All The Way To Serenade You
By: Kei Tsukiyomi
.
.
Author's note: Fict ini kudedikasikan untuk My Lovely sister Bri Febri. Semoga requestnya sesuai harapan kamu ya~
Warning: AU, OOC, Typos, Gs for uke, dll DLDR! I've warned you.
Disclaimer: MINE! :v :v
Pair: Haehyuk slight Hanhyuk
Rate: T
Happy read~
^-^v
.
.
.
Kyunghee University.
Sebuah universitas di Seoul yang terkenal dengan bangunan kastil bergaya eropa dan cukup bergengsi. Banyak dari para selebriti menimba ilmu di sana.
Pagi ini cukup cerah. Para mahasiswa-mahasiswi tampak berlalu-lalang di sekitar universitas. Ada yang menunggu jam kuliah, dan ada pula yang mengikuti kegiatan lainnya. Tak terkecuali dengan salah satu mahasiswa semester 3 jurusan Seni bernama Lee Donghae. Lelaki berambut brunette dengan tubuh kekar dan bermata cokelat sendu tampak menyandarkan punggung tegapnya di batang pohon. Iris cokelatnya menatap sekumpulan mahasiswi yang tengah bergosip dengan heboh. Bibir tipisnya menyunggingkan seringai dengan tangan yang dimasukkan ke saku celana.
Sejak kemarin kondisi berisik seperti ini sudah menjadi makanan bagi mata dan telinganya. Ia berdecak malas mendengarnya. Dasar para manusia bodoh! Untung apa mereka membicarakan kejelekkan dan menghujat habis-habisan untuk sesuatu yang sebenarnya tidak mereka ketahui kebenarannya?
"Hei-hei lihat itu, Lee Hyukjae. Sang gadis buruk rupa yang tidak tau diri! Ku rasa dia pantas mendapat perlakuan itu dari Hangeng oppa." Mendengar itu, mata Donghae mengarah pada seorang gadis dengan rambut cokelat panjang tengah menunduk. Langkah kakinya dipercepat seperti berusaha lari dari tekanan di sekelilingnya. Bisa ia lihat sekumpulan mahasiswi senior mendekati Hyukjae dengan sinar mata merendahkan. Donghae diam menunggu apa yang akan dilakukan para senior itu.
"Well Hyukjae, senang bisa melihatmu lagi. Apa kabar?" yang sedang berbicara itu Kim Heechul. Salah satu primadona di kampus Kyunghee ini. Wajahnya yang cantik alami bagai seorang putri di Negeri dongeng menjadikkannya sebagai idola para mahasiswa dari segala jurusan. Senior maupun junior. Namun wajah cantiknya tak sepadan dengan hatinya. Sifatnya angkuh dan congkak. Dia tidak akan segan-segan menindas seseorang yang dirasa mengganggunya. Dan salah satu targetnya sekarang adalah Lee Hyukjae. Seorang mahasiswi semester akhir jurusan kedokteran yang saat ini terus menunduk melihatnya.
"Kenapa kau tidak menjawabku eh? Kau tidak sopan sekali!" Hyukjae meringis saat lengannya dicengkram kuat, belum lagi kuku berpoles kutex mahal yang sedikit menancap di kulitnya membuat luka goresan. Ia tidak melawan, hanya diam saja.
"Gadis jelek sepertimu tidak pantas untung Hangeng! Kurasa Hangeng hanya kasihan sewaktu menerimamu dulu. Tapi sekarang berkat kehadiranku matanya bisa terbuka lebar. Kau tidak pantas untuknya," ucap Heechul pedas dengan intonasi keras agar para mahasiswa dan mahasiswi yang berada dekat di sana bisa mendengar. Teman-temannya tertawa membahana.
"Chulie…" Heechul sedikit menoleh begitu mendengar namanya di sebut. Seringainya makin lebar melihat Hangeng, pria berkewarganegaraan China berwajah oriental sudah berada di sampingnya. Tanpa ragu wanita cantik itu merangkul lengan Hangeng mesra dan membelai wajahnya.
"Hanie~ Hyukjae menggangguku tadi. Dia bilang aku tidak pantas untukmu, dan dia mulai memakiku," adunya dengan mimik wajah sedih berkebalikan dengan kenyataan. Hangeng yang mendengarnya marah. Dengan kasar lelaki itu mendorong Hyukjae hingga terjerembab di tanah berlapis rumput.
"Apa yang kau lakukan pada Heechul?! Kau yang tidak pantas untukku! Tak kusangka kau serendah itu. Menjijikkan! Ayo Chulie, kita tinggalkan saja dia." Hyukjae mengulurkan tangannya berusaha mengapai Hangeng tapi yang di dapatnya hanya hembusan angin yang menerpa. Belum lagi seringai meremehkan dari Heechul dan yang lainnya.
Bukan aku. Dia yang merendahkanku. Batinnya sedih.
Semua itu tidak luput dari pandangan Donghae. Bisa ia lihat Hyukjae berdiri dan berlari menghindari cemoohan para manusia tidak tau diri di sana. Donghae melangkahkan kakinya mengikuti Hyukjae. Ia tau. Gadis berstatus seniornya itu pasti menangis di taman belakang yang sepi. Benar saja, sekarang ini Hyukjae menangis dengan menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tampak sangat rapuh. Dan itu mengusik hati Donghae yang selama ini tidak pernah peduli dengan siapapun.
Menurut Donghae, kejadian seperti tadi tidak pantas dirasakan gadis lugu macam Lee Hyukjae. Donghae mengenal Hyukjae karena dia pernah dimintai tolong menjadi responden Hyukjae untuk keperluan risetnya. Dimana tak pernah ada seorangpun yang berani melakukannya. Donghae salah satu anggota geng motor asal kalian tau. Dia juga termasuk jajaran mahasiswa populer. Hanya saja ia tipe lelaki yang sangat cuek pada sekitarnya sehingga tidak ada yang berani mengganggunya. Hyukjae pengecualiannya. Dengan senyum manis gadis itu mendekatinya dan dengan nada sopan meminta bantuannya untuk menjadi responden. Donghae menyanggupi karena selain sikap sopan gadis ini, senyuman Hyukjae sungguh meluluhkan hati. Jika biasanya seseorang menawarkan traktir makan siang sebagai rasa terimakasih, berbeda dengan gadis ini. Hyukjae dengan senyum lugunya menawarkan traktir makan ice cream. Hyukjae juga terlihat seperti anak-anak ketika memakan ice cream rasa stroberi kesukaannya. Membuat Donghae tertawa. Betapa lugunya gadis ini. Dan melihat perlakuan yang diterimanya sekarang membuat lelaki itu marah entah kenapa.
"Hei nona manis, tidak baik menangis di tempat seperti ini." Hyukjae mendongak, menemukan seorang lelaki duduk di sampingnya. Ia mengenali lelaki ini. Dia junior yang dulu membantunya menjadi responden. Lee Donghae. Buru-buru Hyukjae menghapus airmata yang mengaliri parasnya.
"Kenapa kau tidak melawan, sunbae? Kau bisa melakukannya jika mau," ucap Donghae seraya menatap lurus obsidian di depannya dengan lekat. Mata itu tampak redup, tidak berbinar ceria seperti terakhir Donghae melihatnya.
"Apa yang bisa kulakukan? Hangeng bahkan lebih memilih mempercayai Heechul daripada aku. Untuk apa aku melawan jika sudah jelas akhirnya?" airmata itu kembali turun, membuat Donghae yang melihatnya tidak suka. Gadis ini… kenapa begitu bodoh!
Donghae sangat ingat dengan jelas kronologis kenapa Hyukjae ditindas seperti ini. Hyukjae dan Hangeng dulunya adalah sepasang kekasih yang tampak harmonis. Mereka tidak mengumbar kemesraan tapi cukup memperlihatkan sikap bahwa mereka saling mencintai. Hingga Hangeng bertemu Heechul. Pesona Heechul rupanya membuat Hangeng terpesona dan mulai mengabaikan Hyukjae. Tampaknya Heechul juga menaruh minat pada Hangeng. Hingga puncaknya Hangeng memutuskan Hyukjae di depan banyak orang termasuk Heechul di sana dan merendahkannya dengan cukup ekstream. Donghae ada di sana menyaksikannya secara langsung.
.
"Han, bisa kita bicara sebentar?" Hyukjae menahan lengan Hangeng yang ingin melangkah menuju Heechul di kantin kampus. Hatinya sakit karena belakangan ini ia sering diabaikan dan secara terang-terangan Hangeng menunjukkan ketertarikannya akan sang primadona kampus. Hyukjae tak terima. Dia kekasih Hangeng, bukan Heechul! Hangeng menepis tangan Hyukjae cukup keras membuat Hyukjae terkejut.
"Han-"
"Jangan menyentuhku lagi!"
"Apa? Kenapa?" tak lama Heechul menghampiri mereka begitupun dengan para mahasiswa yang berkerumun ingin tau ada apa. Heechul bergelayut di lengan Hangeng begitu saja membuat Hyukjae marah. Apa-apaan ini!
"Hangeng, ada apa ini sebenarnya?"
"Sekarang Heechul adalah kekasihku, kau segeralah menyingkir. Kita putus hubungan!" bagai disambar petir di siang bolong. Hyukjae terdiam dengan syaraf yang kaku begitu mendengarnya. Apa?
"Ke-kenapa?" Tanya Hyukjae lirih tak mengerti dengan keadaan. Apa salahnya hingga diputuskan seperti ini?
"Kau tidak tau?" Hyukjae mendengar tawa meremehkan keluar dari bibir lelaki yang dicintainya dengan mata berkaca-kaca.
"Hyukjae sayang, kau itu… tidak menarik! Lemah, merepotkan dan juga apa kau sadar dengan wajahmu? Ckckck… kuakui kau cukup manis tapi jauh dari kata cantik. Aku tidak bahagia denganmu. Seseorang yang pantas untukku adalah Heechul yang begitu sempurna." Hati Hyukjae terbakar saat menyaksikan sendiri sang pujaan hati mencium wanita lain tepat di depan mata. Kenapa Hangeng begitu jahat padanya? Bukankah selama ini hubungan mereka baik-baik saja.
"Han-"
"Kenapa kau tidak punya malu dan pergi dari sini?! Hangeng sudah memilihku. Kau itu buruk rupa, otakmu juga pas-pasan tidak pantas untuk Hangeng," ucap Heechul sarkastik. Ia maju selangkah mendekati Hyukjae yang menatapnya marah. Mengetuk-ngetukkan jari lentiknya di kepala Hyukjae.
"Uh lihat tatapannya, aku bisa terbakar hahaha…" wanita dengan rambut hitam panjang itu tertawa mengejek diikuti yang lainnya termasuk Hangeng.
"Hyukie baby, dengar ya Hangeng sudah memutuskanmu karena kau tidak memuaskan, dan kurasa dia benar. Lihat dirimu sekarang. Kau terlihat…Kampungan!" tawa membahana itu terdengar lagi membuat hati Hyukjae hancur. Kenapa ia harus dipermalukan seperti ini? Kalau memang Hangeng sudah tidak mau menjalin hubungan dengannya lagi dia bisa memutuskannya secara baik-baik. Tidak seperti ini. Sungguh ia merasa sangat malu dan sakit hati. Hyukjae tersentak saat merasakan air dingin membasahi kepala dan badannya. Itu Heechul yang menyiramnya dengan jus. Wajahnya tampak puas.
"Well itu pantas untukmu. Sekarang pergilah!" jemari lentik berhiaskan cat kuku cantik itu terayun maju mundur, menyuruh Hyukjae pergi. Hyukjae menatap mereka semua dengan mata yang siap menumpahkan kristal bening. Tatapannya terpaku lama pada Hangeng yang menatapnya dingin. Ia tidak percaya Hangeng bisa melakukan ini padanya.
"Kau jahat," ucapnya pelan dengan setetes airmata yang turun. Hyukjae segera berlari dari sana diiringi sekumpulan tawa yang menggema.
.
.
.
Sejak saat itu Hyukjae terus dijadikan bulan-bulanan Heechul dan teman-temannya. Tampaknya senior berhati iblis itu belum puas menyiksa Hyukjae hingga sedemikian rupa. Donghae tidak mengerti, kenapa Heechul terus menindas Hyukjae sedangkan gadis ini tidak melakukan kesalahan apa-apa padanya.
Tak tahan melihat Hyukjae yang terlihat sangat rapuh, Donghae menarik tangan Hyukjae yang terlihat pas digenggamannya.
"Mau ke mana?"
"Suatu tempat yang membuatmu tenang."
"Tapi sebentar lagi aku ada kuliah."
"Sesekali membolos tidak ada salahnya." Donghae terus berjalan mengabaikan rontaan Hyukjae yang menolak membolos. Tanpa suara Donghae berbalik dan menggendong Hyukjae ala bridal style dan menulikan pendengarannya saat Hyukjae berteriak minta diturunkan.
.
.
.
Mereka ada di sungai Han saat ini. Suasana cukup sepi hanya ada Donghae, Hyukjae dan beberapa orang lainnya. Donghae menyodorkan sekotak susu stroberi pada Hyukjae yang duduk di sebelahnya.
"Te-terimakasih," ucap Hyukjae pelan. Otaknya sedang berpikir bagaimana lelaki ini tau minuman kesukaannya. Donghae tersenyum dan sedikit mengangguk.
"Mau sampai kapan?"
"Huh?" Hyukjae menoleh dengan bibir yang masih menyesap susu di tangannya. Terlihat menggemaskan di mata Donghae.
"Mau sampai kapan sunbae begini terus? Ditindas tanpa perlawanan?" Hyukjae tertunduk dengan wajah lesu. Sampai kapan? Ia juga tidak tahu.
"Kau harus melawan mereka. Terlebih pada Hangeng itu. Kau harus tunjukkan kalau kau bisa hidup tanpa si brengsek itu! Jangan lemah seperti ini Hyuk," Donghae menatap tajam gadis di sampingnya. Ia tidak tahan melihat segala tidakan jahat yang dilayangkan untuk Hyukjae. Tak seharusnya Hyukjae diam. Hyukjae harus balas dendam akan kesakitan yang diterimanya. Harus!
"Aku bisa apa? Aku membenci Hangeng, aku ingin sekali menghajarnya sekeras mungkin tapi saat melihatnya…, hanya bayangan saat dia bersamaku yang terlihat, saat dia tertawa bersamaku, saat dia tersenyum padaku." Hyukjae menutup wajahnya dan mulai menangis. Sungguh ia ingin membalas perbuatan Hangeng tapi saat melihatnya hanya perasaan cinta yang terasa. Ia masih mencintai Hangeng setelah apa yang diterimanya. Logikanya menyuruhnya untuk membalas perbuatan lelaki itu tapi hatinya menolak dan menjeritkan rasa cinta yang terlanjur tertanam untuknya. Ia bisa apa?
"Aku masih mencintainya hiks…"
"Apa dia mencintaimu? Jika dia mencintaimu seharusnya dia melindungimu, memberimu kehangatan. Bukan melecehkanmu di hadapan banyak orang. Bukalah matamu! Apa yang kau dapatkan dari cintamu itu? Hanya rasa sakit! Jangan jadi orang bodoh yang mengemis cinta dari orang brengsek sepertinya. Aku tau ini sulit, tapi kau harus belajar melepaskan perasaanmu itu terbang jauh sejauh-jauhnya. Bebaskan hatimu." Donghae merangkum wajah Hyukjae dengan kedua tangan kuatnya. Memaku onyx Hyukjae dengan telaga cokelat miliknya.
"Aku berusaha, tapi tidak bisa. Lagipula Heechul benar, aku sama sekali tidak menarik. Tidak pantas untuk Hangeng."
"Jangan menangis. Menangis tidak akan menyelesaikan apapun. Lebih percayalah pada dirimu sendiri, Hyukjae. Bagaimana oranglain bisa mencintaimu jika dirimu sendiri tidak menghargai diri sendiri. Kau itu indah. Kau harus menunjukkan pada mereka. Kau tidak pantas mendapat perlakuan seperti itu. Bangkitlah. Tunjukkan pesonamu pada semua orang, lawan mereka. Buat mereka menyesal telah menghinamu. Merekalah yang rendahan, Hyukjae. Bukan kau!" Donghae mengusap airmata yang kian deras mengalir membasahi wajah gadis ini. Ia dekap erat Hyukjae, memberikan kekuatan agar Hyukjae bisa menumpahkan segala keluh-kesahnya.
"Menangislah sepuasmu saat ini, biarkan kesedihan dan penderitaanmu mengalir seluruhnya bersama airmatamu, tapi kau harus berjanji setelahnya kau harus bangkit." Donghae berucap lembut seraya memberikan kecupan-kecupan ringan di pucuk kepala Hyukjae yang kini mencengkram erat baju belakangnya dan menangis dengan keras. Donghae tau selama ini Hyukjae selalu menahan kesedihannya di depan orang, bersikap tegar layaknya tak terjadi apapun, tapi saat sendirian ia akan menangis tersedu. Sendirian. Tak ada yang menemani.
Cukup lama mereka dalam posisi saling memeluk. Dengan setia Donghae mengelus punggung Hyukjae lembut yang kini tak bersuara. Lelaki itu merenggangkan pelukannya untuk mendapati gadis manis ini tertidur di pelukannya. Donghae tersenyum lembut, diusapnya perlahan bekas airmata yang menodai wajah Hyukjae. Dalam hati Donghae berjanji untuk selalu menjaga Hyukjae dan memberi pelajaran pada mereka yang menyakiti Hyukjae. Ia akan membantu gadis ini untuk bangkit dan menampar balik pada mereka yang merendahkan Hyukjae. Mereka harus merasakan pedihnya pembalasan.
.
.
.
To Be Continued
Halo~ saya kembali lagi membawa fanfict baru requestan adik saya, Bri Febri.
Semoga pada suka ya~ ini udah selesai kok. Mungkin besoknya akan segera saya publish.
Silahkan di review~ saya sangat menantikan feedback dari para readers semua. Tinggalkanlah jejak jika sudah membaca ff ini. Gak baik loh kalau gak menyapa pemilik rumah :v
Review?
