The Unfinished Story
Prolog
"Oh damn, what a mission"
a fanfiction by duckimjongin & kailucifer
chanbaek & kaihun fanfiction. with gs!baekhyun and gs!sehun
PG-17 | crime, romance, family, friendship, action (?)
warn(s) (!) there will be so many curses here and there, and gs! for bottom sooo if you dont like these kind of things the exit bottom is free for you to use. ooh and probably there will be blood too (cs it's an action fanfiction what did u expect aside from blood and curses lmao)
I've written the warning so please, i kindly beg you if the contents aren't suitable for you then you may as well leave. well, karena we simply can't handle butthurt's comments lmao
Happy reading!
.
.
.
.
"So, agent Park, I got a new mission for you" ada jeda beberapa saat sebelum orang tersebut melanjutkan, "a deathly one if I may add."
Kemudian suasana berubah hening—hanya hembusan nafas dari lelaki berambut ash blonde yang terdengar lelah.
Bagaimana tidak lelah apabila di kantor saja dihadapkan dengan kasus-kasus orang hilang di London yang akhir-akhir ini meningkat tajam—juga media massa yang tak berhenti memprovokasi rakyat dalam memberikan cibiran-cibiran pedas pada pihak kepolisian yang dianggap lalai. Hell, polisi juga manusia, bukan?
Dan sekarang—ada misi lain yang katanya berbahaya yang akan diusutnya. How the hell he should be happy about this?
"Well, I'm always up to this kind of thing, so.." lelaki tersebut meneguk sisa cola di kaleng genggamannya, nadanya terdengar acuh—meski terselip nada lelah disana, "what will be my mission this time?"
Lelaki di sambungan sebrang mengernyit—terhibur akan kelakuan bawahannya tersebut yang selalu menganggap misi-misi yang harus ditanganinya semudah menyelesaikan puzzle mainan balita.
"Gang Bang." Lelaki di seberang berkata singkat namun tegas, "I'm sure you often hear about this bunch of lunatic people?"
Oh yeah, Gang Bang. Alright. Siapa yang tak kenal mereka? Gang mafia internasional yang diduga terlibat—atau bahkan mendalangi berbagai kasus human trafficking berskala internasional, dan berbagai macam kejahatan manusia lain—dan bukan tidak mungkin, ada kaitannya dengan kasus orang hilang yang sedang marak di London ini. Hell yeah, Chanyeol has never been this ready.
Ada helaan nafas yang ketara sebelum pria di seberang melanjutkan, "take them down." Suara orang tersebut tegas, "cari bukti kejahatan mereka sebanyak-banyaknya, gagalkan berbagai penyelundupan illegalnya—gagalkan semua rencana busuk mereka. Dan satu lagi, play smooth—tidak usah tergesa-gesa—you have everything you need in this mission. Time, money, spies. We'll provide anything. Dan terakhir," lelaki tersebut sengaja menggantungkan kalimatnya—membuat lelaki di sambungan sebrang mengernyitkan alis, " jebloskan para anggotanya ke penjara—especially their lunatic boss. Wu Yifan."
'Oh damn, what a mission.' Pikir Chanyeol karena seingatnya pihak kepolisian tidak pernah sampai sebegitunya—well, must've very hard to take them down I see.
"Alright, boss."
Dan sambungan pun tertutup.
.
.
Park Chanyeol adalah seorang pemuda berumur 24 tahun lulusan terbaik London Police Academy—yang baru-baru ini mendapat misi untuk menghancurkan sebuah gang mafia internasional dan menjebloskan semua anggotanya ke penjara—terutama sang pemimpin. Wu Yifan.
Ayahnya—Park Yongguk seorang polisi senior, secara tak langsung memiliki andil besar dalam misi Chanyeol kali ini—dikarenakan sebuah rahasia yang hanya diketahui oleh tangan kanannya—Kim Junmyeon.
Ada juga orang kepercayaan Chanyeol yang terlibat dalam misi ini, yaitu Kim Jongin dan Oh Sehun. Jongin yang ahli dalam bidang merakit persenjataan dan Sehun yang seorang hacker professional, menjadikan mereka berdua pasangan secret agent yang sangat terkenal karena keahlian mereka—meski keduanya masih menduduki bangku kuliah.
Misi kali ini bisa dibilang sangat berbahaya karena—hell, the notorious Gang Bang are one of the greatest mafia group nowadays—ditambah dengan perekrutan anggota berkemampuan handal secara besar-besaran di berbagai kota di belahan dunia, dan jangan lupakan the Almight Wu Yifan—sang ketua yang bahkan ditakuti oleh Presiden Korea Selatan karena pengaruhnya yang cukup besar di dunia internasional.
Dan bukan tidak mungkin lagi, kalau suatu saat nanti Gang Bang bisa menguasai dunia dan menyebarkan doktrin kotornya—dan tentunya, seseorang harus bertindak sebelum itu benar-benar terjadi.
.
.
"Maafkan aku, Hyung. Aku tak tau papa akan pergi." Cicit bocah kecil tersebut takut. Poninya yang sudah memanjang menutupi sebagian wajahnya yang menyiratkan ketakutan akan kemarahan kakak satu-satunya.
"KAU! ADIK TAK TAU DIRI! KALAU TAU BEGINI MAMA KU TAK PERLU MENIKAH DENGAN PAPA MU! AKU BENCI PADAMU!" teriaknya tepat di depan wajah pucat pasi adiknya.
Sang ibu menarik pura sulungnya, melerai pertengkaran dua saudara tiri ini. "Cukup Zhia Li, mama tak mau babamu marah pada mama lagi. Kita tunggu dia kembali saja ya. Dan kau Yongguk, kau masuk ke kamar. Tak ada yang perlu kau jelaskan pada appa mu" lirih sang ibu.
.
.
"Mama kita pergi saja ya? Zhia li akan bekerja untuk mama. Tak perlu menunggu baba." ucapnya menangkan ibunya dalam pelukannya. "Mama tak bisa meninggalkan babamu nak" balasnya ditengah isakannya.
Tangannya mengepal kuat. Matanya menyalang marah. Pelipisnya terus mengucurkan air. Telinga nya pun merah menahan amarah. 'Mati kau, Park Yongguk!' geramnya dalam hati.
Dan,
BRUK
Sang ibu yang tadinya menangis sekarang jatuh terkulai lemas ditangannya.
.
.
"Aku akan pergi dari sini. Terimakasih sudah mau menampungku dan mama selama ini. Selamat tinggal" ucapnya sambil membungkuk
"Pergilah" balasnya acuh sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutnya. Lelaki tadi—Wu Zhia Li pergi meninggalkan ruangan babanya.
Yongguk menatap pergi kepergian sosoknya. Ia kehilangan satu anggota keluarganya, lagi.
.
.
"Selamat datang ke dunia, Wu Yi Fan. Papa dan mama menyayangimu. Tumbuh sehat lah nak" ucap Zhia li dan sang istri sambil mencium pipi kanan dan kiri anaknya bersamaan.
.
.
"Terimakasih telah memberikan anugerah terindah untukku." diusapkan tangannya menghela keringat dipelipis istrinya.
"Ayah, nama adik Yura siapa?" tanya anak bernama Yura tadi sambil menarik-narik celana ayahnya
"Chanyeol. Park Chanyeol" balasnya sambil tersenyum memandang wajah bayi yang baru berumur beberapa jam lalu tersebut.
.
.
"JANGAN BUNUH DIA! DIA HYUNGMU!" ucapnya terengah. Terlambat sedikit saja, mungkin peluru itu sudah bersarang di tubuh lelaki di depannya.
.
.
"Kapan kau melihatku bukan sebagai teman kecilmu lagi, Kai?"
"Kau adalah wanita yang harus kujaga seumur hidupku, Sehun."
.
.
"Berhenti membual, Baek! Kau mau alasan apa lagi? Aku tahu kau juga mencintaiku, Baek. Lupakan masa lalumu. Lihatlah masa depan untuk hidupmu."
"Maafkan aku, Chan.."
.
.
"Aku janji aku akan kembali ke keluarga kita ibu. Ibu tenang saja"
"Noona, kumohon jaga ibu dan ayah untukku. Aku janji akan kembali setelah ini"
.
.
"You have no idea how much I want to kill you and send you back to hell, you heartless cunt."
"Oh, is that so? Mm.. actually I do too,…. Agent Park"
.
.
tbc.
