"Aku terlalu takut untuk mempunyai teman. Aku tidak sanggup untuk merasakan pengkhianatan."
-Kayumi Homi
Disclaimer: I do not own HxH
Title: Permata Kehidupan
Summary: Kayumi takut dengan yang namanya berteman. Ia juga sangat membenci manusia. Dengan berlalunya waktu ia bertemu dengan Gon, Killua, Leorio dkk. Ia juga bertemu dengan cinta pertamanya dan juga kakaknya yeng dia anggap sebagai pengkhianat. Bagaimana jadinya kisah hidupnya?
Pairing: Kurapika x Unknown, Kuroro x Unknown, OC x Unknown.
Karakter yang muncul : Kayumi, Miya and Yui.
Warning: Gaje, Abal, Aneh, Ancur.
Untuk : Kay Inzaki-chan and Semua reader dari Indonesia maupun luar.
Hope you like it and RnR please…..
Prolog
"Siapa kau?" Bapak pemilik apartement itu berteriak pada seorang gadis.
Gadis itu hanya tersenyum manis.
"Menurut anda saya siapa, pak?"
Tanpa menunggu untuk jawaban dari si bapak, detik kemudian, orang itu jatuh ke lantai marmer dingin di bawahnya. Diketahui olehnya , bahwa si bapak sudah mati. Dengan tangannya sendiri.
Gadis itu menghela napas .
"Minggu ini pasti akan lama sekali berlalu." Bisiknya tidak pada siapa-siapa, melainkan kepada dirinya sendiri.
Ia menatap kosong pada korbanya itu. Ia berlutut didekatnya, mendekat ke telinga sang korban.
"Besok pasti akan masuk berita, pak. Berterima kasihlah padaku. Aku telah membuat anda terkenal. Yah… sebagai pemilik apartement yang mati dengan tragis." Bisiknya.
Ya, itulah dia. Pembunuh sadis yang terkenal, Kayumi Homi.
Rambutnya yang hitam tertiup hembusan angin malam yang melewatinya saat ia meninggalkan apartemen itu.
Walaupun ia adallah seorang pembunuh, penampilannya tetap saja tidak seperti itu.
Penampilannya normal. Seperti gadis kota biasa.
Gadis kota yang berambut hitam panjang sepinggang, dengan mata coklat gelap dan kulit pucat.
Ia berjalan dengan perlahan ke rumahnya yaitu sebuah apartemen yang kosong di tepi kota.
"Aku pulang…. Miya, Yui." Katanya lemas tapi menggema di ruangan tertutup itu.
"Kayumi-chan? Kau sudah pulang ya? Syukurlah…. Aku baru selesai membuatkan makan malam." Sambut gadis berambut coklat itu dengan lembut.
"Miya.. Ini kan sudah jam Sembilan! Masa kamu baru masak sih? Ini kan sudah larut!" kata Kayumi sambil merengut.
"Hahaha… Maaf, maaf… Habisnya awalnya Yui-chan yang mau masak tapi gagal. Jadi aku yang masak. Hehehe…"
"Dasar."
Kayumi menghela napas dan berjalan ke ruang makan diikuti oleh Miya.
"Kayumi-chan! Kau sudah pulang!" Sambut gadis berambut oranye terang yang sedang merapihkan meja makan itu.
"Yah… begitulah , Yui."Balasnya.
Mereka pun berdoa dan menyantap makanan mereka.
"Jadi… Bagaimana dengan misimu Kayumi?"
kata Miya , membuka pembicaraan.
"Yah…. Sukses sepeti biasa." Katanya sambil menyendokan caviar kedalam mulutnya.
"Kamu betul-betul suka membunuh ya, Kayumi-chan?" Tanya Yui.
Yang ditanya hanya mengangguk.
Kedua temanya itu menatap satu sama lain lalu menatapnya bingung karena mereka sama sekali tidak mengharapkan jawaban itu darinya.
"Kamu serius? Aku tahu dendammu tapi…" Kata Miya dengan sangat pelan , kalau kamu bertanya pada Kayumi atau Yui.
"Tapi? Tapi apa? Tapi apa Miya? Aku gay akin sama sekali bahwa kamu ngerti perasaanku! Bagaimana perasaanmu jika kakak laki-laki yang kamu sayangi membunuhmu?" Kayumi memukul meja dengan keras tanda bahwa ia marah sekali.
"Aku ngerti perasaanmu. Tapi, apa gunanya bila kamu melemparkan kemarahan dan dendammu itu pada manusia lain? Itu tidak baik Kayumi, dan aku menentang keras perbuatanmu itu." Kata MIya tegas yang disambut dengan anggukan Yui.
Yang bersangkutan yang diam dan melanjutkan makannya.
'Aku tahu itu Miya…. Maafkan aku..' Pikirnya.
Beberapa gambaran masa lalu melintas dikepalanya, mengirimnya ke masa lalu.
Flashback beberapa bulan yang lalu.
"Jangan! Jangan masuk ke ruangan itu!" Kata wanita itu kepada Kayumi.
"Tapi aku mau." Katanya dengan nada seperti anak kecil yang memaksa ibunya untuk membelikan permen cranberry favoritnya.
Si wanita melangkah menghalanginya, melupakan rasa sakit yang disebabkan oleh lukanya.
"Di atas mayatku kalau kamu bisa! Sampai matipun aku akan-"
Belum sempat wanita itu menyelesaikan kalimatnya , si wanita itu sudah tersungkur tak bernyawa di kaki Kayumi.
"Ya,ya…. Di atas mayat-mu, bla bla…" katanya dengan malas tapi juga dengan nada mengejek.
Ia membuka pintu itu dengan perlahan.
Dilihatnya dua orang gadis seusianya disitu.
"Siapa kamu? Apa yang telah kamu lakukan pada orangtuaku?" Tanya yang berambut coklat.
"Aku? Aku adalah pembunuh. Aku telah membunuh orangtuamu."
Katanya dengan nada mengejek.
Si gadis berambut coklat itu hanya menatapnya kosong sementara yang satunya lagi menatapnya dengan tatapan jijik ,takut-takut, kesal, bengis.
"Kenapa kamu tega untuk melakukan itu?" Si rambut oranye mendesis penuh kebencian kepadanya.
"Sudahlah Yui. Ga usah marah seperti itu. Siapa juga yang peduli pada mereka." Sela si rambut coklat.
"Miya….. Itu kan orangtuamu…" Balas Yui sambil merengut .Ia jengkel pada temanya ini.
Tanpa memedulikan temanya itu, Miya bertanya lagi, "Bagaimana dengan si jelek, maksudku , adik laki-lakiku? Apa kamu membunuhnya juga?"
Kayumi menaikan sebelah alisnya bingung.
Ia bingung kenapa nada 'si rambut coklat yang bernama Miya' seakan akan ia(Miya) tidak peduli ataupun sedih dengan kenyataan itu.
"Dia sudah mati" Balas Kayumi dengan hati-hati.
"Benarkah?" Tanya Miya lagi untuk konfirmasi.
"Ya" balas Kayumi polos.
Miya hanya tersenyum dan berjalan menghampirinya.
Kayumi melompat mundur sedikit. Ia kaget dengan tindakan anak ini.
"A-apa yang kamu lakukan? Ka-kamu tidak takut denganku?" Kata kayumi berturut-turut.
Si "Miya" hanya tersenyum lembut dan menjawab,
"Kenapa harus takut?"
Kayumi merengut dan mengembungkan pipinya,
"Dasar anak aneh…"
flashback end
Mengingat masa lalunya , Kayumi hanya tersenyum
Pertemuanya dengan dua partnernya memang aneh .
Yah… harus dia akui , partnernya ini sangat aneh.
Apalagi Miya.
Miya ini memang agak mirip denganya.
Yaah…. Miya juga membenci manusia. Tapi ia tidak suka menyakiti atau membunuh mereka .
Itu perbedaanya.
Terbayang dibenaknya jawaban Miya atas terbunuhnya orangtuanya.
"…Siapa juga yang peduli pada mereka."
'Dasar anak aneh….' Pikirnya sambil tersenyum kecil.
"Kayumi! Sudah selesai belum makannya?"
Kata Miya yang sukses mengembalikanya ke dunia nyata.
"Eh, oh…. Yaah, sudah kok."
Katanya kelabakan karena lamunanya buyar.
"Oh iya! Kayumi, besok aku ke Pekarangan Keluarga Zaoldyeck. Boleh kan?" Tanya Miya pada Kayumi.
"Buat ketemu dengan siapa? Alluka?" Tanya Kayumi.
" Hihihi…. Ya begitulah."
"Tentu."
A/N: Hi semuanya! Ini M404. M belum lama ada di situs ini jadi sorry kalau ceritanya jelek. Sebenarnya ini adalah terjemahan "Gems of Life" , tapi cerita Prolognya lebih panjang di versi yang bhasa inggris. Maaf beribu maaf yaa…..*nangis* . Maaf kalo banya misstyponya yaa…. Akhir kata , review ya!
Di chapter berikutnya: Miya akan bertemu dengan Killua , and Yui menelepon Gon. Miya dan Yui mengajak keduanya untuk ikut ujian Hunter.
Di chapter masa depan: Kayumi akan bertemu dengan Kuroro dan Kurapika. Situasi akan menjadi kacau. Pengkhianat dan cinta pertamanya bertemu pada saat yang sama denganya. Sebenarnya pengkhianat itu Kuroro atau Kurapika? Cinta pertamanya itu Kuroro atau Kurapika yaa?
