Title : MY SLEPPY BEAUTY GIRL

Main Cast : -Cho Kyuhyun

-Lee Sungmin

Desclaimer : Mereka semua adalah ciptaan Tuhan yang dititipkan kepada orang tua mereka dan diasuh dibawah SME.

Rated : T

Genre : romance/ drama

Warning : GS, TYPO, cerita pasaran, genderswicth alur ngaco dan ngebut, membingungkan dan ngawur.

Summary : Sungmin sangat manis saat tidur, kan?/ Kau harus bersabar menghadapinya Cho Kyuhyun!

Note : Ini adalah murni hasil karya author yang masih gak punya banyak pengalaman, tapi tolong berikan review kalian walaupun hanya sepatah kata.

Happy reading ^ ^,

Author pov

Angin malam menghembus pelan menerpa dua insan yang sedang terdiam menikmati pemandangan malam kota Seoul yang memikat. Oh, tidak karena yang satunya sedang sibuk dengan benda hitam persegi panjang yang sejak tadi dimainkannya, sama sekali tidak melirik yeoja di sampinya yang berstatus sebagai yeojachingunya ataupun gemerlap lampu di depan mereka.

"Kyu…"

"…."

"Kok aku jadi dicuekin sih?" tanya Sungmin—yeojachingu pria yang main game tadi.

Pria itu mem-pause gamenya kemudian menatap yeoja di sampingnya dalam.

"Kau tidak tidur?" tanya pria itu—Kyuhyun—sambil tersenyum lembut.

"Tadi kau minta ditemani."

"Aku tidak memaksa." Kyuhyun kembali konsentrasi dengan gamenya yang sempat tertunda.

"Kau membuatku bosan." Kata Sungmin sambil mempoutkan bibirnya tapi terus memandang Kyuhyun.

" Kyuhyun jelek, Kyuhyun membosankan, Kyuhyun menyebalkan …bla bla bla.." gadis itu terus berbicara sendiri.

Kyuhyun tidak menanggapi ocehan gadisnya, ia terus konsentrasi bermain. Belum berapa lama ia bermain, sudah tak terdengar lagi ocehan gadisnya yang tadi meracau tak jelas. Ia kembali mem-pause gamenya dan melihat gadisnya yang sudah tertidur dengan posisi tangan yang menahan dagunya yang bertumpu pada pahanya. Kyuhyun tersenyum kecil, sungguh Kyuhyun sangat suka memandang gadisnya yang sedang tertidur. Ia akan jadi jatuh cinta lagi saat melihat wajah polos tertidur Sungmin seperti saat ia jatuh cinta pada awal mereka bertemu.

Flashback

Kyuhyun pov

"Anyyeonghaseyo. Cho Kyuhyun imnida." Kataku lalu membungkukkan badanku kemudian memasang senyum terbaikku sambil memandang satu persatu teman baruku.

"Oh ya, Kyuhyun-ssi ini juga pernah mengalami akselerasi kelas dua kali lho! Nah, baiklah Kyuhyun-ssi, kau boleh duduk di tempat dudukmu, di sebelah sana." Instruksi Kim songsaengnim membuatku menghentika kegiatan—yah, kau mungkin bisa menyebutnya terbar pesona.

Aku segera berjalan menuju tempat duduk yang dimaksud songsaengnim, dan oh! Betapa beruntungnya aku bisa duduk dengan seorang gadis manis yang juga tampak imut.

"Annyeong, namaku Cho Kyuhyun. Emm… eh..siapa namamu?" gugupku karena kalau dilihat dari jarak sedekat ini gadis ini menjadi semakin manis.

"Namaku Lee Sungmin." Hanya itu yang dikatakannya. Dan jangan lupakan senyum malu-malunya yang membuatnya semakin manis

Aku tak mau memandangnya lama-lama dan segera mengalihkan pandanganku ke arah songsaengnim yang tampaknya sedang menjelaskan pelajaran matematika—pelajaran kesukaanku.

"Silakan buka buku kalian halaman 179." Titah songsaengnim.

Dan aku? Aku yang tidak punya buku yang dimaksud segera meminta Sungmin membagi bukunya denganku, tapi kuurungkan niatku begitu melihat Sungmin yang tengah terkantuk-kantuk dengan posisi tangannya yang menyangga dagunya di meja. Oh. Gosh! Sungguh ini adalah pemandangan yang paling indah yang pernah kulihat sampai usiaku 14 tahun ini. Wajahnya yng terkena sinar matahari membuatnya semakin bersinar di mataku.

"Kyuhyun-ssi, jika kau masih belum mem—" kulihat Kim songsaengmin langsung menggelengkan kepalanya begitu melihatku—atau sungmin yang terkantuk kantuk di mejanya.

"Baiklah, kau ambil saja buku milik Sungmin, Kyuhyun-ssi." Ucapnya akhirnya, seolah-olah itu adalah kejadian yang sudah biasa dan sekarang ia bosan walaupun hanya untuk menegur Sungmin untuk tidak tidur di kelas.

"Ne." jawabku, mungkin tadi songsaengnim berpikir aku sedang heran pada pemandangan di depanku dan bukan terpesona padanya. Oh, terima kasih Tuhan, kau menyelamatkanku dari pikiran songsaenmin yang aneh-aneh.

Waktu istirahat.

Author pov

Sungmin baru bangun ketika bel istirahat berbunyi. Kemudian mulai mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. Kyuhyun hanya melihat adegan itu dengan tampang datar, sekarang ia harus bisa menjaga diri, yah sebenarnya sih ia tidak perlu melakukan ini, tapi entah kenapa, ia memang bukan tipe orang yang terbuka dan periang, jadi lupakan tentang acara ngobral atau—eh, ngobrol maksudnya.

"Sudah jam istirahat ya?" tanya Sungmin pada Kyuhyun yang hanya ditanggapi dengan anggukan kecil.

"Apa kau mau ke kantin denganku?" ajak Sungmin semangat.

Kyuhyun sepertinya cukup kaget dengan sikap Sungmin yang menurutnya aneh—tadi tidur dengan pulas layaknya orang mati tapi sekarang semangat sekali. Namun kemudian ia mengangguk. Karena, yah, mungkin terpaksa juga perutnya sudah kelaparan dari tadi.

Sungmin memilih tempat duduk yang ada di pojok ruangan itu. Tempat yang tidak terlalu strategis menurutnya tapi nyaman. Sedangkan Kyuhyun hanya mengikutinya seperti robot. Apa coba yang bisa dilakukannya sedangkan ia hanyalah anak kecil kesasar di SMA yang tidak sewajarnya ia ada di sini.

"Kyuhyun , umurmu berapa?" tanya Sungmin dengan ekspresi seolah-olah ia sedang berhadapan dengan anak kecil, memang itu kenyataannya kan?

"empat belas."jawab Kyuhyun menunduk, entah karena malu atau karena malas.

" wah kamu masih sangat kecil ya?" kata Sungmin sambil mengacak pelan rambur ikal Kyuhyun.

Kyuhyun mendongak kaget. "ya! Nuna, jangan seenaknya mengacak-acak rambut orang! Lagian aku bukan anak kecil. Memangnya kita kenal? Kita bahkan baru bertemu satu hari." Kata Kyuhyun kesal.

Sungmin yang tidak siap dengan perlakuan Kyuhyun melongo tak percaya. Bagaimana bisa anak kecil begini berkata seperti itu dengan nada yang seperti itu juga?

"wah kamu gampang marah, ya? aku tahu kamu sudah besar. Oh ya, kau tadi bilang kita tidak saling mengenal, tapi kenapa kau mau kuajak ke kantin?"

Kyuhyun bingung setengah mati. Apa ini, kenapa otak cerdasnya tidak berguna sama sekali saat ini? Konyol juga kerena ia melakukan hal yang bodoh begitu. Dan nuna ini menunjukkan kebodohannya dengan ekspresi yang 'aneh' baginya.

"itu karena aku tidak mau terlihat bodoh dengan hanya duduk sendirian di kelas dan tidak melakukan apa-apa." bohongnya . padahal jelas-jelas ia ingin bersama nuna ini dan mengisi perutnya yang protes. Tapi kenap ia tidak bilang saja?

"oh, jadi begitu ya? Kalau begitu maukah kau berteman denganku?" Sungmin mengulurkan tangannya , tapi Kyuhyun hanya memandangnya ragu. Karena tidak kunjung mendapat balasan, Sungmin langsung menarik tangan Kyuhyun paksa.

"ne." akhirnya Kyuhyun hanya menanggapinya singkat. Oh, andaikan kalian tahu bahwa sekarang ini ia meloncat-loncat kegiarangan dalam hatinya.

"ngomong-ngomong kenapa kau pindah kesini?" tanya Sungmin sambil melahap makanannya.

"tidak apa-apa."

"Ayolah, kita ini kan teman?" tawar Sungmin.

Kyuhyun tampak berpikir sejenak. "hmmm, baiklah." Ia tampak ragu namun kembali bicara."Aku pindah karena ini adalah sekolah nunaku dulu. Dan aku ingin sekolah disini, lagipula sekolahku yang dulu tidak bisa menerima akselerasi kelasku. Dan aku, yah, kau bisa menyimpulkannya sendiri." Sungmin tersenyum, akhirnya ia Kyuhyun bisa sedikit terbuka padanya. Padahal tadinya ia pikir akan sulit mendenkati Kyuhyun.

Makanan di piring Sungmin seudah tandas dari tadi, tapi piring Kyuhyun justru masih sisa sepertiga. Oh. God! Apa sih yang dilakukan Kyuhyun sejak tadi?

"Kyuhyun, kamu makannya lambat ya?" Sungmin memperhatikan cara makan Kyuhyun sambil menopang dagunya dengan tangan.

Kyuhyun sama sekali tidak ingin menatap apalagi bicara dengan gadis di depannya ini. Ayolah! Kau tahu sebenarnya kyuhyun malu karena ia bahkan tidak bisa menghabiskan makanannya secepat orang dewasa. Ia terus menunduk dan kosentrasi makan. Dan karena penasaran kenapa nuna cantik itu tidak bertanya-tanya lagi Khyuhyun meliriknya. Dan…

Oh, apa ini? Nuna cantik itu sudah tertidur lagi? Bukannya tadi ia sudah tidur sepanjang jam pelajaran? Apa masih belum cukup?

Teeet Teeet!

Jam istirahat sudah habis. Kyuhyun juga sudah selesai makan, tapi nuna itu masih tetap setia dengan posisi tidurnya yang menelungkupkan wajahnya ke meja.

Kyuhyun bingung. Apa yang harus dilakukannya? Bangunkan?

"Nuna, ayo bangun! Jam istirahat sudah selesai." Kyuhyun memutuskan untuk membangunkan Sungmin, tapi Sungmin bahkan tidak bergerak sesenti pun.

Kyuhyun sudah berulang kali mencoba membangunkan Sungmin, namun nihil. Kyuhyun sudah malas, ia menyerah. Nuna cantik itu tidur seperti batu. Bahkan batu mungkin tak ada apa-apanya.

Kyuhyun bangkit dari duduknya tapi sialnya pahanya malah menjedot meja sehingga membuat meja itu hampir terjungkal. Ya, hampir, karena Sungmin yang tadinya meniduri meja itu juga tersentak dan bangun dengan tidak elitnya.

"GEMPAA!" Teriak Sungmin kaget.

" Apanya yang gempa?! Ish, nuna ayo bangun, kita sudah terlambat!" Kyuhyun bersyukur juga meskipun pahanya jadi sakit karena menabrak meja, tapi akhirnya Sungmin bangun juga. Karena ia tak tega jika harus meninggalkan Sungmin seorang diri tertidur di kantin.

"oh ya? Aku hanya mimpi ya?"

Doeeeeng!

Apa Sungmin tidak tahu kalau meja itu tadi hampir saja terjungkil? Kyuhyun merasa aneh. Hey! tentu saja bukan ia yang aneh, tapi nuna itu!

"Ayo nuna!" Kyuhyun menarik tangan Sungmin, sedangkan Sungmin malah menatap tangan itu heran. Tapi ia tetap mengikutinya. Apa lagi yang aneh kalau bukan otakmu, Sungminnie?

*#*

Kamar Kyuhyun~

18.59 KST~

Kyuhyun pov

"Cho Kyuhyun! Palli makan!"

Haah! Pasti nuna teriak-teriak lagi. Membosankan sekali. Memangnya aku ini ada gangguan telinga apa, sampe harus teriak-teriak segala.

"Kyuhyun! Apa yang sedang kamu lakukan?! cepat turun dan makan!" teriakan Ahra nuna kembali menggetarkan indra pendengaranku.

"Ne!" balasku tak kalah keras. Yah, mungkin orang akan berpikir kami ini anak hutan kalau di dalam rumah saja harus berteriak. Ck! Dasar nuna!

Di ruang makan~

" kenapa sih kamu susah sekali di panggil? Kamu gak punya telinga?"

"Nuna, kenapa kata-katamu kasar sekali sih?! Aku juga tahu. tapi kau nya saja yang kurang kerjaan dan terus beriak!" balasku sambil memicingkan mata sebal.

"Arra, sudahlah. Ini makan." Nunanku menyodorkan semangkuk nasi padaku.

"Apa ini? Kenapa sayur semua? Tidak ada dagingnya? Atau setidaknya tahu, begitu?"

Meja makan kami yang memang tidak besar itu kini sudah penuh dengan makanan tapi semuanya, yah, mungin tidak semua tapi hampir semuanya adalah "SAYUR". OH Tuhan, bawa aku pergi dari sini! Aku benci sayur!

" kenapa hanya dilihat? Ayo dimakan!" suruh nunaku galak.

" Apa kau sengaja mau membunuhku?" kataku sambil melirik sebal pada bermacam-macam mangkuk yang penuh dengan sesuatu hijau terlaknat.

"Hari ini adalah hari ulang tahun eomma, karna itu aku ingin masak semua makanan kesukaan eomma." Nuna tersenyum hangat sambil menatap makanan-makanan itu di meja.

Benar juga, hari ini hari ulang tahun eomma. Eomma kami meninggal tiga tahun lalu. Sedangkan appa, ia tinggal di Jepang karena ia memang ditugaskan di Jepang. Aku hanya tinggal dengan nunaku—yang menurutku sama sekali tidak bisa mengurusku. Kau tahu? yang bisa ia lakukan hanya berteriak dan menyuruhku ini itu, sungguh menyebalkan.

"Eomma ingin kau makan sayurmu, Kyuhyun-ah! Jadi makanlah walapun hanya saat hari ulang tahun eomma , arrachi?" nuna menatapku sedih, aku jadi ikut tak tega.

"Ne." hanya itu yang bisa kukatakan sekarang.

" Kyuhyun-ah, bagaimana sekolah barumu? Kau dapat teman?" kata nuna menatapku tajam "Mengingat sifat burukmu itu membuatku khawatir kalau kau tidak akan punya teman." sambungnya sambil menatapku mengejek—atau yah, aku anggap begitu.

" Tentu saja. Kau pikir aku seburuk itu sampai tidak ada yang mau berteman denganku?" jawabku ketus.

"Hahaha, bukan begitu, nuna kan hanya bercanda kenapa kau serius sekali sih?"

"Habisnya kau bicara seolah-olah aku ini makhluk paling buruk sih!" kataku kesal setengah mati.

" ya sudah, kalau memang kau bukan makhluk begitu, bawa temanmu itu kemari. Oh bagaimana kalau yeojachingu saja. Biar makin meyakinkan kalau kau bisa mendapatkan teman disana."

"Arra! Akan kubawakan yejachinguku padamu!"

Nuna menatapku sambil tersenyum. Benar-benar aku tak tahu apa isi kepalanya sekarang. Dan oh! Apa yang barusan kukatakan? Yeojachingu? Teman saja tidak punya.

Tapi tunggu, nuna itu kan temanku—atau itulah anggapannya kepadaku. Berarti aku tak perlu khawatir kan?

Aku mengeluarkan smirk andalanku." Aku pasti membawanya nuna."

"Kau menakutkan kalau tersenyum begitu, Kyu." Ucap nunaku lalu melanjutkan makannya. Sedangkan aku? Aku harus menelan bulat-bulat benda terkutuk bermana sayuran itu. Dan aku harap ini yang terakhir.

Dan tentang janjiku itu, Sepertinya aku harus mulai berteman dengan nuna itu. Lagipula ia cantik, apa salahnya? Hanya saja mungkin ini akan jadi sulit, itu sih hanya firasatku saja. Semoga saja tidak terbukti.

TBC

Mungkin ini Cuma akan jadi twoshoot. Semoga gak ancur, kekekekee

Maaf ya, saya sebenernya pengen ngelanjutin fic saya yang I'm regret to hyung tapi saya masih belum bisa tambah chap-nya #author ndeso. Kalau ada yang berminat ngajarin, saya akan dengan senang hati menerimanya.

Oh ya, I'm regret to hyung saya ganti judul jadi My Regret to hyung yaa…heeheehee

Last word,

Review please,,