WINTER ILLUMINATION

Cats : DBSK Member

Genre : Friendship (maybe), slice of life

Music : Stand By You by DBSK


Musim dingin tahun ini terasa lebih dingin dari biasanya. Ada begitu banyak hal yang membebani pikirannya. Namun tak mampu menunjukkan betapa sakitnya luka yang selama ini dia tahan. Darah terus saja menetes tanpa bisa meminta pertolongan pada siapapun. Dia tidak ingin terluka lebih dari ini. Semua akan baik-baik saja ketika tidak ada lagi yang menyinggung mengenai masalah ini. Dia harus bertahan. Tumbuh menjadi sosok yang lebih kuat bersama seseorang yang masih bertahan bersamanya kini.

"Yo! Changmin. Punya rencana untuk 3 hari yang kosong ini?"

Sedangkan yang di tanya masih sibuk di dunianya sendiri menatap datar layar laptopnya. Leader kembali mengulangi kalimatnya.

"Minnie? Apa kau mendengarkanku?"

Di sentuhnya lembut bahu kanan Changmin yang beberapa hari ini tak banyak bicara seperti biasanya. Yunho, hyung yang juga berposisisi sebagai leader dan sahabatnya dalam tim, diam-diam mengkhawatirkannya. Dan salah satu usahanya adalah mencari waktu libur di sela-sela jadwal konser serta promo di negara matahari terbit ini.

"Ah! Kau mengagetkanku, hyung. Tadi kau bilang apa? Aku tak mendengar."

Senyuman di sunggingkan Changmin pada wajahnya yang guna menepis prasangka buruk yang mungkin berkeliaran di pikiran Yunho saat ini akibat mengindahkan pertanyaan barusan. Yunho hanya bisa menghela nafas menghadapi kelakuan magnae-nya, satu-satunya adik yang masih mendampinginya, yang selalu menyimpan perasaannya sendirian.

"Aku akan pergi ke suatu tempat. Apa kau mau ikut bersamaku atau mendekam di hotel bersama manager selama 3 hari ini?"

Tawar Yunho pada Changmin yang baru saja mendapatkan fokusnya. Yunho memposisikan dirinya pada kursi yang tersisa di samping Changmin yang kini malahan menatap jauh ke luar jendela hotel, memperhatikan gemerlap jalanan yang bercahaya.

"Apa Keuntungannya bagiku? Aku lelah, hyung. Lebih baik aku tidur seharian kemudian bangun dan memesan banyak makanan yang bia ku habiskan sendiri."

Di tatapnya lurus manik mata sang leader. Mata sendunya penuh cerita yang tak dapat di gambarkan hanya dengan kata-kata. Yunho tahu jika dia lelah dengan jadwal dan hal lain yang telah menjadi candu serta salah satu alasan mereka untuk terus bertahan selama bertahun-tahun ini. Hanya saja, untuk satu kali ini saja Yunho ingin mengajak dongsaeng manisnya ini sejenak melupakan masalah yang ada. Biarkan dia melihat wajah polos tanpa beban milik seorang Shim Changmin yang juga akan memberinya alasan kenapa dia harus terus bertahan.

"Aku tahu kau itu foodmonster, Min. Aku janji akan mentraktirmu ketika di sana. Sebanyak apapun yang kau mau dan kau butuhkan. Ku jamin kau tak akan memikirkan tidurmu lagi. Bagaimana? Apa ini kurang menarik bagimu?"

Sangat menarik. Ucapannya barusan memancing perhatian Changmin untuk memperhatikan Yunho lebih lagi, dari pada memandangi gumpalan salju yang terus saja menjatuhkan dirinya dari langit. Kemudian di sambung lagi kalimat yang masih menggantung itu.

"Semuanya aku yang membayarkan. Kau hanya perlu ikut. Kapan lagi aku akan berbaik hari memenuhi nafsu makanmu yang besar itu, magnae?"

Sebuah seringaian ditampilkan Changmin. Menatap intens Yunho yang kini beranjak dan mulai menaiki kasur hotel.

"Ku anggap itu jawaban. Aku tahu kau hanya tertarik pada makanan pada perjalanan ini. Jangan tidur terlalu malam. Besok jam 10 siang kita akan berangkat. Aku tidur lebih dahulu. Oyasuminnasai~ (selamat malam)"

Selang beberapa menit, kamar hanya di isi oleh dengkuran milik Yunho. Dan Changmin menatap layar laptopnya dengan nanar. Disana terlihat foto timnya saat berada dalam posisi yang lengkap. Lengkap dengan kehadiran ketiga hyungnya yang kini tak bersamanya. Changmin mencoba percaya pada ungkapan, bahwa waktu akan menyembuhkan segalanya termasuk lukanya yang tak pernah berhenti menggerogoti perasaannya. Beberapa tahun ini menempanya menjadi pribadi yang tak mudah menumpahkan air mata.

"Hyungdeul aku merindukan kalian."

Ternyata waktu berbohong dan tetap tak akan bisa menyembuhkan sakitnya. Sebuah isakkan lolos dari mulutnya. Isakkan pelan itu terdengar ke dalam tidur dan membangunkan Yunho yang hanya dapat menatap sedih adik kecilnya.


A/N:

Aku tahu ini adalah topik yang sensitif untuk para Cassie. Maaf jika ini menyinggung kalian. aku hanya ingin menampilkan sisi pandangku tenteng kehidupan mereka yang 'terpaksa' berpisah.

Mind to review?