Ohayo minna~ :D
GYAA! Maafkan Sanae-chan karena bukannya ngapdet fic yang lain, Sanae-chan malah bikin fic baru! TAT
Di fic KuroBas-ku yang pertama ini, aku masukin OC-ku, Kuroko Hinako. Dia ini kakaknya Kuroko, tapi cuman beda beberapa bulan.
Okeh, semua keterangan tentang OC-ku yang cantik ada di akhir chapter ini. Silahkan scroll ke bawah kalau mau lihat.
Baiklah, kita mulai saja fic ancur ini. -_-'
Disclaimer: Don't own Kuroko no Basuke. It's just too sad...
Seorang gadis berambut hitam melangkah keluar dari airport. Sambil mengerek koper coklatnya, ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
"Benar-benar deh," ucapnya sambil tersenyum kecil, "ternyata Jepang nggak berubah banyak ya."
Angin berembus lembut, membuat syal merah di lehernya berkibar di belakangnya. Sang gadis sejenak memejamkan matanya, menikmati angin yang serasa menggelitik wajahnya.
"Nah, sekarang," gadis itu membuka matanya yang berwarna cyan gelap, "hal pertama yang harus kulakukan adalah mencari apartemen untuk tempat tinggal, dan menemui otouto-ku."
-**uzumakiheiress**-
Gadis tadi sekarang ada di Seirin High, tempat adiknya bersekolah. Tapi anehnya, si gadis ini terlihat sedang dalam mood yang tidak bagus.
"Apa-apaan ini?! Aku sudah capek-capek ke sini, tapi klub basket Seirin malah ke Kaijou!" makinya kesal.
Sambil meneruskan perjalanannya ke Kaijou, gadis itu masih menggumamkan kata-kata 'suci'nya. Sesekali dia menendang tanah di bawahnya.
"Kuharap pertandingan Seirin dan Kaijou belum dimulai, kalau nggak perjalananku ini sia-sia!" gerutunya sambil melangkah masuk ke gedung Kaijou High.
-**uzumakiheiress**-
"Oh?"
Begitu si gadis melangkah masuk ke dalam lapangan basket Kaijou, ia bisa melihat dua tim yang kelihatannya sudah memulai pertandingan.
'Tunggu, kenapa mereka cuma memakai setengah lapangan?' pikirnya bingung. Tetapi begitu ia melihat wajah kesal dari tim Seirin, sang gadis langsung mengerti.
'Mereka meremehkan Seirin ternyata,' pikir gadis itu, sambil tersenyum kecil.
Mata dark cyan-nya kemudian menangkap sosok yang tidak asing lagi.
'Itu Tetsu-otouto...' pikirnya, 'siapa ya cowok di samping dia? Dia keren juga.'
Sementara itu, Kagami tiba-tiba bersin.
"Ada apa, Kagami-kun?" tanya Kuroko.
"Aku nggak apa-apa, tadi aku cuma merasa ada yang membicarakanku."
Kuroko diam saja, tapi mata birunya sedari tadi mengamati seseorang dari balik tembok.
'Siapa? Rasanya aku kenal, dan kenapa dia memandangku seperti itu?' tanya Kuroko dalam hati sambil terus mengamati orang itu. Ia berusaha melihat dengan lebih jelas, tapi jaraknya dengan orang itu terlalu jauh.
Sementara itu, gadis tadi masih terus mengamati keadaan di lapangan.
'Jadi ini cuma practice match?' batinnya kecewa. 'Tapi entah kenapa aku merasa ini akan jadi lebih dari sekadar practice match...'
Gadis itu harus menahan tawanya ketika Kuroko menggunakan misdirection-nya, bahkan sebelum memulai pertandingan.
'Astaga, muka tim Kaijou lucu sekali!' pikirnya, menahan tawanya yang terancam akan keluar, 'tapi ini belum apa-apa dibandingkan nanti...'
Ia melihat saat pertandingan bahkan belum setengah jalannya, tapi cowok berambut merah tinggi itu sudah merusak salah satu ring basket di sana.
'Uwooh! Dunk yang bagus!' pekik gadis itu dalam hati, 'cowok itu keren sekali!' Ia menangkup wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya.
Setelah sedikit keributan tadi, pertandingan pun dilanjutkan. Gadis itu melihat tim Kaijou menambah satu anggotanya lagi.
'Jadi itu Kise Ryouta, eh? Tetsuya bilang dia punya kemampuan meng-copy gerakan lawan hanya dalam sekali lihat...' pikiran gadis itu terputus ketika pekikan dari cewek-cewek lain yang menonton pertandingan itu memekakkan telinganya.
'Sial! Tidak bisakah mereka mengecilkan suara mereka sedikit?!' keluhnya, 'aku tahu Kise itu model sekaligus pemain Generation of Miracles, tapi... tidak bisakah mereka lebih tenang?'
Gadis itu kembali memfokuskan perhatiannya ke pertandingan yang berlanjut.
'Oh... ternyata benar... pemain Generation of Miracles... benar-benar tangguh...' pikirnya ketika gadis itu melihat Kise berhasil meng-copy dunk cowok tinggi tadi.
Ia melihat Kuroko tampak berbicara serius dengan seseorang yang ia yakini sebagai ketua tim Seirin.
'Timeout...? Mmm... yah, kulihat-lihat cowok tinggi tadi sepertinya sudah dalam keadaan... overheated.'
Gadis itu dengan sabar menunggu hingga timeout berakhir.
'Ahh... sebenarnya aku ingin sekali menemui Tetsu sekarang... tapi masa aku muncul tiba-tiba dalam keadaan tegang seperti ini?' pikir gadis itu, 'yosh! Sabarlah, Hinako, kau harus sabar...'
Pertandingan pun dilanjutkan. Gadis itu –Hinako- melihat sedikit demi sedikit Seirin mulai mengejar Kaijou.
'Yosh, yosh! Dengan ini, cepat atau lambat Seirin pasti menang...!' pikirnya.
Hinako hampir memekik panik sewaktu Kise (secara tidak sengaja) membuat kepala Kuroko berdarah.
'B*ng*at!' makinya, 'cih, sial! Awas saja nanti, kau tidak akan selamat Kise Ryouta!' aura hitam mulai menguar dari tubuhnya.
'Ke-kenapa tiba-tiba rasanya suhu disini jadi dingin ya?' pikir semua orang di sana.
'Entah kenapa aku punya perasaan buruk...' pikir Kise sambil berkeringat dingin.
Setelah sedikit timeout, pertandingan dilanjutkan, tanpa Kuroko.
'Well, harus kuakui, skill para senpai... lumayan...'
Ia melihat ketika waktu makin sempit, dan Kuroko kembali ke lapangan. Pertandingan terus dilanjutkan...
...dan berakhir dengan kemenangan tim Seirin. 100 – 98.
'Diakhiri dengan dunk... cowok itu keren sekali...' pikir Hinako dengan mata berbinar-binar.
'Ah... karena pertandingan sudah berakhir, lebih baik aku menemui Tetsu-otouto!' pikirnya ketika melihat kedua tim sudah memasuki ruang ganti.
-**uzumakiheiress**-
"Gomennasai, tapi bolehkah aku keluar sebentar?"
Pertanyaan Kuroko itu sukses membuat pelatih tim Seirin –Aida Riko- kaget.
"Memangnya kenapa?" tanya gadis berambut pendek itu.
"Aku hanya mau... menghirup udara segar. Sebentar saja," jawab Kuroko.
Aida tampak berpikir sebentar.
"Baiklah," katanya kemudian.
Kuroko mengucapkan terima kasih sebelum keluar dari ruang ganti Kaijou.
Kuroko sampai di luar gedung Kaijou. Ia diam di sana sebelum mata birunya melirik ke arah salah satu tembok.
"Aku tahu kau ada di sana," katanya pada orang yang bersembunyi di balik tembok itu, "keluarlah."
'Orang' yang dipanggil tadi terdiam sebentar sebelum akhirnya ia keluar.
"Kasar sekali kau, otouto," Kuroko membelalakkan matanya melihat orang yang sekarang teridentifikasi sebagai seorang gadis, "beginikah caramu menyapa nee-sanmu sendiri?"
Kuroko terdiam, matanya masih terbelalak menatap gadis itu sebelum ia memanggil nama orang itu dengan gagap.
"H-Hinako... onee-san..."
TBC
Fic ini jelek sekali ya...? Kalau iya, maafkan Sanae-chan karena Sanae-chan baru kali ini nonton dan bikin fic KuroBas.
Pertama saya nonton KuroBas, saya langsung jatuh cinta sama anime ini! ^^ Nggak biasanya saya jatuh cinta sama anime dengan tema sport.
Hehehe... di chap berikutnya, Hinako bakal ketemu sama Bakagami! w Sebelumya, saya mohon bantuan dari readers untuk memberikan saran-saran pada saya gimana caranya supaya Hinako bisa PDKT sama Kagami, dan sebaliknya. Karena sebenarnya saya sangat tidak bisa bikin fic dengan tema roman. T-T
Silakan ketik saran, kritik, flame (moga-moga yang ini ga ada ya...), atau apapun itu! Semua saran kalian akan diterima selagi tidak mengganggu jalan cerita dan diungkapkan dengan bahasa yang sopan~
R
E
V
I
E
W
Seperti yang saya janjikan, ini dia profile Kuroko Hinako!
Kuroko Hinako
Kakaknya Kuroko, tapi cuma beda beberapa bulan. Umurnya 16 tahun. Lahir tanggal 13 Oktober. Mulai suka basket waktu masih SD, pas dia ga sengaja nonton NBA di TV. Jago berantem, sedikit over-protective sama Kuroko. Dia pindah ke Inggris pas dia masuk SMP, terus balik ke Jepang pas dia SMA. Warna rambutnya hitam panjang. Warna matanya sama kaya Kuroko, cuma lebih gelap sedikit. Tingginya 173 cm, beratnya rahasia ^^
Special skill nya:
Dunk (ga sekuat Kagami)
Misdirection (ga sekuat Kuroko)
Reflection (skill Hinako yang paling kuat. Hinako bisa nge-shoot bola dengan cara mantulin bola ke lantai dengan keras. Akurasi: 100%)
Zone (Kuroko bilang kalau Hinako lagi serius banget, atau lagi bad mood, bisa lebih kuat dari Aomine sama Kagami)
Passive skill:
Refleks bagus
Tenang di saat-saat paling sempit sekalipun
Three-pointer shoot (Akurasi: 85%).
Kalau manggil nama orang punya kebiasaan nambahin –san di belakangnya.
Maafkan saya kalau OC saya ini Mary Sue banget.
RnR plz?
Sayonara,
uzumakiheiress
30/12/2014
