BLOODY WINGS
.
.
.
MANUSIA HANYALAH SAMPAH
AKU AKAN MENUNJUKKAN KEPADA MEREKA
BAHWA
NYAWA MEREKA TIDAK ADA HARGANYA
DAN TANAH MEREKA AKAN BERADA DI GENGGAMANKU
AKAN AKU CIPTAKAN KEKUATAN
KEKUATAN YANG AKAN MEMBAWAKU KE PUNCAK KEKUASAAN
DAN AKAN AKU PERLIHATKAN KEPADA DIA
BAHWA DIA TELAH MEMILIH KEPUTUSAN YANG SALAH
DENGAN MENJADIKAN AKU KORBAN UNTUK KESELAMATANNYA SENDIRI
#Bloody Wings#
By: Gemi-chan001
"Gomen Readers-sama, Gemi hanyalah seorang newbie untuk kalangan para author di jadi jika Gemi membuat cerita yang gaje, typo, aneh dan lain-lain yang membuat para readers jadi ilfil ataupun merasa nggak nyaman nggak usah segan untuk langsung beri tahu Gemi. Gemi ucapkan, selamat membaca"
Warning: fanfic gaje, typo, aneh, alur kecepatan
.
.
.
Chapter 1: Masa Lalu
"Kamu siapa?" tanya seseorang yang membuat pemuda bersurai scarlet itu langsung berbalik. Iris matanya langsung menangkap sepasang iris biru langit, iris yang langsung membuatnya merasa terjerat kedalam tatapan tersebut.
"Apakah kau baik-baik saja?" tanya orang itu lagi.
Akashi hanya terdiam, tubuhnya seakan terpaku. Manusia, didepannya seorang gadis manusia sedang berjalan mendekatinya. Bagaimana mungkin dia… seorang Akashi seijuro salah satu dari penjaga dunia atas dilihat dalam keadaan menyedihkan seperti saat ini? Apalagi yang melihatnya adalah manusia menyedihkan.
"Kau terluka, biarkan aku membantumu" kata gadis tersebut dengan nada datar saat ia berada tepat di depan Akashi sambil mengulurkan tangannya.
"Jangan coba kau menyentuhku, manusia" kata Akashi kasar sambil menepis uluran tangan itu.
Sedangkan gadis didepannya hanya terdiam sambil menatap Akashi dengan tatapan datar. Tak beberapa lama kemudia sebuah tendangan keras didapatkan Akashi tepat dibagian sisi kiri perutnya yang terluka. Tendangan itu berhasil membuat Akashi meringis kesakitan.
"Apa yang kau lakukan, manusia rendah?!" teriak Akashi lagi dengan sangat kasar.
"Aku tidak tahu kau ini siapa, aku juga tidak tahu kenapa kau terluka. Tapi aku akan membalas perbuatan kasar yang kau lakukan padaku. Bukankah dengan tendangan tadi kita impas?" kata gadis itu dengan nada yang tetap datar sambil memiringkan kepalanya sedikit.
"Namaku Tetsuna, aku seorang healer. Biarkan aku membantumu." Kata gadis itu. Akashi hanya terdiam sambil menatap gadis di depannya yang sedang mengarahkan tangannya ke luka Akashi. Terlihat cahaya muncul dan langsung menutupi luka itu. Perlahan luka Akashi mulai membaik.
"Akashi…" kata Akashi yang langsung mengambil perhatian Tetsuna.
"Namaku adalah Akashi Seijuro, salah satu dari penjaga dunia atas" kata Akashi.
"Ohhh… jadi bisakah aku tahu kenapa Akashi-kun terluka?" tanya Tetsuna datar.
"Aku dan tim ku sedang memeriksa tempat ini karena ada kasus besar di dunia atas bahwa ada Heaby dengan kekuatan besar yang menyerang para penjaga daerah ini , dan saat kami sampai disini Heaby itu menyerangku. Dan serangannya berbeda dengan kebanyakan Heaby. Heaby kali ini tak dapat di prediksi dan juga sangat kuat." Kata Akashi (Heaby: kekuatan kegelapan yang berkeliaran di dunia dan terbentuk dari kelamnya hati manusia. Dia tak memiliki bentuk tetap, dapat dilihat karena warnanya yang hitam dan memiliki mata. Heaby adalah sebuah panggilan yang hanya ada di fanfic ini ya readers.)
"Heaby itu kemungkinan adalah penguasa desa ini…" kata Tetsuna.
"Apa?! Tidak mungkin." Akashi terkejut mendengarnya. Heaby tidak pernah dapat menguasai sebuah daerah karena cepat sekali menghilang.
"Sudah 10 tahun desaku dikuasai oleh Heaby, semua pendekar dan penyihir desa ini tidak dapat mengalahkannya" kata Tetsuna.
"Ini sulit dipercaya…" ujar Akashi.
"Lukamu terlalu parah, lebih baik kau bersembunyi sampai keadaan-mu membaik. Dan lagi, aku tidak melihat teman-temanmu, dimana mereka?" tanya Tetsuna.
"Tadi aku menyuruh mereka pergi selagi aku menahan Heaby itu." Kata Akashi.
"Baiklah, ini tidak akan aman untukmu untuk ikut aku ke desa. Carilah tempat yang aman, setiap hari aku akan membawakanmu makanan sampai kau sembuh dan dapat meninggalkan desa ini."
"Terserah kau saja…"
Hari demi hari berlalu, Tetsuna selalu merawat dan memberikan makanan kepada Akashi. Hubungan mereka juga semakin dekat. Banyak carita yang diceritakan Akashi tentang dunia atas, dan Tetsuna merupakan pendengar yang sangat baik. Akashi juga mengajari Tetsuna berbagai hal. Entah sejak kapan, Akashi mulai berpikir untuk tidak kembali ke dunia atas dan tetap tinggal bersama Tetsuna.
"Apa kamu yang namanya Akashi?" kata seorang laki-laki yang berjalan mendekati Akashi.
"Siapa kamu?" tanya Akashi
"Aku adalah teman Tetsuna. Kau tahu, dia banyak bercerita tentangmu…." Kata orang itu.
"Teman Tetsuna?"
"Yupz, dan lagi Tetsuna sangat ingin kau hadir di acara ulang tahunnya tapi tidak berani mengatakannya padamu. Oleh karena itu aku ingin mengajakmu untuk ikut di acara kejutan untuk Tetsuna. Kamu mau kan?" kata orang itu lagi.
Akashi hanya terdiam. Ulang tahun Tetsuna? Kenapa Tetsuna tidak pernah mengatakan hal itu?
"Ayolah, kau juga teman Tetsuna kan? Ikutlah bersama kami. Tetsuna pasti akan sangat senang." Bujuk orang itu.
"Baiklah" kata Akashi pada akhirnya.
Akashi mengikuti orang itu sampai ke sebuah rumah, dan saat pintu ditutup semua nampak kabur di mata Akashi, yang dapat dia lihat hanyalah bayangan seseorang dengan surai biru panjang berdiri di depannya dan terdengar sebuah kalimat "Heaby pasti akan memberikan aku penghargaan untuk ini"
Akashi tidak dapat mempertahankan kesadarannya lagi, pandangannya pun sudah menjadi gelap sepenuhnya.
Beberapa waktu sudah terlewatkan, Akashi membuka matanya dan ia terkejut. Didepannya kini sebuah Heaby berdiri dan terus mendekat kearahnya. 'Kenapa? Kenapa? Kenapa kau melakukan ini Tetsuna?!' teriak Akashi di dalam pikirannya sendiri.
#Bloody Wings#
"Lihatlah… manusia memang gampang sekali untuk dipengaruhi. Sungguh manusia itu adalah mainan paling menarik nanodayo" kata seorang pemuda berkacamata yang menggunakan jubah panjang berwarna hitam-hijau, Midorima Shintarou.
"Apa bagusnya menjadikan manusia menjadi mainan, aku lebih berharap mereka menjadi makanan lezat" ujar seorang berbadan sangat tinggi dengan nada malas kepada temannya itu, Murasakibara Atsushi.
"apa kau tau, terlalu banyak makan dapat menyebabkan tubuh mendapatkan berat badan secara berlebihan dan itu dapat membuat kita sulit untuk bergerak, nanodayo." Kata Midorima dengan tenang.
"Apa kau ingin mengatakan aku lamban karena berbadan besar?" kata Murasakibara didampingi dengan aura mengerikan yang mulai terasa di sekitarnya.
"Aku tidak mengatakannya, tapi jika kau merasa itu akan mempermudahku…"
"Kauuu…"
"Bisakah kalian tenang, kalian tau kan aku sangat membenci keributan…" kata seseorang datar. Seketika ruangan itu dikelilingi oleh hawa yang mencekam dan tidak ada yang berani berbicara oleh karenanya.
"aku akan kembali ke kamarku, lebih baik kalian tetap tenang seperti saat ini." Kata orang itu.
Sayap hitam besar, jubah hitam-merah panjang, dan rambut scarlet, hanya itu yang dapat kita lihat saat dia berjalan keluar dari ruangan tersebut. Dia berjalan semakin menjauh, tapi aura mengerikan miliknya tidak menghilang sedikit-pun. Sungguh sangat mengerikan.
#Bloody Wings#
Akashi berjalan melewati sebuah pintu dari kayu jati yang berukuran sangat besar dengan ukiran-ukiran rumit terukir pada pintu tersebut. 'sudah 998 tahun berlalu dan aku tetap tidak dapat menemukanmu' batin sang scarlet.
Didudukinya sebuah sofa yang ada di pojok ruangan yang baru ia masuki kemudian disandarkan punggungnya pada sofa lalu ia memejamkan matanya. Sudah 998 tahun dia membangun pasukan. Sudah Sudah 998 tahun pula dia mengelilingi dunia, mencari gadis yang telah membuat hidupnya seperti ini.
'Walau aku tak dapat menemukanmu, aku akan tetap melakukan rencanaku. Rencana dari hasil perbuatanmu padaku. Kaummu akan bertekuk lutut padaku, Tetsuna. Hanya tinggal 2 tahun lagi aku harus menanti'
To Be Continue
.
.
.
Akhirnya Chapter 1 selesai. \(^0^)/ bagaimana? Gaje? Typo? Aneh? Alurnya kecepetan? Hehehe… mohon dimaklumi ya readers-sama. Oh ya, Arigato gasaimashita sudah mau memberikan sedikit waktunya untuk membaca fanfic Gemi yang hancur ini
Tolong berikan Gemi saran untuk memperbaiki fanfic gemi ya…
Review?
