Hai Chingudeul, ini fanfict pertama Choco di FPI.
Mohon bantuannya. *Kayak murid baru di kelas*
Seven Years Old Boy
Disclaimer: Semua Cast milik diri mereka masing-masing. Super Junior dari SM Entertaintment
Rated: K+ sampai T.
Genre: Fantasy, Friendship, Humor?
Warning: Gak banyak menggunakan kosakata Korea, Rada Gaje, Don't Like Don't Read.
A/N: Btw, Choco suka banget ama rambut baru Yeppa yang warna merah itu!
Oke, Enjoy, Read and Review ya!
Dining Room, Dorm Super Junior, 07.26 a.m.
"Selamat pagi Hyungdeul, Kyunnie!" seru Ryeowook yang sedang membawa dua nampan besar berisi sarapan yang baru saja dibuatnya. "Sarapan sudah siap!" sambungnya sambil meletakkan kedua nampan itu di atas meja makan.
Beberapa member Super Junior yang mendengar seruan Ryeowook segera menuju ke ruang makan. Shindong, Eunhyuk, dan Donghae adalah member yang paling duluan sampai menuju ruang makan. Ketiganya nampak baru selesai melakukan olahraga. Di belakang mereka terdapat umma dan appa Super Junior, Leeteuk dan Kangin yang sedang tertawa terbahak-bahak entah karena apa.
"Hari ini sarapan apa, Wookie? Sandwich ya?" tanya Shindong ceria. Ia dengan semangat mengambil beberapa sandwich dari nampan dan meletakkannya di atas piringnya. Tidak peduli apakah semua member sudah berkumpul atau belum. Daripada kehabisan, lebih baik mengambil duluan.
Ryeowook tersenyum melihat kelakuan Shindong. "Iya Hyung, sandwich telur dengan bacon. Bahan makanan di kulkas hanya tersisa itu."
Belakang ini semua member disibukkan oleh pemotretan untuk album keenam mereka. Sehingga tidak ada waktu untuk berbelanja bahan makanan dan mengurus dorm. Sedangkan ahjumma yang biasanya membantu mereka sedang mengambil cuti beberapa hari. Jadi, mereka terpaksa memakan makanan seadanya.
"Tapi aku mau sandwich ikan," ucap Donghae.
"Aku mau sandwich strawberry dan pisang," ucap Eunhyuk.
"Aku mau sandwich yang berwarna putih polos," ucap Leeteuk.
"Aku mau sandwich dada ayam," ucap Kangin.
Ryeowook membatin di dalam hati, 'memangnya dorm ini restoran sandwich serba ada?'
Tidak lama kemudian, Siwon datang sambil membawa koran pagi yang masih baru dan secangkir kopi yang masih panas. Persis terlihat seperti appa-appa yang berumur 40 tahunan. Beruntungnya Siwon itu keren, jadi apapun yang ia lakukan selalu terlihat perfect.
Siwon datang diikuti Sungmin yang sedang menyeret Kyuhyun dibelakangnya. Rupanya magnae yang satu itu belum terbangun sepenuhnya. Dengan mata tertutup dan sesekali melayang saat berjalan, ia berhasil mencapai ruang makan berkat bantuan Sungmin.
Semua member duduk di kursi masing-masing yang mengelilingi sebuah meja makan besar berbentuk lingkaran. Ketika Siwon akan memimpin doa, Leeteuk membuka suaranya. "Lho? Dimana Yesungie?" tanya sang leader, Leeteuk, yang menyadari bahwa hanya ada 9 member di ruang makan. (Minus Heechul, Hangeng, dan Kibum)
Semua mata menatap Ryeowook, teman sekamar si namja pecinta kura-kura. Sedangkan yang ditatap hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu. "Entahlah Hyung, mungkin masih di kamar. Tunggu sebentar, akan aku pang–" Belum sempat Ryeowook menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara teriakan dari arah kamar Yewook couple.
"TIDAAAAAAAAAAAAAKKK!"
"Haa? Suara siapa itu? Ada apa?" tanya semua member di ruang makan itu. Mereka saling pandang dengan wajah heran. Tidak ada orang lain selain member Super Junior di dorm. Dan kini, semua member sedang berkumpul di ruang makan kecuali seseorang yaitu–
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Terdengar suara teriakan lagi dari arah yang sama.
"Yesungie!/Yesungie-Hyung!" Member-member yang berada di ruang makan itu panik. Bahkan kini Kyuhyun sudah terbangun sempurna dari tidurnya di meja makan. Tanpa membuang waktu, mereka segera berlarian menuju kamar Yewook.
'Braaaak!' pintu kamar dorm Yewook dibuka kasar oleh Kangin.
"Yesungie-Hyung! Apa yang terjadi?" Mereka bertanya-tanya pada seseorang yang sedang berdiri kaku di tengah kamar. Namun bukan Yesung lah yang mereka dapati di kamar itu. Melainkan seorang namja kecil berambut merah, bermata sipit, pipi chubby, yang memiliki tinggi badan kira-kira 120 sentimeter dengan baju dan celana yang amat kebesaran.
.
.
.
Haaa? Siapa bocah itu? Bagaimana bisa berada di dorm ini?
Mari kita kembali ke beberapa menit yang lalu.
Yewook's Room, Dorm Super Junior, 07.24
Di salah satu kamar dorm, tampak seorang namja yang masih bergelung di bawah selimutnya. Dari tadi, tangan mungilnya berusaha meraih-raih ponsel yang terus berbunyi dan bergetar di bawah bantalnya dengan mata tertutup. Ada panggilan masuk di ponselnya.
"Mana ponselku?" gumam namja itu setengah sadar di antara kenyataan dan alam mimpi. Entah mengapa namja berambut red-wine itu merasa tangannya tak kunjung sampai untuk meraih ponselnya. Dengan terpaksa, ia segera mendudukkan dirinya dan membuka mata sipitnya. Diraihnya ponsel miliknya cepat dan langsung mematikan ponsel itu tanpa melihat siapa yang meneleponnya di pagi-pagi buta seperti ini. Ia kembali menyembunyikan dirinya di bawah selimut dan mencoba untuk melanjutkan tidurnya.
Pagi-pagi buta? Sepertinya deskripsi yang salah. Sedetik kemudian, namja itu kembali membuka mata sipitnya dan menyingkirkan selimutnya untuk melihat jam dinding di kamar dormnya. Pukul 07.25. Padahal ia berencana mengajak Ryeowook untuk lari pagi di sekitar dorm pukul 6. Tetapi ya sudahlah, besok pagi kan masih bisa.
Tiba-tiba terdengar suara sang eternal magnae dari arah ruang makan. "Selamat pagi Hyungdeul, Kyunnie! Sarapan sudah siap!"
Namja bermata sabit itu segera beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil segelas air mineral di atas meja tak jauh dari ranjangnya. Baru beberapa langkah namja itu berjalan, celana yang dikenakannya longgar dan agak menurun. Ia menarik tali celananya untuk mengencangkan celana itu di bagian pinggangnya. Namja itu berucap dalam hati, 'hahaha, perutku melangsing.'
Ia memperhatikan seisi kamar dormnya sembari meminum segelas air mineral. Entah mengapa, barang-barang di kamarnya terasa lebih besar daripada hari-hari kemarin. Bahkan gelas kaca yang dipegangnya kini pun lebih besar dan berat dari biasanya. 'Mungkin karena efek baru bangun tidur,' batinnya.
Namja yang berkepala -ehm- agak besar ini berjalan menuju cermin untuk menyisir rambutnya yang berantakan. Ia memandangi tubuhnya pada cermin dari atas hingga ke bawah dengan heran. Sangat heran. 'Mengapa tubuhku hari ini kecil sekali? Wookie saja bahkan tidak sekecil tubuhku ini.'
Pandangannya tertuju pada T-shirt merah yang dipakainya. T-shirt itu terlihat sangat besar di badannya bahkan melorot hingga memperlihatkan bahu dan pundak kanan mungilnya. Celananya pun turut terlihat sangat besar. Padahal tadi malam sebelum tidur ia yakin, ia memakai celana pendek selutut. Tetapi mengapa sekarang celananya menjadi panjang hingga hampir mencapai telapak kakinya?
Baiklah, tunggu sebentar. Sepertinya namja yang berjulukan art of voice ini memerlukan waktu beberapa menit lagi untuk menyadari sesuatu yang ganjil pada tubuhnya.
5 menit...
'Mwo! Apa yang terjadi pada tubuhku!' Namja itu berteriak dalam hati. Ia melihat cermin di depannya sekali lagi sembari mengerjap-ngerjapkan mata berbentuk sabit kecil miliknya. Memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Kenyataannya, terlihat seorang namja kecil berambut merah, bermata sipit, pipi chubby, yang memiliki tinggi badan kira-kira 120 sentimeter dengan baju dan celana yang amat kebesaran. Bayangan dirinya sendiri. Terpampang dengan jelas di cermin.
Namja itu yakin, pasti ada yang salah dengan indra penglihatannya. Ia mengambil kacamata berframe putih dari dalam laci mejanya. Kacamata baca yang sering ia gunakan. Ia kembali berdiri di depan cermin dan memasang kacamata itu di matanya. Apa yang terjadi? Kacamata itu terlalu besar untuknya. Bahkan tangkai kacamata itu tidak tersangkut sedikitpun di telinganya.
Kacamata yang dipegang namja kecil itu terjatuh seketika di lantai. Namja itu mundur perlahan mejauhi cermin di depannya. Tubuhnya bergetar dan berkeringat dingin. Ia merasa dunia di sekitarnya berputar dan runtuh seketika. Memang berlebihan, namun seperti itulah yang ia rasakan saat ini.
Namja kecil itu menatap horor bayangannya di cermin. "TIDAAAAAAAAAAAAAKKK!"
Ah, ia menyadari sesuatu yang lain. Tidak hanya tubuhnya yang mengecil seperti bocah berusia 7 tahun. Suaranya pun persis seperti suara bocah yang berusia 7 tahun! Kemana suara baritonenya yang indah? Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya. Menggelengkan kepalanya keras.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Namja kecil itu kembali berteriak sambil meremas rambutnya frustasi.
Kim Joong Woon a.k.a Yesung, lead vocal dari boyband ternama Super Junior, tubuhnya menyusut.
END OR TBC?
