First fanfic, newbie author, yoroshiku. Don't like don't read.

Tittle : You

Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi

Rate: T

Genre: Romance, Friendship, Humor (?)

Pair: AoKise

Warn: AU, typo(s), OOC(?), Abal, Gaje, DLL

Summarry: "Huh?! Mai-chan?!" / "Ah.. anu.. kamu anak baru itu ya?" / "Aomine-kun suka kise-kun?" 'BLUSHH' / "Sumimasen! Sumimasen! Sumimasen! Sumimasen!" / "Ki-kise! Ada apa denganmu?! " / "…Kise-kun, mengapa kau sama sekali.. TIDAK PEKA?! AKASHI-KUN MENYUKAIMU KISE-KUN!..."/ Satu kata, GAJE.

.

.

.

Chapter 1 : Prologue

(Aomine POV)

Yo, namaku Aomine Daiki. Pria tampan (uhuk) berkulit tan yang sangat menyukai basket. Aku tinggal di sebuah apartemen di sebuah kota yang ramai bersama seorang teman perempuan cerewet bernama Momoi Satsuki. Jangan berpikiran aneh dulu. Walaupun kami bersama (1 Apartemen) tetapi kami tidak satu kamar. Lagi pula aku tidak tertarik padanya karena aku memang tidak tertarik (Momoi: Hey! Jawaban apa itu!. Aomine: Masalah?. Momoi: *menggerutu*). Sebenarnya aku tinggal di Osaka, lalu ayah ibuku meninggal karena kecelakaan lalu lintas sejak aku berumur 3 tahun. Lalu akhirnya aku pindah ke sini, Tokyo. Menurutku, hanya 2 hal saja yang penting di duna ini (tepatnya duniamu, Aomine), Mai-chan dan basket. Yah, aku punya semua koleksi majalah Mai-chan semenjak dia debut menjadi model. Kadang juga aku bermimpi bisa bertemu Mai-chan. Ah. Ketinggian Harapanku. Sebodoh – bodohnya aku, aku masih bisa berpikir. Minimal kelak aku harus dapat wanita seperti Mai-chan. Suatu hari nanti. Karena aku pindah kota, aku juga pindah sekolah. Dari Touou ke Teikou. Ku dengar sekolah itu tim basketnya bagus makanya aku berminat pindah ke sana –dan juga Momoi sekolah disana supaya ada yang mengawasiku. Lagi pula aku tidak tertarik pada pelajaran formal. Itu sangat membosankan dan membuatku ingin pergi ke dalam mimpi. Siapa tau saja bisa bertemu Mai-chan. Tetapi jika aku tidak ikut pelajaran formal, Momoi akan berceramah lebih dari 2 jam di depan umum. Seperti saat aku membolos di sekolah yang lama, dia menceramahiku selama 3 jam 55 menit dari siang sampai sore sepanjang trotoar jalan. Aku juga ingat ada anak kecil yang cengo melihat Momoi komat kamit dengan bahasa yang sulit di mengerti untuk anak kecil itu. Dan aku juga ingat saat ada orang bersepeda yamg menabrak tiang listrik karena melihat Momoi marah – marah gak jelas seperti ibu yang memarahi anaknya karena anaknya bertengkar dengan anak yang lain. Yah, mungkin segitu dulu. Besok hari pertama menjadi murid baru di sekolah yang melelahkan . Oyasumi.

(End Aomine POV)

Dan saat itu juga Aomine si bodoh lupa menyetel jam wekernya. Wew.

TBC

.

.

.

Nah, baru prologue saja. Mungkin akan menarik hingga chapter – chapter selanjutnya (_ _) dan itupun kalau saya masih niat (?) melanjutkannya. Sekian. Terima kasih. RnR?