Side to Side

BTS © Big Hit Entertainment

Penulis hanya memiliki alur cerita dan penulisannya. College Series #1.


Semester 5 kata kakak tingkatnya adalah semester neraka. Jimin saja sebenarnya sudah mau kibar bendera di semester 4 dan kalau saja dia cewek, sudah bisa bercanda, "adek mau dinikahi aja, bang."

Sayangnya Jimin cowok dan dimana-mana namanya cowok pasti selalu bertanggung jawab pada kehidupan cewek. Kepala rumah tangga selalu cowok, bukan? Orang yang selalu diharapkan bisa menjadi tumpuan ekonomi keluarga di masa depan selalu cowok dan kadang Jimin agak menyesal dilahirkan sebagai cowok.

Siapa bilang jadi cowok enak? Tanggung jawabnya banyak banget!

"Selamat pagi semuanya," sapaan dosen yang membuat Jimin masih muka bantal karena baru selesai tugas langsung mandi dan ke kampus jam 7 pagi, "wah pada muka bantal semua ya?"

Sempat-sempatnya dia tertawa di atas penderitaan orang lain. Fix Jimin akan memasukkan dosen ini ke dalam dosen yang harus dihindarinya untuk berurusan dalam hal apa pun. Iya masih muda, tapi kalau disuruh bangun jam 7 pagi di hari Sabtu begini namanya sama saja perebut hak anak Teknik untuk tidur!

"Kalian bisa memanggil saya Mas Namjoon. Kalau di kantor saya bagian reservoir engineer dan saya bakalan mengajar tekres dua mulai sekarang." Jelasnya yang Jimin berusaha simak tanpa menguap.

Taehyung tidak ada di kelas karena dia memilih tidur di rumahnya, jadi hanya Sohye yang ada di sampingnya. Sibuk mengejar catatan yang ditampilkan di slide.

"Saya tahu kalian bertanya-tanya kenapa saya yang mengajar dan bukan Bang Yoongi." Dia memberikan jeda dan menatap seluruh penghuni kelas yang bermuka bantal. "Beliau dipindahkan tugas ke Vietnam dan meminta saya untuk mengajar kemari."

Sebenarnya Jimin tidak bertanya-tanya, karena WA terakhir dengan Yoongi memang bilang bakalan pindah. Katanya kantornya butuh orang lapangan yang sudah berpengalaman. Padahal Jimin pikir semester ini setidaknya ada satu mata kuliah 3 SKS yang nilainya aman. Kalau begini caranya, bagaimana nilainya Jimin?

"Ada yang ditanyakan?" entah kenapa, Jimin merasa tengah ditatap dan benar saja, dia ditatap dan diberikan senyuman. Sayangnya Jimin yakin 100% kalau itu bukan jenis tatapan yang menyenangkan. Ah Jimin mendadak bisa melihat masa depan. Ya, nilainya yang kacau untuk kelas Mas Namjoon.

"Ah iya, kamu yang di ujung." Namjoon mengangguk saat Jimin menunjuk wajah dengan jari sendiri. "Kamu ada pertanyaan?" Jimin menggeleng. Untuk bangsa dan almamater, Jimin tidak punya keinginan sekali pun untuk bertanya di kelas ini.

Namjoon tersenyum, lengannya sudah bersilang dan ia memandang kelas keseluruhan.

"Keluarkan kertas. Kita tes kecil untuk mengingat yang diajarkan bang Yongi.."

Wajah tidur mahasiswa luntur. Ujung ke ujung, gema tidak terima meluncur. Di puncak semua itu, wajah Jimin yang bengong lupa mengatur mimik menggelitik diri Namjoon.

'Lihat, yang lain sibuk kebakaran jenggot, lah dia diterkam macan malah jadi patung.'

"Pertanyaan pertama." Ada jeda karena masih memperhatikan Jimin yang baru sadar sekarang kuis karena teman perempuan di sebelahnya memukul lengannya serta memberikan selembar kertas. "Sebutkan dan jelaskan karakteristik batuan resevoir."

Semua orang mencatat pertanyaan Namjoon dan seperti menunggu pertanyaan selanjutnya yang membuatnya tersenyum. Hanya saja ini bukan jenis senyuman yang bikin orang-orang di ruangan ini ikut tersenyum.

"Udah, satu aja pertanyaanya. Cuma sepuluh menit dari sekarang dan sudah harus selesai saat waktunya habis."

Sementara yang lain sibuk menyenggol kiri dan kanan untuk mendapatkan jawaban, karena mari jujur mahasiswa teladan saja yang masih mengingat materi semester lalu. Jimin sendiri sudah menuliskan jawaban dan begitu juga Sohye dengan versi masing-masing. Kalau jawabannya….

Komposisi batuan resevoir dibagi menjadi 2 yaitu komposisi kimianya dan sifat fisik penyusunnya. Pada komposisi kimianya biasanya sifat mineral batuan yang dibentuk yaitu batupasir, batu karbonat dan batu lempung. Sementara pada sifat fisik batuan resevoir, ada porositas, permeabilitas, saturasi fluida, wettability, tekanan kapiler dan kompresibilitas.

Saat mengumpulkan jawabannya serta punya Sohye karena mereka dua orang pertama yang menyelesaikannya dalam waktu lima menit, Namjoon menatapnya dan Jimin mau langsung kabur saja. Namun, itu hanya tinggal wacana karena, "siapa namamu?"

"Jimin, Mas."

"Tadi saya bilang sebutkan dan jelaskan bukan? Kenapa kamu hanya menyebutkan saja?"

"Saya sudah menjelaskan," mungkin ini efek mengantuk sehingga Jimin yang biasa cinta damai, sekarang memilih berkonfortasi, "tetapi Mas sendiri tidak jelas meminta sampai sejauh apa menjelaskannya. Juga jika menginginkan penjelasan lebih rinci dalam waktu sepuluh menit tentu saja tidak masuk akal."

"Jadi kalau saya tambah sepuluh menit lagi kamu bisa menjawab lengkap?"

"Harusnya bisa…," Jimin mulai tidak yakin dengan jawabannya sendiri karena mengingat sifat fisik batuan ada rumus dan Jimin agak lemot kalau mengingat kembali rumus.

"Oke, saya kasih waktu sepuluh menit lagi," Namjoon mengembalikan kertasnya dan menatap seluruh mahasiswa yang ada di ruangan, "kalian juga jawab dengan rinci karena saya tambah waktu sepuluh menit lagi."

Sejak saat itu, muncul rumor, "menjadi sok pintar tidak haram, asal dilakukan bukan di kelas Mas Namjoon."