MY VAMPIRE BUTLER
SUPER JUNIOR©Him self, his parents, ELF
My Vampire Butler©Uchiha The Tomato Knight
Genre : Fantasy/Romance/Mystery
Rated : T+
Main Pairing : YeWook
Warning: AU, OOC, Geje, Typo, Yaoi, alur acak adut, for Yesung's birthday J Dun like? Dun read! XD
Summary: Ryeowook, seorang namja penggila vampire yang sudah pada tahap fetish mengidamkan untuk menikah dengan cewek vampire. Saat waktu mempertemukannya dengan vampire, yang ditemuinya malah vampire tampan pure blood bernama Yesung. Nggak pandai bikin summary -_-v
Enjoy :D
.
.
.
.
Jam istirahat di SM highschool, setiap siswa memiliki tujuan berbeda saat bel tanda istirahat pertama dibunyikan. Kantin, menempati posisi pertama tempat yang paling banyak dikunjungi. Atap, tempat kedua yang cocok untuk siswa yang suka membawa bekal dari rumah. Perpustakaan, walaupun tempat penuh buku ini begitu menjenuhkan tapi cukup menempati posisi ketiga sebagai tempat yang banyak dikunjungi, Tugas essay sejarah Korea dari Jung Seongsaengnim cukup membuat perpustakaan penuh hari ini. Masih banyak tempat lain yang banyak dikunjungi siswa, pilihan terakhir mungkin kelas. Tapi berbeda dengan namja satu ini, ia nampak antusias menunggu kelas kosong di jam istirahat.
Kelas XII C nampak lenggang hari itu, hanya nampak seorang namja yang duduk dibangku paling pojok dekat jendela yang tengah mengambil tas miliknya dibawah meja.
Kim Ryeowook, namja bertubuh mungil ini nampak mengambil sesuatu didalam tasnya dengan senyum aneh yang tersungging di bibir tipisnya.
"Akhirnya, fufufu~" Ia tertawa pelan mengeluarkan laptop putih miliknya, tak lupa headphone yang berwarna senada dengan laptopnya.
Setelah dinyalakan tangannya bermain dengan mouse dan membuka sebuah folder, folder yang paling sering ia buka tiap harinya, folder kesukaannya.
"Vampire." Bisik seseorang di dekat leher Ryeowook.
"YA!" Ryeowook terlonjak kaget, hampir meninju pundak namja bertubuh jangkung yang berhasil mengagetkannya.
"Wae? Aku hanya membaca foldermu." Ucap namja itu santai tanpa rasa bersalah, membuat wajah imut Ryeowook merengut.
Bola mata coklat madu itu berputar jengah. Ryeowook membuka headphone-nya menatap namja itu kesal.
"Kau mengagetkanku Kyu Pabbo!" Cemoohnya meninju pundak namja yang dipanggil Kyu tersebut.
Kyu hanya nyengir tanpa rasa bersalah dengan jari telunjuk dan tengah membentuk gestur huruf 'V'
"Kau tidak makan siang Wookie-ah?"
"Belum, kau menggangguku Kyuhyun."
"Kapan aku mengganggumu makan?" Tanya Kyuhyun heran, seingatnya ia hanya mencoba mengagetkan Ryeowook yang sedang membuka folder vampire-nya, bukan mengganggu namja itu makan.
"Barusan, aku hampir makan tahu!"
"Memangnya mana makananmu heh?"
Ryeowook menunjuk laptopnya sendiri yang membuat Kyuhyun merotasikan iris hazel miliknya.
"Sampai kapan kau mau berhenti dengan koleksi film horror yang menyebalkan itu eh?"
"YA! Vampire nggak menyebalkan tahu! Mereka keren, cantik. Mempesona~" Ryeowook Setengah membentak karena tak terima. "Aku bahkan memimpikan suatu saat dapat menikahi vampire wanita yang cantik, pasti hidupku sangat luar biasa!"
"Jangan ngaco, kau akan mati duluan kehabisan darah, Wookie pabbo." Kyuhyun menyentil dahi Ryeowook yang tertutup poni. "Daripada mengurus vampire lebih baik buatkan aku makanan di ruang klub memasak, aku lapar nih." Kyuhyun menunjuk perutnya.
Ryeowook membuang nafasnya pelan "Mian Kyu, hari ini aku nggak bisa.. Ini film yang tadi baru ku download. Aku sungguh ingin menontonnya."
Kyuhyun merengut kesal, ia sungguh cemburu dengan makhluk bernama vampire itu. Haruskah ia menjadi vampire agar Ryeowook mau memasak untuknya. Menyebalkan.
Kyuhyun merogoh saku celana sekolahnya dan mengambil PSP miliknya, mungkin ini tidak menghilangkan rasa laparnya, tapi cukup membuat moodnya membaik gara-gara vampire sialan.
"A.. Anu." Sebuah suara tiba-tiba terdengar di belakang mereka, Seorang namja berambut hitam nampak menatap lantai dibawahnya dengan gugup. Baik Kyuhyun maupun Ryeowook, mereka sama-sama menatap namja dengan sweater pink itu dengan tatapan 'Ada apa?'
"Jika Kyuhyun-ssi lapar, bisa makan bekal milikku.. A-Aku kebetulan membawa banyak hari ini." Ucapnya susah payah. Tulang pipinya nampak memerah ditatap dengan intens oleh seorang Cho Kyuhyun.
"Sungmin Sunbae? Sejak kapan kau ada disini?" Ucap Ryeowook nampak kaget.
Sungmin tak kalah kaget, bingung lebih tepatnya. sebenarnya ia sudah ada sejak tadi. Mana mungkin kan ia bilang kalau ia sengaja membuntuti Kyuhyun, adik kelas yang sangat ―ehem― ia kagumi diam-diam. Sungmin menepuk jidatnya sendiri dan merutuki diri sendiri. Ia harus memutar otak.
"Sunbae sakit? Wajahmu merah begitu." Ucap Kyuhyun yang mendekat kearah Sungmin. Sungmin makin gugup.
Sialan! Ada apa denganku sih! Pikir Sungmin gusar dan mundur selangkah.
"Anni, aku baik-baik saja." Sungmin menyimpan kotak bekalnya diatas meja dekat Kyuhyun untuk kemudian melangkah mundur beberapa langkah. "Kau boleh ambil bekalnya, sampai jumpa!" Sungmin berlari menjauh keluar kelas Ryeowook. Berdekatan dengan Kyuhyun sangat tidak baik untuk kesehatan jantung dan kulitnya.
Kyuhyun hanya melongo menatap punggung Sungmin yang menghilang dibalik pintu. Sedangkan Ryeowook tengah menonton film vampire kesukaanya lewat laptop miliknya.
"Uh.. noona vampire yang seksi~" Gumamnya dengan mata terkagum-kagum.
Kyuhyun hanya merotasikan iris hazel-nya bosan. Ia pun menyuapkan sepotong sosis goreng kemulutnya sembari memainkan PSPnya.
"UHUK!" Kyuhyun tersedak, namun Ryeowook tak menghiraukannya dan masih berkonsentrasi dengan film vampire miliknya ― masih dengan mata berbinar tentu saja.
Kenapa bisa seenak ini! Pikir Kyuhyun menatap sosis goreng dalam kotak bekal makanan, tanpa fikir panjang ia menyuapkan sosis itu banyak-banyak.
.
.
.
Usai sekolah Ryeowook langsung pulang ke rumahnya, bel pulang sekolah benar-benar bagaikan lonceng surga bagi Ryeowook. Moodnya akan langsung membaik sepulang sekolah walaupun tadi jam terakhir adalah ulangan Matematika mendadak yang paling Ryeowook benci, namun begitu bel tanda pelajaran usai berbunyi ia akan tersenyum senang walau sebenarnya tadi kertas ulangannya bisa dibilang sedikit kosong, mengingat Ryeowook hanya sempat mengisi dua dari lima soal rumit dari Shin Seongsaengnim. Bodo amat. Fikir Ryeowook, yang penting ia bisa pulang cepat dan menikmati waktu sore dengan menonton noona vampire yang cantik. Ryeowook tidak berniat ikut ekskul ataupun klub, bagi Ryeowook mengkuti kegiatan sekolah hanya akan membuat intensitas menikmati hobinya dengan vampire akan berkurang. Setiap hari setidaknya Ryeowook akan mendownload dua sampai tiga film vampire dari berbagai bahasa, ia tidak peduli apakah ia mengerti atau tidak yang penting ia bisa melihat noona vampire yang cantik. Begitu kira-kira pemikirannya. Bukan hanya mengoleksi film, Ryeowook juga mengoleksi action figure, poster, buku, CD bahkan boneka-boneka vampire yang kebanyakan ia dapatkan dari online shop. Ia benar-benar maniak vampire, maka jangan heran ketika masuk ke kamarnya, kau akan dikejutkan oleh suasana lampu yang temaram, alarm dengan suara tawa vampire wanita, langit-langit kamar yang dipenuhi kelalawar mainan dan hal mistis yang berhubungan dengan vampire.
"Aku pulang noona vampire-ku yang cantik~" Ryeowook mencium boneka vampire wanita dengan mulut penuh darah itu dengan nada ceria seolah boneka itu hidup. Ryeowook segera merebahkan tubuh lelahnya ke ranjang single dengan seprai merah darah. Ia hampir terlelap namun gagal ketika mendengar suara noona-nya dibalik pintu kamar.
"Ya! Wookie! Ireona! Jangan tidur!" Teriak sang noona yang bernama Kim Taeyeon itu keras-keras sembari menggedor-gedor pintu dengan tulisan Wookie's Room dalam ukiran sterofom berbentuk kelalawar hitam.
Ryeowook terkesiap kaget dan mendumel setelahnya.
"Noona! Kenapa nggak masuk aja sih? Berisik tahu!" Omel Ryeowook kesal.
"Memangnya siapa yang mau masuk ke dalam ruangan mirip neraka ini heh!" Balas Taeyeon sengit. "Cepat turun! Makan malam sebentar lagi siap, nanti keburu dingin."
"ne, aku akan segera kebawah noona." Ryeoowok segera bangkit setelah meregangkan otot tangannya yang pegal, ia mengganti bajunya dengan kaos putih polos dengan model 'V' neck dan celana piama putih bergaris biru muda. "Dasar nenek-nenek." Bisik Ryeowook sembari membayangkan wajah galak noona-nya yang sebenarnya sangat manis itu. "Tunggu aku noona vampire, aku akan mengisi perutku dulu agar darahku lebih banyak! Setelah itu minumlah darahku sepuasnya ne chagiya~" Ryeowook berbicara pada salah satu boneka vampire favoritnya sebelum kemudian pergi turun ke lantai bawah.
Tepat saat pintu kamar Ryeowook tertutup boneka dengan rambut blonde ikal yang mulutnya penuh darah mainan itu menyeringai dengan mata yang tadinya biru kini berubah semerah darah.
Darahmu saja tak cukup, Aku butuh banyak darah.. Keluargamu..
"Eoh.. Aku seperti mendengar sesuatu." Ryeowook menggaruk tengkuknya yang terasa agak dingin. "Mungkin hanya perasaanku saja." Ucapnya seraya menggendikan bahunya.
"Lama sekali Wookie-ah." Taeyeon menyendokkan nasi kedalam mangkuk adik semata wayangnya itu setelah sang namdongsaeng duduk di kursi makan di sebelahnya.
"Aku kan ganti baju dulu noona." Jawab Ryeowook seraya mengambil lauknya. Taeyeon hanya tersenyum simpul seraya mengacak lembut Rambut kecoklatan milik Ryeowook, yeoja berparas manis ini memang sangat menyayangi namdongsaengnya yang hanya terpaut selisih dua tahun itu.
"Noona, jangan perlakukan aku seperti anak kecil." Dumel Ryeowook keberatan dengan tingkah noona-nya.
"Bagiku kamu tetaplah adik kecilku yang manis Wookie~"
Sang eomma hanya tersenyum maklum mendapati tingkah dua anaknya yang kini mulai beranjak dewasa itu.
"Ya! Kau nggak lihat aku ini sekarang sudah menjadi lelaki dewasa?" Ucap Ryeowook sembari mengunyah nasinya.
"Mana buktinya? Kau bahkan belum pernah membawa seorang yeoja-pun kesini, atau bahkan berkencan di hari libur dengan seorang yeoja." Goda Taeyeon sembari memamerkan senyum mengejeknya.
Checkmate!
Ryeowook menyesap air putih didepannya sebelum berkata "Aku nggak tertarik dengan yeoja biasa, aku hanya tertarik pada yeoja vampire yang cantik dan seksi."
Taeyeon, Eomma dan Appa Ryeowook langsung bersweatdrop ria.
CTAK!
Taeyeon menyentil dahi Ryeowookyang tertutup poni.
"YA! Appo noona!" Ryeowook memegang dahinya. Taeyeon hanya memeletkan lidahnya jahil.
"Sudah kalian jangan bertengkar dimeja makan, nanti tersedak." Lerai sang eomma.
"Mianhae eomma.. Sebagai permintaan maaf aku berikan jatah dagingku untukmu Wookie-ah."
"Eh, Jinjja?"
Taeyeon mengangguk dengan senyum simpul lalu menyumpitkan satu potongan besar daging panggang kedalam mangkuk Ryeowook.
"Wahaha! Laki-laki yang sedang dalam masa pertumbuhan sepertiku memang butuh banyak daging!"
Keluarga kecil itu tersenyum hangat melihat tingkah anak bungsu mereka.
Jangan biarkan kebahagiaan ini berakhir..
Appa, Eomma, Wookie.. Aku menyayangi kalian..
.
.
.
.
Bencana itu benar-benar datang, pagi dimana seharusnya mereka menikmati sarapan dengan nikmat kini berganti dengan pertumpahan darah yang tak bisa Ryeowook lupakan seumur hidupnya.
Baru dua langkah kakinya meninggalkan kamar ia merasakan telapak kakinya menyentuh sesuatu yang hangat dan basah. Hidungnya mencium bau karat besi yang khas dari cairan yang berada dibawahnya, tanpa melihatpun Ryeowook bisa menduga. Namun, ia berharap dugaannya ini salah besar.
"Ugh.. Uhuk!"
Tidak! Semoga aku salah lihat..
"Wookie-ah.. cepat la..ri."
Suara itu, tentu Wookie sangat hafal.
Walaupun wajahnya kini sebagian besar tertutupi pekatnya warna merah ia tahu betul, yeoja yang baru saja memuntahkan likuid berbau besi itu, kakaknya ― Kim Taeyeon.
Tanpa sadar, cairan bening itu kini terjun bebas melewati pipi putihnya.
"Noona." Ya, benar.
Tidak ada gunanya lagi menghindar dan menunda untuk mengetahui fakta yang terjadi saat ini. Ia menundukan kepalanya kebawah. Lantai yang tadinya putih kini berubah merah bagaikan lautan darah. Saat itulah Ryeowook tak dapat menahan lagi teriakannya, saat melihat Appa dan Eommanya yang terbaring dengan luka sayatan menganga di perut mereka. Tepat dibawahnya. Tanpa memastikannya lebih jelas ia sudah tahu, orang tuanya sudah tidak ada lagi.
"ANDWAAEEE!"
Ia meremas rambutnya frustasi, tak siap menghadapi semua ini.
"Woo.. Kie.." Taeyeon berkata susah payah dengan darah yang terus mengucur deras dari mulutnya. Tubuhnya hanya bertumpu pada kedua lutut dan sikutnya. "La.. ri.."
"Andwae! Siapa yang melakukan semua ini?!" Dengan lutut gemetar Ryeowook menghampiri Taeyeon.
"SHIREO! Jangan kesini!" Taeyeon berteriak dengan seluruh sisa kesadarannya.
Dan saat itulah wanita itu datang, yeoja dengan rambut blonde ikal. Rasanya Ryeowook sangat mengenalnya.
Boneka vampire miliknya, hidup? Tapi ia tidak ingat boneka itu memiliki sayap hitam dan bisa seukuran manusia.
"Nugu.. ya?"
"Iblis."
CRAAAAT!
Tongkat yang dipegang yeoja itu menembus perut noona yang sangat disayanginya. Darah menyembur kesegala arah dan sebagian menyembur ke wajah Ryeowook.
"SHIREO! NOONA!"
Iblis itu tersenyum menyeringai, mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi setelah beberapa detik yang lalu ia cabut tanpa perhitungan dari tubuh Taeyeon.
"Giliranmu. Berikan jiwamu.. untuk makanan utamaku pagi ini, bocah."
Sekarang lutut Ryeowook benar-benar bergetar hebat, kedua kakinya hampir tak dapat menumpu berat tubuhnya lagi.
"A.. Anniya!" Ryeowook berlari dengan tenaga dan keberanian yang tersisa, tak ia pedulikan tubuhnya yang berguling dari tangga, ia segera bangkit lagi dan berniat menggapai knop pintu. Hanya tinggal lima meter sebelum ia meraih benda yang mungkin akan menyelamatkan hidupnya.
"Urusan kita belum selesai." Tiba-tiba yeoja iblis itu sudah ada didepannya yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak, udara di sekitarnya tiba-tiba menipis. Ryeowook merasa kepalanya bagaikan terkena hantaman benda tumpul. Ia sudah tak tahan, kesadarannya menipis. Ia bisa melihat perlahan yeoja itu mulai mengayunkan tongkat dengan ujung yang runcing itu.
― Appa, Eomma, Noona... Sebentar lagi.. kita akan bertemu...
Lima menit kemudian Ryeowook tidak merasakan rasa sakit kecuali bekas jatuh dari tangga tadi. Kenapa? Apakah mati tidak terlalu menyakitkan?
Ryeowook memberanikan diri membuka matanya.
Disana ia dapat melihat seorang namja berambut hitam dengan mata onyx-nya tengah menepis tongkat milik yeoja iblis itu. Apalagi sekarang?
"Gwaenchanayo? Tuan muda.."
DEG!
Tuan muda? Siapa maksudnya?
Ryeowook tak menjawab walaupun berjuta tanya menggantung di otaknya. Ia terlalu shock.
Namja dengan baju serba hitam dengan model bangsawan inggris abad pertengahan itu menghampiri Ryeowook dengan wajah datar miliknya.
"Adegan ini mungkin akan membuat kau tidak sanggup makan berhari-hari. Bisakah tuan muda menutup mata selama saya menghitung sampai tiga belas?"
Ryeowook mengangguk tanpa sadar, entah mengapa namja berpenampilan serba hitam itu membuatnya agak sedikit tenang ditengah rasa kalutnya.
"Tiga belas."
Ryeowook menutup matanya.
"Dua belas."
Ryeowook dapat mendengar jeritan keras yang Ryeowook yakin berasal dari iblis wanita itu.
"Sembilan."
Tanpa sadar sudah hitungan kesembilan. Selama namja itu berhitung Ryeowook tak berani membuka matanya. Ia tahu betul dari nada suara namja itu, namja itu tidak main-main.
CRAAAASH!
Suara sayatan, Ryeowook hampir membuka matanya ketika tiba-tiba sebuah telapak tangan berlapis sarung tangan putih itu menahannya.
"Mian, aku belum selesai menghitung sampai habis. Tuan tidak boleh membuka mata tuan."
DEG!
Bahkan orang itu tahu sebelum Ryeowook benar-benar membuka matanya, siapa sebenarnya orang ini?!
"Dua."
Teriakan terakhir dan suara kaca yang pecah.
"Satu."
Dan semuanya menjadi hening.
"Buka matamu Tuan muda."
Ryeowook membuka matanya perlahan, Iris mata coklat madunya mendapati sosok tampan namja dengan penampilan hitam itu. Ribuan pertanyaan mulai berputar dikepalanya, namun sekarang sepertinya hal itu tak akan sanggup ia tanyakan untuk saat ini. Mentalnya tidak siap dan fisiknya sangat lelah. Tapi sebuah pertanyaan meluncur di sisa tenaganya.
"Siapa―?" Kesadarannya hampir menghilang "―Kau."
"Yesung, Butlermu. Tuan muda Ryeowook."
Itulah kata terakhir yang bisa ia tangkap sebelum semuanya benar-benar menjadi gelap.
To Be Continued
A/N: Holla... :)
Dhave disini! :D *lambai lambai*
Pertama saya maungucapin Happy Birthday Yesung Oppa! XD
Fic ini mau saya persembahkan buat para reader terutama Clouds yang selalu setia mendukung suami saya *digampar clouds*
Dan terutama buat YeWook Shipper! (9^_^)9
Fic ini sedikit terinspirasi dari anime Black Butler A.K.A Kuroshitsuji nyan~ :3
Ada fans Kuroshitsuji disini? ._.
Tapi cerita dan plot murni bikinan author :) walopun ancur (u_u) *sadar juga lu Thor*
Pokoknya RnR ya! Ditunggu reviewnya (o^_^)o
R
E
V
I
E
W
Chapter 1 ini saya repost setelah beberapa jam yang lalu di hapus admin FFN sepertinya dan akun saya pindah kesini *apasih* judulnya juga dirubah *plak*
