Nyanko no Ai
A Kirigaya Kyuu Fanfiction
Kuroko no Basuke © Tadoshi Fujimaki
.
.
Hari ini mungkin adalah hari ter-sial untuk seorang Takao Kazunari.
Kamar tempat tinggalnya yang seharusnya di gedung uke–entah kenapa kepala asrama memberi namanya begitu–sedang bocor besar-besaran. Jadi dengan–amat–terpaksa, Takao harus pindah ke gedung seberang. Gedung seme.
Hanya untuk memberi tahu kalian saja. Fiksi ini bukan bertema AlphaOmegaVerse, jadi di harap untuk tidak mengambil kesimpulan itu hanya karena dengan nama gedung asrama para laki-laki yang bernama 'Seme dan Uke'. Abaikan yang ini.
"Jadi aku harus pindah? Kenapa harus di gedung seberang?" pertanyaan dengan suara miris terucap dari mulut Takao.
"Gomenne…kalau saja ada ruangan kosong disini… sayangnya ruangan kosong hanya ada di gedung seme…" –Ootsubo Taisuke, seorang ketua asrama di asrama uke. Dia senpai yang tergolong ramah pada siapapun. Tapi sekalinya dia marah, asrama akan menjadi kapal pecah dalam kurun waktu kurang dari hitungan menit. Jadi semua warga di gedung uke, mau tak mau harus ramah padanya. Ikhlas tak ikhlas.
"Haah… ya sudah, aku akan merapihkan barang-barangku dulu, Ootsubo-senpai…" Takao pamit undur diri dengan lesu. Sedangkan Ootsubo hanya bisa menatap iba dari kejauhan.
.
.
.
.
.
Tess…Tess…
Bukan Takao yang sedang menangis. Bukan pula suara rintihan air hujan dari luar. Melainkan bocornya pipa air utama tepat di atas kamar Takao.
"Miris banget sih kamarku ini…" ucapnya sambil mengepak pakaian dan barang-barang lainnya.
"Kayaknya seminggu gak akan cukup deh. Yang bocor kan pipa air utama… ah selesai"
Ia menggeret satu kopor berukuran cukup besar, dua ransel, dan satu tote bag. Ribet? Ya sepertinya begitu.
"Sampai berjumpa lagi… kamar ku…" dengan kalimat perpisahan sementaranya itu, Takao Kazunari melangkah pergi dari kamarnya, serta ke gedung selatan–asrama uke menuju gedung utara–asrama seme.
Tak ada yang mengantarnya ke sana. Tak ada yang berkata 'kami akan merindukanmu'. Tak ada yang hanya sekedar mengantarnya sampai lobby. Namun pernyataan itu di hapusnya cepat-cepat setelah melihat salah seorang lelaki–yang sebenarnya dia tak kenal–dengan pose tangan di lipat di dada, dan tampak menunggu seseorang. Dia menggunakan almamater yang sama dengan Takao, namun ada pin yang berbeda dengannya. Kalau dia satu sekolah dengan Takao, mengapa Takao tak pernah melihatnya ya?
Lelaki itu berkaca mata. Rambutnya berwarna hijau–kalau di mata orang normal itu aneh, sayangnya Takao termasuk orang yang tidak normal–, di tangan kirinya–yang terbalut kain pita putih–terdapat benda berbentuk pinguin mini lucu. Sedangkan tangan kanannya–yang kosong–di masukkan kedalam kantung celana.
Keren? Sangat –bagi Takao.
"A-ano…" panggilnya "…kau menunggu siapa ya?"
Namun lelaki itu tidak merespon. Tidak pula sekedar menengok.
"Ano…" Takao sudah seperti manusia bodoh yang berbicara dengan patung porselen.
"Takao Kazunari." Ucapnya. Suaranya tidak seperti orang bertanya, tapi dia yakin kalau orang itu bertanya.
"H-hai…eh?"
Tanpa ba-bi-bu tangan kanan itu di gunakan untuk menggeret kopor berwarna hitam dari tangan Takao. Satu ranselnya di ambil dan di singgahkan di pundak kirinya.
"Eh, gak usah repot-repot…err–"
"Aku melakukan ini bukan karena aku peduli –nodayo. Dan namaku Midorima Shintarou" jelas lelaki itu cepat-cepat dan kembali menggeret si kopor malang.
'Eh? –nodayo?' "A-ah! Bagaimana kalau aku panggil Shin-chan?" usul Takao sok akrab. Yah, memang dari sananya Takao itu sok akrab sih.
Bruukk
Setelah kalimat usulan di keluarkan dari mulut Takao, tanpa sebab kopor dan ransel itu jatuh dari badan Midorima. "Kerjakan sendiri" dan lelaki itu berlenggang duluan meninggalkan Takao yang sweatdropped dan bingung.
'Eh? Apa salahku…'
.
.
.
.
.
"Hosh… hosh… jauh juga gedung utara itu ya…" lenguhnya.
Bagaimana tidak jauh? Letak gedung selatan itu sama seperti dari sekolah ke apartemennya dua kali bolak-balik. Mana tadi mereka harus mengitari sekolah dan melewati beberapa pos penjagaan. Bahkan Takao sendiri tidak tahu mengapa asrama seme dan uke itu di jaga ketat dan banyak peraturannya.
"Kita sudah sampai –nanodayo"
'Eh? –nanodayo? Dan, ugh, aku juga bisa melihat kalau kita sudah sampai kali' Takao harus ekstra sabar di depan lelaki ini.
"Ah Midorima! Pindahan sementara ya?" tanya seorang lelaki bersurai merah-hitam. Perasaanku saja atau orang-orang di gedung seme itu aneh-aneh? –pikir Takao.
"Iya –nodayo" yang ini juga tidak kalah aneh –tambah Takao.
Matanya menyipit ke arah belakang "Oi, aku Kagami Taiga! Salam kenal!"
"A-ah! Iya, salam kenal. Urr… Kagami -san?"
"Kagami dake ii yo. Ja, aku mau ke kamar Aomine dulu. Bye~" dan lelaki alis cabang itu pergi melenggang mendahului Midorima dan Takao.
"Uhm… ano… Shin– Midorima-san? Ka-kamarku di mana ya?" ralat Takao saat nyaris memanggil nama Midorima dengan panggilan buatannya. Dia tidak mau di kacangi selama di asrama asing ini sendiri hanya karena salah sebut nama. Tapi sepertinya, itu akan terjadi.
Midorima memicing ke arahnya "Cari sendiri"
Kalau ini di anime-anime, mungkin kepala Takao–serta wajahnya–sudah berwarna merah plus asap-asap imajiner di atasnya. Takao kesal dengan sikap ke-kanak-kanakan ini.
Ugh, Takao? Bukannya kau juga begitu?
"Salah apa sih aku…" Takao berjalan ke pojokkan gedung dan pundung di sana. Tanpa sadar, dia malah sudah terlelap dalam posisi jongkok dan membelakangi jalanan. Posisi yang begitu ambigay bagi beberapa gay. Eh?
.
.
.
.
.
"Hoaaam…. Jam berapa ini?" tanya Takao yang bangun dari tidur cantiknya.
Hal pertama yang dirasakannya adalah: empuk.
"Eh? EEHHH? Lho kok aku bisa di sini?!" tanya Takao dengan logat jawa yang di pinjam dari negara sebelah.
Takao terbangun di sebuah ruangan berwarna crème muda dengan plafon putih. Satu jendela yang di depannya terdapat meja belajar. Satu lemari berukuran sedang di pojokkan kamar. Kopor dan ranselnya tertata manis di depan lemari itu. Dan satu kasur single yang tengah di tidurinya. Satu pertanyaan terbesit di otaknya.
"Siapa yang membawaku ke sini? Seingatku aku sedang pundung…"
Gubrakk!
Mendengar suara ganjal dari luar kamar, Takao berjalan untuk mengecek–
"Itte-te…Kuroko-cchi tte sa– eh? Ah! Konbanwa…" Takao cengok di depan pintu kamar barunya sendiri. Di depannya baru saja ada dua makhluk ghaib yang sedang tumpang tindih di depan kamarnya.
"K-konbanwa…oh ja-jadi ini masih malam ya?" tanya Takao. Seingatnya saat dia pundung itu masih sore.
"Yap, sudah jam setengah sepuluh-ssu! Jam sepuluh nanti jangan kelayapan kayak kita ya-ssu!" Takao dibuat bingung oleh lelaki kepala kuning dan biru–yang diam sedari tadi.
"Kise-kun, sepertinya kita kurang sopan." Mata si surai biru muda itu melirik ke arah temannya. "Mari perkenalkan. Aku Kuroko Tetsuya. Dan ini temanku, Kise Ryouta" jelasnya.
Takao mengangguk "Ah, iya aku ta–"
"Kuroko-cchi hidoi-ssu! Masa aku di bilang teman! Aku ini kan keka–HMPH!" tangan seputih susu itu digunakan sang empu untuk membekap orang di sebelahnya.
Takao sweatdropped ditempat melihat tingkah laku penghuni asrama seme yang terlampau aneh.
"A-aku…Takao Kazunari… yoroshiku ne…" Takao menggaruk-garuk surai hitamnya yang tidak gatal. "Err.. boleh aku tanya, mengapa aku bisa di dalam kamar ini?"
Kise dan Kuroko yang sedang mesra(?) itu tiba-tiba diam serempak. Takao tampak tidak nyaman dengan atmosfer ini.
"Ano–"
"Midorima-kun yang membawa Takao-kun ke sini…" jelas si surai biru muda dengan tampang teflon.
'Shin-chan?' batin Takao sok akrab.
"Iya-ssu" Kise angkat suara setelah mulutnya tidak dibekap Kuroko lagi "dia menggendong Takao-cchi ala bridal gitu-ssu! Semuanya dia yang menyiapkan! Waah aku sirik-ssu"
Otak–agak lemot–Takao mencerna apa yang di maksud teman baru, dan seketika wajahnya berubah merah.
"Uhm… boleh aku tahu dimana kamar Sh–Midorima-kun?" tanyanya.
Kise dan Kuroko saling tatap-tatapan. "Ii kedo.."
.
.
.
.
.
Takao galau sekarang.
Antara ketuk, atau enggak.
'Ano… Midorima-kun. Terima kasih atas jasa mu tadi sore'
Takao menggeleng.
'Midorima-kun? Ah, aku ingin berterima kasih karena sudah menaruhku di tempat yang seharusnya'
Takao menggeleng lagi. Ambigay sekali pernyataanya.
"Ayo ketuk!" ucapnya menyemangati diri sendiri.
Tangan itu di majukan ke depan pintu… dan…
.
.
.
.
.
To be continued
A/n:
HAHAHAHHAA BARU BUAT FIC BARU UDAH YANG LAIN AJA HAHAHHA :V
BETEWE ADAYANG NUNGGUIN MEAO? /gak
okeh.
KYUU TAU KALO INI NGEGANTUNG ENDINGNYA.
GAJE PULA. SORI. LAGI PENGEN UPDATE DI MINGGU KOSONG INI HUHU :V
so, lanjut ato kaga? :v
pendek kan A/n nya? ha :v sumannakatta :v
asikin aja ya? :v
Akhirkata,
Read and Review ya~
peluk hangat,
KiKyuu
