A/N: Jadi ini fic kedua gue di FKnBI.. Ok, jadi disamping judulnya yang normal, isinya amat ga nyambung sekali orz. Ya gimana ya.. ini ide ada pas gue lagi belajar laju reaksi kimia hashimi hashimi—terus pas malem takbiran gini bukannya ikut takbiran(?) malah ngetik BL ya.. haduh..
Oke abaikan curcol diatas, enjoy~
Disclaimer: Kuroko no basket © Fujimaki Tadatoshi.
Warning: BL, MidoTaka, plotless, ficlet?, OOC, unbetaed dll.
Hari ini hari yang normal untuk memulai kegiatan sehari-hari. Matahari yang bersinar terik, burung-burung yang berkicau, lalu sebuah rickshaw yang senantiasa menunggu di depan rumah keluarga Midorima.
Jarum jam menunjuk angka 7—bagi yang pendek—dan 6 bagi yang panjang. Pukul 07.30 A.M, berarti seorang point guard dengan nomor 10 sudah resmi menunggu selama satu jam di depan rumah si shooting guard.
"Mou, Shin-chan lama sekali!" gerutu si point guard. Dialah Takao Kazunari.
Tak lama setelah itu, seseorang dengan tinggi 195 cm, berambut hijau, perban di tangan kirinya, dan membawa sebuah lucky item keluar dari pintu depan rumah. Takao memasang tampang bete, mengindikasikan kalau ia sudah mencapai batas kesabarannya. Dialah si shooting guard, orang yang ditunggu Takao, Midorima Shintarou.
"Kau telat, Takao," Ujar Midorima dingin.
"Kau yang telat!" balas Takao sewot, "Aku sudah menunggu selama satu jam lebh tahuuu!"
Sekarang salah siapa?
Midorima membetulkan kacamatanya, "Ramalan Oha-Asa hari ini menyatakan kalau Cancer akan tidak beruntung kalau berangkat terlalu pagi, apalagi dengan seorang Scorpio."
Takao mengeluarkan lidahnya.
"Terus, itu yang dikepalamu apa?" tanya Takao sambil menunjuk ke arah rambut kehijauan Midorima.
Midorima mengeluarkan seburat merah karena Takao telah menyadari lucky item hari ini.
Sebuah bando maid.
Sebuah bando maid berwarna pink ngejreng.
Biar kuulangi lagi, lucky item hari ini, sebuah bando maid berwarna pink ngejreng dengan renda-renda dan lonceng berpita dan kuping kucing di kedua sisinya. Dan oh ya, Midorima juga memakai sepasang kitty-paw berwarna putih agak merah muda di kedua tangannya.
Takao tidak bisa menghentikan tawanya.
"Jangan tertawa," pinta Midorima. "aku tidak memakainya karena ingin."
'Tapi kau terlihat senang sekali—' pikir Takao geli. 'Dasar tsundere.'
"Apa lihat-lihat?"
"Tidak, tapi Shin-chan cocok memakai itu kok~" puji Takao gombal.
"Jangan menghiburku kalau terpaksa."
"Aku serius!" Takao ngotot, "Menurutku Shin-chan juga cocok dengan warna merah muda selain hijau, apalagi kalau warna merah muda ada pada pipi Shin-chan seperti sekarang. Rasanya Shin-chan jadi terlihat lebih… manis."
Peeessh..
Midorima membalikkan badannya, menyembunyikan wajahnya yang sudah panas.
"Takao," panggil Midorima setelah agak lama.
"Apa~?"
"Kau pergi duluan saja. Mukaku mendadak terasa panas karena tak enak badan."
"Berhenti menjadi tsundere! Kalau malu bilang saja! Dan sebentar lagi gerbang mau ditutup! Lagian siang nanti kita ada latihan! Shin-chan! Kita ga boleh bolos!"
"Aku boleh, kau tidak."
"Shin-chaaaaaaaaaannn!"
Lalu hari pun berlanjut seperti biasanya.
—FIN
A/N: Okeee akhirnya selesai! Sebenernya ini fic percobaan buat birthday fic Takao pas tanggal 21 November nanti, tapi masih lama banget ya jadinya pos sekarang aja deh TwT Anyway gimana ceritanya? Sampaikan unek-unek anda lewat… tahulah apa ;)
~Sign,
Mochiyo-sama
