudian pipinya memanas karena suara itu adalah milik Sehun.
"Kajja." kata Sehun sambil menarik tangan luhan ke tempat penjual bubble tea. Selama perjalanan mereka merasa canggung satu sama lain.
"Eee-Luhan-ssi juga suka bubble tea?" Sehun pun mencoba memecah keheningan.
"Bisa dibilang begitu."
"Oh-kita sudah sampai." kata Sehun sambil menunjuk stand bubble tea.
"Ah iya." kata luhan sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Selamat datang, Mau rasa apa?" ucap ahjumma penjual bubble tea seraya menyodorkan menu kepada Luhan.
"Mau rasa apa ?" Tanya Sehun sambil menatap Luhan.
"Umm rasa Taro." Kata luhan sambil melihat daftar menu di depannya.
"Ahjumma, saya pesan 1 bubble tea coklat dan 1 bubble tea taro." Tak lama pesanan mereka pun sudah jadi. Kemudian Luhan ingin mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku seragamnya, dengan cepat Sehun telah membayar semua pesanan mereka.
"Se-Sehun-ssi? Kenapa kau membayar pesanan ku juga?"
"Tak apalah, anggap saja sebagai perkenalan dan pemintaan maaf." kata sehun sambil menyodorkan segelas bubble tea rasa taro ke Luhan. Dengan secepat kilat Luhan mengambil pesanannya itu.
"Kamsahamnida SeHun-ssi." kata Luhan sambil tersenyum manis.
"Oh ya, panggil aku Sehun saja. Luhan-ssi Kupikir kau lebih tua dariku, bolehkan aku memanggilmu Hyung?"
"Silahkan saja kalau kau mau." Kata Luhan sambil meminum bubble tea nya.
"Kajja Hyung kita pergi." kemudian Sehun menarik tangan Luhan kearah meja yang telah ditempati Jongin dan Kyungsoo.
"Lama sekali, kalian kencan dulu eoh?" Tanya Jongin sambil melipat tangannya di depan dada.
"Aniya." Jawab Sehun singkat.
"Luhan-ie kajja kita kembali ke kelas. Sebentar lagi pelajaran akan dimulai." kata Kyungsoo sambil menarik tangan Luhan meninggalkan sang Hobae- Sehun dan JongIn.
"Yakk Kyungsoo-ya tunggu, hoy sehun-ah cepat kita ke kelas." kata Jongin kemudian ia meninggalkan Sehun di kantin.
"Hey Ggamjong tunggu." kemudian Sehun pun berlari mengejar Jongin.
.
.
.
Deng deng deng
Bel telah berbunyi pertanda kegiatan di sekolah itu telah usai. Para murid pun berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama sampai di gerbang sekolah. Berbeda dengan namja mungil yang satu ini, ia tampak santai menuju gerbang sekolahnya. Tetapi langkah nya terhenti karena tiba-tiba saja ada yang meneriakkan namanya.
"Luhan Hyung, tunggu."
Kemudian Luhan menoleh ke asal suara, kemudian ia melihat Sehun yang terengah-engah karena berlari menyusulnya. Seketika wajah Luhan pun memerah entah karena apa, hanya tuhan dan dirinya yang tahu(?)
"Ada apa Sehun-ie?." Tanya Luhan sambil berusaha mentralkan degup jantungnya.
"Luhan Hyung ayo pulang denganku." wajah Luhan pun memerah.
"A -aku tidak bisa, aku harus pulang bersama Kyungsoo." Kemudian Luhan menundukan kepalanya dan berdoa agar namja di depannya ini tidak melihat semburat merah yang ada di kedua pipinya.
"Tidak bisa Hyung, JongIn bilang setelah pulang sekolah ini ia akan berkencan dengan Kyungsoo Hyung."
"Mwo?! Jongin? Kyungsoo? Mereka? Aigoo."
"Yasudah lebih baik Hyung dengan ku saja, ne?" kata Sehun kemudian menggandeng tangan Luhan.
.
.
"Pakai Hyung." lalu Sehun menyodorkan sebuah helm ke Luhan.
"Ne." kemudian Luhan memakai helm yang diberikan Sehun.
"Hyung ayo naik." Kata Sehun. Lalu Luhan menaiki motor Sehun.
"Hyung pegangan yang erat."
"Mwo?!" Kemudian pipi Luhan pun mengeluarkan semburat merah.
"Aku tidak ingin Hyung kenapa-napa." Dan akhirnya Luhan pun berpegangan erat pada Sehun. Sementara Sehun sedang mengeluarkan senyum pervertnya dibalik helm itu.
Karena jalan mulai ramai pelukan Luhan mulai merenggang, tiba tiba Sehun menambah kecepatan motornya. Karena kaget, Luhan kembali memeluk Sehun dan memejamkan matanya.
Setelah 10 menit berlalu, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
"Hyung kita sudah sampai."
"Hyung?" kemudian Luhan membuka mata nya perlahan, ia sangat berterima kasih kepada Tuhan karena masih mengizinkan dirinya menghirup udara.
"Luhan Hyung?"
"Ah mianhae Sehun." Luhan pun turun dengan cantik nya dari motor Sehun(?). kemudian Luhan melihat pemandangan disekelilingnya. Kemudian ia membuatkan mata rusanya.
"Sehun ini dimana?"
"Sudah, ikut saja." Kemudian Sehun menarik tangan Luhan ke kedai bubble tea langganannya.
"Bubble tea?" Tanya Luhan seraya menunjuk kedai di seberang jalan. Lalu Sehun menganggukan kepalanya. Setelah menyeberangi jalan, akhirnya Sehun dan Luhan sampai di kedai bubble tea. Saat mereka masuk terdengar suara lonceng khas pengunjung datang, dan mereka disambut hangat oleh Ahjussi penjaga di Kedai itu.
"Selamat datang." Kata Ahjussi itu ramah. Sehun dan Luhan hanya bisa menyinggungkan senyumannya. Mereka pun memilih meja yang dekat dengan jendela, kemudian sehun melambaikan tangannya kearah pelayan mengisyaratkan agar pelayan datang ke meja mereka.
"Selamat datang, mau pesan apa?" Tanya pelayan itu ramah seraya menyodorkan buku menu.
"Bubble tea rasa taro dan cokelat" kemudian Sehun menutup buku menu dan memberikannya kepada pelayan.
"Ditunggu ya" Lalu pelayan tersebut pergi meninggalkan meja mereka.
Setelah 5 menit menunggu akhirnya pesanan mereka datang.
"Jadi, kenapa kau mengajakku kesini?" Tanya Luhan seraya mengaduk bubble tea nya.
"Tadi aku ingin mengantarmu pulang, tapi aku tak tau dimana rumah mu." Kata sehun datar kemudian meminum bubble tea nya. Lalu Luhan membulatkan bibirnya.
"Oh iya, tadi Jongin bilang kalau kau mengoleksi foto-foto ku?" Tanya Sehun seraya menatap Luhan. Seperdetik kemudian Luhan tersedak bubble tea nya sendiri.
"-Apa?. Tidak ! "
"Tidak? Tidak apa? Tidak salah lagi?" kemudian Sehun menaikan sebelah alisnya.
Luhan pun hanya bisa menundukkan kepalanya karena rasa malu yang luar biasa. Lalu tiba tiba Sehun melanjutkan kalimatnya.
"Sebenarnya-" Sehun pun menggantungkan kalimatnya.
"Apa?" Tanya Luhan Penasaran.
"Sebenarnya aku juga mengoeksi banyak fotomu Hyung." Seketika mata rusa Luhan pun membulat seperti mata temannya- kyungsoo.
"K-kau? Dapat dari mana?"
"Hm dari Jongin. Aku dan dia sering bertukar informasi." Kata Sehun lalu mengaduk bubble tea nya.
"Jongin? Dia meminta informasi siapa?" Tanya Luhan penasaran.
"Kyungsoo Hyung."
"Yatuhan Jongin." Kemudian Luhan menghabiskan bubble tea nya.
"Hyung sudah habis? Kalau sudah, kajja kita pulang"
Setelah 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di rumah Luhan. Saat Luhan ingin masuk, tiba-tiba Sehun memangginya.
"Luhan Hyung.." Panggil Sehun.
"Ya?" Luhan pun mendekat kearah Sehun.
kemudian Sehun menggenggam erat tangan Luhan.
"Hyung, aku menyukaimu. Jadilah kekasihku." Kata Sehun seraya mencium punggung tangan Luhan. Luhan hanya bisa terdiam, bukan karena bingung tetapi ia sangat bahagia(?)
"Kau sedang berbohong kan?" Tanya Luhan memastikan.
"Tidak." Jawab Sehun mantap.
"benarkah?"
"Ya Hyung, tatap mataku. Apakah aku berbohong?" kemudian Sehun mendekatkan wajahnya ke Luhan. Seketika Luhan langsung menjauhkan wajah Sehun dari hadapannya 'dia ingin jantungku meledak?' begitulah yang di pikirkan Luhan.
"kalau begitu ..Ak-aku mau Sehun" Pipi Luhan pun bersemu merah. Kemudian Sehun memeluk Luhan dengan erat.
"Saranghae Luhan-ie."
"Nado Sehun-ie" Lalu Sehun mencium pucuk kepala Luhan.
"Masuklah, ini sudah hamper gelap. Jalja" kemudian sehun melepaskan pelukannya. Lalu mendorong pelan Luhan kearah rumahnya.
"Jalja Sehun-ie. Aku masuk dulu ya."
Dan akhirnya salah satu tujuan hidup seorang Oh Sehun telah tercapai.
"Aku pulang." Teriak Luhan seraya membuka pintu rumahnya, tiba tiba muncul sesosok Jongin di balik pintu(?)
"Luhan Hyung habis berkencan dengan Oh Sehun eoh?" lalu Jongin mengangkat sebelah alisnya.
"Ck kau juga habis berkencan dengan Kyungsoo kan Jongin-ie sayang?" kata Luhan seraya menaik turunnkan kedua alisnya. Kemudian pipi Jongin bersemu merah(?). Luhan pun terbahak bahak melihat Jongin seperti itu.
"Hahaha Bodoh kau Kim Jongin" lalu Luhan bergegas memasuki kamarnya dan meninggalkan sang adik di depan pintu.
"-Ah Luhan hyung" kemudian jongin menutupi wajah tampannya dengan kedua tangannya.
.
.
.
7.30
Matahari sudah menampakkan dirinya , Burung-burung berkicau. Pagi yang cukup indah bagi makhluk lain tetapi tidak bagi Luhan, karena seseoranglah yang membuatnya seperti ini(?) yap tepat! namanya adalah Oh Sehun.
Luhan POV
Sial, karena Oh Sehun aku terlambat bangun lagi untuk kesekian kalinya. Entah mengapa wajahnya selalu terbayang dibenakku apalagi saat aku memejamkan mata, selalu muncul wajah nya yang tampan. Oh tuhan, apakah hamba mu ini masih waras? Kurasa tidak.
Luhan POV end
"Yakk Jongin kajja kita berangkat" omel Luhan kemudian mengambil sepotong roti bakar di meja makan.
"Tidak Hyung, aku harus berangkat deng-"
"Dengan Kyungsoo? Ayolah Kim Jongin, kalau begini aku bisa telat." Rengek Luhan pada Jongin.
"Hyung tinggal menelepon Sehun saja. Apa susahnya? Aku pergi." Kemudian Jongin pergi meninggalkan Luhan di ruang makan.
"Jongin tunggu aku.." kemudian Luhan menyusul Jongin ke luar, tapi naas ternyata Jongin sudah pergi.
"Hiks, aku harus berangkat dengan apa?" kemudian Luhan menyeka air matanya yang terjatuh(?) kemudian Luhan berpikir sejenak. "Apa aku telfon Sehun saj-"
"Aku sudah disini Hyung. Kajja kita berangkat" Luhan pun langsung menoleh ke asal suara, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Sehun berada di depan rumahnya.
"Se-Sehun? Sejak kapan kau disitu?"Tanya Luhan penasaran
"Sejak kau meneteskan airmata berharga mu Hyung. Kajja kita berangkat" jawab sehun dengan wajah dan suara yang datar.
"Ah terima kasih." Tanpa aba-aba Luhan pun sudah berada di kursi sebelah sopir dan memakai sabuk pengamannya. "Aku berhutang padamu Hun."
"Akan kutagih." Kemudian Sehun menyalakan mesin mobilnya, dan pergi menuju sekolah tentunya.
.
.
.
"Pagi Luhan-ie." Sapa Kyungsoo.
"Pagi Kyung-ie."kemudian Luhan mendudukan bokongnya disebelah Kyungsoo.
"Chukkae ya Kyung-ie." kemudian Luhan mencubit pelan pipi sahabatnya itu.
"Hah? Untuk apa?"
"Tidak usah berpura-pura Kyung, aku mengetahui semuanya." Kemudian Luhan tersenyum aneh.
"Ap-"
"Jongin- kau habis berkencan dengannya kan ?" Lalu pipi Kyungsoo bersemu merah. "Bagaimana kaubisa mengetahuinya Luhan-ie?"
"Jongin itu mudah ditebak." Lalu kyungsoo mengangguk.
"Luhan-ie, kau tau? Ada murid baru yang akan masuk ke kelas kita."
"Siapa Kyung?"
"Aku tidak tahu Han-ie. Bersiaplah sebentar lagi Kim Seonsaengnim akan masuk." Kemudian Luhan pun menganggukan kepalanya.
.
"Pagi, hari ini kelas kalian akan kedatangan murid baru." Kemudian tangan Kim seonsaengim melambai kearah pintu-memanggil murid baru itu. Kemudian muncullah sesosok namja mungil yang memakai eyeliner.
"Perkenalkan dirimu."
"Annyeong haseyo Byun Baek Hyung Imnida,Senang bertemu kalian. Mohon bantuannya." Kemudian baekhyun membungkukkan tubuhnya 90 derajat.
"Ya Byun Baekhyun silahkan duduk di sebelah Chanyeol. " kemudian sonsaengnim menunjuk kursi ke3 dari depan.
"Terima kasih Sonsaengnim." Kemudian Baekhyun berlari kecil kearah bangku barunya.
.
.
Kriinggg
Bel istirahat pun berbunyi semua murid pun serentak pergi ke kantin untuk berlomba-lomba mengisi perut mereka. Berbeda dengan Luhan, namja manis itu masih menunggu pujaan hatinya. Oh Sehun. Beberapa menit kemudian Sehun sudah berada di depan kelas Luhan.
"Luhan-ie kajja kita ke kantin" kata Sehun kemudian menghampiri meja namjachingu nya itu.
"Lain kali kau harus memakai banmal Sehun-ie. Kajja." Saat mereka ingin keluar kelas tiba tiba mereka bertemu dengan Baekhyun.
"Loh? Sehun-ie? Aaahh bogosipeo." Kemudian Baekhyun memeluk erat Sehun.
"Baekhyun Hyung?!" Lalu Sehun memeluk erat Baekhyun. Karena melihat Luhan, akhirnya Baekhyun melepaskan pelukannya.
"Sehun-ie mau ke kantin? Aku ikut ya?" kemudian Baekhyun memegang erat tangan Sehun. Luhan yang melihat sikap Baekhyun pun hanya bisa mengerucutkan bibirnya.
"Kajja Baekhyun Hyung. Luhan-ie kajja" kemudian Sehun merangkul pundak Luhan. Sesampainya di kantin mereka bertiga mencari tempat yang akan mereka pakai untuk mengabiskan semua pesanannya.
"Luhan-ie pesankan aku bubble tea coklat ya.. aku ingin berbicara dengan Baekhyun Hyung." Luhan pun memutar bola matanya malas.
"Ne Sehun." Seketika Luhan pun sudah lenyap dari pandangan Baekhyun dan Luhan.
Setelah 10 menit berlalu, akhirnya Luhan membawa dua gelas bubble tea untuk dirinya dan Sehun. "Baekhyun-ssi maaf aku tidak membelikanmu. Bukannya aku tidak punya uang, tapi aku hanya mempunyai dua tangan" kemudian mata Luhan mulai berair.
"Tidak apa Luhan, aku masih kenyang." Kata Baekhyun seraya menampakkan eyesmile nya. Kemudian Sehun berdiri. "Kalian tunggu disini, aku mau membeli sesuatu." Kemudian Sehun pun meninggalkan Luhan dan Baekhyun.
"Luhan-ssi kau berpacaran dengan Sehun-ie?" kata Baekhyun to the point.
"N - ne. memangnya kenapa?" Kemudian Luhan menundukan kepalanya.
"Tatap mataku Luhan-ssi." Lalu Luhan menatap mata Baekhyun. Lalu Baekhyun pun menatap mata Luhan dengan tatapan-maksudku smirk. "Aku akan merebut Sehun-ie darimu."kemudian Baekhyun meninggalkan Luhan sendiri di meja itu. Tak terasa Luhan pun meneteskan air matanya, seketika ia langsung menyeka air matanya ketika ia melihat Sehun yang berjalan ke arahnya.
"Luhan-ie? Baekhyun Hyung kemana?" Tanya Sehun seraya menyodorkan sebungkus cemilan ke Luhan.
"Entahlah, mungkin dia ada urusan. Ini untukku?" Tanya Luhan seraya menunjuk cemilan yang diberikan Sehun. "Ne Luhan-ie, memangnya untuk siapa lagi."
"Kamsahamnida Sehun-ie. Oh iya, aku duluan ya. Ada tugas yang belum ku selesaikan." Lalu Luhan pun meninggalkan Sehun sendirian di kantin. Ck malang sekali nasibmu Oh Sehun.
.
.
Tepat pukul 3 sore SM High School sudah mengakhiri kegiatan belajar mengajar, maka dari itu semua murid sudah beradu kecepatan untuk sampai digerbang. Berbeda dengan namja tampan yang satu ini, ia masih menunggu namjachingunya yang masih berada di perpustakaan. Tiba-tiba saja namja bereyeliner menghampirinya.
"Sehun-ie, kau belum pulang?" Tanya Namja bereyeliner seraya menepuk pelan pundak si namja tampan yang diketahui bernama Sehun.
"Baekhyun Hyung? Ah aku masih menunggu Luhan. Kenapa belum pulang Hyung?" Tanya Sehun seraya memainkan kunci motornya.
"Umm sebenarnya aku belum hafal jalan pulang. Bolehkah hari ini aku pulang bersamamu?" Pinta Baekhyun seraya mendangakkan wajahnya melihat wajah tampan seorang Oh Sehun. Kemudian Sehun menggeleng pelan."Bagaimana dengan Luhan?"
"Luhan pasti mengerti Sehun-ie. Ayolah, kumohon." Lalu Baekhyun menatap mata Sehun dengan puppy eyes andalannya. Kemudian Sehun membuang nafasnya pelan. "Kali ini saja Hyung." Kemudian Sehun menyodorkan helm ke Baekhyun.
"Hyung cepat pakai dan naik, hari sudah hamper senja." Kemudian Sehun memakai helmnya sendiri. "ne Hun-ie." Lalu Baekhyun melakukan apa yang di perintahkan oleh Sehun. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan area sekolah.
Disisi lain ternyata sejak tadi Luhan berada di balik pohon, ia melihat semuanya dan berusaha menahan air matanya agar cairan itu tidak gagal karena baru saja ia meneteskan cairan berharga itu, kemudian isakan kecil keluar dari bibir mungilnya. Ya Luhan menangis. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menyodorkan sebuah sapu tangan kearah Luhan. Luhan pun mendangakkan kepalanya, betapa terkejutnya ia saat melihat namja tinggi yang pernah bersinggah dihatinya. Kris.
"K-kris? Kau sedang apa disini." Tanya Luhan seraya menyeka airmata nya.
"Bodoh. Seharusnya aku yang bertanya kau sedang apa disini? Hapus air matamu." Kemudian kris menyodorkan saputangannya kearah Luhan. Dengan senang hati, Luhan pun mengambil sapu tangan pemberian Kris dan mulai menghapus air matanya.
"Aku? Aku tidak apa-apa Kris."
"Kau berbohong."
