The Mission of the Labyrinth: finding the twelve forces

-Chapter 1-

Alkisah sebuah planet bernama EXO planet. Adalah sebuah pohon yang dinamai "Pohon Kehidupan". Ya, pohon itu merupakan sumber kehidupan planet tersebut. Pohon itu memiliki kekuatan yang sangat besar, dan jika pohon itu mati, maka planet EXO juga akan hancur.

Karena itu, kerajaan Mereka mengutuskan 12 orang dari planet mereka untuk menjaga pohon tersebut agar tidak rusak, atau apapun yang membahayakan sang pohon. Mereka tidak sembarang mengutus, 12 orang ini memiliki ketangguhan dan kekuatan yang luar biasa sehingga mereka pun dipilih. Mereka adalah Xiumin, Luhan, Kris, Suho, Lay, Baekhyun, Chen, Chanyeol, D.O, Tao, Kai, dan Sehun.

Setiap dari mereka memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Bersama-sama, mereka melindungi Pohon Kehidupan dan juga planet mereka..

.

.

.

.

Percy Jackson © Rick Riordan

The Heroes of Olympus © Rick Riordan

EXO © SM Entertaiment

Warning : OOC, Typo, Gaje, etc..

.

.

.

.

"Kau telah melanggar hukum, Rob.." Raja Siwon berkata dengan dingin, menatap 2 makhluk yang tidak berdaya berlutut dari singgasananya.

"Tapi paduka.. hamba mohon berilah Seth kesempatan.. ia hanya Exorce biasa.." orang yang dipanggil Rob ini memohon.

Siapa Seth ini?

Seth adalah makhluk setengah manusia dan setengah Exorce (panggilan untuk warga sana). Ibunya adalah manusia dan ayahnya, Rob adalah seorang Exorce. Rob membawanya setelah dia lahir ke EXO Planet dan merawatnya.

Lantas apa kesalahannya?

Jawabannya, tidak ada.

"Kau tahu bahwa tidak boleh ada satupun hal dari makhluk bumi yang menjijikan itu berada disini?!" Bentak Raja Siwon.

Bibir Rob bergetar, "hamba mohon ampunannya, paduka.."

Raja Siwon menatap Rob dengan dingin. "Mungkin aku akan mengampunimu, Rob.. tapi aku tidak sudi melihat anakmu berada di kerajaanku" lalu ia menatap Seth dengan penuh kebencian.

"Tapi paduka.. hamba tidak melakukan kesalahan.. h-hamba.." ujar Seth terbata-bata. Ia betul-betul takut, takut ia akan berpisah dengan ayahnya.

"Sayangnya.. kesalahan itu berada di dalam darahmu" kata Raja Siwon dingin.

"Paduka! Hamba mohon biarkan Seth tinggal.. dia juga seorang Exorce.. dia anakku... dia.."

"Makhluk paling hina di muka planet ini!" Raja Siwon memotong perkataan Rob. Lalu ia menatap para pengawal, "pengawal, buang Seth ke gerbang teleport!" Perintahnya. Dua pengawal mengangguk dan segera memegang Seth, hendak membawanya ke arah yang diperintah dengan paksa.

"Seth!" Seru Rob panik, ia berdiri dan hendak mengejarnya namun pengawal lain menahannya.

"Ayah!" Seth mencoba menggapai tangan Rob namun para pengawal menariknya lebih keras. Seth pun menghilang dari pandangannya.

"Seth.." ujar Rob lirih, raut kesedihan terlihat dari wajahnya. Sementara Raja Siwon hanya menatap dengan tatapan angkuh.

Seth pun tiba di sebuah pusaran magis berwarna-warni, itu adalah gerbang teleport.

Seth menatap salah satu pengawal dengan putus asa, "kumohon.. jangan lakukan ini.."

Sang pengawal merasa iba, namun ia menghela nafas. "Maafkan aku nak, tapi ini sebuah perintah"

Lalu dilemparnya Seth ke gerbang itu.

.

.

.

.

Seth jatuh terguling di sebuah gurun pasir yang panas. Nafasnya tersengal-sengal. Ia beranjak duduk. Ditatapnya langit dengan penuh kebencian. Dalam hati ia bersumpah ia akan membalas dendam pada planet itu..

"Aku mengerti apa yang kau rasakan, Seth.." Ujar suara seorang wanita. Wanita tersebut mengenakan tudung kepala berwarna hitam. Sungguh aneh bagi Seth melihat wanita tersebut.

"Si- Siapa kau?!" Tanya Seth waspada.

Sang wanita melepaskan tudung yang dipakainya, memperlihatkan wajahnya yang sangat cantik. "Nama ku Pasiphaë. penyihir dari mitologi Yunani." Ia memperkenalkan diri.

"Bagaimana kau tahu namaku?!" Seth masih waspada. Sang wanita tersenyum. senyum yang indah, namun Membuat Seth entah kenapa bergidik melihatnya.

"Aku adalah penyihir, nak.. aku dapat melihat apa yang ingin ku lihat.." perlahan Pasiphaë berjalan mengitar Seth. "Seth Arden.. setengah manusia dan setengah Exorce.. kau dibuang dari Exo planet karena darah manusia mengalir di dalammu, ya kan?"

Bibir Seth bergetar mendengar sang penyihir. "A-apa yang kau mau dariku?"

Pasiphaë mengeluarkan tawa, tawa yang terdengar dingin dan menyeramkan. Membuat Seth semakin merinding "aku? Aku tak ingin apapun darimu, nak.. hanya kesepakatan.."

"Kesepakatan? Kesepakatan apa?"

Pasiphaë mengangguk. "Ya, kesepakatan. Menurut yang kulihat, kita memiliki kesamaan.."

"Kesamaan? Apa maksudmu, Pasiphaë?" Tanya Seth kebingungan.

"Kau dibuang dari planetmu. Dihina, dikucilkan. Dan kau ingin membalas dendam, bukan? Aku pun begitu. Aku dikalahkan oleh musuh-musuhku, dibuat tidak berdaya, dan, suamiku sendiri membuangku."

Seth terdiam, apa yang dikatakan Pasiphaë memang benar. Dan dia tidak menyangka ada seseorang yang memiliki nasib yang sama sepertinya.

"Tidakkah kau lihat, Seth? Kita sama-sama terhina dan ingin membalas dendam.. bagaimana kalau kita bekerja sama?" Ujar Pasiphaë.

"B-bekerja sama?"

Pasiphaë mengangguk sekali lagi, "aku akan membantumu membalas dendam ke planetmu, dan kau akan membantuku membalas dendam juga.." sang wanita mengulurkan tangannya, "jadi, bagaimana?"

Seth merapatkan bibirnya. Pasiphaë memang benar, ia ingin membalas dendam. Dan tawaran itu terdengar menarik baginya.

Pasiphaë tersenyum puas ketika Seth menjabat tangannya.

.

.

.

.

"Baekhyun! I-ini.. ini Gawat!" Lay berlari ke arah Baekhyun yang berada di balkon istana.

"Lay hyung, ada apa?" Tanya Baekhyun heran. "P-pohon.. pohonnya.." ujar Lay terengah-engah. Kepanikan tersirat di wajahnya.

"Ada apa, Lay?" Kata Xiumin yang baru datang karena melihat percakapan mereka.

Lay mengatur napasnya. "Pohonnya.. pohonnya mengering.. beberapa helai daun berjatuhan.."

"Apa? Apa kau sudah menyiramnya?" Tanya Xiumin kepada Lay. "Aku baru saja menyiramnya, hyung! Dan bukan itu masalahnya!"

"Jadi?"

Bibir Lay bergetar. "A-aku.. aku merasakan energi yang jahat di ruangan itu.. tak hanya itu.. aku melihat asap hitam muncul dari sudut ruangan.."

Xiumin terpaku sesaat. namun ia menarik napas, "panggil yang lain. Temui aku di Ruangan Pohon"

"Y-ya, hyung"

"H-hyung.. bagaimana ini bisa terjadi?" Kata Kai setelah Xiumin dan Lay menceritakan apa yang terjadi.

Ke 12 Exorce, para penjaga Pohon. Atau yang biasa disebut EXO sudah berkumpul di ruang Pohon. Sebuah ruangan dimana sang Pohon berada. Ruangan itu dibangun di bagian paling dalam istana dan dirahasiakan. agar tidak ada Exorce/makhluk yang bisa menghancurkan atau mencurinya.

"Aku pun tak tahu, Kai.. tapi apapun yang terjadi pada Pohon ini. Kita harus segera menyelidikinya.." jawab Xiumin. Sebagai yang tertua dan seorang pemimpin. Ia harus menghadapi masalah ini dengan kepala dingin.

"Tapi hyung.. bagaimana dengan pohon ini? Aku, Lay hyung dan D.O sudah mencoba untuk menyembuhkannya tapi tidak bisa" ujar Suho. Memang benar, sang Pohon Kehidupan terlihat kering. Beberapa helai daun telah berada di lantai.

"Berarti memang ada sesuatu disini.. Sehun! Buatlah Force-field!" Perintah Xiumin. Sehun mengangguk dan menggerakan tangannya. Angin pun muncul dan bergerak mengitari sang Pohon. Lalu angin itu berubah menjadi force field, perlindungan yang tak kasat mata.

Ya, setiap dari mereka memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Xiumin memiliki kekuatan es, Luhan adalah seorang telekinesis, Kris memiliki kekuatan naga dan terbang, Suho kekuatan air, Lay adalah seorang healer, Baekhyun kekuatan Cahaya, Chen kekuatan listrik, kekuatan Chanyeol adalah api, D.O kekuatan tanah dan besi, Tao adalah pengendali waktu, Kai kekuatan teleportasi dan Sehun kekuatan angin.

"Force field ini akan melindunginya untuk sementara waktu. Mulai dari sekarang kita semua harus menjaga Pohon ini lebih ketat. Dan.." sebelum Xiumin dapat selesai, Lay berseru sambil menunjuk ke sudut ruangan.

"Asap itu lagi!"

Semua menengok ke arah yang ditunjuk Lay dan melihat Asap hitam menyembul keluar dari sudut ruangan.

"Disitu juga!" Seru Chen yang menunjuk ke arah langit-langit ruangan. Asap hitam itu bergabung dan menyebar mengitari mereka, memenuhi ruangan.

"Semua! Posisi!" Perintah Xiumin. EXO pun memposisikan diri mereka di sekitar Pohon. Siap menyerang apapun yang menyerang mereka.

Tiba-tiba sebuah tawa yang mengerikan terdengar dari belakang mereka. Mereka menengok ke belakang. Tampaklah seorang wanita, mengenakan tudung hitam dan melayang di atas pohon. Sang wanita merentangkan tangannya. Dan sebelum mereka bertindak, mereka terjatuh ke dalam kegelapan..


End chapter 1.

Kuga : Waah, selesai juga!

PiperGrace08 : Syukurlah! Terima kasih bagi yang sudah membaca, nih!

Kuga : Yups~ tunggu chapter selanjutnya, ya~